Dia Bukan Takdirku
Hai guys sebelum ke cerita kenalin dulu nama gw rnd.julia
Jadi disini gw buat cerita,tentang seorang pria yang mengenang cinta di masa lalu, seorang wanita pertama kali yang berhasil membuat nya jatuh cinta sekaligus kecewa.
Pria ini yakin bahwa dia adalah wanita yang di takdirkan untuknya. Namunn ya namanya juga manusia hanya bisa menebak
Wanita ini meninggalkan pria untuk selama lamanya bersamaan dengan pria yang mencintai sekaligus di cintai wanita itu
Cerita ini tidak fokus ke pria ini,melainkan wanita
Baiklah selamat membaca. Kalo ada sesuatu yang gak sesuai harapan harap di maklumi, karena ini adalah karya pertama gw
Pengenalan tokoh
* Julia - lahir 10 July (18th)
Jordan - 1 Desember (40th)
Wilona - 3 Febuari (37th)
Ortu kandung Julia
*Julian - 12 July (19th)
Radit - 9 November (40th)
Rianti - 11 Maret (38th)
Keluarga angkat Julia
*Tasya - 1 Januari (18th)
Rangga -15 Agustus (41th)
Tania - 23 mei (37th)
Sahabat Julia
* Milea - 7 mei (18th)
Arsya - 8 Juni (18th)
Ariel - 23 April (18th)
Teman Tasya
* Andra - 12 November (20th)
Orang kepercayaan Julia
* Ravael - 6 September (18th)
Tokoh pria yang di awal ceritakan
Kemungkinan akan ada pemeran tambahan kedepannya
______
"Sean tolong bilang kepada Tasya malam ini saya tidak pulang" ucap pria yang sedang duduk, di perusahaan PT Astra internasional dengan terus-menerus memperhatikan langit dengan bintang bintang yang bersinar. Dia adalah Ravael
"Baik tuan" ucap Sean sambil berlalu pergi keluar ruangan
"Apakah kamu Bahagia di atas sana Lia ? Mengapa ? Mengapa kamu meninggalkan ku di saat aku benar- benar mencintaimu ? Kenapa ? Apa salah ku Lia ?" Ucap Rafael dengan airmata yang mengalir,sakit itulah yang di rasakan Ravael saat ini kehilangan cinta pertamanya untuk selamanya.
Ravael berjalan ke arah ruangan untuk mengambil sesuatu setelah selesai Ravael kembali,duduk di atas sofa kantor itu yang langsung menghadap ke arah pemandangan kota. Potongan potongan kenangan bersama dengan Lia muncul di benak ravael...
10 tahun lalu
Di belahan negara Korea,terlihat seorang gadis cantik yang memiliki bola mata berwarna ungu dan seorang pria dewasa dengan bola mata berwarna biru, mereka berdiri saling berhadap-hadapan. (anggap aja pake bahasa korea)
"Tidak bisakah aku terus di negara ini? Mengapa harus pindah? Bagaimana dengan ka Julian ayah? apa ayah tidak akan merindukanku?" Tanya Lia / Julia Dengan sedih.
"Tidak,disini ayah banyak kerjaan,begitu juga dengan kaka mu Julian,ayah sudah menelepon om Rangga untuk menjagamu di sana sementara waktu sampai kerjaan ayah selesai. Jaman sekarang sudah canggih Lia,jika kamu merindukan ayah atau ayah yang merindukan kamu kan tingal telpon" Ucap Radit.
"Disini juga kan Lia bisa jaga diri Lia sendiri ayah. Lia janji ga bakalan ngerepotin ayah sama ka Julian" ucap lia dengan lirih.
"Ayah tidak bisa menjamin Lia walaupun kamu memang bisa menembak serta bela diri, lagian kan hanya sementara waktu. Nanti ayah dan kakak mu akan menyusul. Sudah sana pesawat akan segera berangkat, Tasya ga tau kamu bakalan pulang jadi kamu bisa buat kejutan buat dia. Kata om Rangga,Tasya sekarang mogok makan gara gara ga ketemu kamu 1 bulan ini" ucap Radit panjang lebar.
"Janji?,ayah ga bakalan bohong kan " Ucap Lia dengan tersenyum sambil memeluk Radit.
"Iya, kesayangan nya ayah,udah ga usah sedih gitu" Ucap Radit dengan membalas pelukan Lia.
"Kalo begitu Lia berangkat bay- bay ayah, jangan lama lama di sini nya.Kalo lama nanti Lia balik lagi ke sini " ucap Lia dengan merajuk sambil mencium pipi sebelah kanan Radit. Lia pun pergi meninggalkan Radit yang masih terdiam dengan pikirannya.
Radit hanya tersenyum
"maaf Lia hanya dengan cara ini ayah memisahkan kamu dengan kaka mu,jika saja tidak ada perasaan di antara kalian berdua ayah pasti tidak akan memisahkan kalian.Dan ayah harap di sana kamu ga bakalan bertemu dengan mereka" ucap Radit di dalam hati.
Beberapa menit kemudian setelah pesawat yang di naiki Julia lepas landas,Julian datang dengan tergesa-gesa.
"Hosh,hosh, ayah di mana Lia? Mengapa dia tidak bilang kalau mau pergi ke negara Indonesia? kalau saja sekertaris ayah ga ngasih tau,Lian ga bakalan tau,ayah juga kenapa ga ngasih tau" Tanya Julian kepada Radit dengan napas tersengal-sengal.
"Lia sudah berangkat,ayah lupa,lagian kan kamu sedang bekerja. Sudahlah ayo pulang,nanti juga kita akan menyusulnya" jawab Radit sambil berlalu pergi keluar bandara meninggalkan Julian dengan tatapan sendunya.
"Kenapa ga bilang Lia? apa aku sudah tidak penting di hidupmu,hmm? Apakah kita bakal kembali bertemu dengan keadaan seperti sekarang? "ucap Julian dengan mata berkaca- kaca.
"Tunggu aku kembali,saat itu juga aku akan menjadikan kamu milikku seutuhnya, tidak perduli jika kita memiliki ikatan darah sekalipun" ucap Julian dengan tersenyum dingin. Julian pun pergi dari bandara, untuk kembali ke perusahaan ayahnya.
Di dalam pesawat,terlihat Julia yang sedang menatap keluar jendela, menatap hamparan awan putih dan abu yang saling berdampingan.
"ayah tidak bisa berbohong kepadaku,aku tau mengapa ayah mengirim aku ke indonesia.Ayah ga mau kan aku dan ka Julian memiliki perasaan yang lebih dari adik Kaka. Maaf ayah aku tau ini salah tapi bisakah aku tetap berjuang mempertahankan nya ? atau aku harus mencari penggantinya ?" ucap Lia dalam hati
Lia mengetahui hal ini saat Radit sedang menelpon Rangga menceritakan tujuan mengirim Lia ke negara Indonesia,bukannya menguping ia hanya mendengar saat akan pergi ke kamar nya.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat,kini pesawat yang di naiki Lia sudah mendarat di bandara internasional Soekarno-Hatta negara Indonesia. Setelah beberapa hal dilakukan,akhirnya Lia keluar dari bandara.
"Nona perkenalkan saya Andra yang di tugaskan oleh tuan Radit untuk mengurus keperluan nona selama di negara ini" ucap Andra dengan sopan.
"Iya" ucap lia.
"Silahkan masuk nona" ucap Andra dengan membukakan pintu mobil nya, Lia pun masuk dan duduk di samping kemudi Andra, menurut Lia duduk di belakang itu kurang nyaman.
"Julia memang cantik,dulu waktu kecil nya sangat menggemaskan,aku ga nyangka bakalan ketemu lagi sama Lia. Tapi sangat di sayangkan Lia belum mengenal ku, bagaimana pun dulu aku hanya melihat nya beberapa kali.Karena aku sibuk dengan pembelajaranku" batin Andra.
"Dua hari lagi nona bisa masuk sekolah,saya sudah mengurus surat-surat nya" ucap Andra dengan memulai pembicaraan. Lia melihat ke arah Andra.
"Baik,bisakah memanggil ku dengan nama panggilan saja dan berapa umurmu?" Tanya Lia.
"Baiklah,20 tahun Lia" jawab Andra.
"Ouh kalau begitu Lia panggil ka Andra aja,mulai saat ini ka Andra adalah Kaka angkat Lia" ucap Lia dengan tegas, Andra pun hanya mengangguk tanda menyetujui.
"Ka Andra bisakah ka Andra berjanji?" Tanya Lia setelah melihat Andra mengangguk. Andra melihat Lia sekilas lalu kembali melihat ke depan.
"Berjanji untuk apa Lia?" Tanya balik Andra.
"Bisakah berjanji terlebih dahulu" ucap Lia yang membuat Andra diam sebentar, sampai akhirnya Andra mengangguk.
"Baiklah saya berjanji" ucap andra.
"Janji ka Andra bakalan menjadi orang nya Lia bukan ayah, untuk hal apapun itu. Apapun yang Lia lakukan nanti ka Andra tidak boleh memberitahu ayah" ucap Lia dengan pelan.
"Tapi.. baiklah Karena saya sudah berjanji maka akan saya lakukan" ucap Andra dengan mantap.
"Terimakasih" ucap Lia sambil tersenyum.
"Sama-sama Lia" ucap Andra yang ikut tersenyum.
"Cantiknya" batin Andra.
Pembicaraan mereka pun berhenti, beberapa saat kemudian mereka sampai di kawasan rumah yang akan di tempati Lia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments