Bagian 18

Di kelas,Lia duduk sambil memegang buku dengan tangan kiri dan menyender pada tembok,kursi yang Lia tempati tepat paling belakang pojok kelas dekat jendela. Seseorang tiba-tiba menghampiri Lia sambil mengulurkan tangannya,Lia pun menghadap ke seseorang itu dengan mengeryitkan dahinya.

"Kenalin nama gw Seylin,anak dari seorang donatur terbesar ke dua di sekolah ini,jadi langsung intinya saja. Lo orang yang lagi populer di kalangan siswa siswi sekolah ini kan?." Tanya Seylin dengan tersenyum tipis.Lia menyambut uluran tangan seylin dengan tangan kirinya, Seylin mengeryitkan dahinya.

"Gw Lia,gw kurang tau kalo lagi populer, dan sorry tangan kanan gw sedikit sakit" ucap Lia singkat Sambil melepaskan tangan kirinya dari Seylin.

"Ouh,jadi gini dua hari lagi acara ulang tahun gw yang ke delapan belas. Jadi secara pribadi gw ngundang Lo,di acara ini setiap orang memakai topeng Lo juga bisa bawa pasangan" ucap Seylin dengan tersenyum.

"Alasan?" Tanya Lia kepada Seylin.

"Eum alasan gw ngundang Lo? Gada alasan sih cuma pengen kenal aja." ucap Seylin,Lia pun berdiri mendekat ke arah Seylin.

"Setiap orang pasti punya alasan, begitupun dengan Lo kan? Seylin"ucap Lia berbisik.

"G-gw ga ada,gw cuma beneran mau kenal sama Lo itu doang" ucap Seylin sedikit gugup karena Lia sangat dekat dengan wajahnya.

"Baiklah sekarang kita teman, sebaiknya Lo balik ke meja karena bu Desi sedang menuju ke sini" ucap Lia dengan tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut Seylin,Lia pun kembali duduk. Seylin pun kembali ke mejanya dengan jantung yang berdetak dengan cepat serta wajah yang sedikit memerah.

"Astaga, lama-lama bisa belok gw" Batin Seylin dengan mengingat wajah Lia yang tampak mempesona jika di lihat lebih dekat.

"Ahhh, pesonanya astaga,astaga sadar Seylin inget tujuan Lo" Batin Seylin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Beberapa detik kemudian ucapan Lia benar adanya,bu Desi memasuki ruangan itu. Jam pelajaran telah usai kini saatnya memasuki jam istirahat. Di kantin terlihat Lia sedang duduk di meja kantin pojok tersebut, beberapa saat kemudian Ravael datang dengan makanan di tangannya.

Jadi tadi pas Lia baru keluar kelas, sudah ada Ravael yang menunggu nya, mereka pun berjalan bersama pergi ke kantin. Ravael duduk di depan Lia, setelah itu Ravael menyendok makanan nya dan mengarahkannya kepada Lia. Lia pun menerima suapan dari Ravael, para siswa siswi yang melihat interaksi ke duanya memandang dengan iri,setelah beberapa saat mereka pun selesai makan.

"Thanks, sorry jadi ngerepotin." ucap Lia dengan tersenyum.

"Sama-sama,gapapa kamu gini juga kan gara-gara nolongin orang tua aku." Balas Ravael dengan tersenyum manis,Lia tersenyum tipis.

"Hmm,dua hari lagi ulang tahun Seylin Lo jadi pasangan gw. Nanti gw kirim barang Lo pake itu!." Bukan ucapan melainkan perintah Lia.

"Baik" ucap Ravael dengan mengangguk. Lia dan Ravael pun mengobrol ringan,sampai beberapa saat kemudian datang seorang siswi dengan gosip yang siap di edarkan.

"Guys kalian tau ga Tasya,Milea,Arsya lagi bully Murid baru kelas 11a di dekat gudang sekolah" ucap siswi itu dengan nafas terengah-engah karena berlari dari gudang sampai kantin yang jaraknya lumayan jauh.Lia yang mendengar itu pun langsung berdiri dan hendak pergi dari kantin tersebut menuju gudang.

"Lo duluan aja ke kelas, inget jangan ke mana-mana lagi" Bisik Lia kepada Ravael dan langsung pergi.bRavael pun menurutinya dan pergi ke kelas,dengan perasaan tak karuan. Sedang kan Lia dia sudah sampai di dekat gudang dengan aura sangat dingin,saat melihat orang yang Lia jaga selama ini sedang menampar seorang siswi dengan penampilan yang sudah acak-acakan.

"Mau membuat nya pindah alam? butuh bantuan?" Tanya Lia dingin sambil menghampiri Tasya,Tasya yang mendengar ucapan Lia seketika berbalik dengan ekspresi wajah terkejut begitupun Milea dan Arsya.

"Ka Lia kenapa bisa kesini?." Tanya balik Tasya dengan tersenyum. Tasya menghampiri Lia dan hendak memeluknya,tetapi ucapan Lia berikutnya membuat Tasya tidak jadi memeluk nya.

"Jika orang lain bertanya maka berikan jawaban bukan pertanyaan kembali." ucap Lia dengan tersenyum dingin.Tasya terdiam mencerna ucapan Lia. "Orang lain" Batin Tasya "Tidak-tidak ka Lia pasti salah paham aku hanya perlu menjelaskan apa yang terjadi saat ini" Batin Tasya.

"Ka Lia aku hanya menampar dia yang sudah berani-beraninya mendekati Noah dan merebutnya dariku " ucap Tasya membela dirinya.

"Noah? Siapa? Pacar mu atau bukan?" Tanya Lia dengan tersenyum miring yang mana membuat Tasya diam.

"D-dia" ucap Tasya bingung mau menjawab apa.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!