DBW 18 Kesempatan

Di Batas Waktu (18)

Adel menghela nafas. Dia memang berharap Sakha mengajaknya rujuk. Siapa juga yang ingin menjanda di usia muda dengan usia pernikahan yang baru seumur jagung. Lalu harus menjadi singgel parent. Tapi, Adel berharap bukan anak yang jadi alasan. Karena pernikahan bukan hanya masalah anak.

" Jika alasanmu rujuk dan mempertahankan pernikahan ini hanya demi anak, lebih baik kau tidak usah memaksakan diri untuk rujuk." Jawab Adel akhirnya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Sakha diam.

" Kau tahu, kesalahan terbesar ku saat dulu aku menerima untuk menikah denganmu?", tanya Adel kemudian.

Sakha menggeleng.

" Aku terlalu terburu-buru dan menganggap enteng bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa apapun masalahnya kita bisa menghadapinya. Karena aku terlalu percaya padamu. Tanpa aku tahu, masalah terbesar justru ada padamu.", Adel mulai mengutarakan isi hatinya. "Sejujurnya, aku merasa terjebak. Maju ataupun mundur seperti makan buah simalakama. Yang aku pikirkan jika pernikahan kita harus berakhir di hari yang sama dengan hari akad kita, bukan hanya perasaanku tapi, perasaan mama dan papa juga akan terluka. Aku menyayangi mereka seperti aku menyayangi orang tuaku. Akhirnya, aku memilih bertahan. Karena kamu sendiri sudah menjatuhkan talak di hari itu, jadi aku pikir aku tunggu waktunya saja. Setidaknya papa tak pernah tahu masalah ini sampai beliau menutup mata ". Adel diam kembali.

" Maaf", Sakha semakin merasa bersalah. Padahal dia hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa pernah memikirkan perasaan orang tuanya yang pasti akan kecewa.

Sejujurnya Adel bosan saat Sakha berulang kali mengatakan maaf untuk kesalahan yang sama.

" Beri aku kesempatan. Kita mulai dari awal ", pinta Sakha.

Adel tersenyum kecil. Ia merasa de Javu dengan perkataan itu.

" Lalu besok kau mengingkarinya lagi?"

Sakha diam. Dia teringat kejadian saat Adel memergoki ia dan Lisa terjadi sehari setelah ia meminta untuk memulai semuanya dari awal.

" Aku tahu kamu sulit untuk mempercayaiku. Tapi, berikan aku kesempatan untuk membuktikan semuanya", pinta Sakha lagi. "Apa kamu tidak kasihan padanya jika kita berpisah?", Sakha mencoba merayu dengan anak yang di kandung Adel. " Dia butuh kedua orang tuanya ", tambahnya.

" Kamu benar. Dia butuh kedua orang tuanya." Adel membenarkan. " Tapi, selama hubungan kita masih seperti ini, itu tidak baik juga untuk tumbuh kembangnya jika kita memaksakan diri untuk hidup bersama." tambahnya.

" Maksudnya?"

" Sudah aku katakan, pernikahan bukan semata-mata masalah anak. Aku sadar, anak yang akan jadi korban jika orang tuanya berpisah. Aku sadar itu. Tapi, masalahnya disini adalah rasa percaya ku padamu sudah berkurang. Itu akan menjadi masalah dalam hubungan kita. Hubungan takkan berjalan dengan baik tanpa adanya rasa saling percaya."

" Lisa hanya masa laluku ", timpal Sakha.

" Sebelumnya juga kamu bilang begitu ". Lagi dan lagi Sakha di ingatkan akan kesalahannya .

" Lalu aku harus apa agar kamu percaya?", Sakha mulai frustasi.

Adel dilema. Dia takut memberikan Sakha kesempatan tapi, tanpa kesempatan itu, Sakha juga tidak bisa membuktikan bahwa ia sungguh-sungguh pada setiap ucapannya.

" Kau tahu. Aku sudah dalam tahap benar-benar kecewa pada Lisa. Dia tidak sebaik yang aku kira...." . Akhirnya Sakha menceritakan apa yang terjadi pada Lisa. Tentang kebohongan yang ia lakukan serta semua hal yang ia sembunyikan.

Sejujurnya Adel merasa iba. Kasihan juga. Namun, hati tak bisa di bohongi. Rasa takut bahwa semua akan berakhir sama lagi juga seolah terbayang di depan mata.

" Jika Lisa masih sebaik yang kamu kira, apa mungkin kamu akan tetap mau rujuk?", entahlah Adel benar-benar tak yakin.

" Aku yakin akan tetap rujuk", ucapnya namun terdengar tak yakin di pendengar Adel.

" Baiklah. Beri aku waktu untuk berfikir". Memikirkan lagi dan lagi. Mungkin itu yang harus ia lakukan saat ini. Meminta petunjuk pada Yang Kuasa. Apakah kembali adalah pilihan yang benar atau malah sebaliknya.

" Berapa lama?"

" Seminggu", jawab Adel yakin.

" Baiklah". Setidaknya Adel memilih untuk memikirkan kembali dan tidak langsung menolaknya.

" Jika ternyata masih ada Lisa di hatimu, walaupun sedikit. Jangan pernah meminta kembali karena pasti akan berakhir sama", tambah Adel.

Cinta kadang tak ada logika. Walaupun sudah di kecewakan bisa saja rasa itu masih ada. Dengan dalih cinta memaafkan sebesar apapun kesalahan yang dilakukan orang yang di cintanya.

" Semingguan ini, mari kita sama-sama shalat istikharah. Karena pilihan Allah, insya Allah yang terbaik bagi kita".

Pembicaraannya dengan Sakha tadi masih terngiang di telinga Adel. Ya, akhirnya ia meminta untuk sama-sama berfikir dan meminta petunjuk. Agar pilihan mereka bukan karena hawa nafsu.

Adel tak ingin terlalu terburu-buru. Ia tak ingin melakukan kesalahan yang sama. Walaupun ia akui rasa itu masih ada.

Adel mengeluarkan print hasil USG dari tasnya. "Apapun yang terjadi kedepannya, itu untuk kebaikanmu, sayang", ucapnya.

Di tempat lain hal yang sama juga di lakukan Sakha. Memandangi gambar hitam putih yang sebenarnya tampak tak jelas. Namun yang pasti itu gambar janin yang kini ada di rahim Adel . Sakha memintanya untuk mengobati rasa rindunya. Adel pun tidak masalah karena dirinya sudah membayangkan ini akan terjadi. Jadi, ia meminta dua untuk hasil USG nya.

" Maaf. Ini semua salah ayah, sayang. Bundamu sudah kecewa. Buat Bundamu memaafkan ayah dan bisa mempercayai ayah lagi", pintanya.

Sakha akui kehadiran sang anak bukanlah hasil dari cintanya. Karena ia melakukannya hanya sebatas menyalurkan h4sr4tnya saja. Tapi, ketika ia hadir, tidak bisa ia pungkiri jika ia menyayangi anak itu. Menyayangi darah dagingnya.

Lalu sekarang, apakah ia sudah mencintai Adel? jawabannya ia tidak tahu. Hanya saja, ia merasa nyaman berada di dekat Adel dan saat pertama kali harus berjauhan, ia merasa rindu. Apakah rasa itu telah hadir tanpa Sakha sadari?. Sakha mencoba menyelami hatinya.

Malam harinya setelah selesai makan malam, Sakha menceritakan semuanya pada sang Mama. Tentang pertemuannya dengan Adel dan apa yang mereka bicarakan.

" Ya, pikirkan baik-baik selama seminggu ini. Adel benar, pernikahan bukan hanya masalah anak. Kalau kau ingin bersama, perbaiki dulu hubungan kalian. Jika masalahnya adalah Adel yang sudah mulai hilang kepercayaan padamu, maka buktikan bahwa kamu serius ingin memperbaiki hubungan dengannya." nasihat Mama Ria.

" Mama juga ingin bisa tinggal bersama cucu mama." tambahnya.

"Do'akan aku, Ma. Semoga Adel mau menerima ku", pinta Sakha.

" Do'a mama selalu menyertaimu tanpa kamu minta sekalipun. Yang pasti, mintalah pada Sang Pemilik Hati yang bisa membolak-balikan hati manusia. Bukankah selama ini Adel melakukan itu hingga dia bisa membuatmu mulai mencintainya?", Mama Ria menggoda Sakha. " Sadar atau tidak, kamu mulai mencintainya. Selama ini dia tak pernah melakukan hal yang membuatmu marah atau menyinggung mu. Padahal kau telah menyakiti hatinya "

Sakha akui itu benar. Dia menyakiti hati Adel. Karena mencintai wanita lain. Maka sekarang, ia akan menetapkan hatinya untuk hanya mencintai ibu dari anaknya. Ia tak mau melakukan kesalahan dengan mencintai wanita yang tidak direstui ibunya. Ternyata restu ibu memang yang paling utama.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Bettulll itu.. Restu ibu yg Utama 👍👍👍

2025-01-13

0

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

enak jadi laki, ampunan banyak didepan matamu, walau jelas dgbgamblabg bilang masih cinta pada kekasihnya memeluk mencium keningnya, demi anak wkkw

2024-06-25

0

Dede Anggraeni

Dede Anggraeni

😏😏😏

2023-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2 DBW 2 Terkejut
3 DBW 3 Mama Tahu
4 DBW 4 Goyah
5 DBW 5 Terlambat
6 DBW 6 Sahabat
7 DBW 7 Jodoh
8 DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9 DBW 9 Memulai dari Awal
10 DBW 10 Jalan-jalan Sore
11 DBW 11 Martabak Telur Spesial
12 DBW 12 Mantan istri ?
13 DBW 13 Talak
14 DBW 14 Adel Hamil
15 DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16 DBW 16 Rencana Adel
17 DBW 17 Pertemuan
18 DBW 18 Kesempatan
19 DBW 19 Tetangga Baru
20 DBW 20 Berbagi Cerita
21 DBW 21 Kedatangan Alifa
22 DBW 22 Menghindar
23 DBW 23 Mengabadikan Momen
24 DBW 24 Pernyataannya Cinta
25 DBW 25 Mertua Idaman
26 DBW 26 Pulang Ke Rumah
27 DBW 27 Karena Sebuah Foto
28 DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29 DBW 29 Curiga
30 DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31 DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32 DBW 32 Hampir Kecelakaan
33 DBW 33 Meminta Bantuan
34 DBW 34 Kecelakaan
35 DBW 35 Kehilangan
36 DBW 36 Mulai Menyelidiki
37 DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38 DBW 38 Penjara
39 DBW 39 Rekan bisnis
40 DBW 40 Pilihan Tari
41 DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42 Pengumuman Novel Baru
43 DBW 42 Cemburu
44 DBW 43 Kunjungan Keluarga
45 DBW 44 Status
46 DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47 DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48 DBW 47 Kedai Bakso
49 DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50 DBW 49 Janji di Depan Pusara
51 DBW 50 Hadiah dari Sakha
52 DBW 51 Perpisahan
53 DBW 52 Undangan Pernikahan
54 DBW 53 De Javu
55 DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56 DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57 DBW 56 Keram Perut
58 DBW 57 Persalinan
59 DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60 Terimakasih
61 Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62 Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu
Episodes

Updated 62 Episodes

1
DBW 1 Di Batas Waktu ( Revisi)
2
DBW 2 Terkejut
3
DBW 3 Mama Tahu
4
DBW 4 Goyah
5
DBW 5 Terlambat
6
DBW 6 Sahabat
7
DBW 7 Jodoh
8
DBW 8 Permintaan Maaf Sakha
9
DBW 9 Memulai dari Awal
10
DBW 10 Jalan-jalan Sore
11
DBW 11 Martabak Telur Spesial
12
DBW 12 Mantan istri ?
13
DBW 13 Talak
14
DBW 14 Adel Hamil
15
DBW 15 Hubungan Lisa dan Yudi
16
DBW 16 Rencana Adel
17
DBW 17 Pertemuan
18
DBW 18 Kesempatan
19
DBW 19 Tetangga Baru
20
DBW 20 Berbagi Cerita
21
DBW 21 Kedatangan Alifa
22
DBW 22 Menghindar
23
DBW 23 Mengabadikan Momen
24
DBW 24 Pernyataannya Cinta
25
DBW 25 Mertua Idaman
26
DBW 26 Pulang Ke Rumah
27
DBW 27 Karena Sebuah Foto
28
DBW 28 Mulai Menjalankan Rencana
29
DBW 29 Curiga
30
DBW 30 Berbicara Tentang Kehamilan
31
DBW 31 Pertemuan Sakha dan Lisa
32
DBW 32 Hampir Kecelakaan
33
DBW 33 Meminta Bantuan
34
DBW 34 Kecelakaan
35
DBW 35 Kehilangan
36
DBW 36 Mulai Menyelidiki
37
DBW 37 Mengumpulkan Bukti
38
DBW 38 Penjara
39
DBW 39 Rekan bisnis
40
DBW 40 Pilihan Tari
41
DBW 41 Kepulangan Adel dari Rumah Sakit
42
Pengumuman Novel Baru
43
DBW 42 Cemburu
44
DBW 43 Kunjungan Keluarga
45
DBW 44 Status
46
DBW 45 Bulan Madu yang Semakin Dekat
47
DBW 46 Akhirnya pergi berdua
48
DBW 47 Kedai Bakso
49
DBW 48 Menikmati Hari Pertama Liburan
50
DBW 49 Janji di Depan Pusara
51
DBW 50 Hadiah dari Sakha
52
DBW 51 Perpisahan
53
DBW 52 Undangan Pernikahan
54
DBW 53 De Javu
55
DBW 54 Kehamilan kedua Adel
56
DBW 55 Penurut Sejak Dalam Perut
57
DBW 56 Keram Perut
58
DBW 57 Persalinan
59
DBW 58 Irsyad Fadil ( The End)
60
Terimakasih
61
Promo Novel Terbaru: Balqis Untuk Baim
62
Promo Novel Terbaru: Sebatas Ibu Untuk Anakmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!