TOK TOK TOK...
Abel terkejut saat pintu kamarnya diketuk, ia beranjak dari kasurnya lalu melangkah dengan pelan mendekati pintu.
Ceklek
Ia membuka pintu, tampak sosok Anna berdiri disana sambil tersenyum menatapnya.
"Ada apa kak?" tanya Abel.
"Kamu belum tidur kan? Boleh aku bicara sebentar gak sama kamu?" ucap Anna.
"Soal?" tanya Abel lagi.
"Di dalam aja yuk!" Anna langsung menarik tangan Abel dan membawanya masuk ke kamar.
Tak lupa Anna menutup pintu, lalu naik ke ranjang bersama Abel yang masih digenggam tangannya.
"Tadi gimana kamu sama Fikri?" tanya Anna tampak antusias.
"Apanya yang gimana?" heran Abel.
"Hadeh, perasaan kamu loh Abel. Kamu kan selama ini belum pernah tuh jalan berdua sama cowok, nah yang tadi sama Fikri perasaan kamu gimana?" jelas Anna.
"Ohh, biasa aja." Anna terbelalak dengan jawaban adiknya.
"Kamu tuh sebenarnya suka sama cowok gak sih Abel?" tanya Anna dengan terheran-heran.
"Suka lah, aku bukan kaum pelangi," jawab Abel.
"Terus kenapa kamu selalu kayak gitu tiap ada lelaki yang mau deketin kamu?" heran Anna.
"Ya karena aku gak tertarik sama mereka, kak." jawab Abel dengan santai.
"Terserah kamu deh, yang penting besok kamu ikut aku ke rumah Harva ya!" pinta Anna.
"Ngapain?" tanya Abel.
"Temenin aja, soalnya dia minta aku datang ke rumahnya. Gak enak kalau aku datang sendiri, makanya aku minta temenin kamu," jawab Anna.
"Kenapa harus aku?" tanya Abel.
"Kan adik aku cuma kamu Abel, aku gak punya saudara lain lagi," jawab Anna.
"Iya sih, tapi emang harus banget ngajak aku ya?" tanya Abel lagi dan lagi.
"Udah deh Bel, jangan bikin aku emosi terus! Pokoknya besok kamu ikut aja sama aku ya!" ucap Anna mulai kesal.
"Iya deh," singkat Abel.
"Nah gitu dong nurut, yaudah kamu tidur gih biar besok bisa bangun pagi!" ucap Anna.
"Buat apa?" tanya Abel.
"Ya kan kamu mau ikut aku, jadi harus bangun pagi. Kalo enggak, nanti aku tinggal loh," jawab Anna.
"Gapapa," ujar Abel.
"Ih jangan gitu lah Abel! Kamu mah gak ada perduli nya banget sama aku," kesal Anna.
Abel tersenyum sembari menutup mulutnya.
"Senyum-senyum lagi kamu, udah tidur sana aku mau ngelive dulu!" suruh Anna.
"Ikut dong kak!" pinta Abel.
"Kamu mau ikut ngelive sama aku? Jangan deh, nanti viewers aku malah pada emosi gara-gara kamu matung terus!" tolak Anna.
"Gak kok, mereka pasti suka," ucap Abel.
"Dih kepedean banget kamu, enggak ah udah tidur aja sana!" ujar Anna.
"Yah kok gitu sih kak?" ucap Abel kecewa.
"Iya gitu, lagian kamu tumbenan amat pengen ikut ngelive. Ada apa sih emang Bel?" ucap Anna.
"Gak ada sih, kepengen aja," ucap Abel.
"Yaudah, berarti kamu gak boleh ikut. Sana kamu tidur biar besok bisa bangun awal!" ucap Anna.
"Iya kak," Abel menurut dan berbaring di ranjangnya.
Sementara Anna bangkit, lalu mematikan lampu dan keluar dari kamar adiknya.
•
•
Paginya, Anna dan Abel telah bersiap untuk pergi ke rumah Harva sesuai janji Anna semalam yang ingin mengajak Abel.
Kedua gadis itu pun turun ke bawah, mereka berhasil membuat Lilis serta Afdhal alias orang tua mereka terkejut melihatnya.
"Wah wah, dua anak mama yang cantik ini pada mau kemana sih? Masih pagi kok udah rapih banget, terus wangi lagi? Kalian mau pergi sayang?" ujar Lilis.
"Ah iya ma, aku pengen ke rumah Harva. Soalnya kemarin udah ada janji sama dia," ucap Anna.
"Terus, adik kamu yang jomblo itu mau ke rumah siapa dong?" tanya Lilis.
"Mama apaan sih? Nanya tuh nanya aja, gausah pake ngeledek aku kali!" protes Abel.
"Ahaha, bercanda sayang. Ya terus kamu mau kemana?" ucap Lilis.
"Eee Abel ikut sama aku ma ke rumah Harva, boleh kan?" sela Anna.
"Mau ngapain kamu bawa adik kamu Anna? Nanti dia disana cuma plonga-plongo lagi," heran Lilis.
"Iya Anna, adik kamu itu kan paling gak bisa kalo diajak bertemu ke rumah orang," timpal Afdhal.
"Ih gapapa ma, pa. Justru aku pengen bikin Abel supaya berubah gitu," ucap Anna.
"Berubah gimana? Jadi power ranger maksud kamu?" sarkas Afdhal.
"Apa sih pa? Aku serius tau, udah ya aku sama Abel berangkat dulu," ucap Anna.
"Loh sekarang berangkatnya? Kalian gak sarapan dulu?" tanya Lilis.
"Enggak ma, kita sarapan di rumah Harva aja. Kan dia sengaja ajakin kita sarapan bareng," jawab Anna.
"Oalah, yasudah kalian boleh pergi. Tapi ingat, kamu jagain adik kamu ya Anna!" ucap Lilis.
"Tenang ma, Abel gak bakal kenapa-napa kok kalo sama aku. Dia pasti aman," ucap Anna.
"Baguslah, Abel juga jangan keseringan bengong nanti kesambet setan bengong loh!" ujar Lilis.
"Emang ada ma?" tanya Abel dengan polosnya.
"Oh ada, makanya hati-hati aja kamu!" jawab Lilis.
Anna terkekeh melihat kepolosan adiknya, sedangkan Abel masih manggut-manggut percaya dengan ucapan mamanya.
•
•
Setibanya di rumah Harva, dua gadis cantik itu pun langsung turun dari mobil dan melangkah menuju ke dekat pintu.
Abel tampak gugup, ini kali pertama ia mendatangi rumah seorang lelaki. Ya meskipun lelakinya adalah Harva, sang kekasih Anna.
"Ih ayo Abel buruan!" paksa Anna sembari menarik-narik lengan adiknya.
"Sabar dong kak! Buat apa sih buru-buru amat?" protes Abel.
"Biar kita gak telat Abel, kan gak enak sama Harva kalo kita telat," ucap Anna.
"Yaudah, kak Anna duluan aja jalannya gausah nungguin aku!" perintah Abel.
"Gak bisa gitu dong, udah ayo bareng aja!" ucap Anna tegas.
Anna pun terus menarik lengan Abel secara paksa sampai mereka tiba di depan pintu rumah Harva, tanpa menunggu lama Anna langsung mengetuknya sambil memanggil nama pria itu.
TOK TOK TOK...
"Misi, Harva! Ini aku Anna sama Abel, buka dong pintunya!" ucap Anna sedikit lantang.
"Kak, kamu kok berani banget bicara gitu? Emang gak takut ditegur orang tua kak Harva?" tanya Abel.
"Gak lah, Harva kan sekarang cuma tinggal sama adik dan pembantunya," jawab Anna.
"Oh ya? Emang tante Anggi sama om Rama kemana?" tanya Abel.
"Mereka lagi dinas ke luar kota Abel, udah sih kamu gausah nanyain mereka!" ujar Anna.
"Berarti kalo kita masuk, kita cuma bareng sama kak Harva dong," ucap Abel.
"Ya enggak lah Abel, kan aku udah bilang tadi di dalam ada adiknya Harva juga sama pembantunya. Kamu gimana sih?!" geram Anna.
"Sama aja kak, aku gak mau ah kalo gitu. Aku mau pulang aja," ucap Abel.
"Eh eh, kenapa pulang?" tanya Anna.
"Aku takut kalo di dalam cuma ada kak Harva sama adiknya," jawab Abel.
"Ya ampun, lebay banget sih kamu! Udah sini aja, gak bakal terjadi apa-apa kok!" paksa Anna.
Akhirnya Abel menurut dan tetap disana bersama kakaknya.
Ceklek
Terdengar suara pintu dibuka, Anna langsung menoleh dan menemukan Harva berdiri disana.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Gada Hati:^
wuw takut kenapa tuhhh hayoo
2023-01-19
1