CHAPTER 2

...✨Enjoy the Reading✨...

🖤

🖤

“Silakan tinggalkan ponsel serta tas anda disini! Hanya berkas penting yang bisa dibawa masuk ke dalam!” Tegas dan tak ingin dibantah, tatapan matanya tajam seolah mengintimidasi lawan bicaranya.

“Bagaimana dengan flashdisk? Materi kami ada di dalam sana” nada bicara pria tua berkulit putih terdengar sangat hati-hati, takut jika pria yang merupakan tangan kanan dari seseorang yang akan ia temui saat ini, marah.

Pasalnya kabar mengenai sikap tegas serta kekejaman dari seorang pria bernama Nicholas Scout, bukanlah kicauan burung belaka. Wajah datar dengan tatapan tajam serta sikap dingin, melukiskan betapa mengerikannya pria ini.

Terakhir kali, seseorang harus kehilangan salah satu tangannya karena mencoba untuk melanggar aturan yang sudah dibuat oleh sang CEO.

The Golden Away Grup, perusahaan besar milik Lexander Family, memiliki peraturan yang bersifat mutlak. Siapapun yang ingin bertemu dan menjalin hubungan kerjasama, dilarang keras untuk membawa alat komunikasi yang berpotensi membocorkan tentang keberadaan sang CEO. Jika berani melanggar, maka mereka harus bersiap menerima hukuman yang tidak terduga.

Lucas Erbert Lexander, begitulah mereka mengenal nama sang CEO, namun tidak dengan rupanya. Keberadaannya sangat misterius, sulit bagi mereka untuk bisa bertatapan langsung dengan pria berdarah itali itu. Sejak kecil, sang ayah memang tidak pernah memperkenalkannya ke publik, alasannya tentu demi keamanan sang pewaris. Bahkan sampai saat ini, ia masih senantiasa menyembunyikan diri.

Mata elang Nicholas melirik sejenak benda kotak yang berukuran kecil itu. Dirasa tidak ada hal yang mencurigakan, ia mengangguk pelan “Masuklah!”

Pintu yang bertulis VVIP ROOM, terbuka lebar. Mempersilakan dua pria berkebangsaan Asia, yang hendak mengadu nasib untuk masuk ke dalam sana.

Wangi kayu cedarwood menyeruak masuk kedalam Indra penciuman mereka. Dinding berwarna hitam glosy mendominasi disetiap sisi ruangan. Meja berbentuk persegi panjang berwarna putih, dengan satu kursi berada di ujung meja dan dua kursi disisi kanan dan kiri, diletakkan tepat di tengah-tengah ruangan. Lampu berwarna warmwhite, membuat suasana sedikit terasa hangat.

“Silakan duduk Mr.Hidachi dan Mr.Yatsuka” Tangan kekar dengan urat menyembul milik Nicholas, menunjuk pada dua kursi yang berada di sisi kanan dan kiri. Mereka mengangguk patuh, menarik kursi dan mendudukkan diri disana.

“Presentasikan materi kalian dengan baik.” jelas Nicholas, melirik kedua pria dengan mata sipit itu secara bergantian.

“Aku peringatkan sekali lagi! Sebelum masuk ke dalam sini, kalian pasti sudah tahu aturan dari perusahaan kami! Jangan coba-coba untuk melanggar aturan yang ada, karena jika sampai terjadi, hukuman yang tidak pernah kalian bayangkan sebelumnya akan menunggu!” Imbuhnya dengan sorot mata tajam seperti biasanya.

“Kami mengerti” mereka menjawab dengan kompak. Apa yang dikatakan oleh pria bertubuh tinggi itu terdengar tidak main-main. Seperti yang mereka ketahui sebelumnya, jika CEO muda itu tak akan mau bertatap muka secara langsung.

Tidak mau membuang lebih banyak waktu lagi, mereka memulai presentasi. Menyampaikan semua hal yang sekiranya mampu membuat sang CEO tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan mereka.

Nicholas mengamati serta mendengarkan semua dengan sangat cermat. Dua earbuds berwarna hitam yang terpasang di kedua telinganya, menyampaikan pesan dari seseorang yang berada di ruangan berbeda.

“Selamat Mr.Hidachi dan Mr.Yatsuka malam ini kalian beruntung. Tuan Lucas tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan kalian.” Nicholas menyodorkan kertas putih dengan tinta hitam diatasnya kepada masing-masing dari mereka berdua. Tepat setelah mendengar beberapa kalimat yang berdengung dari dalam telinganya.

Dua pria yang berasal dari negeri sakura itu nampak tersenyum senang. Ini adalah awal yang bagus untuk perusahaan mereka, menjadi salah satu bagian dari perusahaan besar milik Lexander, merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

“Terima kasih tuan, tolong sampaikan pada tuan Lucas jika kami sangat senang bisa bekerjasama dengan perusahaan besar ini. Kami akan berusaha keras untuk memberikan hasil yang memuaskan” mereka berdiri dan membungkukkan tubuhnya sejenak, sebagai ungkapan rasa terima kasihnya.

“Akan aku sampaikan”

***********

“Selamat malam master” tubuh Nicholas membungkuk sejenak sebagai tanda penghormatan untuk pria dengan tubuh tinggi tegap yang berdiri di balkon ruangan.

Kepulan asap putih membumbung tinggi, pun hilang dalam hitungan detik karena tertiup angin. Udara dikota Tokyo cukup dingin malam ini, mengharuskan bagi setiap orang untuk memakai jaket tebal.

“Atur kepulanganku dua hari lagi!” bibir tipis berwarna merah muda, menghirup sekali lagi sebatang rokok yang terhimpit disela jarinya, lalu menancapkannya ke tempat sampah berwarna hitam berbahan besi.

“Baik master. Apakah anda ingin pulang ke mansion utama? Tuan Lexander berkunjung dan akan tinggal selama 3 bulan kedepan.”

Wajah dengan rahang tegas itu menoleh, tatapan tajam dan ekspresi datar ia tampilan.

“Minta seseorang untuk membersihkan mansionku! Akan sangat merepotkan jika harus bertemu kakek tua itu” tubuh yang dibalut jacket tebal berwarna hitam, akhirnya menyudahi kegiatannya di balkon, melangkah menuju kursi kebesarannya dan mendaratkan tubuh disana.

Lucas merogoh ponsel miliknya dari dalam saku, membuka beberapa aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Nicholas mengangguk paham “Baik master” tangannya mengangkat sebuah benda persegi panjang dengan ukuran sedang, menampilkan layar berwarna putih ketika jarinya bergerak di atas sana.

“Informasi mengenai kejadian 6 bulan yang lalu, sudah rangkum master. Gadis itu berada sangat dekat, dia merupakan salah satu karyawan Lyosha Corp..”

Mata dengan manik berwarna biru itu bergerak antusias. Kedua sudut bibirnya melengkuk, menampilkan senyuman manis diwajah tampan Nan rupawan seorang Lucas Erbert. Ada sesuatu yang aneh mulai menjalar dari dalam sana, diiringi detak jantungnya yang berdegup sedikit lebih cepat.

“Kita bertemu hanya sekali dengan keadaanku yang hampir mati. Namun kau berhasil mencuri hatiku” batin Lucas

“Kirimkan datanya padaku. Dan kau tahu bukan harus melakukan apa?!” Titahnya yang dijawab anggukan kepala oleh Nicholas.

Bersambung…

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!