CHAPTER 9

...✨Enjoy the Reading✨...

🖤

🖤

Mobil hitam metalic milik Lucas berhenti di lobby mansion. Pintu terbuka, menampilkan sosok tampan dengan kacamata hitam tersangga dipangkal hidungnya. Melangkah tegap, keluar dari dalam mobil lalu menaiki satu persatu anak tangga sebelum akhirnya berdiri didepan pintu.

“Nic..” panggilnya tanpa menoleh.

Pria yang selalu berjalan tepat dibelakang tuannya ikut terhenti, mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke arah punggung Lucas. “Ada apa master?

“Bukankah hari ini kau ijin untuk pergi bersama kekasihmu?”

Nicholas mengangguk ragu “benar master”

“Pergilah! Pekerjaanmu sudah selesai bukan” Lucas masih senantiasa membelakangi sang sekretaris, membuat pria itu sedikit tidak enak hati.

“Saya akan pergi setelah...”

“Pergilah! Jangan membuat wanita menunggu, karena mereka tidak suka akan hal itu” potongnya dengan cepat.

“Hey, sejak kapan master tahu banyak tentang wanita” batin Nicholas.

“Baik master. Saya pamit undur diri” kalimat yang keluar dari bibir tuannya, ia anggap sebagai sebuah perintah. Dan ketika Lucas sudah memintanya untuk pergi, maka dia harus pergi.

“Hhmm..” hanya jawaban singkat, sebelum tangan Lucas menyentuh gagang pintu dan bersiap untuk masuk.

“Jika anda membutuhkan sesuatu, segera hubungi saya” masih ada kalimat lain yang tertinggal, Membuat Lucas mengulas senyum, namun enggan untuk menjawab“Sial, kalimatnya membuatku seolah-seolah menjadi kekasih keduanya” gumamnya pelan, sembari menggelengkan kepala pelan.

Kakinya melangkah masuk lebih dalam, mata elang dengan manik biru bergerak aktif mencari keberadaan seseorang. Diliriknya halaman belakang yang hanya dihalangi kaca tebal, tempat yang ia sediakan untuk seseorang bersantai disana.

Kosong, tidak ada siapapun. Hanya ada aroma tajam dari masakan yang sepertinya berasal dari arah meja makan. Mansionnya sudah kosong, hanya ada dirinya dan wanita itu seharusnya. Namun entah mengapa ia tak menemukan siapapun sekarang.

Melangkah lebih dalam lagi, memutuskan untuk masuk kedalam lift lalu menuju kamarnya. Lelah, itu yang ia rasakan setiap kali sampai ditempat ini. Bayangan ranjang yang nyaman serta kamar dengan suasana tenang sudah terlukis jelas di dalam pikirannya.

***********

Jari panjangnya bergerak lincah, memasukkan beberapa angka kepapan tombol pintu canggih itu.

Seperti biasa, wangi dari parfum ruangan akan menabrak Indra penciumannya kala ia sampai. Awalnya memang gelap, namun perlahan satu persatu pencahayaan disana akan menyala silih berganti.

Lucas terdiam di ambang pintu, ada sebuah suara asing berdengung di dalam telinganya. Seingatnya, ia tak pernah menyetel musik apapun sebelum masuk kesini.

Waspada, raut wajahnya menggambarkan jelas bagaimana suasan hatinya sekarang. Diperjelas lagi Indra pendengarannya, takut jika saja ia salah mendengar tadi.

“Sepertinya ada seseorang didalam sini”

Terdengar semakin jelas kala dirinya melangkah lebih dekat ke sumber suara yaitu di ruangan paling ujung dari kamarnya ini. Ya walk in closet miliknya, suara itu berasal dari sana.

Sebuah senjata berupa pistol kecil yang selalu ia selipkan dibelakang jasnya, tercondong kedepan dan siap memuntahkan pelurunya kapan saja.

Baik, kakinya sudah siap untuk membuka pintu dengan tangan yang tak kalah siaga.

“Hhuuaaaa!!” Suara teriakan terdengar setelah Lucas menendang pintu.

Sosok wanita dengan baju kerjanya melotot tajam, wajah kusut serta kedua mata bengkak menyambut kedatangan Lucas yang tak kalah terkejut saat ini.

