...✨Enjoy the Reading”...
🖤
🖤
“Tuan, Hunter datang!” Lapor seorang anak buah kepada bosnya dengan nafas tersengal-sengal.
“Hunter!! Ke-kenapa dia datang kemari?!” Ekspresi gugup terbaca jelas diwajahnya, ketika nama orang yang paling ditakuti oleh mereka para penggelut dunia hitam, berdengung di dalam Indra pendengarannya.
Terperanjat kaget, ketika pintu kayu dengan warna putih itu didobrak oleh seseorang. Diiringi dengan suara tembakan yang berhasil menumbangkan tiga anak buahnya sekaligus.
“Nampaknya kau tidak suka dengan kedatanganku, Geco!” Terkesan dingin dan berat, hanya dengan mendengar suaranya saja sudah membuat pria pemilik kasino ini gemetar hebat.
“Hu-Hunter!!”
Ya, begitulah pria dengan topeng yang hanya menutupi bagian matanya dikenal. Kemeja berwarna putih dihiasi dasi merah maroon, dipadukan dengan setelan berwarna Grey, membalut sempurna tubuh tegap berototnya. Jangan lupakan jubah serta sarung tangan hitam yang menjadi ciri utama seorang Hunter.
Namanya sangat familiar di telinga para mafia diluar sana, tidak ada satupun dari mereka yang mau mencari masalah dengannya. Karena itu artinya sama saja dengan menggali lubang sendiri.
Buliran keringat dingin mulai menghiasi di hampir seluruh wajah Geco. Sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap tenang, memaksa pada kedua kakinya untuk berdiri.
Ini adalah kali pertama ia bertatapan secara langsung dengan seorang 'Hunter'. Cerita dari mereka yang pernah bertemu dengan pria ini tidaklah salah, Auranya memang benar-benar menakutkan.
Selama ini ia hanya tahu namanya saja, Namun hari ini ia benar-benar berhadapan langsung dengan iblis pemburu ini. Geco seperti bermimpi buruk, mencoba mengulik kembali kesalahan apa yang ia lakukan hingga malaikat maut ini datang ke markasnya.
TAK!! TAK!! TAK!!
Hentakan kakinya terdengar mengerikan, seiring dengan mendekatnya sosok itu ke arah sofa yang berada di ujung ruangan. Tersenyum miring, lebih tepatnya mengeluarkan Smrik yang tak kalah mengerikan membuat bulu roma Geco berdiri. Tatapan tajam dari balik topeng itu, serasa mencekik lehernya kuat.
“Kau bahkan tidak menyambut kedatanganku” menggerutu pelan, sembari menghisap sebatang rokok yang terselip di antara kedua jarinya, selanjutnya menghembuskan abu putih yang membungbung tinggi, lalu hilang tersapu angin.
Geco tersadar, dengan cepat ia menundukkan kepala “Ma-maaf tuan Hunter, saya tidak bermaksud bersikap lancang pada anda” sebisa mungkin ia melawan ketakutan dalam dirinya, meskipun kakinya terasa lemas.
Hunter mengangkat tangannya, memberi isyarat pada pria itu agar mendekat ke arahnya. Ia menurut, dibawa tubuhnya mendekat dengan langkah yang pasti.
Tanpa aba-aba, sebuah tendangan keras mendarat di dada Geco, membuat pria itu jatuh tersungkur ke atas lantai.
“Aakkhh..” pekik Geco ketika sepatu pantofel mendarat dan menekan keras dadanya yang masih berdenyut nyeri.
“Tu-tuan, to..long ampuni saya..” Geco memohon belas kasihan, berharap agar pria iblis ini tak membunuhnya.
Tertawa pelan, ditekannya dada itu semakin kuat olehnya “Mengampunimu? Kau tahu apa kesalahanmu?”
Geco menggeleng ragu “Ti-dak tuan. Sa-saya tidak tahu” jawabnya jujur, karena Geco merasa tidak berbuat sesuatu yang menyinggung seorang 'Hunter'.
