ABELION PART 13

Di kantin, Abel tampak kesal lantaran Lion selalu memaksanya untuk menjawab apa yang ia tidak lakukan. Sedangkan Lion sendiri terus saja memandang ke arah Abel sembari memegang tangan gadis itu, membuat Abel tidak bisa banyak bergerak dari sana.

"Beneran bukan lu yang bilang ke bang Harva? Terus kenapa dia bisa punya pikiran kayak gitu coba?" tanya Lion dingin.

"Gak tahu, semalam kak Anna juga tanya begitu ke aku. Padahal aku sama sekali gak bilang apa-apa sama dia soal kamu," jawab Abel.

"Masa sih? Apa mungkin ini semua cuma tebakan mereka aja?" ujar Lion.

"Ya bisa jadi, aku juga bingung kenapa kak Anna tanya begitu. Udah deh kamu lepasin tangan aku sekarang!" ucap Abel.

"Mau kemana sih Bel? Lu abisin aja tuh bubur sumsum nya!" suruh Lion.

"Aku harus balik ke kelas kak, kan sebentar lagi ada bel bunyi," ucap Abel.

"Ntar dulu Abel, sayang-sayang tuh buburnya kalo gak dihabisin. Tadi siapa hayo yang minta dipesenin bubur sumsum?" ucap Lion.

"Itu juga kan kamu yang maksa," ucap Abel.

"Supaya lu gak lapar Abel," ucap Lion.

"Sejak kapan kamu jadi perduli sama aku? Lagian aku udah sarapan kok di rumah," ucap Abel.

"Hadeh, terserah lu deh!" kesal Lion.

Lion melepas tangan Abel, ia bangkit dari duduknya dan berniat pergi. Namun, tiba-tiba saja Abel menahan lengannya dan tidak membiarkan lelaki itu pergi begitu saja.

"Ngapain pegang-pegang tangan gue? Lo gak bisa ya ditinggal sama gue?" goda Lion.

Abel langsung melepas tangan pria itu, wajahnya bersemu merah menahan malu. Sedangkan Lion terkekeh kecil melihat reaksi Abel saat ini, ia akui Abel memang menggemaskan dan berhasil membuatnya terpesona.

"Ih kok merah tuh muka? Jangan-jangan yang suka sama gue tuh lu ya? Bel Bel, ingat Bel kita itu bakal jadi saudara!" ucap Lion.

"Apaan sih?!" elak Abel.

Lion tersenyum kecil seraya mencubit pipi gadis itu, "Lo nanti siang ikut gue ya? Gue mau kenalin lu sama seseorang," ucapnya.

"Siapa kak?" tanya Abel penasaran.

"Nanti juga lu tau, intinya dia itu cantik banget, beda lah sama lu," jawab Lion.

"Maksudnya?" tanya Abel sedikit kesal.

"Pasti lu ngerti lah maksud gue, kan lu bukan anak kecil lagi. Udah ya lu duduk lagi terus makan tuh bubur sampe habis, kalo gak habis nanti gue aduin ke kak Anna!" ucap Lion.

"Aduin aja sana, tinggal aku aduin balik ke bang Harva," balas Abel tak mau kalah.

Akhirnya Lion kembali duduk di sebelah Abel, menemani gadis itu memakan bubur sumsum miliknya yang masih cukup banyak. Lion juga terus mengedarkan pandangan, ia menatap sinis orang-orang yang terlihat tengah membicarakan dirinya dengan Abel disana.

"Kak," tiba-tiba Abel memanggilnya dengan lirih.

"Hm?" deheman dingin dari Lion justru membuat Abel merasa gugup.

"Kamu punya kucing kan ya?" ucap Abel.

"Ya kenapa?" tanya Lion kebingungan.

"Boleh gak aku kenalan sama kucing kamu? Terus nanti dia juga dibawa ke rumah biar bisa ketemu sama anjing aku," jawab Abel.

"Apa sih Bel? Random banget tau pembahasan lu, kayak gak ada yang lain aja," ujar Lion.

Abel sontak merengut dan tampak bersedih, Lion pun merasa bersalah lalu merangkul gadis itu sembari mengusap punggungnya. Jantung Abel semakin berdetak tak karuan saat ini, bisa saja ia pingsan jika terus diperlakukan seperti ini.

