Milea Tersenyum berpikir bahwa Tasya akan memaki maki orang yang ada di depannya dan membelanya. Bruk Tasya memeluk orang di depannya, Milea pun mendadak mengubah ekspresi wajahnya nya menjadi bingung. Begitupun dengan para siswa siswi,menatap aneh ke arah Tasya. Yang mereka ketahui bahwa Tasya tidak suka di sentuh sembarang orang,tapi lihatlah Tasya malah memeluk murid baru itu dengan menangis.
"Kenapa ga bilang kalo pindah ke sekolah ini" ucap Tasya dengan lirih.
"Kejutan" ucap Lia sambil mengelus rambut Tasya yang sedang memeluknya.
"Hiks, jahat banget" ucap Tasya dengan menangis pelan.
"Udah gausah nangis,lepas pelukan nya gw laper" ucap Lia dengan melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Tasya. Lia pun duduk kembali di kursinya.
"Nga nangis cuma air matanya aja yang keluar" ucap Tasya sambil ikut duduk di samping Lia yang mendengar ucapan Tasya pun hanya memandangnya dengan datar.
"Kamu kenal dia sya?" Tanya milea kepada Tasya dengan nada tak percaya.
"Kenal lah,kenal banget malah ini tuh kak Lia yang udah gw anggap kaka sendiri" jawab Tasya dengan tersenyum manis. Setelah mendengar jawaban Tasya pun milea dan Arsya pergi meninggalkan Tasya dan Lia karena malu akan hal yang telah terjadi tadi.
"Bu pesen baso nya satu porsi,yang pedes terus minuman soda nya satu" ucap Tasya dengan sedikit berteriak ke shi ibu kantin.
"Siang neng tunggu sebentar" ucap Bu kantin. Beberapa saat kemudian makanan pesenan Tasya telah datang,Tasya akan langsung memakan nya namun terhentikan saat Lia menukar baso nya dengan nasi goreng yang Lia pesen tadi.
"Ko di tuker sih" ucap Tasya dengan kesal sambil cemberut.
"Makan nasgor nya, kata om Rangga kamu ga sempet sarapan pagi tadi karena kesiangan,terus baso yang kamu pesen kebanyakan sambel baru aja satu Minggu lalu keluar dari rumah sakit, sekarang mau masuk lagi. Hmm" ucap Lia panjang lebar yang membuat Tasya tersenyum karena perhatian yang Lia berikan begitu pun dengan siswa siswi yang ada di kantin tersebut, mereka sedikit terkejut saat Tasya tersenyum ke arah Lia mereka pikir akan ada drama yang akan terjadi Ternyata tidak.
"Hehe makasih ka Lia, makin sayang deh" ucap Tasya dengan tersenyum dan memakan nasi goreng nya.
"Hem" dehem Lia sambil memakan baso pesenan Tasya tadi. Beberapa waktu berlalu dan kini sudah waktunya pulang sekolah,di parkiran terlihat Lia berdiri di dekat motor sport terbaru nya,dengan Tasya yang ada di depannya.
"Tasya pulang nya bareng ka Lia ya,pliss nunggu jemputan lama soalnya" ucap Tasya penuh harap. Lia pun mengangguk.
"Ayo" ucap Lia. Tasya akan menaiki motor Lia tapi keburu di hentikan oleh Lia.
"Kenapa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Tasya karena Lia nga jadi naik motornya.
"Lain kali pake rok yang aga panjangan,pake rok pendek banget mau pamer paha apa " ucap Lia tanpa menjawab pertanyaan Tasya.Tasya terdiam, Lia membuka jaket yang di pake nya dan memasangkan pada pinggang Tasya. Tasya tersenyum tipis saat mengetahui apa maksud dari tindakan Lia. Tasya terdiam akan pesona Lia, bagaimana tidak saat ini Lia hanya mengunakan kemeja putih panjang yang bagian tangannya di lipat sampai siku ,celana dan sepatu hitam serta rambut yang di ikat menjadi satu.Membuat nya tampak keren,cantik dan tampan di saat bersamaan.
