ABELION PART 16

Abel keluar dari toilet, menatap ke sekeliling mencari sosok Lion yang tidak ada di ruang tunggu. Ia terlihat panik, tentu tidak mungkin jika ia ditinggalkan oleh Lion begitu saja di bioskop. Apalagi tadi ia berangkat bersama pria itu, bagaimana ia akan pulang nantinya.

Sementara itu, Lion menyaksikan dari jauh ekspresi khawatir Abel yang tengah mencari dirinya. Lion terkekeh lebar melihat bagaimana paniknya Abel saat ini, gadis itu terus melangkah kesana-kemari berusaha menemukan Lion. Setelah puas mengerjainya, Lion pun menghampiri Abel.

"Ehem ehem.." Lion berdehem kecil, membuat Abel terkejut lalu menoleh ke arahnya. Gadis itu terlihat kesal dan mendekati Lion.

"Ish, kak Lion darimana aja sih? Kenapa gak nunggu di tempat duduk?" kesal Abel.

"Maaf Bel, tadi gue kebelet juga. Lagian lu lama banget sih di toiletnya, ngapain aja sih ha?" ucap Lion sambil terkekeh.

"Ya pipis lah, emang ngapain lagi?" ucap Abel.

Lion yang gemas dengan ekspresi Abel, langsung mencubit dua pipi gadis itu tanpa izin. Abel melongok lebar dibuatnya, tapi ia tak menampik jika sentuhan Lion di wajahnya cukup membuat ia gemetar dan merasa tersipu.

"Lu tuh gemesin juga ya? Gue baru sadar kalau ternyata selama ini gue ada di dekat wanita seimut lu, kalau aja gue sadar dari awal pasti gue udah sering cubitin pipi lu sampe bengkak," ujar Lion.

"Kamu udah gak waras ya? Sakit tau dicubit terus kayak gini," protes Abel.

Lion pun melepaskan tangannya dari wajah Abel, "Iya iya, gue gak bakal cubit keras-keras kok. Yuk kita pulang sekarang!" ucapnya.

"Sebentar kak, gimana kalau kita makan dulu? Aku mendadak ngerasa lapar nih," usul Abel.

"Oh lu lapar? Gadis yang imut kayak anime ini lapar, hm?" tanya Lion yang kembali menangkup wajah gadisnya.

"Apa sih? Iya aku serius aku lapar, ayo dong kita makan dulu!" jawab Abel tegas.

"Okay, abis ini kita makan. Kebetulan disini kan juga ada restoran yang lumayan enak," ucap Lion.

Tangan Lion beralih menggenggam telapak tangan gadis itu, Abel pasrah saja saat Lion melakukannya dan membawa ia keluar dari bioskop. Mereka mengelilingi mall mencari tempat makan yang enak dan lezat.

"Harus banget ya kak pegangan tangan kayak gini?" tanya Abel memandang wajah Lion.

"Iya dong, biar lu gak hilang. Gue kan dapat amanah buat jagain lu Abel," jawab Lion.

"Gak gini juga kali kak, emang aku anak kecil apa?" ucap Abel cemberut.

"Bukan sih, tapi tetap aja lu harus dipegangin biar gak kabur kemana-mana. Tau sendiri cewek kayak apa kalo dilepas di mall kayak gini," ucap Lion.

"Aku gak gitu kali kak," ucap Abel.

"Ah masa? Tetap aja lu cewek kan?" ucap Lion yang diangguki oleh Abel.

"Yaudah, berarti gue gak salah." sambungnya.

Abel menghela nafas saja, ia pasrah karena tidak bisa melawan atau menolak kemauan Lion. Mereka lalu memasuki restoran Jepang yang ada di mall tersebut, tidak tahu kenapa Lion yakin kalau Abel menyukai makanan Jepang dibanding yang lainnya.

Keduanya sudah berada di dalam restoran itu, mereka duduk berdampingan dan langsung memesan makanan yang ada disana. Abel manut saja mengikuti perkataan Lion, semua makanan dipesan oleh pria itu tanpa bertanya lebih dulu pada Abel apa yang gadis itu sukai.

"Gue jamin lu bakal suka sama makanannya, jadi lu gausah protes ya!" ucap Lion sambil tersenyum.

Abel mengangguk lesu, ia kesal tapi tak bisa berbuat apa-apa. Dirinya terlalu lemah saat berhadapan dengan lelaki seperti Lion.

Singkat cerita, makanan yang dipesan Lion telah sampai. Kini mereka pun tengah asyik memakan makanan tersebut, dan benar saja Abel sangat menikmati makanan itu meski awalnya dia tidak senang sebab Lion memesan tanpa meminta pendapat darinya.

"Umm, kak. Bulan Mei nanti kosong gak?" tanya Abel memulai obrolan.

"Emang kenapa?" Lion justru balik bertanya pada Abel dan menatapnya dengan bingung.

"Gapapa sih, cuma nanya aja," bohong Abel.

"Ohh, tergantung tanggalnya dulu," ucap Lion.

"Kalau sekitar tanggal 24 kosong gak?" tanya Abel lagi.

"Maybe kosong, soalnya kadang suka ada urusan mendadak gitu. Emang kenapa ya Abel?" ucap Lion.

"Eee gapapa kok, tadi kan udah bilang cuma nanya," lirih Abel.

"Gausah bohong Bel, bilang aja kalau lu pengen gue ajak jalan-jalan lagi kan tanggal 24 nanti? Soalnya itu hari ulang tahun lu, ya kan?" tebak Lion.

Abel terbelalak lebar, "Kok kamu bisa tau sih?" tanyanya heran.

"Ya taulah, kan tanggal ultah lu itu gue catat di hp. Makanya gue bisa hafal dan tahu maksud lu tanya tanggal segitu gue kosong atau enggak," jawab Lion dengan pede.

"Huh curang!" cibir Abel.

"Kok curang sih? Gue tuh perhatian, makanya gue save tanggal ultah lu. Sekarang gini deh, lu tau gak kapan gue ultah?" ucap Lion.

Abel menggeleng, "Gak tahu kak, emang kapan?" tanyanya penasaran.

"Sembilan February," jawab Lion sambil terkekeh dan lanjut menikmati makanannya.

Sementara Abel justru terdiam ketika Lion mengatakan tanggal lahirnya, itu artinya Lion sebentar lagi akan ulang tahun dan Abel sangat ingin memberikan kejutan padanya. Namun, Abel sendiri bingung harus memberi kejutan seperti apa pada Lion nantinya.

"Kenapa diam? Mikirin apa sih Bel?" tanya Lion yang menegur Abel.

"Gak ada, cuma lagi bengong aja. Itunya dihabisin dong kak!" elak Abel.

Lion mengangguk pelan, akhirnya mereka pun sama-sama lanjut memakan makanan yang mereka pesan sampai habis. Setelahnya, mereka keluar dari restoran dengan bergandengan tangan seperti sebelumnya. Kali ini Abel tidak protes dan memilih patuh saja pada apa yang dilakukan Lion.

Saat melewati toko boneka, mendadak Abel ingin membeli sebuah boneka beruang besar yang ada disana. Sontak Abel menghentikan langkahnya, membuat Lion yang ada di sebelahnya ikut berhenti dan menatap penasaran ke wajah Abel. Gadis itu menunjuk boneka di depannya, Lion yang mengerti hanya mengusap wajah Abel sambil tersenyum manis.

"Abel mau boneka? Bilang aja kali gausah malu-malu kayak gitu, pasti bakal gue beliin kok kalau buat Abel mah!" ucap Lion.

Abel dibuat tersipu dengan ucapan serta tindakan manis Lion, dan kini lelaki itu bahkan sudah mendekati toko untuk membeli boneka yang Abel mau. Lion langsung menyerahkan boneka itu pada Abel dan membuat gadis itu kegirangan sembari memeluk bonekanya.

"Dijaga ya boneka ini? Anggap aja itu lambang persahabatan kita, kalau sampai dia hilang nanti hubungan kita juga bisa kandas. Lu bisa kan jaga dia selamanya?" ucap Lion.

Abel mengangguk sebagai jawaban, ia terlalu senang dengan boneka yang baru dibelikan Lion itu sehingga ia tidak dapat berkata apapun. Setelah puas berjalan-jalan di sekitar mall, akhirnya kedua manusia manis itu pun pergi dari sana.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Asiiik...dibeliin Boneka say..😍♥️

2023-05-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!