“A-ampuni saya tuan.. hhuuaaa…” semakin menjadi, gadis yang baru saja bekerja di mansionnya itu kembali menangis.

“Tolong jangan tembak saya dulu. Jangan bunuh saya.. saya tidak melakukan apapun. Pintunya terkunci dan saya lupa membawa kartu akses kedalam. Hhuuaaaa!!!” Berceloteh dengan air mata yang terus mengalir. Kedua tangannya mengatup seolah memohon pengampunan kepada pria di hadapannya.

Lucas menyelipkan kembali benda itu ke dalam jasnya, telinganya mendengar dengan jelas apa yang dikatakan gadis ini.

“Lucu, tapi kasihan” batin Lucas, berusaha keras agar dia tidak tersenyum sekarang.

Berjongkok dengan pelan dihadapan Sky “Kau melakukan kesalahan hari ini?” Dengan sengaja ia membuat nada bicara dingin untuk menjahili wanitanya.

Sky mengangkat kepalanya, memberanikan diri untuk menatap lawan bicaranya “Maafkan saya tuan, ampuni saya” pupil matanya sudah bengkak, hidung dan pipinya juga memerah karena ia menangis sejak siang tadi.

“Sial, kenapa dia sangat menggemaskan” ingin rasanya Lucas mencubit pipi gempil yang kemerahan itu.

Lihat, Lucas tidak berbohong jika wajah memohon Sky terlihat sangat menggemaskan. Seperti anak kecil yang meminta sesuatu pada orang tuanya. Mata puppy eyes ini, benar-benar menghipnotisnya.

Lucas mengangguk pelan, masih berusaha keras mempertahankan raut wajah dinginnya “Aku ampuni kali ini. Tapi tidak lain kali”

Sky menjatuhkan tangannya ke atas lantai, ada perasaan lega dalam hatinya saat ini “Terima kasih tuan untuk kemurahan hatimu”

Pria itu kembali berdiri tegap, memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana “Sekarang kau boleh keluar” titahnya kepada Sky, karena wanita ini tak kunjung berdiri bahkan setelah dilepaskan.

“Bagaimana aku harus mengatakannya? Kakiku lemas karena belum makan” Sky berbisik pada dirinya sendiri

Sekali lagi, Sky mengangkat kepalanya, menatap pria yang berstatus sebagai atasannya itu dengan mata sembab.

Ia sangat ingin berdiri, namun kakinya benar-benar lemas sekarang, begitu juga dengan tubuhnya. Selama satu hari penuh, perut ratanya belum terisi sama sekali.

Air mata kembali lolos di atas pipi Sky, terisak seperti tadi, Lucas dibuat panik pada akhirnya.

“Kenapa kau menangis lagi?”

“Itu, kaki saya lemas..” cicitnya dengan wajah memerah menahan malu. Ternodai sudah harga diri seorang Sky didepan bosnya yang tampan ini.

Lucas memiringkan kepalanya “Kenapa lemas?”

Oh Ayolah, kenapa bosnya ini tidak peka sekali.

“Saya belum makan dari pagi karena terkurung disini. Dan itu membuat kaki saya lemas..” suaranya terdengar samar, namun masih bisa didengar oleh Lucas.

“Hhmm.. ternyata lapar” batin Lucas

Lucas kembali berjongkok, menjulurkan tangannya ke arah Sky “Ayo, aku bantu berdiri dan pergi ke meja makan” mengangguk pelan, untuk meyakinkan gadis itu.

Tanpa ragu Sky mengangkat kedua tangannya lalu mendaratkannya ke telapak tangan lebar milik Lucas.

Panas, suhu tubuh Lucas seketika meningkat drastis. Jantungnya juga berdetak kencang, bahkan ia sendiri bisa mendengarnya dengan jelas.

************

“Makanlah”

Sky belum bergeming, merasa malu jika ia harus berada di meja yang sama dengan tuannya. Makanan-makanan itu jelas berbau harum, membuat cacing di dalam perutnya memberontak. Jika saja pria ini bukan bosnya, sudah ia pastikan semua makanan itu akan masuk ke dalam perutnya.

Lucas akhirnya bergerak meraih pisau, memotong daging Steak menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di atas piring Sky “Nah, kau bilang lapar bukan?! Sekarang ayo makan”

“Te-terima kasih” masih dengan gerakan yang malu-malu, Sky mengambil garpu dan menancapkannya ke atas daging steak tebal dengan warna merah muda didalamnya. Mulai mengunyah, daging ini benar-benar lembut dan sangat enak.

“Aaa ini enak sekali” teriak Sky dalam hati.

Matanya tertutup, menikmati setiap gigitan yang terasa begitu memanjakan lidahnya. Sky menancapkan garpu itu sekali lagi dan memasukkan potongan daging selanjutnya ke dalam mulut.

Menggemaskan, Lucas tak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Sky. Gadis ini benar-benar berhasil mencuri hatinya.

Bisakah ia bersyukur untuk kejadian malam itu?! Meskipun hampir meregang nyawa, namun karena hal itu ia bisa bertemu dengan gadis gemas ini.

Lucas menusukkan garpunya juga ke atas daging “Aaaa..” bukannya melahap daging itu, Lucas justru mengarahkannya ke mulut Sky.

Sky terdiam, menghentikan aktivitasnya mengunyah dan menatap bingung ke arah tuannya

“Buka mulutmu” terdengar seperti sebuah perintah di telinga Sky. Dengan polosnya ia membuka mulut dan melahap habis daging itu.

“Enak?”

Sky mengangguk cepat dengan tersenyum senang, tak lupa ia mengangkat kedua jempolnya sebagai isyarat untuk menjawab pertanyaan itu.

Satu, dua, tiga, potongan demi potongan Sky masukkan kedalam mulutnya hingga penuh. Gadis itu bahkan melupakan rasa malunya, dan melahap habis semua daging itu.

“Beberapa menit yang lalu dia masih malu-malu, tapi sekarang, dia bahkan melupakan keberadaanku” tersenyum simpul, Lucas senantiasa berbicara dalam hati, sembari mengagumi gadis pujaannya.

“Wahhh, kenapa ini enak sekali?!” Seru Sky dengan ceria.

“Apakah ia?” Lucas menanggapinya, yang dijawab dengan anggukan kepala cepat oleh Sky.

“Aku tidak berbohong tuan, benar-benar enak. Jika tidak percaya coba saja, nah!” Garpu dengan sepotong daging di ujungnya terulur ke arah Lucas.

Dirasa tak sampai, Sky berdiri dan mencondongkan tubuhnya sedikit kedepan “Aaaaa.. “

Awalnya Lucas merasa ragu untuk menerima daging itu, namun pada akhirnya ia mengalah.

“Mmm.. enak bukan. Oohhh lidahku mati rasa dibuatnya” berceloteh ria ditengah kegiatannya mengunyah.

Lucas menatap lekat gadis ini, bagaimana bisa ada manusia sepertinya. Tadi bertingkah malu, tapi sekarang, ia bahkan lupa tengah duduk bersama siapa?

“Tuan..” panggil Sky

“Hhmm...”

“Apakah anda memakan daging ini setiap hari?”

“Tidak juga!”

Gadis itu terdiam sejenak, seperti sedang berpikir...

“Apakah anda suka dengan daging ini?”

Lucas menggidikkan bahunya “kau suka?” Balik bertanya.

“Sangat suka. Rasanya mulutku tak mau berhenti mengunyah” jawabnya antusias

“Habiskan saja kalau begitu”

“Apakah boleh?” Mata Sky mendelik kaget.

“Boleh”

Tersenyum lebar dan terlihat begitu senang “Waahh, saya harap anda tidak menyesali keputusan anda tuan. Karena saya akan menghabiskannya sekarang” berteriak girang, Sky semakin bersemangat memasukkan potongan-potongan daging itu ke dalam mulutnya.

“Bahkan kau bisa tersenyum lebar seperti ini hanya karena sepotong daging. Aku suka, aku suka senyumanmu” batin lucas

Bersambung

Terpopuler

Comments

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

🌺aNNa baiTi khaRomaH🌺

kalian lucu sekali...kalau saya disitu, pasti senang sekali melihat pemandangan seperti ini😍😍

2023-01-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!