DBW 12 Mantan istri ?

Di Batas Waktu (12)

Adel,, sayang,, kamu belum selesai di kamar mandi?", tanya Sakha.

" Sebentar, Mas", jawab Adel

" Tolong pasangin dasi aku", Sakha sedikit berteriak.

Adel segera menghampiri Sakha dan meletakkan begitu saja testpack yang belum terlihat hasilnya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Sakha sedang berbicara dengan seseorang di telpon. Terdengar sedang membahas pekerjaan. Sementara tangan kirinya memegang dasi berwarna hitam.

Adel mengambil dasi itu dan segera memasangkannya. Melihat Adel yang berjinjit , Sakha langsung membungkukkan badannya agar mudah di jangkau sang istri.

Setelah beberapa saat berlalu, akhirnya dasi selesai di pasang.

" Terimakasih", ucap Sakha sambil mengecup bibir Adel singkat.

Wajah Adel merah merona. Dari kemarin banyak sikap Sakha semakin manis dan hangat. Terlihat bahwa ia benar-benar merealisasikan ucapannya. Menerima pernikahan ini.

" Sama-sama", Adel tersenyum manis.

" Siang nanti kita makan siang bareng ya", ajak Sakha. " Kamu langsung dateng ke kafe aja, soalnya aku ada pertemuan sama orang yang mau nyewa kafe dulu. Jadi, gak bisa jemput", jelas Sakha.

" ok"

" Ya udah aku langsung berangkat. Maaf gak bisa sarapan bareng "

" Iya gak apa-apa ", jawab Adel sambil mencium tangan Sakha, lalu Sakha mencium kening Adel.

" Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumsalam "

Tiba-tiba ponsel Adel berbunyi. Fitri menelponnya memberitahu bahwa akan ada yang datang ke toko untuk memesan kue pagi ini. Akhirnya, Adel segera mengganti pakaian dan pergi ke toko.

***

Adel baru selesai bertemu dengan orang yang akan memesan kue. Catatan mengenai request pelanggan, ia catat secara detail setelah di konfirmasi kembali agar pesanan tidak salah. Adel akan menyerahkan tugas itu kepada pegawainya yang sudah ia latih.

Adel melihat jam yang ternyata hampir jam makan siang. Ia segera membereskan mejanya dan mengambil kue pesanan Sakha. Sakha meminta rainbow cake buatannya. Aneh menurut Adel, karena Sakha tidak terlalu suka makanan yang manis-manis.

Dengan membawa pesanan Sakha, Adel mendatangi Cafe, ia langsung menuju ruangan pribadi Sakha. Tempat menerima tamu penting sekaligus tempat Sakha beristirahat. Karena terdapat ruangan yang berisikan tempat tidur di sebelahnya.

Namun, langkahnya terhenti ketika ia sayup-sayup mendengar suara tangisan seorang perempuan.

" Jangan menangis! Semua akan baik-baik saja!". Adel jelas mendengar bahwa itu suara Sakha.

"Apa kamu masih bisa menerima aku? Kamu masih mencintai aku?", tanya perempuan itu.

"Aku tetap mencintaimu apapun kondisimu",

Deg!

Adel mematung. Siapa perempuan yang ada di dalam? Apa itu Lisa? Apa Mas Sakha kembali pada Lisa?. Adel bertanya-tanya dalam hati.

Dengan mengumpulkan keberanian, Adel membuka pintu secara perlahan. Sampai akhirnya ia bisa melihat Sakha yang sedang memeluk seorang perempuan dengan erat. Bahkan mencium kening perempuan itu.

"Kamu tenang saja. Aku akan selalu ada di sampingmu, sayang".

Jlebb!!

Perkataan Sakha jelas terdengar di telinga Adel. Hatinya menceos. Benar dugaannya, bahwa bagaimana pun ia akan kalah dengan Lisa ketika ia kembali dalam kehidupan Sakha. Butiran kristal mengalir di pipi Adel.

Adel langsung pergi tanpa ingin melihat dan mendengar lebih drama di depannya.

Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir.

Tiba-tiba Adel ingat perkataan Sakha beberapa jam setelah mereka menikah.

Inikah saatnya? Batas waktu yang kau tetapkan? Padahal, awalnya aku ingin membicarakan masalah ini agar semuanya jelas. Apalagi saat kamu mengajak untuk memulai dari awal hubungan kita. Tapi, aku rasa sekarang sudah tidak perlu. Kau jelas masih mencintainya. Sementara posisi ku tak ada artinya bagimu, hanya istri yang baru mau kau coba untuk cintai. Ya,, baru mau mencoba. Adel tersenyum getir.

Setelah mencuci wajah agar tampak lebih segar, Adel pergi menghampiri kasir.

" Titip ini untuk Pak Sakha ya", Adel menyerahkan bungkusan kue kepada Satria yang ditemuinya.

" Pak Sakha ada di atas. Bu Bos tidak mau memberikan langsung?", tanya Satria sedikit merasa heran.

" Gak kayaknya. Pak Sakha sedang ada tamu. Gak enak kalau mengganggu. Titip pesan aja. Tolong bilang Pak Sakha, saya minta maaf tidak bisa menepati janji makan siang hari ini. Ada urusan mendadak", Jawab Adel segera pergi dari sana karena tidak mau ketahuan Sakha bahwa ia sudah berada di cafe.

Setelah Adel keluar dan masih berada di parkiran cafe, ia melihat Sakha berlari sambil menggendong seorang perempuan dengan wajah cemas. Namun, Adel mengerutkan dahinya ketika melihat bahwa perempuan itu sedang hamil besar.

Deg!

Adel dan Sakha sempat saling melihat. Namun, entahlah apakah Sakha sadar atau tidak. Karena tidak lama kemudian, mobil Sakha berlalu melewatinya.

***

Sore harinya, Sakha kembali ke cafe. Dengan wajah yang lelah ia melangkah masuk ke cafe.

" Pak, ini ada titipan dari Bu Adel. katanya Bu Adel minta maaf karena tidak bisa menepati janji untuk makan siang bersama dikarenakan ada urusan mendadak", Jelas Satria yang menghentikan langkah Sakha.

Sakha terdiam. Urusan Lisa membuatnya melupakan janji makan siangnya dengan Adel.

" Terimakasih"

"Sama-sama. Saya permisi", Sakha hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di ruangannya, Sakha membuka bungkusan berisi rainbow cake pesanannya. Kue yang terbungkus oleh box kardus bertuliskan Toko Kue Dandelion, toko kue milik Adel.

Sejenak Sakha terdiam lalu mengambil kertas memo yang ada di dalamnya.

...Maaf tidak bisa menemanimu makan siang. Terimakasih sudah memberikanku kenangan indah kemarin, membiarkanku merasakan rasanya dicintai oleh suamiku sendiri....

...Tapi, melihat kejutan hari ini aku sadar, ini sudah waktunya....

...Selamat menikmati kuenya....

...Mantan Istrimu...

...Dandelion Az-Zahra...

Deg!

Mantan istri? Apa maksudnya?. Pikiran Sakha menerawang. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Dadanya berdenyut sakit.

" Tuutt.... Tuutt.... Tuutt....", Sakha mencoba menelpon Adel. Tapi, panggilannya tidak di angkat.

Sakha mencoba lagi.

" Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif" , tiba-tiba ponsel Adel justru tidak aktif.

Sakha mulai khawatir. Ia berlari keluar tidak lupa membawa bungkusan kue di tangannya. Ia bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya. Berpikir sekeras apapun ia tidak menemukan jawabannya.

" Satria, tadi istriku kesini jam berapa?", tanya Sakha menghampiri Satria.

" Hmm,, yang pasti sebelum Anda membawa Nona Lisa ke rumah sakit", jawab Satria yakin.

Deg!

Apa Adel melihatku dengan Lisa tadi? tanya Sakha dalam hati.

" Apa dia sempat ke ruanganku?", tanya Sakha mulai was-was.

" Saya kurang tahu. Tapi, kalau mendengar apa yang di katakan Bu Adel, sepertinya beliau sempat pergi ke ruangan Anda ", jelas Satria.

" Maksudnya?"

" Bu Adel bilang tidak memberikan langsung karena tidak mau mengganggu Anda yang sedang menerima tamu", jawab Satria.

Jadi, Adel benar-benar melihatku dengan Lisa? Apa dia juga melihatku menggendong Lisa saat akan di bawa ke rumah sakit tadi?

Ya Allah,, Sakha mengusap wajahnya dengan kasar. Jangan-jangan yang tadi itu benar-benar Adel,, bukan halusinasiku. Sakha semakin khawatir. Ia memang seperti melihat Adel saat akan membawa Lisa ke rumah sakit. Namun, ia pikir itu hanya halusinasi saja.

" Anda baik- baik saja?", tanya Satria khawatir.

"Tidak apa-apa. Kamu boleh pergi".

Ponsel Sakha berbunyi, menunjukkan nama sang ibu. Dengan hati berdebar, Sakha mengangkat telpon.

" Aku pulang sekarang!. Wa'alaikumsalam".

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

sukurin 😡

2025-01-13

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

janji palsu trnyata kamu msh memilih lisa..udh tinggalin aja del si shaka

2023-10-14

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sudah tak berguna Sakha.. akhirnya Adel pergi juga..

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!