Kebiasaan Lia saat di Korea juga, membawa baju ganti celana dan kemeja agar seragam yang ia kenakan tidak bau saat perjalanan pulang
Begitu pun dengan siswa siswi yang melihat interaksi kedua nya sedari awal.
pesona nya
calon gw ber damage banget
bidadari gw
bakalan mau ga ya sama gw
cantiknya
belok gapapa kali ya ucap siswi perempuan yang mana membuat semua siswa mengalihkan pandangan ke siswi tadi.
hehe bercanda ucap siswi tadi sambil tersenyum
Kembali lagi ke Lia,Lia mengikat rambut Tasya. Tasya hanya diam saat Lia mengikat rambutnya dengan lembut, setelah selesai mengikat rambut Tasya. Lia memberikan helm kepada Tasya. Tasya hanya diam tak menerimanya. Lia pun paham dan membantu Tasya memakai helm berwarna ungu kehitaman nya.
"Ayo naik,keburu sore kalo telat bisa bisa di ceramahin om Rangga lagi" ucap Lia yang naik ke atas motornya, Tasya pun ikut naik ke atas motor Lia dengan bantuan Lia,Tasya memeluk Lia saat Lia Mulai menjalankan motornya. Mereka pun pulang meninggalkan sekolah,di perjalanan, Tasya terus memeluk Lia dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya.
"Akhirnya ka Lia pulang, kangen banget sumpah sama ke posesif pan nya ka Lia hihihi " ucap Tasya dalam hati dengan tersenyum bangga. Lia menjalankan motornya dengan kecepatan sedang,Lia menikmatinya, suasana jalan yang tak terlalu ramai dan tak terlalu sepi, terlengkapi dengan hembusan angin sore Sepoi-sepoinya. begitupun dengan Tasya yang sama-sama menikmati nya seperti Lia. Beberapa menit kemudian Lia dan Tasya telah sampai di rumah Rangga. Lia turun dari motornya dan berjalan menuju dalam rumah Rangga.
"Mama ka Lia datang" Teriak Tasya sambil berlalu ke dalam rumah meninggalkan Lia yang masih berjalan santai di belakangnya.
"Haiss anak itu" Gumam Lia dengan tersenyum tipis.Lia masuk ke dalam rumah rangga dan langsung di sambut pelukan oleh mama nya Tasya.
"Aaa kangen banget sama kamu udah lama ga ketemu, makin cantik aja kesayangan tante" ucap Tania mama Tasya,dengan tersenyum manis.
"Hehe Tante bisa aja"ucap Lia kepada Tania. Tania melepaskan pelukannya sambil menatap ke arah Lia.
"Radit sama Julian kapan kesininya? terus kamu tinggal sendirian di rumah?" tanya Tania.
"Mungkin beberapa bulan lagi tan,Lia juga kan baru dua hari di sini. Lia nga sendiri ko,ada ka Andra,bi izah,sama tiga bodyguard dari papah buat jagain Lia" jawab Lia.
"Kamu tinggalnya rame-rame donk di rumah itu" ucap Tania,Lia menggeleng.
"Bi izah cuma beberapa waktu di rumah Lia abis itu pulang kerumahnya,nga jauh ko dari rumah Lia. Terus para bodyguard itu Lia suruh beli rumah aja di sekitar sana,Lia ga suka kalo terlalu banyak orang di rumah" ucap Lia yang membuat Tania mengangguk tanda mengerti.Lia melihat-lihat ke arah sekitar, untuk mencari sesuatu tapi tak juga menemukannya, akhirnya Lia pun menanyakannya Kepada Tania.
"Om Rangga di mana tan,ko nga keliatan?" tanya Lia.
"Di ruang kerja, susulin aja sana sekalian panggilan buat makan bersama" ucap Tania. Lia pun mengangguk.
"Yaudah Tante kalo gitu Lia ke atas yah" ucap Lia dengan naik ke atas,menuju ruang kerja Rangga. Tania tersenyum saat melihat Lia naik keatas untuk menemui Rangga. Tania berjalan menuju dapur untuk melakukan sesuatu.
Di atas, tepat pintu ruang kerja Rangga, Lia akan mengetuk pintunya namun Lia urungkan saat mendengar Rangga sedang menelpon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments