CHAPTER 13

...✨Enjoy the Reading✨...

🖤

🖤

Hari ini merupakan hari libur bagi para karyawan kantor, begitu juga dengan Agnes yang tengah bersantai di ruang tamunya sembari menonton Tv, menikmati hari minggu yang damai.

Namun kedamaian itu tidak berlangsung lama, setelah seseorang datang, mengetuk ribut pintu apartemennya dan menunjukkan wajah panik padanya.

“Agnes, tolong pinjamkan uang 1000 dollar padaku” permintaan itu lolos begitu saja tanpa berbasa basi terlebih dahulu. Sontak membuat Agnes terkejut lalu terdiam sejenak.

Agnes belum menjawab apapun, otaknya masih merespon kalimat yang keluar dari bibir sahabatnya itu.

“Masuklah dulu..” Agnes membuka pintu apartmentnya lebih lebar, mempersilakan pada Sky untuk masuk ke dalam sana.

Gadis itu menurut, walaupun ekspresi wajahnya belum berubah. Masuk dan duduk di sofa ruang tamu, sedikit gelisah dan tidak sabaran.

Agnes menyusul dari arah belakang, masih dengan otak yang berpikir keras, ia kemudian ikut duduk disana.

“1000 dollar? Untuk apa uang sebanyak itu Sky?” Bertanya pelan, mencoba untuk mengulik lebih dalam maksud dari permintaan Sky yang begitu tiba-tiba.

Wajar bila Agnes merasa aneh, mereka tidak bertemu selama dua hari dan sekarang sahabatnya ini datang dengan wajah panik lalu mengatakan ingin meminjam uang.

Sangat aneh bukan?

“Aku membutuhkannya segera Nes. Hari ini bank tutup dan aku tidak bisa menarik tabunganku, jadi tolong pinjamkan aku uang sekarang lalu aku akan mengembalikannya besok” ekspresi wajah Sky terlihat panik, mengundang rasa penasaran Agnes.

Pasalnya, ini kali pertama seorang Sky datang dan meminjam uang padanya. “Aku pasti akan meminjamkannya Sky, tapi katakan padaku untuk apa?”

“Tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya! Aku harus mendapatkan uang itu segera” Sky menatap sahabatnya itu dengan tatapan memohon, berharap Agnes mengerti dengan keadaannya sekarang.

Seperti yang diharapkan, tanpa bertanya lebih banyak lagi, Agnes akhirnya beranjak dari sofa dan memgambil ponselnya. Berkutat cukup lama dengan benda persegi panjang itu, seperti mengetikkan sesuatu yang Sky mengerti maksudnya.

“Aku sudah mentransfernya ke dalam rekeningmu. Maaf aku tidak punya uang cash sebanyak itu.”

Sky mengangguk paham “Terima kasih Agnes. Maaf karena aku harus pergi sekarang”

“Sky...” kalimat Agnes terhenti, kala bayangan Sky benar-benar hilang bahkan sebelum dia selesai dengan kalimatnya.

“Ada apa dengannya?! Apa terjadi sesuatu?!”

“Aku harus menghubungi Jonathan dan menanyakan hal ini padanya. Siapa tahu dia membuat kesalahan..” Dialog Agnes dengan dirinya sendiri.

Keesokan harinya…

Hari libur telah usai, hari ini sudah saatnya bagi para karyawan kantor untuk kembali bekerja. Begitu juga dengan Lucas, pagi ini ia sudah terlihat tampan dengan setelan Jas berwarna merah Maroon.

Kaki jenjangnya terus melangkah keluar dari dalam lift, dengan mata yang mengedar ke hampir seluruh ruangan.

Sudah ada beberapa maid yang mulai bekerja di halaman samping dan ruangan lainnya. Namun ada sesuatu yang dirasa kurang olehnya.

“Gadis itu sudah datang” bertanya kepada sang sekretaris kala belum melihat keberadaan Sky pagi ini.

Nicholas ikut mengedarkan pandangannya, ia baru menyadari jika gadis itu tidak muncul pagi ini, karena biasanya ia pasti akan disapa dengan begitu hangat olehnya.

“Sepertinya belum sampai master” jawab Nicholas seadanya.

Lucas mengangguk, mungkin Sky masih dalam perjalanan sehingga ia memutuskan untuk kembali melangkah menuju mobil.

Sedangkan Nicholas, pria itu sangat mengerti dengan ke khawatiran yang terpancar jelas di wajah tuannya. Ia merogoh saku jasnya dengan cepat lalu menghubungi seseorang.

📞Ada apa Nic?”

^^^📞Maaf mengganggu pagi-pagi tuan Keenan, Saya hanya ingin menanyakan tentang nona Sky^^^

📞Sky? Ada apa dengannya?

^^^📞Apakah dia meminta ijin pada anda, jika terlambat datang hari ini?^^^

📞Tidak! Dia tidak mengatakan apapun padaku. Apakah dia belum kembali?

^^^📞Belum. Sepertinya masih dalam perjalanan^^^

📞Mungkin, nanti siang aku akan datang ke mansion dan mengeceknya secara langsung.

^^^📞Baik tuan Keenan, terima kasih untuk bantuan anda^^^

📞Hhmm..

TUT!! TUT!!

Setelah menyelesaikan urusannya, Nicholas melangkah dengan cepat menuju mobil. Merasa tidak enak jika sampai tuannya menunggu lama.

Ditempat lain, seorang gadis akhirnya tersadar dari pingsannya. Kepalanya masih terasa berdenyut dan sedikit kebas, mungkin efek menangis sepanjang malam tadi.

Membuka mata perlahan, pandangannya mengedar ke seluruh bagian ruangan yang gelap. Rasa sakit juga mulai ia rasakan pada bagian tangan serta kakinya.

Sial, tangan dan kakinya ternyata terikat.

Menerawang kembali pada kejadian kemarin malam sebelum dirinya benar-benar tertidur karena merasa lelah menangisi nasibnya.

Kembali meneteskan air mata, ketika mengingat lagi bagaimana ia bisa berada disini.

“Kenapa kalian tega melakukan ini padaku?! Padahal aku selalu baik dan menyayangi kalian.” Batinnya.

#FLASHBACK ON

“Bu, kau yakin tempatnya disini?” Sky menatap bangunan tua didepan matanya dengan Horor. Gelap dan nampak tidak terurus, mengapa ada orang yang tinggal di tempat seperti ini, pikirnya.

“Alamatnya sudah sesuai dengan yang diberikan oleh bajingan itu” bisik Elena yang nyatanya juga merasa takut.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari pusat kota, Sky dan Elena akhirnya sampai di tempat tujuan. Lengkap dengan beberapa uang yang ia tarik dari mesin Atm tadi.

Menatap ragu ke arah depan sana, hati kecilnya mulai terasa ada yang mengganjal.

“Ayo Sky kita harus segera masuk” Elena menarik pelan lengan Sky untuk bergerak maju. Mau tidak mau Sky hanya bisa menurut meskipun ia tidak yakin jika didalam akan aman.

Semakin mereka masuk, semakin berkurang juga pencahayaan di dalam sana. Begitu juga rasa takut yang dirasakan oleh Sky, membuat kakinya terasa semakin lemas.

“Wahhhh.. akhirnya pahlawan kita datang juga..”

Tersentak kaget, Sky memegangi dadanya yang berdegup kencang. Kumpulan orang-orang dengan pakaian serba hitam berdiri di depan sana, bersama seorang laki-laki tua yang tidak asing dimatanya.

“Ayah...” lirihnya, mendapati jika laki-laki itu tertunduk lemas di depan sana.

“Oh My god, Nacos” Elena menutup mulutnya, merasa terkejut kala mendapati keadaan sang suami.

Salah satu diantara mereka terlihat melangkah maju untuk mendekat ke arah Elena dan juga Sky. Membuat kedua wanita itu gemetar ketakutan, terlebih Sky, karena pria itu tiba-tiba saja menyentuh wajahnya.

“Ternyata kau memang manis, persis seperti difoto”

Sky menepis kasar tangan kekar milik pria bernama Geco “Singkirkan tanganmu itu!” Matanya kini menatap tidak suka.

“Aaww.. kau galak juga ternyata. Tapi tidak kenapa, aku maafkan karena wajahmu yang cantik..” Geco tersenyum iblis ke arah Sky.

“Jadi berterima kasih lah pada wajahmu yang cantik ini. Karena jika saja kau tidak cantik, sudah aku tampar kau sekarang juga!” Bisiknya ditelinga Sky.

Jujur saja jika Sky merasa takut sekarang, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkan itu agar tidak terlihat lemah.

“Nacos!! Aku anggap hutangmu lunas! Barang yang kau janjikan ternyata memang benar-benar bagus” Geco berteriak pada lelaki di depan sana.

Tunggu, Sky belum menyerahkan apapun, tapi kenapa hutang ayahnya di nyatakan lunas.

“Sudah aku katakan sebelumnya, jika aku tidak pernah berbohong padamu”

Sky melotot tak percaya, pria yang tadiny terlihat lemas tak berdaya itu, kini berdiri tegap dengan senyum sumringah.

“A-ayah... kau baik-baik saja..” Sky masih bisa memastikan jika pria yang ia panggil dengan sebutan ayah itu dalam keadaan baik.

“Tentu Sky! Ayahmu ini baik-baik saja berkat bantuanmu” jawab Nacos sembari berjalan ke arah mereka bertiga.

Sky mengernyit bingung “Bantuan? Aku bahkan belum melakukan apapun..” jawabnya dengan nada bergetar.

“Hey kalian, cepat kemari dan bawa gadis ini..” Geco memegang lengan Sky dengan cukup erat, membuat empunya meringis dengan wajah ketakutan.

“A-apa maksudmu untuk membawaku?! Aku tidak mau!!” Sky memberontak dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Sky melirik pada sepasang suami istri yang masih berdiri di sampingnya“Ayah.. ibu tolong aku..”

“mereka tidak akan bisa menolongmu, karena Nacos sudah menjual mu padaku” tertawa keras, kalimat yang diucapkan Geco sontak membuat Sky seperti disambar petir.

“Me-menjual..” diejanya kalimat itu sekali lagi.

“Ya, mereka sudah menjual mu untuk membayar hutang-hutang mereka. Jadi sekarang ayo ikut aku...” Geco menarik Sky, dibantu oleh dua orang yang merupakan anak buah dari Geco.

“AKU TIDAK MAU!! LEPASKAN AKU… ibu... ayah, tolongin Skyy...” Sky terus meronta dan berteriak, namun tenaganya tidak akan sanggup melawan dia pria berbadan besar itu.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!