Tanpa ia sadari, Geco sudah membuat sebuah kesalahan yang fatal karena dengan berani mengusik wanitanya.
Hunter belum menjawab, begitu juga dengan tekanan kuat pada dada Geco yang belum mengendur.
“Shadow, aku butuh sesuatu untuk bermain” menoleh ke arah belakang, meminta sesuatu pada pria lain yang ada disana.
Tunggu, telinga Geco tidak salah mendengar?
Shadow?
Nama itu membuat Tubuh Geco semakin gemetar hebat sekarang, ia melupakan nama yang selalu muncul disetiap akhir cerita Hunter.
Sosok yang tak kalah mengerikan dari seorang Hunter, ada disana. Seperti namanya, sosok ini merupakan bayangan dari Hunter, dimana ia akan sama sadisnya bahkan bisa jadi lebih sadis dari pada tuannya itu.
Sosok Shadow melangkah maju, tangannya terulur dan memberikan sesuatu pada tuannya. Kepala Geco menggeleng ribut, mendapati sebuah benda bersiap untuk bersarang pada tubuhnya.
“Aarrrggggg...” Geco menjerit kesakitan ketika pisau kecil namun begitu tajam tertancap di bahunya.
“Kesalahanmu, karena telah berani menjual wanitaku!”
“Hah.. Hah.. “ nafas Geco memburu, menahan sakit dan rasa takut yang muncul secara bersamaan. “Wa-wanita anda? Si-siapa?”
“Siapa orang yang menjual Sky padamu?” Tidak ada tawa lagi, yang ada hanya tatapan menusuk yang semakin menbuat Geco sulit bernafas.
Sky, nama itu berputar di dalam kepala Geco. Sebisa mungkin ia mengingat nama gadis-gadis yang ia jual pada acara lelang malam itu.
“Aarrrgghhh... Tu-tuan.. Aakhhh sakit.. “
Pisau kecil itu tertancap semakin dalam hingga menyentuh bagian tulang bahunya. “Aku tidak suka dengan seorang pelupa” geram Hunter karena dirinya tak kunjung menjawab.
Geco kembali dibuat tercengang, ketika pria bernama Shadow mendekat dengan sebuah benda lain di tangannya.
“Aku tidak suka menunggu, kau tahu! Katakan, siapa orang itu!”
Wajah Geco memucat, otak dan lidahnya tiba-tiba membeku. Sial, kenapa ia tiba-tiba tidak bisa mengingat siapapun.
CCCRREKK!!
“ARRGGHH!!! NACOS.. namanya Nacos!!” Berteriak lantang ketika jarum suntik dengan ukuran besar itu menembus permukaan kulitnya dan menancap sempurna di dada kirinya.
“Nacos?” Bergumam pelan, Hunter nampak berpikir.
“Cari pria bernama Nacos!” Kaki itu akhirnya terangkat dari dada Geco, membuat empunya tersengal-sengal.
Tanpa mengucapkan apapun lagi, Hunter nampak melangkah menuju pintu keluar, membuat Geco merasa sedikit lega.
“Aku mau kasino ini menghilang malam ini juga!”
“Baik master!”
Tidak, Geco menarik kembali perasaan leganya “Ti-tidak tuan! Jangan lakukan itu! Aakkhh..” Luka pada dada serta bahunya membuat Geco tak berdaya.
Ia tidak akan mau kehilangan satu-satunya bisnis miliknya. Sial, Geco akan benar-benar membunuh Nacos setelah ini. Itupun jika dirinya ataupun Nacos masih hidup nanti.
“Tuan Hunter!! Tolong ampuni saya” Geco berusaha berteriak pada pria yang sudah menghilang dari balik pintu.
Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh pria bernama Shadow. Namun yang pasti, semua ini akan lenyap sesuai dengan permintaan Hunter.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments