DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi

Di Batas Waktu (15)

" Aku benar-benar hamil?", lirihnya dengan berlinang air mata. Walaupun ia yakin hamil menyadari tanda-tanda ngidam yang ia rasakan, tapi testpack ini membuatnya tambah yakin akan kehamilannya.

" Ma, aku benar-benar hamil. Seperti firasat mama", ucap Adel mengingat sang mertua yang meyakini bahwa dirinya hamil di saat ia sendiri belum yakin.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Hari-hari berlalu. Sesuai janjinya pada sang ibu, Sakha tidak mencoba mencari atau mengusik Adel sementara waktu. Bukan tak mau bertemu, hanya saja seperti permintaan Adel pada Sang ibu yang ingin memenangkan diri dahulu. Bahkan Adel berjanji akan kembali setelah seminggu menenangkan diri. Adel hanya ingin menguatkan hatinya untuk menerima apapun yang akan terjadi pada mahligai rumah tangganya. Bukan bermaksud lari dari masalah. Ia pun ingin statusnya jelas.

Waktu makan siang tiba, Sakha hanya menunggu pesanannya yang ia pesan secara online. Pesan masakan Padang yang entah kenapa begitu ia inginkan. Padahal, makanan pedas bukanlah kesukaannya. Apakah ia juga merasakan yang namanya ngidam? Entahlah.

Sambil menunggu, lagi-lagi ia membuka kotak kecil yang selalu ia bawa. Kotak berisi testpack yang membuatnya bersemangat untuk bisa rujuk dengan Adel. Memulai lagi dari awal hubungan mereka. Ya, benar-benar memulainya dengan lembaran baru. Ia bertekad tidak akan berubah pikiran lagi.

Masa lalu, biarlah hanya menjadi masa lalu.

Apalagi kini ia tahu seperti apa Lisa sebenarnya. Ada rasa syukur yang ia rasakan karena saat itu mengantarkan Lisa ke rumah sakit. Karena dengan begitu, ia akhirnya tahu kebohongan yang Lisa sembunyikan.

Flashback on

Tok.. Tok.. Tok...

" Masuk!", perintah Sakha tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop yang ada di hadapannya.

" Sakha..", Panggil seseorang sesaat setelah masuk ke ruangan Sakha.

Deg!

Sakha terdiam. Suara itu, suara Lisa. Akhirnya, Sakha melihat dengan jelas siapa yang datang. Kini, di hadapannya berdiri seorang perempuan dengan perut membuncit. Menandakan ia sedang hamil besar.

" Duduklah", ucap Sakha setelah itu ia pun duduk pula di sofa yang berseberangan dengan Lisa.

Hening. Tidak ada yang memulai untuk bicara. Mereka hanya saling mengamati satu sama lain.

" Kalau tidak ada yang mau di bicarakan, lebih baik keluar saja", dengan nada dingin Sakha memecah keheningan.

" Sakha,,", bibir Lisa bergetar. Ia baru kali ini merasakan sikap dingin sang kekasih. Ya, bolehkah Lisa masih menganggap bahwa Sakha kekasihnya? Toh belum ada kata putus di antara mereka?

" Jadi, apa maksud kedatanganmu kemari?", Sakha tetap dengan mode dinginnya. Terselip rasa kecewa melihat kondisi Lisa saat ini. Bagaimana bisa orang yang terus menerus menolak menikah dengannya, kini datang dalam keadaan berbadan dua. Walaupun pencarian terakhir memang menunjukkan bahwa Lisa sedang hamil. Namun, melihat secara langsung di depan mata, membuatnya benar-benar kecewa. Yang ada dalam pikiran Sakha adalah Lisa sudah menikah dan kini hamil anak dari suaminya.

" Sakha, aku,, aku sudah kotor", ucapnya tiba-tiba di sertai tangisan. " Aku di perk0sa dan sekarang aku hamil", ucapnya lagi dengan air mata yang berderai.

" Di perk0sa? " tanya Sakha tidak percaya.

" Iya ", jawabnya di sertai anggukan kepala.

" Apa ini alasanmu tidak mau menikah dengan ku?", tanya Sakha mulai mencair dari mode dinginnya. Hatinya tiba-tiba terasa sakit mendapati kenyataan tentang kondisi Lisa sebenarnya. Bukan hamil karena sudah menikah, tapi hasil p3rk0saan.

Lisa hanya mengangguk dengan tetap menangis.

" Kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya padaku?", tanya Sakha.

"Aku takut. Aku takut kamu kecewa dan meninggalkanku saat tahu kamu bukan yang pertama menyentuhku. Apalagi saat aku tahu aku hamil, aku benar-benar frustasi ", jelasnya di sela-sela tangisnya.

" Kau tau siapa yang melakukannya?", Sakha mencari informasi.

" Aku tidak tahu. Semua berjalan begitu cepat. Aku di buat tak sadarkan diri dan setelah sadar ternyata, aku terbangun dengan kondisi berantakan. Aku sudah tidak berpakaian,,,", jelas Lisa mulai histeris.

Sakha yang merasa iba segera menghampiri Lisa dan memeluknya. Mengusap punggungnya memberikan ketenangan.

" Jangan menangis! Semua akan baik-baik saja!". Sakha mencoba menenangkan Lisa.

"Apa kamu masih bisa menerima aku? Kamu masih mencintai aku?", tanya Lisa.

"Aku tetap mencintaimu apapun kondisimu", Jawab Sakha yakin.

Sesaat hanya terdengar tangisan Lisa.

"Kamu tenang saja. Aku akan selalu ada di sampingmu, sayang". Sakha kembali mencoba menenangkan Lisa.

Setelah tenang, Sakha mengurai pelukannya. Namun hal tak terduga tiba-tiba terjadi. Lisa merasakan perutnya keram.

" Kamu kenapa?", tanya Sakha khawatir

"Aku gak tau. Tapi, perutku tiba-tiba keram. Rasanya sakit ", jawab Lisa sebelum akhirnya kesadarannya hilang.

Panik melihat Lisa pingsan, Sakha segera membawa Lisa ke luar dari ruangannya sambil berlari. Memasukkan ke dalam mobilnya dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Lisa langsung di larikan ke UGD. Sakha hanya bisa menunggu di luar. Setelah beberapa saat berlalu, seorang dokter keluar dan menghampiri Sakha.

"Bisa tolong panggilkan Pak Yudi?",tanya sang dokter tanpa basa-basi bertanya kepada Sakha siapa dirinya.

Yudi? Yudi siapa? batin Sakha.

Melihat Sakha tak bergeming, sang dokter yang bernama Dokter Mira berkata lagi. " Apa anda mengenal Pak Yudi? suami dari Nyonya Lisa?"

Suami? batin Sakha.

"Apa anda kenal dengan Lisa?", Sakha penasaran.

" Ibu Lisa itu pasien saya. Dari awal kehamilannya di ketahui sampai sekarang, Bu Lisa kontrol dengan saya. Terkadang juga di temani suaminya, Namanya Yudhistira Prayoga ", jelas sang dokter.

Duarrrrrr

Sakha terkejut lalu tersenyum getir. Menertawakan dirinya sendiri. Jadi, selama ini Lisa justru bersama Yudi? Lalu bantuannya untuk mencari Lisa hanya akting? Berperan jadi sahabat yang baik? Pantas berbulan-bulan mencari tidak ada kemajuan, ternyata Yudi sendiri otak di balik hilangnya Lisa. Sakha menggeleng tidak percaya telah di bodohi oleh kekasih dan sahabatnya yang ternyata bermain di belakangnya.

Lalu untuk apa kamu pura-pura mengatakan kamu di p3rk0sa, Lisa? Sakha geram. Bodohnya lagi, ia bisa terperdaya oleh ucapan-ucapan Lisa yang hanya sandiwara belaka.

Sakha masih duduk di kursi besi di depan ruang operasi dengan perasaan kacau. Tadi, setelah dokter berlalu meninggalkannya, ia mengirim pesan lewat ponsel Lisa. Ingin membuktikan dengan mata kepala sendiri bahwa Yudi yang dimaksud dokter sebagai suami Lisa adalah Yudi sahabatnya.

Setelah sekian lama menunggu, terdengar suara seseorang sedang berlari ke arahnya dan berhenti tepat di depannya.

Sakha mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang datang, ternyata benar itu adalah Yudi sahabatnya.

Sakha tersenyum sinis ke arah Yudi yang tampak kaget. Tanpa berkata apapun, Sakha pergi dengan rasa kecewa yang begitu besar. Tak ingin berlama-lama berdiri di hadapan sang sahabat karena khawatir akan membuat emosinya meledak.

Flashback off

***

Tok...Tok...Tok...

" Masuk", perintah Sakha kepada orang yang ada di balik pintu.

" Hahhh... ", Sakha hanya menghela nafas. Orang yang datang bukanlah yang mengantarkan makanan pesanannya. Melainkan orang yang coba ia hindari untuk bertemu.

"Ada perlu apa lagi?", tanya Sakha tidak bersahabat.

" Aku ingin menjelaskan semuanya padamu", jawab orang itu.

" Menjelaskan apa, Yud?", tanya Sakha pada sahabatnya. " Menjelaskan sandiwara yang kau lakukan dengan berpura-pura membantuku mencari Lisa? Atau pengkhianatan kalian terhadapku?", tanya Sakha sinis.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

emang enak tuhhh dibodohi 😝

2025-01-13

0

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

kl bener diperkosa dan dokter itu yg ngomong , pasti kamu balikan , dasar bodoh

2024-06-25

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

oh klu si pisa benar² di perkosa kamu beneran balikan sm dia ya shska..sekarang nikmatin aja tuh cita kamu sm lisa

2023-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!