Bagian 4

"Jadi bener Lia itu bukan anak kandung Lo dit ? Gimana ceritanya?" ucap Rangga.

"Ouh jadi lo minta gw jagain Lia karena orang tua kandung Lia masih hidup dan sama-sama menetap di Jakarta"

"Nama orang tua nya siapa emang ?"

"Jor-.iya iya tenang aja lagian Lia belum sampai kerumah gw. Jadi tenang aja dit"

"Udah ya gw tutup Telpon nya"

"Apa lagi sih dit,ouhh kalo masalah itu gw ga bisa bantu. Lo tau kan itu menyangkut perasaan antara Julia dan Julian, Lo juga aneh masa nama nya di sama in gitu"

"Ya sih biar ga keliatan adik Kaka Tiri nya"

"Gw tutup,bini gw Udah manggil" ucap rangga bohong sambil mematikan Telpon nya.

Rangga membuka pintu ruang kerjanya,dan langsung turun ke bawah, setelah sampai di bawah Rangga melihat Tania yang sedang duduk di sofa ruang tamu nya. Rangga langsung menghampiri Tania dan memeluknya.

"ManTasya sama Lia belum pulang ya?" Tanya Rangga dengan meletakkan kepalanya di pundak Tania,dengan Tania yang mengusap-usap rambut Rangga.

"Udah, Tasya ada di kamarnya dan Lia...bukannya tadi Lia susulin kamu ke ruang kerja ya pa" jawab Tania, Rangga melepaskan pelukannya pada Tania, Rangga menatap ke arah Tania dengan ekspresi bingung.

"Ga ada ma, orang tadi gada yang ketuk pintu sampai papa juga turun ke bawah" ucap Rangga.

"Ouh,mungkin Lia nya ke kamar Tasya dulu" ucap Tania.

Beberapa menit kemudian Tasya turun dan langsung bergabung bersama Rangga dan Tania.

"Sore ma,pa" sapa Tasya dengan tersenyum manis.

"Sore sayang,Lia nya mana ko ga turun?" Tanya Tania sambil tersenyum.

"Ka Lia kan tadi sama mama gimana si malah nanya ke Tasya" ucap Tasya dengan mengernyitkan dahinya tanda bingung. Tania yang mendengar ucapan Tasya pun ikut bingung.

"Deg, ko perasaan gw ga enak ya,apa jangan-jangan waktu telpon tadi ada li- tapi ga mungkin sih" ucap rangga Dalam hati menepis semua prasangka buruk nya.

"Coba deh kamu Telpon sya,mama takut ada apa-apa sama lai" ucap tania khawatir. Tasya pun mengangguk.

"Iya ma bentar" ucap Tasya sambil mengeluarkan hp nya dan menelpon Lia.

Tasya : hallo ka, ka Lia di mana ko ga ada di rumah Tasya sih

Lia : eh iya maaf tadi ka Lia langsung pergi soalnya udah ada janji sama ka Andra,nga pamit, soalnya tadi tante nya lagi masak, om Rangga sama kamu ga ada, makanya langsung pergi. Ucapin Maaf sama tente ya besok besok ke sana lagi

Tasya : ya udah deh

Lia : Kaka tutup ya soalnya lagi di jalan

Tasya: Iya hati-hati ka

Tut panggilan berakhir.

"Ya udah, kalo gitu kita makan aja ya" ucap Tania yang di angguki ke dua nya, mereka pun makan berjalan menuju meja makan dan makan bersama.

Sedangkan di tempat lain.

Lia melajukan motornya dengan kecepatan penuh,di pertengahan jalan dekat danau Lia mem berhenti kan motornya,Lia membuka helm nya,Lia turun dari motornya. Lia berjalan ke arah depan menikmati setiap angin yang menerpa wajahnya.

"Belum juga satu Minggu di negara ini eh udah ada aja hal yang bikin kecewa" ucap Lia dengan tersenyum getir,sambil memandang ke arah danau sana.

