CHAPTER 14

...✨Enjoy the Reading”...

🖤

🖤

Mobil hitam jenis lamborghini Veneno, berhenti tepat di lobby perusahaan The Golden Away Grup.

Jonathan Lyosha Lexander

Melangkah gagah dengan kacamata hitam berwarna hitam yang ia kenakan. Tersangga sempurna dipangkal hidungnya yang mancung. Tubuh tinggi tegap nan sexy, terbalut sempurna dengan kemeja putih serta setelan jas berwarna biru navy.

Matanya fokus ke arah depan, menuju lift Vip yang akan membawanya pada lantai paling atas dari gedung ini, yaitu ruangan sang CEO.Kedatangannya ke perusahaan milik sang kakak sepupu, terbilang cukup mendadak. Semoga saja Lucas tidak terganggu dengan kehadirannya nanti, pikirnya.

Ketika pintu lift hampir tertutup sempurna, seseorang tiba-tiba saja menjulurkan tangan, membuat pintu itu terbuka kembali.

“Kee..”

“Kak jo..” Sapa mereka secara bersamaan.

“Ada gerangan apa kakak datang kemari? Tumben sekali..” Keenan menatap aneh ke arah sang kakak, sembari membawa tubuhnya untuk masuk ke dalam lift.

Jonathan memutar bola matanya malas, kala sang adik selalu saja menatap curiga ke arahnya.

“Ada sesuatu hal penting, yang harus aku sampaikan pada kak Lucas. Kau sendiri, kenapa disini?” Jonathan balik bertanya pada sang adik.

“Sama, aku juga ingin menyampaikan sesuatu hal yang penting pada kak Lucas”

Jonathan menggidikkan kedua bahunya, setelah kalimat terakhir yang keluar dari bibir Keenan, obrolan mereka berakhir disana.

*****

Tiga pria dengan darah Lexander yang mengalir dimasing-masing tubuh mereka, duduk saling berhadapan dan menatap satu sama lain. Entah angin apa yang membawa mereka untuk berkumpul dalam satu ruangan seperti ini.

Untuk beberapa obrolan di awal, mereka nampak saling menyapa satu lain. Membahas beberapa hal mengenai pekerjaan hingga pada akhirnya Jonathan memilih untuk mengatakan tujuannya datang ke perusahaan sang kakak.

“Ini tentang Sky kak, seorang maid yang aku kirimkan untuk bertugas membersihkan kamar kakak...” Jonathan mencoba berbicara dengan sangat hati-hati, takut jika sang kakak merasa tidak nyaman dengan topik pembicaraannya itu.

Wajah Lucas terangkat, menatap serius ke arah Jonathan kala mendengar nama Sky disebut.

“Sky? Apakah dia mengatakan sesuatu padamu kak?”

Pertanyaan itu bukan dari Lucas, melainkan lolos dari bibir pria paling muda di antara mereka, Keenan.

Keenan merasa sedikit gugup karena Lucas tengah menatapnya dengan tajam. “Siang ini aku datang ke mansion kak Lucas, dan aku tidak mendapati Sky disana. Mungkin dia mengatakan sesuatu padamu?”

Jonathan mengalihkan pandangannya, menatap serius ke arah Lucas “Maaf jika aku lancang menanyakan hal ini. Apakah Sky membuat kesalahan sebelumnya? Kesalahan yang berhubungan dengan ganti rugi atau menyangkut tentang uang”

Lucas mengernyitkan dahinya “Tidak ada” jawabnya singkat.

“Begini kak. Kemarin Agnes mengatakan jika Sky datang ke apartmentnya dengan keadaan panik dan gelisah. Ia sempat meminjam sejumlah uang padanya, dengan alasan yang tidak jelas. Karena merasa ada yang aneh, Agnes menghubungiku dan bertanya tentang hal yang aku sebutkan tadi” Jonathan memaparkan apa yang menjadi tujuannya datang ke perusahaan sang kakak. Selain karena permintaan sang kekasih, Jonathan juga merasa penasaran.

“Agnes? Siapa Agnes?” Keenan berseru, menatap penasaran ke arah sang kakak.

Jonathan menatap kesal ke arah sang adik, tidak bisakah adiknya itu fokus pada pertanyaannya, kenapa harus menanyakan tentang Agnes.

“Tidak terjadi masalah apapun...” jawab Lucas.

“Meminjam uang? Untuk apa?” Batin Lucas.

