Harva pun berbalik, ia memilih turun lebih dulu menemani Anna serta Abel dibanding menunggu adiknya selesai berganti pakaian.
Sesampainya di bawah, dapat dilihat olehnya dua gadis itu sama-sama asyik dengan ponsel mereka masing-masing.
"Anna, Abel! Kalian gak bosan kan ditinggal?" ucap Harva sambil tersenyum.
"Eh sayang? Enggak lah, masa iya aku bosan di rumah calon suami aku sendiri?" ucap Anna.
"Hahaha, ya bagus deh aku ikut senang dengarnya. Abel, kamu betah gak disini?" ucap Harva.
"Hah? Eee gak sih sebenarnya, tapi dipaksa sama kak Anna," jawab Abel jujur dari hatinya.
Namun, jawaban Abel barusan langsung mendapat pelototan tajam dari Anna yang tampak geram mendengar ucapan adiknya itu.
"Kamu apaan sih Abel? Kenapa bilang begitu coba ke Harva?" tegur Anna.
"Gapapa sayang, jujur itu lebih bagus daripada harus bohong," ucap Harva.
"Ya tapi dia gak sopan tau, harusnya dia gak boleh kayak gitu. Gimana nanti kalau dia ngomong begitu juga di rumah orang lain?" ucap Anna.
"Gak mungkin lah kak, kalau rumahnya nyaman mah aku gak akan begitu," ucap Abel.
"Yaudah, terus menurut kamu yang nyaman itu gimana Abel? Biar aku usahain supaya bisa bikin kamu nyaman," tanya Harva pada gadis itu.
"Umm minimal ada game konsol gitu, biar aku bisa main disini," jawab Abel tanpa malu.
Anna yang kesal langsung menoyor kepala Abel dari samping cukup kuat, sampai gadis itu meringis sakit memegangi kepalanya.
"Awhh sakit tau!" rintih Abel.
"Biarin, suruh siapa gak tahu diri banget!" sentak Anna.
"Ih kak Anna jahat!" kesal Abel.
"Makanya kamu tuh kalo ngomong dijaga dong Abel!" ucap Anna.
"Anna, udah lah gausah diperpanjang! Kamu kok jadi emosian gini sih?" tegur Harva.
"Ya gimana gak emosi?!" geram Anna.
Disaat mereka asyik berdebat, Abel justru menangkap sosok lelaki tampan yang tengah berjalan menuruni tangga.
"Ganteng banget! Itu siapa ya?" batinnya.
Lelaki itu pun sampai di dekatnya, lalu menyapa ketiga manusia yang ada disana.
"Hai semua!"
Anna dan Harva pun menoleh bersamaan ke asal suara, mereka sontak bangkit menatap Lion yang baru sampai.
"Nah, akhirnya turun juga lu. Lama amat sih ganti baju doang, kayak cewek aja!" cibir Harva.
"Berisik lu! Masih mending gue mau turun, daripada enggak," ucap Lion.
"Iya Harva, jangan digituin adiknya nanti dia ngambek terus naik ke atas lagi!" ucap Anna.
"Yeh masih ngeselin aja ya ternyata lu mbak? Cocok sih sama bang Harva, soalnya sama-sama ngeselin," ujar Lion.
"Hahaha, makasih!" ucap Anna sambil tertawa.
Pandangan Lion pun beralih ke arah Abel yang masih duduk sendirian memandanginya tanpa berkedip sama sekali.
"Ini adiknya mbak Anna? Lumayan juga," gumam Lion dalam hati.
Harva yang sadar adiknya tengah memperhatikan Abel pun memilih berdehem hingga membuat kedua remaja itu spontan kaget.
"Ehem ehem.." deheman pelan Harva.
"Ngapa sih bang? Batuk lu? Minum obat sana!" ujar Lion sewot sendiri.
"Hah? Santai aja kali, lu ngapa jadi emosi gitu? Terpesona ya sama si Abel?" goda Harva.
"Buset, ngarang aja lu bang!" elak Lion.
"Halah pake ngelak lagi, udah kenalan gih lu berdua biar makin akrab kita!" suruh Harva.
"Iya Lion, kenalin nih adik aku yang paling cantik namanya Christa Abelia!" ucap Anna.
"Eee i-i-iya mbak," gugup Lion.