"Ya tuhan tolong berikan petunjuk kepadaku,datangkan seseorang dan katakan bahwa apa yang om Rangga dan ayah katakan nga bener" ucap Lia dengan air mata yang mengalir. Ya Lia mengetahui semua pembicaraan Rangga dan Radit, setelah mengetahui itu Lia buru- buru pergi dari rumah rangga tersebut, Karena takut dirinya ketahuan.

"Jika bener ayah Radit bukan orang tua gw,dan orang tua gw masih hidup apa alasan ayah Radit besarin gw sampai seperti ini, gw merasa di khianati sama keluarga yang selama ini gw bangga bangga kan.Dan jika benar gw bukan anak ayah Radit seharusnya,ayah Radit nyetujuin hubungan antara gw dan Julian,ahhhh" ucap Li sambil menendang kursi yang tak berapa jauh di dekatnya.

"Tolong,tolong " ucap seorang remaja berkacamata yang mengalihkan perhatian Lia. Lia menghapus air matanya sambil membenahi penampilannya. Lia mencari-cari asal suara dan Lia pun menemukannya.

"Berisik ga bakalan ada yang bisa nolonggin lo" ucap salah satu dari tiga remaja yang berpakaian celana robek robek,di bagian lututnya, mereka sama-sama mengunakan kaos pendek berwarna hitam dengan penampilan seperti anak berandalan.

"Kalian mau apa?aku udah bilang hari ini ga ada uang" ucap remaja berkacamata itu dengan sedikit gemetar,ini bukan pertama kalinya ia di hadang oleh orang-orang yang ada di depannya.Remaja itu datang ketaman ini hanya untuk menenangkan pikirannya namun siapa sangka setiap datang ke taman itu anak-anak dengan pakaian tak layak selalu saja menghadangnya.

"Berani bohong awas Lo, Deon Lo periksa dia " kata remaja berpakaian robek robek itu menunjuk salah satu temannya,deon yang di suruh pun memeriksanya dengan malas, beberapa menit kemudian remaja itu telah selesai di periksa.

"Beneran ga ada Rian, semuanya kosong" ucap Deon dengan sedikit kesal.

"Cek ga guna banget sih, si kacamata ini. Minimal Lo itu punya duit anjir,jadi kita kan ga sia-sia meriksa lo" decak Rian saat mengetahui remaja itu tak memiliki uang.

"Bukan dia yang ga berguna tapi kalian" ucap Lia yang menghampiri mereka, setelah menemukan asal suara tadi Lia langsung menghampirinya dan hampir dekat,Lia diam sebentar memperhatikan apa yang ketiga remaja dengan baju tak layak itu akan lakukan.

Rian membalikkan badan untuk melihat siapa yang berani ikut campur urusan nya,dan Rian terdiam sejenak melihat keindahan ciptaan tuhan yang sedang berdiri di depannya. Seorang gadis cantik dengan pakaian kemeja. Mau pakai apapun Jika orang nya cantik tetap bakalan cantik.Begitupun dengan Deon dan Andi temannya Rian. Terpesona akan kecantikan Lia yang tiada Tara.

"Gila sekian banyak cewek,yang gw temui. Baru kali ini gw nemu cewek cantik tanpa make up. Biasanya juga cewek-cewek lain pake bedak dua lapis" batin Deon.

"Cantik, eh nga nga sangat cantik. Mau jadi pacar ketiga gw ga" ucap Rian dengan terus menatap Lia tanpa berkedip,Lia yang mendengar ucapan Rian pun tersenyum sinis.

"Basi,jadi pacar ke tiga Lo cuihh,mending jadi simpanan om-om kaya" ucap Lia dengan nada dingin dan mengejek,Rian pun tersinggung setelah mendengar ucapan Lia.

"Siapa Lo berani banget ikut campur urusan gw,percuma cantik kalo ga jadi pacar gw" ucap Rian dengan sinis dan mengejek.

"Gw-" Lia menjeda ucapannya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!