“Sepertinya telah terjadi sesuatu dengan Sky kak. Agnes mengatakan jika dia tidak bisa dihubungi sejak kemarin malam. Dan lagi, Keenan tidak mendapati Sky berada di mansion..” seru Jonathan

“Nic, lacak keberadaan Sky sekarang” titahnya kepada pria yang dengan setia berdiri dibelakang sana.

Apa yang dikatakan oleh Jonathan tidak bisa ia ragukan lagi. Gadis itu nampak baik-baik saja kemarin, namun sekarang tiba-tiba menghilang dan tanpa kabar.

“Baik master”

Di tempat lain, para penata rias tengah sibuk memoles satu persatu wajah gadis cantik yang berada diruang ganti, salah satu kasino milik Geco.

Malam ini akan diadakan sebuah pelelangan disana, dimana nantinya akan dihadiri oleh puluhan orang-orang yang berkecimpung di dunia hitam mafia.

Jika biasanya perlelangan itu berupa perhiasan dan barang-barang berharga lainnya, malam ini akan sedikit berbeda karena mereka akan menawarkan belasan wanita cantik.

“Pastikan mereka terlihat sempurna dan sexy!” Titah Geco yang sedari tadi duduk dan memantau langsung bagaimana harta-harta berharganya tengah dirias.

Suara isak tangis terdengar dari para gadis malang yang akan menjadi bahan pelelangan nanti. Tidak terkecuali, wanita yang berada di barusan ujung. Dia menangis, namun bukan untuk meratapi nasibnya yang buruk karena berakhir di tempat seperti ini.

Kenapa mereka tega melakukan hal ini padanya?

Hal baik apa yang belum ia lakukan untuk sang ibu dan juga ayah tirinya itu?

Sky merasa marah dan kecewa, namun tidak bisa berbuat apa.

“Kami sudah selesai tuan Geco” seru wanita yang sepertinya bos dari para penata rias.

“Hhmm.. kalian boleh pergi!” Usir Geco.

Pria itu akhirnya beranjak dari tempat duduknya, diiringi oleh beberapa orang yang entah datang darimana.

“Suntikkan dengan dosis tinggi! Sedikit berkeringat akan membuat mereka semakin sexy” titah Geco kepada anak buahnya.

“Apa maksud dari kalimat itu?” Batin Sky

Beberapa detik kemudian, para wanita itu nampak meringis kesakitan kala sebuah jarum menancap di lengan mereka.

Hal itu membuat Sky ketakutan, tapi lagi-lagi tak bisa berbuat apa. Kabur dari tempat ini adalah ide yang sangat buruk.

“A-apa yang kalian lakukan?” Sky menatap horor pada dua pria yang tengah menegangi kedua tangannya erat. “Aakhhh.. ssshhhh..” Matanya terpejam ketika jarum suntik itu menancap di lengannya juga.

“Tuhan, tolong kirimkan seseorang untuk menolongku” pinta dalam hati.

Kembali pada Lucas. Pria itu nampaknya tidak bisa fokus lagi dengan pekerjaannya hari ini. Nama Sky berputar dan mengisi penuh rongga di dalam kepalanya.

“Bagaimana Nic? Kau sudah menemukannya?”

Terhitung sudah lebih dari 10 kali, Lucas melontarkan pertanyaan yang sama.

“Saya masih berusaha master.” Jawaban yang sama, membuat Lucas sedikit kesal.

“Sepertinya nona Sky tidak membawa serta ponselnya saat bepergian. Titik terakhirnya berada di sebuah gang, tempat anda bersembunyi dulu.” Imbuh Nicholas.

Lucas menghel nafas panjang, entah mengapa perasaan aneh tiba-tiba menghampirinya.

“Cari sampai ketemu! Bila perlu kerahkan semua anak buahmu!” Titahnya

“Baik master”

Nicholas melirik ke arah tuannya sekali lagi, ia tahu ini waktu yang tidak tepat. Namun mau tidak mau, ia harus tetap mengatakannya, karena hal ini menyangkut tentang pekerjaan.

“Maaf master. Saya hanya ingin mengingatkan anda, jika nanti malam anda harus menghadiri sebuah acara lelang” ujar Nicholas yang tak digubris sedikit pun oleh Lucas.

Yang ia pikirkan sekarang, hanya Sky dan bagaimana caranya menemukan gadis itu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Alfi Rizqia

Alfi Rizqia

lanjut

2023-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!