Anna pun menyuruh Abel untuk berdiri dan berkenalan dengan Lion, awalnya Abel menolak tapi ia tak memiliki pilihan lain.
"Abel," ucapnya lirih seraya mengulurkan tangan.
"Lion," balas si pria.
Ya begitulah pertemuan pertama diantara mereka yang memulai kisah Abelion.
•
•
Sejak kepulangan dari rumah pria itu, Abel tampak lebih sering diam dan melamun.
Anna bahkan tak mengerti mengapa adiknya bersikap seperti itu saat ini.
"Bel, woi Bel!" tegur Anna.
"Ah iya, apa kak?" kaget Abel.
"Lu yang kenapa, kok malah diam terus kayak gini? Lagi mikirin apa sih lu Bel? Rupiah menurun?" ujar Anna.
"Gak kak," singkat Abel.
"Ya terus kenapa? Perasaan daritadi pulang dari rumah Harva lu diam terus gak ngomong apa-apa, kan gue jadi bingung Abel," ucap Anna.
"Aku masih kaget aja waktu lihat adiknya kak Harva tadi, selama ini kan aku belum pernah ketemu sama dia kak," ucap Abel.
"Ohh, emang apa yang bikin lu kaget? Ganteng ya adiknya si Harva?" tanya Anna.
"Ih gak juga tuh, biasa aja. Cuma mukanya itu beda dari yang lain tau kak, entah kenapa aku tertarik aja gitu," jawab Abel.
"Cie cie, sekarang Abel udah mulai bisa tertarik sama cowok nih ye?" goda Anna.
Abel tersipu malu, ia menundukkan kepalanya sembari menyatukan jari-jari saat Anna terus menggodanya.
"Duh mukanya merah, beneran nih lu suka sama si Lion?" tanya Anna.
"Hah? Aku gak ada bilang gitu ya kak, jangan fitnah deh!" elak Abel.
"Lah dia marah, gue kan cuma nanya. Soalnya tadi lu bilang lu tertarik sama Lion, berarti kan sama aja lu suka sama dia?" ucap Anna.
"Beda dong kak Anna, kamu gak bisa menyamakan sesuatu yang berbeda dong!" ucap Abel.
"Halah sok banget lu ngomongnya! Nanti juga paling ujung-ujungnya bakal suka tuh sama Lion, percaya deh sama gue," ucap Anna.
"Kalau enggak gimana?" ujar Abel.
"Eee ya mungkin bakal ada Lion Lion lainnya yang lu sukai, contohnya lion air atau lion king," kekeh Anna.
"Ih itu mah pesawat," cibir Abel.
"Yaudah, mau makan dulu gak atau apa gitu?" tanya Anna menawarkan adiknya.
"Aku masih kenyang kak," jawab Abel.
"Oh iya sih, secara lu makannya banyak banget tadi. Sampe abis tuh lauk di rumah Harva," ucap Anna sambil terkekeh kecil.
"Ngaco aja, perasaan yang makan paling banyak tuh kamu deh kak," ucap Abel cemberut.
"Udah udah, besok lu sekolah kan Bel? Gak mau jalan-jalan dulu nih mumpung masih libur?" tanya Anna.
Abel menggeleng sebagai jawaban, dan Anna hanya bisa mengikuti saja keinginan adiknya itu.
"Lu tuh kenapa sih Bel, irit banget kalo ngomong? Lu sariawan apa sakit gigi?" tanya Anna.
"Aku cuma mau ngomong yang penting-penting aja, ngapain harus banyak omong? Kita tuh harus jaga lisan kak," jawab Abel.
"Cih banyak gaya lu!" cibir Anna.
Abel hanya diam sambil tersenyum, ia kembali seperti sebelumnya yakni memikirkan Lion yang berhasil membuatnya terpesona.
"Gimana ya cara aku mengenal Lion lebih dekat tanpa ketahuan kak Anna?" batin Abel.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, kedua gadis itu akhirnya tiba di rumah dan langsung sama-sama turun dari mobil.
Seperti biasa, keduanya berpisah dan masuk ke kamar masing-masing untuk melakukan kegiatan mereka.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Suka juga Critanya..Asik Bahasa Crita Anda Thor...
2023-05-21
1
Gada Hati:^
waduhh calon gw di deketin nihh
2023-01-19
1