DBW 13 Talak

Di Batas Waktu (13)

Ponsel Sakha berbunyi, menunjukkan nama sang ibu. Dengan hati berdebar, Sakha mengangkat telpon.

" Aku pulang sekarang!. Wa'alaikumsalam".

***

Sementara itu di rumah sakit, Lisa sedang menjalani operasi sesar untuk mengeluarkan bayinya. Hal ini karena kondisi Lisa yang sudah tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal.

Di luar ruangan tempat operasi sedang berlangsung, seorang laki-laki sedang duduk di kursi tunggu dengan khawatir. Khawatir dengan kondisi Lisa dan anaknya juga khawatir akan hubungannya dengan sang sahabat. Dialah Yudi. Ya, Yudi lah yang selama ini menyembunyikan Lisa.

Tadi, ia bertemu Sakha yang sedang menunggui Lisa. Melihat Yudi datang, Sakha pergi begitu saja tanpa bertanya apapun. Namun, dari tatapan matanya, ada aura kekecewaan dan kemarahan.

Yudi seorang casanova, yang selalu berganti wanita. Hari itu ia tidak sengaja di pertemukan dengan Lisa oleh rekan kerjanya yang juga punya hobi yang sama. Mereka pun sama-sama terkejut saat bertemu.

Flashback on

"Kau butuh aku untuk menyalurkan hasr@tmu dan aku membutuhkan uang. Bukankah itu saling menguntungkan?", tanya Lisa tanpa beban. Padahal orang yang ada di hadapannya adalah sahabat dari kekasihnya.

" Tapi, kau pacarannya Sakha? Bagaimana bisa aku melakukan itu denganmu?", Yudi bingung. Ia tak ingin mengkhianati sahabatnya.

" Kalau kau diam, dia tidak akan tahu apa yang kita lakukan. Tapi, kalau kau tidak mau juga tidak masalah, toh temanmu itu sudah membayar ku penuh. Jadi, mau atau tidak, aku tidak rugi sama sekali", jelas Lisa tak peduli sama sekali.

Yudi diam, tiba-tiba ia teringat perkataan rekan kerjanya yang memuji pekerjaan Lisa yang luar biasa. Pekerjaan dalam tanda kutip.

Bukankah itu artinya aku bukan yang pertama melakukan itu dengannya? . Berarti aku tidak benar-benar mengkhianati Sakha, Lisa sendiri yang sudah berkhianat karena menawarkan dirinya sendiri. Batin Yudi.

" Baiklah", akhirnya Yudi dan Lisa melakukan apa yang mereka rencanakan.

Semalam sudah mereka melakukan dengan tanpa paksaan. Kamar hotel menjadi saksinya.

Yudi pun akhirnya mengakui bahwa Lisa memang berpengalaman. Dia bukan wanita polos seperti anggapan Sakha. Ada rasa kasihan pada Sakha, bagaimana bisa ia jatuh cinta pada sosok Lisa. Namun jawaban sudah jelas. Sakha tidak mengetahui apa yang dilakukan Lisa.

" Kalau kau mau jadi partnerku, maka aku mau membayar lebih dari tarif yang kau tawarkan. Asal kau hanya melayaniku. Tidak menerima orang lain selama satu bulan ini", entah apa yang ada di pikiran Yudi karena memiliki ide gila seperti ini.

" Ok", jawab Lisa tanpa banyak berpikir. Itu artinya dia tidak harus menunggu dan mencari orang yang akan menggunakan jasanya satu bulan ini. Tawaran yang menguntungkan bagi Lisa .

Hingga suatu malam saat mereka ke Club dan mabuk, mereka melakukannya tanpa pengaman seperti biasanya. Hingga akhirnya janin itu hadir tanpa di harapkan keduanya.

Flashback off

***

Di ruang tamu di kediaman Sakha, Sakha dan Mama Ria masih terdiam setelah beberapa saat lalu Sakha datang.

Sakha tidak berani langsung bertanya pada sang ibu. Sekalipun banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan mengenai Adel, tapi tak satupun yang terucap. Melihat mata sembab sang ibu dan masih tersisa jejak air mata di wajahnya, ia jadi tak tega.

" Adel sudah pergi jauh. Kamu tidak perlu mencarinya", dua kalimat itu akhirnya terucap setelah Mama Ria bisa mengontrol dirinya.

Hanya dua kalimat. Tapi, membuat Sakha semakin gusar.

" Maksud mama apa? Adel istriku, jangankan pergi jauh, hanya pergi ke luar rumah saja dia perlu izin dariku", Sakha tak semudah itu percaya. Bukankah selama ini Adel selalu izin padanya kemana pun akan pergi?

" Apa kamu lupa? Saat kau bertemu Lisa tadi siang, saat itu pula Adel sudah bukan istrimu?!", jawab Mama Ria geram.

Deg!

Tiba-tiba ia ingat ucapannya setelah menikahi Adel.

Jika aku telah menemukannya kembali, maka di saat itu pula pernikahan ini berakhir.

Melihat Sakha yang hanya diam. Mama Ria kembali bicara.

" Saat kau berkata seperti itu, maka kata talak sudah kamu ucapkan. Sadar atau tidak, kamu Sudak menjatuhkan talak satu pada Adel. Talak itu berlaku karena kamu sudah menemukan Lisa.", jelas Mama Ria.

Sakha tak bisa menyanggah apapun. Karena pernyataan itu memang benar adanya. Ia sendiri tidak sadar, bahwa perkataannya itu adalah kata-kata talak.

" Kami meminta mu menikahi Adel, karena kami di mata kami, Adel memiliki pribadi yang baik. Dia akan bisa menghormatimu sebagai suami. kalian juga sudah saling mengenal sejak lama jadi, tidak akan sulit sekalipun belum ada cinta. Sedangkan Lisa, di mata kami, ia tidak akan bisa menghormatimu sebagai suami. Mama melihat kesombongan dan keangkuhannya karena terlahir dari keluarga kaya. Belum lagi melihat dia beberapa kali bersikap mesra dengan pria berbeda yang kau bilang saudaranya, mama semakin tak yakin pada kepribadiannya..."

Maaf Ma, mama memang benar. Lisa tidak sebaik yang aku kira. Aku sudah di butakan oleh cinta sampai tak mau mendengar apa yang mama katakan, batin Sakha semakin tambah bersalah.

" Bukan Mama membenci Lisa, hanya saja ini firasat seorang ibu ". Sakha semakin tertunduk merutuki keb0d0hannya. " Maaf sudah memaksamu menikah dengan Adel. Mulai sekarang, Mama akan menyerahkan semua keputusan kepadamu. Mama tidak akan memaksamu untuk memperjuangkan Adel", butiran bening mengalir dari sudut mata Mama Ria. " Jika berpisah akan membuat kalian berdua sama-sama bahagia, Mama tidak apa-apa. Almarhum papa juga pasti mengerti. Mama sadar, pernikahan ini kalian yang menjalaninya. Baik menurut mama, belum tentu baik menurutmu. Sudah cukup kau menyakiti Adel dengan terang-terangan mencari dan mencintai wanita lain. Walaupun kau tak pernah berkata kasar atau ringan tangan, kau sudah menyakiti hatinya", jelas Mama Ria dengan berurai air mata.

Sakha menghampiri Mama Ria dan berlutut memeluknya. Hatinya ikut sakit melihat air mata sang ibu mengalir. Apalagi semua karena ulahnya.

" Maaf,, maafkan Sakha, Ma", pinta Sakha dengan suara yang agak serak.

" Mama tak ingin egois. Sekarang, pikirkanlah baik-baik, apa keputusanmu. Biarkan Adel menenangkan dirinya. Insya Allah dia akan baik-baik saja dimana pun ia berada." Mama Ria mengusap lembut punggung sang anak tercinta. " Apapun keputusanmu, Mama tidak akan ikut campur. Asal kamu bahagia. Bahkan sekalipun kamu memilih menikahi Lisa, Mama akan merestuinya. Yang penting kamu harus pertimbangkan dengan baik, jangan sampai kamu menyesal", Mama Ria segera berlalu meninggalkan Sakha seorang diri.

Walaupun Mama Ria ingin Adel tetap menjadi menantunya, tapi ia tidak ingin egois.

***

Malam ini, langit terlihat cerah. Seorang perempuan duduk di bangku kayu sambil menghirup segarnya udara pedesaan dan merdunya suara jangkrik.

" Ini, minum dulu teh manisnya", seseorang datang dari dalam rumah membawa dua gelas teh manis hangat. " Maaf kondisi rumahnya begini", tambahnya sambil ikut duduk.

" Tidak apa-apa. Ini sudah lebih dari cukup. Maaf merepotkanmu ", ucap gadis berkerudung biru pada sahabatnya.

" Tidak apa-apa. Lagi pula rumah ini sudah tidak di tempati semenjak aku kerja di kota", jawabnya

" Apa tidak apa-apa kau tinggal sendiri di sini?", tanyanya memastikan.

" Aku tidak apa-apa. Aku memang butuh ketenangan", ucapnya sambil tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

Yudi itu kan yg kemarin semobil Ama Shaka artinya dia pura2 donk seolah baru liat Lisa.. wah Shaka ternyata banyak kepalsuan didktmu

2024-03-09

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sabar ya del smg kamu mendapatkn kebahagiaan yg trbaik

2023-10-14

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sabar Adel..

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!