"Gue minta maaf ya? Gue tadi cuma bercanda, iya iya nanti gue bawa kucing gue ke rumah lu ya?" bujuk Lion.

Abel mengangguk pelan tanpa jawaban.

Jam pulang sekolah tiba, tanpa diduga Lion sudah menunggu Abel di depan kelas gadis itu. Abel yang melihatnya pun sontak terkejut, ia heran mengapa Lion berdiri disana. Namun, Abel coba berpikir positif kalau Lion tidak sedang menunggunya. Ia memilih melewati pria itu begitu saja.

Akan tetapi, Lion yang sadar akan keberadaan Abel langsung menahan lengan gadis itu dan menatap ke arahnya. Sontak Abel terkejut, ia ingin berontak tapi tidak bisa sebab pegangan Lion terlalu kuat di lengannya. Akhirnya Abel pun pasrah dengan apa yang Lion ingin lakukan padanya.

"Apaan sih kak? Aku tuh mau pulang tau, jangan tahan aku dong!" protes Abel.

"Gak ada yang nahan lu, gue justru pengen antar lu pulang. Lu lupa ya sama kata-kata gue tadi pagi di kantin?" ucap Lion.

"Eee kata-kata yang mana ya kak?" tanya Abel.

"Nanti siang pulang bareng gue ya Abel? Masa gitu doang udah lupa sih? Kebanyakan ngelive sih jadi pikunan kan lu," jawab Lion.

"Oh iya, tapi kan aku belum bilang iya kak. Kenapa kamu malah udah disini aja?" ujar Abel.

"Gue gak butuh persetujuan lu Abel, udah ayo ikut sama gue!" ucap Lion memaksa.

Lion berniat menarik tangan Abel, tapi Abel menahan diri sebab ia tak mau pergi bersama Lion. Entah kenapa hatinya terasa sakit saat Lion berkata ingin mengenalkan dirinya pada seseorang yang cantik, mungkin saja jika yang dimaksud Lion itu adalah kekasihnya.

"Aku gak mau, aku pengen pulang ke rumah aja ketemu kak Anna," tolak Abel.

"Apa sih Bel? Abis itu kan kita juga pulang nanti, sebentar doang kok. Lagian lu kan jarang-jarang pergi sama gue, masa gak mau?" ujar Lion.

"Kamu jangan maksa dong! Aku kan udah bilang gak mau," sentak Abel.

"Ayolah Abel, nanti gue kenalin juga sama kucing gue deh! Katanya lu mau ketemu sama kucing gue kan?" bujuk Lion.

Tiba-tiba Abel tersenyum sumringah, "Iya mau kak, aku pengen dikenalin sama kucing kamu aja. Jangan sama cewek cantik ya!" ucapnya.

"Ohh, jadi lu gak mau ikut gue karena gak pengen dikenalin sama cewek cantik?" ucap Lion.

"Iyalah kak, siapa juga yang mau dikenalin sama pacar orang?" ucap Abel.

"Loh kok pacar sih? Dia bukan pacar gue, cewek cantik yang gue maksud itu tante gue. Lo pasti belum pernah ketemu sama dia kan?" ujar Lion.

Abel menggeleng pelan.

"Nah, makanya gue mau ajak lu ke rumah dia. Soalnya dia itu penyuka kucing juga, kucingnya dia banyak banget udah kayak ternak," sambungnya.

"Oh ya? Berarti aku boleh bawa satu nanti?" tanya Abel.

"Boleh aja, tapi emang Abel suka pelihara kucing?" ucap Lion.

Abel mengangguk, "Suka, kan biar sama kayak kamu," ucapnya spontan.

Lion tersenyum mendengarnya, "Kalo gitu lu mau ikut kan sama gue?" tanyanya.

"Mau," kali ini Abel mengangguk antusias, pikiran buruknya tadi hilang seketika setelah mendengar penjelasan Lion.

Mereka pun melangkah bersamaan sambil bergandengan tangan layaknya orang pacaran.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Asiiik.. Gandengan Tangan say..😍🤭

2023-05-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!