"Iya-iya" ucap Tasya dengan memanyunkan bibirnya. Sambil melipat kedua tangannya di dada,tanda merajuk.
"Tuh makan,tadi di jalan ga sengaja Nemu Abang martabak jadinya beli"ucap Lia sambil menunjuk martabak keju dan coklat di atas meja.
"Humm,bilang aja ka Lia sengaja beli kan buat Tasya" Ucap Tasya dengan mengambil dan memakan martabak bawaan Lia tadi,dengan jaga image. Lia yang melihat itupun hanya tersenyum tipis.
"Itu tau,habisin jangan di sisa in" ucap Lia dengan tersenyum mengejek. Tasya hanya mendengus kesal,setiap Tasya marah ada aja hal yang Lia lakukan untuk membuatnya kembali tidak marah.
"Kalo muat" ucap Tasya dengan pipi yang penuh dengan martabak,Lia yang melihat Tasya pun mencubit pipinya dengan sedikit keras. Tasya pun memalingkan wajahnya dengan bibir komat Kamit sambil mengunyah martabak. Jam menunjukan pukul 19:30.lia bersiap siap untuk pulang kerumahnya.
"Kk pulang sekarang ya,baik-baik di rumah kalo sempet nanti Kaka telepon" ucap Lia sambil berdiri dan pergi meninggalkan Tasya dengan wajah cemberutnya. Di jalan akan pulang Lia terlibat perkelahian dengan orang -orang yang berpakaian cokelat-cokelat.Beberapa menit kemudian Lia berhasil menumbangkan orang-orang itu yang kurang lebih ada tujuh orang,seorang wanita dan pria dewasa menghampiri Lia dengan ekspresi khawatir
"Nak terimakasih banyak telah membantu kami dari orang-orang itu" ucap wanita itu dengan tersenyum,Lia pun mengangguk.
"Iya" ucap Lia dengan tersenyum.
"Bagaimana jika kamu ikut bersama kami kerumah,bukan apa-apa hanya saja lukamu harus segera di obati" ucap pria yang bersama wanita tadi saat melihat luka goresan yang lumayan panjang di lengan sebelah kanan Lia dekat bahu.
"Eum,tap-"
"Ayolah nak anggap saja ini sebagai ucapan terimakasih kasih kami kepada mu" ucap wanita itu sambil memotong ucapan Lia.
"Baiklah,om,tan,maaf merepotkan" ucap Lia dengan sedikit tak enak, bagaimanapun menurut Lia ini hanyalah luka kecil.
"Tak apa,apakah kamu bisa menyetir mobil? Supaya suami saya yang membawa motor kamu" tanya wanita itu dengan tersenyum canggung. Tidak enak karena Lia sedang terluka dan malah di suruh menyetir,tapi ya mau bagaimana lagi wanita itu tak bisa menyetir.
"Bisa tan,tenang aja" ucap Lia dengan tersenyum tipis,wanita itupun mengangguk.Mereka pun pergi menuju rumah orang itu, di dalam mobil.
"Ouh,iya Tan ngomong-ngomong nama tante siapa?" ucap Lia menghilangkan keheningan yang terus terjadi di dalam mobil. Wanita itu menatap Lia,sempat terpesona akan penampilan Lia, lihatlah saat ini Lia menyetir dengan satu tangan yaitu tangan kiri, memakai kemeja yang bagian lengannya di gulung sampai siku,rambut pirang nya di ikat menjadi satu,dan cahaya bulan menyinari sebagian wajahnya,membuatnya semakin mempesona. Maira pun tersadar dan langsung membalas ucapan Lia.
"Nama tante Maira,terus yang tadi itu suami tante namanya Jordanathan dan kamu?" ucap Maira memperkenalkan dirinya dengan tersenyum manis.
"benar-benar keberuntungan,hehehe" batin Lia dengan tersenyum penuh arti.
"Julia tan, panggil Lia aja" ucap Lia sambil tersenyum,dan terus fokus kedepan menjalankan mobilnya.
"Ouh iya,kenapa tadi tante dan om itu bisa di hadang sama mereka?" Tanya Lia dengan tersenyum penuh arti, sekaligus penasaran.
"Biasalah mereka hanya orang-orang yang tidak menyukai keluarga tante,mungkin karena perusahaan tante dan om terkenal sehingga banyak saingan" ucap maira dengan tersenyum tipis.
"Begitu,kalo tante tau banyak saingan kenapa tidak membawa beberapa bodyguard?" tanya Lia dengan mengeryitkan dahinya.
"Ouh itu karena tadi tante sama om buru-buru dari rumah sakit mengambil tes DNA dari seorang anak perempuan yang kemungkinan anak Tante. Dan kamu tau ternyata hasilnya 99,9 persen akurat" ucap Maira dengan tersenyum bahagia.
"Informasi yang sangat bagus, kemungkinan mereka bukan kedua orang tua kandung ku tinggal satu keluarga lagi " batin Lia dengan sedikit kecewa.
"Wah selamat ya Tante" Ucap Lia dengan tersenyum manis,maira mengangguk dengan terus tersenyum.
"Gadis ini sangat mudah akrab,cantik,bisa bela diri memasuki kriteria idaman calon mantuku. Heum bagaimana jika aku jodohkan dengan anak ku saja. mereka pasti akan menjadi pasangan serasi" Batin maira dengan tersenyum penuh arti. Beberapa saat kemudian Lia,Maira dan Jordanathan sampai di halaman rumah nya. Setelah sampai di rumah Maira,Lia langsung di bawa ke salah satu ruangan dengan berbagai perlengkapan kesehatan yang tersedia di rumah itu.
"Tunggu sebentar ya,nanti biar anak tante yang obatin luka kamu, tenang aja kalo obatin luka yang seperti ini anak tante pasti bisa.Kalo gitu tante keluar dulu" Ucap maira sambil berlalu keluar meninggalkan Lia sendirian di ruangan itu.
"Hum, kesempatan yang bagus. Sekarang tinggal memanggil anak tampan yang pura-pura jelek ku itu" batin maira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments