Bagian 15

"Tante?" tanya Lia dengan menyentuh lengan Maira, membuyarkan semua orang yang ada di sana.Mereka pun seketika tersadar.

"Lia ya ampun kamu benar-benar sudah cocok menjadi menantu tante" ucap Maira yang membuat wajah Ravael seketika panas,Lia hanya tersenyum tipis.

"Ayo duduk,kamu duduk di samping Ravael?" ucap Maira dengan tersenyum manis. Lia pun mengangguk dan duduk di samping Ravael dengan posisi Jordanathan duduk sendiri,di samping kanan nya Maira dan Raina samping kiri Ravael dan Lia. Makan malam pun di mulai dengan hening sampai dengan selesai.

Di ruang tamu semua orang berkumpul, kecuali Raina yang langsung pamit kekamarnya,Maira duduk di samping Jordanathan dan Lia di samping Ravael.

"Jadi kalian itu udah saling kenal ?" Tanya Maira dengan tersenyum. Lia hanya tersenyum tipis menanggapi.

"Iya, kebetulan kami satu sekolah tan" ucap Lia.

"Ouhh,lain kali berkunjung lah kemari di sini sangat sepi tante selalu merasa sendiri di antara para patung berjalan ini" Sindir Maira kepada Jordanathan dan Ravael,Ravael hanya terdiam begitupun Jordanathan. Sedangkan Lia tersenyum tipis, bagaimana mungkin Ravael yang di kenal nya pemalu kata ibunya dingin.

"Iya tan kalo sempet, lagipula bukanya sekarang sudah ada anak perempuan tante jadi ga bakalan sepi lagi" ucap Lia. Maria menggeleng tanda tidak setuju.

"Itu beda lagi,kalo kamu sering main ke sini kan,kalian bisa saling dekat satu sama lain,kalo kalian mau nikah muda juga tante ga bakalan larang ko" ucap Maira dengan santai, sedangkan Lia menggaruk kepalanya yang tidak gatal, Ravael memalingkan mukanya ke samping dan Jordanathan pura-pura tidak mendengar. Keheninggan pun terjadi beberapa saat.

"Jam 22:06 tante sepertinya Lia harus segera pulang" ucap Lia setelah melihat jam di hp nya.

"Kenapa ga nginep aja" Bukan ucapan Maira melainkan ucapan Ravael, Maira pun mengangguk tanda setuju.

"Iya udah malam juga" tambah Maira dengan penuh harap.

"Kaka saya sudah menunggu di depan gerbang tan" ucap Lia Lia dengan sedikit lembut. Maria pun mengangguk pelan.

"Begitu, baiklah tapi kapan-kapan datang lah kesini" ucap Maira pelan.

"Kalo sempet tan" ucap Lia. Jordanathan,Maira,Ravael mengantarkan Lia kedepan rumahnya, terlihat seorang pria yang sangat tampan sedang menyender di mobil berwarna ungu nya.

"Terimakasih atas semua nya tante om dan maaf sudah merepotkan" ucap Lia dengan sedikit tak enak.

"Sama sekali tidak merepotkan" ucap Jordanathan dengan tersenyum tipis.

"Kalo begitu Lia pamit" ucap Lia sambil berjalan ke arah Andra. Mereka pun mengangguk. Andra melihat Lia menggunakan gaun pun seketika terdiam dan tak lama tersadar akibat tepukan Lia di bahu nya.

"Ayo ka" ucap Lia sambil menaiki mobil,Andra pun menyusul, mereka pergi dari rumah Maira.Menuju rumahnya.Sedangkan di rumah Maira, terlihat mereka masih di luar memperhatikan mobil Lia semakin menjauh.

"Bagaimana? Sempurna bukan?" Tanya Ravael kepada ibunya dengan tersenyum manis. Maira mengangguk, begitupun Nathan tersenyum tipis.

"Iya,ibu sangat menyukainya" ucap Maria dengan tersenyum manis.

"Begitupun ayah,tetap berjuang nak" ucap Jordanathan dengan menepuk-nepuk bahu Ravael dan masuk ke dalam rumah Ravael mengangguk.

"Jadi?" Tanya Maira kepada Ravael setelah Nathan masuk ke rumahnya.

"Sesuai rencana Ravael, pura-pura menjadi orang yang lemah" ucap Ravael dengan tersenyum. Maira pun mengangguk.Mereka pun memasuki rumah.

Di dalam mobil, Lia memejamkan matanya,dan membuka nya ketika mendengar ucapan Andra.

"Bagaimana?" Tanya Andra kepada Lia dengan penasaran,Lia menggeleng.

"Bukan mereka" ucap Lia dengan lesu.Andra pun mengangguk.

"Siapkan rencana untuk keluarga Jordan" ucap Andra dengan ekspresi wajah serius. Lia mengangguk.

"Iyaa" ucap Lia dengan pelan.

"Kapan ayah Radit datang ke sini?" Tanya Lia dengan pelan.

"Entahlah tidak ada kabar dari mereka" Jawab Andra tak kalah pelan.Lia terdiam dengan terus menatap kedepan, Andra memperhatikan Lia sebentar sampai akhirnya berucap.

"Kenapa dengan lenganmu?" Tanya Andra dengan sedikit dingin saat melihat luka yang ada di tangan Lia,rupanya Andra baru memperhatikannya.

"Ini Lia dapat saat membantu keluarga itu dari beberapa orang berpakaian coklat-coklat yang menghadang mereka di jalan pulang tadi " Jawab Lia dengan jujur.

"Hufss,lain kali lindungi dirimu sendiri sebelum orang lain" ucap Andra sedikit dingin. Lia tersenyum saat mendengar nada khawatir di ucapan dingin Andra tadi.

"Iya" ucap Lia dengan tersenyum tipis.

"Motor mu sudah di bawa sama orang suruhan Kaka, besok ke sekolah Kaka yang antar kamu pake mobil" ucap Andra dengan tekanan. Lia pun akan protes.

"Ta-"

"Menurut lah" ucap Andra dengan sedikit pelan namun terdengar nada tidak ingin di bantah.

"A-"

"Di antar atau tidak sekolah" ucap Andra yang terus memotong ucapan Lia.

"Baiklah" ucap Lia mengalah.Beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah,Lia langsung memasuki kamarnya dan tidur.Sementara Andra sedang termenung melihat ke luar jendela kamarnya. Mengingat-ingat dia yang dulu bisa sampai di posisi ini.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!