Abel tengah menanti kehadiran Lion di sebuah taman, sebelumnya memang pria itu mengabarkan jika ingin bertemu dengannya disana. Abel yang sangat antusias pun langsung pergi dengan cepat dan menunggu disana, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Lion saat ini.
Gadis itu memang mengakui bahwa ia sudah sangat rindu bertatapan langsung dengan Lion, pasalnya belakangan ini Lion selalu sibuk dan tidak bisa jika diajak pergi berdua. Sehingga saat Lion mengirim pesan mengajaknya bertemu, Abel langsung gembira dan cepat-cepat berangkat kesana.
Namun, begitu sampai disana Abel justru dibuat kecewa lantaran Lion belum datang. Sudah cukup lama juga ia menunggu, mungkin sekitar lima sampai sepuluh menit ia sudah duduk menunggu Lion datang. Abel pun mulai gelisah, ia khawatir terjadi sesuatu pada Lion di luar sana.
"Huft, Lion kemana ya? Aku chat gak ada balasan, aku telpon juga gak aktif. Dia sebenarnya niat gak sih ajak aku ketemuan?" gumam Abel.
Tak lama kemudian, seseorang muncul dan menyodorkan bucket bunga di depan wajah Abel. Sontak gadis itu terkejut, ia mendongak untuk memastikan siapa yang datang. Betapa senangnya Abel, pasalnya yang ada di hadapannya saat ini adalah Lion alias orang yang ia tunggu-tunggu.
"Hai Abel! Kamu mau gak jadi pacar aku?" ucap Lion sambil tersenyum lebar.
"Hah??" Abel tersentak kaget, bagaimana tidak? Pria yang ia sukai itu saat ini menatapnya dan menanyakan sesuatu yang sangat mengagetkan.
"Iya Abel, apa kamu mau jadi pacar aku mulai hari ini?" ucap Lion mengulang kembali kalimatnya.
"Eee aku gak ngerti maksud kamu Lion, kamu gak lagi bercanda kan?" ucap Abel keheranan.
"Jelas enggak, aku beneran jatuh cinta sama kamu Abel. Kamu mau ya jadi pacar aku dan kita sama-sama melewati semuanya berdua?" ucap Lion coba meyakinkan gadisnya.
"Kamu kayaknya salah obat ya Lion? Masa tiba-tiba kamu tembak aku dan pengen kita pacaran, padahal sebelumnya kamu gak ada bilang apa-apa tuh?" Abel tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Kenapa kamu gak percaya Abel? Aku harus bagaimana supaya kamu bisa percaya sama aku? Ini aku tulus dari hati loh bilangnya," ucap Lion.
"Aku cuma takut aja Lion," ucap Abel pelan.
Lion mengernyit heran, ia pun duduk di samping Abel dengan bunga yang masih ada di tangannya. Pria itu menatap wajah Abel yang tampak murung dan menunduk, dengan satu jarinya ia menarik wajah Abel ke atas agar ia bisa menatapnya. Abel menurut saja meski tak berekspresi sama sekali.
"Kenapa kamu malah takut Abel? Kamu gak suka dan gak mau jadi pacar aku?" tanya Lion keheranan.
"Aku takut kalau ini cuma mimpi, atau kamu cuma mau kerjain aku. Zaman sekarang kan banyak banget yang kayak gitu, makanya aku gak mau senang-senang dulu," jawab Abel.
"Maaf ya Abel, tapi ini bukan mimpi atau prank. Aku beneran mau menyatakan perasaan aku ke kamu, aku cinta sama kamu Abel!" ucap Lion.
"Gimana aku bisa percaya?" tanya Abel.
Lion berpaling dari wajah Abel, ia menghela nafas sejenak sebelum kembali menatap wajah gadis di sampingnya itu.
"Kamu benar Abel, aku gak seharusnya lakuin ini ke kamu. Aku minta maaf ya?" ucap Lion.
"Maksud kamu gimana sih Lion? Aku gak ngerti deh sama yang kamu omongin," heran Abel.
"Sebenarnya aku mau nyatain cinta aku ke teman aku, namanya Messy. Tapi, aku belum siap dan aku memilih buat latihan dulu lewat kamu. Sekali lagi aku minta maaf ya?" jelas Lion.
Sontak Abel terperangah mendengarnya.
•
•
Lion pergi dari tempat Abel berada, ia kini menemui Messy yang menunggu di luar tepatnya dekat mobil. Lion tampak murung dengan bunga di tangannya, membuat Messy keheranan dan seolah bertanya-tanya pada pria itu. Messy sangat penasaran apa yang terjadi di dalam sana.
"Li, kamu kenapa murung gitu? Gak jadi ungkapin perasaan kamu ke Abel?" tanya Messy heran.
"Jadi mes, tapi yang aku lihat reaksi Abel malah kelihatan gak suka gitu. Dia kayaknya gak pengen deh kalau aku jadi pacarnya," jawab Lion.
"Hah kok gitu? Emang Abel ngomong apa tadi di dalam?" tanya Messy.
"Dia gak jawab pertanyaan aku, padahal aku udah sungguh-sungguh bicara sama dia. Aku beneran bingung harus gimana lagi sekarang," jelas Lion.
"Kalau kamu emang cinta sama Abel, ya kamu berusaha terus lah!" usul Messy.
"Sulit mes, apalagi abang aku kan udah mau nikah sama kakaknya si Abel," ucap Lion.
"Terus kenapa Li? Menurut aku, kalian mah gapapa kali pacaran aja. Misal nanti kakak kalian udah pada nikah, ya gak ada salahnya kalau kalian ikut nikah juga," ucap Messy.
"Gimana bisa mes? Artinya kan aku sama Abel bakal jadi saudara nanti, kita gak boleh nikah dong. Kamu mah ngada-ngada aja sih," ucap Lion.
"Ih boleh kali, kalian kan bukan saudara kandung. Gak boleh itu kalau nikah sesama jenis dan sepersusuan, udah sana kamu balik lagi terus ajakin Abel pacaran!" ucap Messy.
"Enggak ah, keputusan aku buat menghindar dari dia dan deketin kamu kayaknya lebih tepat," ucap Lion.
"Maksud kamu gimana Li? Kamu deketin aku cuma buat jadi pelarian dari Abel gitu? Ish, jahat banget sih kamu!" cibir Messy.
"Gak gitu juga mes, aku mau coba cari yang pasti-pasti aja gitu. Kita kan gak ada hubungan keluarga nih, jadi gapapa lah semisal aku deketin kamu," ucap Lion.
"Tapi aku gak mau Li, kamu sama Abel aja sana! Kamu itu kan cintanya sama dia, bukan sama aku," ucap Messy.
"Aku bisa kok jatuh cinta sama kamu," ucap Lion.
"Itu sulit Li, aku tau rasanya. Kamu gak akan semudah itu melupakan Abel, apalagi dia cinta pertama kamu," ucap Messy.
"Aku janji sama kamu mes, aku pasti akan bisa melupakan Abel dan sepenuhnya mencintai kamu. Tolong kasih aku kesempatan ya! Aku gak akan kecewakan kamu!" ucap Lion membujuk gadisnya.
Messy menggeleng, namun sedetik kemudian tangannya diraih dan digenggam oleh Lion dengan erat. Messy sungguh bingung saat ini, ia tak tahu apa yang akan ia lakukan untuk membuat Lion menjauh dan tidak terus-terusan mengejarnya. Biar bagaimanapun, Messy tidak ingin hanya menjadi bahan pelarian dari pria itu.
"Messy, aku cinta sama kamu. Biarkan aku hadir di hidup kamu ya? Aku gak mau kamu tolak aku terus, hanya karena Abel cinta pertama aku. Please lah, kamu ngertiin aku dong!" bujuk Lion.
"Udah aku bilang tadi Lion, aku gak bisa. Udah sih kamu balik aja lagi terus tembak Abel, bilang ke dia kalau kamu cinta mati sama dia!" suruh Messy.
"Gak, aku gak mau!" tegas Lion.
"Yaudah terserah," cibir Messy sembari menghentak tangannya lepas dari genggaman Lion.
Disaat Messy hendak pergi, tiba-tiba saja Abel muncul dan tak sengaja melihat Lion yang tengah bersama wanita itu. Abel pun tampak syok dan merasa kecewa, ia menyapa Lion dan berhasil membuat pria itu terkejut bukan main.
"Lion!" lirih Abel.
"Abel?" ucap Lion dengan mulut terbuka lebar.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments