DBW 6 Sahabat

Di Batas Waktu (6)

" Sakha cepat, itu mobil yang di pakai orang yang mirip Lisa tadi. Cepat kejar sebelum terlambat ", terdengar suara seseorang di sebrang telepon.

Deg!

"Maaf ya, aku pergi dulu. Assalamu'alaikum ", Sakha langsung menutup telepon.

" Wa'alaikumsalam ", jawab Adel meskipun sambungn teleponnya sudah terputus.

Tes

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Tetes demi tetes air mata Adel mengalir dari sudut matanya. Untuk beberapa saat ia membiarkan air mata itu tetap mengalir sampai sesak di dadanya menguap.

Setelah puas, Adel hapus dengan sapu tangan yang ia ambil dari tas selempangnya. Lalu ia segera menghubungi Andini. Langganan ojek online nya.

" Assalamu'alaikum. Din, bisa antar ke rumah sakit sekarang?. Aku di toko kue", tanya Adel melalui chat.

" Wa'alaikumsalam . Siap, teh. Langsung otw. sekitar 10 menitan insya Allah sampai", jawab Andini singkat.

Semenjak tinggal di Kota B, Adel terbiasa menggunakan ojek online yang driver nya seorang perempuan. Adel lebih merasa nyaman ketimbang menggunakan jasa ojek online yang driver nya laki-laki. Karena itu ketika memutuskan tinggal di Kota J, ia langsung mencari informasi tentang ojol yang driver nya perempuan. Bersyukur akhirnya ia mendapatkan no kontak Andini yang sampai sekarang jadi langganannya kalau pergi tanpa di antar sang suami.

Setelah hampir sepuluh menitan, Andini benar-benar sampai. Tanpa banyak basa-basi, mereka langsung meluncur ke rumah sakit.

* * *

Sementara Sakha yang gagal mengejar mobil yang di duga di naiki Lisa langsung kembali ke Cafe miliknya.

" Kalau saja gak kejebak lampu merah, kita pasti udah bisa ngejar mobil itu," kesal Sakha.

" Lagian, di suruh terobos aja, malah patuh sama tuh lampu. Alhasil ketinggalan lah", gerutu Yudi kesal karena sarannya untuk menerobos lampu merah, di abaikan Sakha.

" Kalau aku ikutin saran kamu, bukannya bisa mengejar mobil yang di naikin Lisa, kita malah menuju akhirat ", jawab Sakha tak kalah kesal.

" Perjuangan itu butuh pengorbanan ", Yudi tak mau kalah.

" Tapi, gak harus mati sia-sia juga kan?!". Geramnya." " Sudahlah, membahas itu gakkaan ada habisnya", Sakha mengakhiri pembahasan tentang kegagalannya tadi.

" Sat, suruh orang bawa minuman dan makanan ke atas", pinta Sakha pada Satria yang bertanggung jawab untuk urusan di dapur Cafe.

"Siap!" jawab Satria singkat dan langsung menyuruh orang untuk mengantarkan pesanan sang Bos ke atas.

" Tapi, kamu yakin itu Lisa? " , Yudi mulai meragukan penglihatan Sakha. " Soalnya dia kayaknya lagi hamil besar ", tambahnya.

" Aku yakin. Seratus persen yakin. " jawab Sakha. " Justru itu, aku juga penasaran ".

Ya, Lisa yang ia lihat tadi sedang hamil besar.

" Kalau itu benar-benar Lisa, apa yang akan kamu lakukan?", tanya Yudi penasaran. " Kau akan tetap meninggalkan istrimu?".

Bukan tanpa alasan Yudi bertanya seperti itu. Yudi adalah salah satu sahabat Sakha yang tahu rencana Sakha yang akan menceraikan istrinya jika Lisa di temukan. Namun, ketika melihat orang yang di perkirakan adalah Lisa justru tengah hamil besar, Yudi jadi penasaran. Apakah Sakha akan melanjutkan niatnya?

" Entahlah. Aku jadi bingung. Menemukan Lisa dalam kondisinya yang sedang mengandung tidak terbayangkan sebelumnya. Apalagi mau di lihat bagaimana pun, aku benar-benar yakin perempuan tadi itu Lisa", jelas Sakha dilema.

" Kau tau, aku malah kasihan pada istrimu. Dia baik, bahkan setelah tahu kau yang masih mencintai Lisa dan mencari keberadaannya. Bahkan, aku tidak melihat perubahan sikapnya yang tau akan kau jandakan jika kau berhasil menemukan Lisa ", terang Yudi apa adanya.

" ......" , Sakha hanya diam. Sakha akui, ia banyak menyakiti hati Adel. Namun, tak sekalipun Adel membalasnya.

Tiba-tiba ia teringat Adel yang memintanya menemani ke rumah sakit untuk menengok temannya yang baru melahirkan. Sakha segera menelepon Adel untuk mencari tahu keberadaan. Karena mau menyusul ke rumah sakit pun, ia tidak tahu Adel ke rumah sakit yang mana.

Saat ia membuka ponsel, ternyata banyak panggilan tak terjawab dari Adel. Akhirnya, Sakha memutuskan untuk menelpon balik.

" Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif..."

Sakha langsung menutup telponnya.

" Kenapa?", tanya Yudi yang melihat Sakha kesal saat mematikan ponselnya.

" Sebenarnya aku ada janji dengan Adel hari ini. Tapi, karena tadi kita sedang mengejar Lisa, aku membatalkannya. Sekarang, nomornya malah tidak aktif ", jelas Sakha sambil menyandarkan punggungnya ke sofa.

" Mungkin dia sengaja mematikan ponselnya karena kesal padamu yang seenaknya membatalkan janji"

" Adel tidak pernah melakukan itu. Sekesal apapun dia, dia tak pernah mematikan ponselnya ", jelas Sakha.

Yudi yang asyik menikmati makan malamnya yang tadi di antarkan pelayanan pun menghentikan makannya.

" Kau tahu, aku sebenarnya tidak setuju kau masih mengejar Lisa di saat kau sudah memiliki istri. Apalagi istri yang kau miliki jauh lebih baik jika di bandingkan dengan Lisa", Yudi mengutarakan pendapatnya. " Sebagai sahabatmu, aku tidak mau kau menyesal nantinya. Apalagi Lisa tidak sebaik yang kau kira. Buktinya kau lihat sendiri kondisi dia sekarang?!", Yudi mengingatkan.

" Gak kamu, gak mama ku, kalian bilang Lisa gak baik. Padahal selama aku jalan sama dia, dia gak pernah aneh -aneh..", Sakha mulai geram.

" Gak aneh-aneh itu di depanmu, siapa yang tahu bagaimana Lisa di belakangmu ", timpal Yudi. " Harusnya kamu pikirkan lagi. Baik aku ataupun Tante Ria, tidak mau kau menyesal. Kami bukan bermaksud menjelek-jelekkan. Tapi, hanya ingin kau membuka mata agar tak di butakan cinta. " Yudi mengakhiri ucapnya dan kembali menikmati makan malamnya.

* * *

" Kamu sudah menelpon suamimu untuk meminta izin?", tanya Aisyah pada Adel yang sekarang sedang berada di kamar tamu di rumah Aisyah.

" Dia sepertinya sibuk. Di telpon berkali-kali tapi gak di angkat." jawab Adel. " Tapi, tadi aku sudah menelpon mama mertuaku agar tidak khawatir ", jelas Adel lagi

" Apa kata mama mertua mu?"

" Beliau bilang memang sebaiknya aku menginap melihat kondisi di luar sedang hujan lebat",

" Mama mertuamu memang pengertian. Mudah-mudahan aku juga dapat mertua yang pengertian seperti mertua mu", harap Syifa yang dari tadi sedang sibuk bermain game di ponselnya.

" Aamiin", mereka kompak mengaminkan.

" Ya sudah, kalau Tia sudah selesai di kamar mandinya, kalian langsung ke meja makan saja ya. Sudah waktunya makan malam", pinta Aisyah sambil ke luar dari kamar.

Adel, Aisyah, Syifa dan Fathiya adalah sahabat. Mereka dekat saat sama-sama kuliah di kampus yang sama. Sementara untuk Syifa sendiri, Adel sudah mengenalnya sejak SMA hanya saja dulu mereka tidak sedekat sekarang.

Syifa dan Tia memang sengaja datang dari Kota B untuk melihat keponakan mereka yang baru lahir. Mereka pun memang sudah berencana untuk menginap. Sementara Adel, hanya berniat menengok saja, namun kondisi hujan lebat membuatnya tak berani pulang.

Setelah makan malam selesai, semua kembali ke kamar masing-masing. Disinilah Adel sekarang. Membaringkan tubuhnya di atas kasur di apit oleh Syifa dan Tia.

" Sudah lama ya, kita gak kayak gini? menginap bersama!", seru Tia bahagia sambil memeluk lengan Adel yang ada di sisinya.

" Iya. Kira-kira setelah kita lulus dan mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Belum lagi Adel dan Aisyah yang sudah menikah", jelas Syifa. " Oh iya, bagaimana hubunganmu dan Sakha sekarang?," tanya Syifa penasaran.

Adel selalu bercerita kepada sahabatnya tentang apapun. Termasuk masalah pernikahannya dengan Sakha.

" Hubunganku dengan Sakha...."

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

shaka pasti nyesel bnget klu gs dengerin apa kt ibu dan sahabaty

2023-10-14

0

Fumiko Sora

Fumiko Sora

Hati-hati Kha, Lisa gak sebaik yang kamu kira. dia loh udah hamil sama lelaki lain.

ingat, jangan sampai menyesal kamu

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!