Setelah beberapa saat mencari Tasya akhirnya Lia menemukan Tasya yang sedang menangis di kursi Taman. Lia mendekati tasya dan langsung ikut duduk di samping nya.
"Aku Julia, panggil aja Lia anak dari ayah Radit dari negara Korea,kita ke sini karena ayah Radit sedang ada pekerjaan" ucap Lia, Tasya menoleh ke arah Lia dengan tatapan sulit diartikan.
"Jadi bukan anak nya papa?" Tanya Tasya pelan dengan nada sedih. Lia mengalihkan pandangannya ke arah Tasya.
"Bukan,dan jika anak nya om Rangga emang kenapa?" tanya Lia dengan mengeryitkan dahinya.
"Aku tidak akan menerimanya!!!" ucap Tasya dengan nada sedikit keras dan marah. Lia yang mendengar ucapan Tasya pun semakin bingung.
"Kenapa tidak?" tanya Lia.
"Aku takut papa mengucilkan ku,aku takut kasih sayang papa mama ku terbagi,aku takut mereka membuang ku" ucap Tasya sambil menunduk sedih dengan mata berkaca-kaca. Lia semakin penasaran lantas terus bertanya.
"Membuang? Kenapa berfikir seperti itu ?" Tanya Lia dengan penasaran,Lia menggeser duduknya mendekat ke arah Tasya.
"Karena aku sakit.... Aku ada sakit paru-paru stadium awal,asma dan magg. Tubuh ku lemah sejak kecil " ucap Tasya dengan menangis. Lia yang mendengar ucapan Tasya pun langsung membawa Tasya ke pelukannya.
"Tidak ada alasan untuk mereka membuang mu, percayalah semuanya akan baik-baik saja,aku yakin kamu pasti sembuh" ucap Lia dengan tersenyum sambil menyemangati Tasya. Tasya menggeleng.
"Aku tak-"
"Jangan berlebihan dalam berfikir dan jangan terus-menerus berfikiran negatif" ucap Lia dengan memotong ucapan Tasya, Tasya mengangguk dalam pelukan Lia.
"Nyaman" batin Tasya
"Bolehkah aku memanggilmu Kaka, walaupun sepertinya kita seumurran ?" Tanya Tasya dengan melihat ke arah mata hitam Lia. Lia mengangguk.
"Tentu saja, jadi lah adiku yang baik dan penurut" ucap Lia dengan tersenyum tipis, Tasya mengangguk dengan mata yang berbinar.
"Terimakasih ka Lia" ucap Tasya dengan tersenyum manis.Lia hanya mengangguk dan mengusap usap rambut Tasya,sampai Tasya tertidur di pelukannya.____
Tak terasa kini Lia sudah sampai di rumah nya dengan keadaan pakaian Basah semua,Lia akan memasuki pintu rumahnya setelah memasukan motor kedalam gerasinya.
"Bagus,siapa yang menyuruhmu hujan-hujanan hmm?" Tanya Andra dengan bersandar di pintu masuk,Lia tersentak kaget saat melihat Andra yang bersandar pada pintu masuk rumahnya.
"lama-lama ka Andra kaya emak-emak komplek sebelah deh,huhhh" batin Lia dengan kesal, namun berbeda dengan ekspresi yang ditunjukannya.
"Itu ta-"
"Masuk, mandi, ganti pakaian mu,makan dan temui Kaka di ruang kerja" ucap Andra sambil berlalu masuk ke dalam meningalkan Lia dalam keadaan basah kuyup dan senyum bodoh yang di buatnya.
"Hemm, selamat" batin Lia, Lia masuk ke dalam rumahnya lalu pergi ke kamar nya.Setelah awal pembicaraan dengan Andra waktu itu, Andra menjadi tak segan kepada Lia.
Di ruang kerja, terlihat Andra sedang menatap keluar jendela dengan Lia yang termenung menatap langit- langit ruang kerja Andra...mereka menjadi seperti itu setelah pembicaraan Andra dengan Lia tadi.
"Jadi ayah Radit bukan ayah kandung Lia?" Tanya Lia saat sudah memasuki ruang kerja Andra,Andra mengangguk.
"Kemungkinan besar seperti itu" ucap Andra menghela nafasnya.
"Jadi orang tua kandung Lia di mana" ucap Lia dengan lirih.
"Hanya ada dua keluarga yang berkemungkinan itu keluarga kandung mu" ucap Andra pelan.
"Dari mana Kaka mengetahui itu?" Tanya Lia sambil melihat ke arah Andra.
"Itu tidak penting, yang paling penting dari ke dua keluarga itu sama- sama kehilangan anak perempuan yang kemungkinan seumuran dengan mu, keluarga Jordan dan Jordanathan" ucap Andra dengan jelas.
"Ini alamat kedua keluarga itu,kamu pikirkan lah rencana agar berinteraksi dengan mereka dan mencari informasi" ucap Andra dengan memberikan secarik kertas yang berisikan alamat kedua keluarga itu kepada Lia. Lia pun mengambilnya.
"Baiklah, terimakasih untuk semuanya ka Andra" ucap Lia dengan tersenyum tipis. Andra hanya mengangguk.Lia melihat ke arah Andra dengan ekspresi wajah serius.
"Bagaimana dengan kedua perusahaan yang Lia bangun sedari SMP?, Ka Andra sudah memeriksa nya kan?" Tanya Lia dengan tersenyum.
"Eh?" Ucap Andra sedikit kaget.
"Mengapa Lia bisa mengetahui nya" pikir Andra.
"Lia tau ka Andra beda sama ayah Radit,ka Andra pasti cari tau semuanya kan? Santai aja ka lagian Lia percaya ko sama ka Andra" ucap Lia dengan tersenyum. Andra pun tersenyum canggung.
"Eum,yaa kedua perusahaan itu memang terkenal di beberapa kalangan atas, dan jika di kembangkan lagi bisa saja perusahaan itu semakin terkenal dan semakin besar" ucap Andra dengan antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments