Hingga suatu saat, suara gamelan makin keras dan Subhan melihat keramaian di sekitar sungai. Tempat yang biasanya sepi menjadi ramai dan terlihat jalur panjang menuju ke sebuah tempat yang terlihat indah dari kejauhan.
"Sutikno, tempat di sana kelihatan bagus"
"Aku ingin pergi ke sana" ujar Subhan sambil mengamati arah jalur itu.
Sutikno tampak nya tak suka akan perkataan Subhan yang hendak mengajak nya pergi ke tempat itu.
"Jangan Subhan"
"Lihatlah"
"Arus sungai sangat deras"
"Jika kau menyeberang ke jalur itu, kau tak mungkin bisa kembali ke desa" ucap Sutikno memberi peringatan pada Subhan
"Wah, tapi, aku melihat banyak orang yang melewati sungai ini"
"Sungai ini jadi terang benderang"
"Apa memang ada yang sedang melaksanakan pertunjukan di seberang, dan memberi jalan untuk kita supaya kita pergi ke sana?" tanya subhan penasaran
"Sudahlah subhan"
"Jangan memaksakan diri"
"Lebih baik, kita segera pulang saja" ujar sutikno sambil menarik tangan subhan menjauh dari tepi sungai itu.
"Sekali saja Sutikno"
"Kau gak mungkin dimarahi oleh ibumu"
"Lihatlah, aliran sungai nya jadi sedikit tenang"
"Banyak orang yang menyeberang ke sana" ucap Subhan sambil menunjuk sosok penduduk desa yang pergi menyeberangi sungai.
Penduduk desa tampak nya berbondong-bondong pergi menyeberangi sungai itu. Subhan keheranan karena biasanya sungai itu sepi dan tak ada satupun penduduk yang berani menyeberang.
Melihat Subhan tergiur untuk menyeberangi sungai mengikuti beberapa orang yang ada di pinggir sungai, Sutikno dengan cekatan menarik tangan Subhan agar tidak jadi pergi ke sana.
"Brukkk"
Subhan pun terjatuh dan kepalanya berdarah.
"Sutikno, kenapa kau menarik tubuhku?" tanya subhan sedikit kesal
"Subhan, kau harus percaya padaku"
"Jangan pergi sekarang"
"Nanti, jika rakit mu uda jadi, kita berangkat bersama"
"Bagaimana?" tanya Sutikno memberikan ide cemerlangnya
"Yah, baiklah"
"Tapi kau janji akan menemaniku ya?"
"Kita gak perlu ijin pada nenek maupun ayah dan ibumu"
"Aku tak mau rencana kita gagal hanya karena hal ini"
"Toh aku hanya ingin menyeberangi sungai sebentar saja"
"Nanti aku akan langsung kembali setelah melihat desa seberang tuh seperti apa" ucap Subhan pada Sutikno
Sutikno hanya menganggukkan kepalanya saja tanpa banyak bicara lagi. Tampaknya Sutikno menyembunyikan suatu rahasia yang besar pada Subhan.
Akhirnya dengan langkah gontai, Subhan dan sutikno pulang ke rumah mereka masing masing. Saat berjalam pulang, Subhan menoleh ke arah sungai itu dan situasi menjadi gelap gulita, dan sama seperti Awal dia berada di sana.
"Hah, Sutikno"
"Lihatlah"
"Tak ada orang di sini"
"Padahal beberapa detik yang lalu, disini masih ada banyak orang"
"Kenapa tiba-tiba situasi nya menjadi sepi lagi?" tanya Subhan pada Sutikno
Sutikno hanya terdiam dan menarik tangan Subhan pergi jauh dari sungai itu. Mata Sutikno seakan menatap kosong ke arah jalan. Tak banyak kata yang terucap dalam mulut Sutikno.
Saat subhan dan sutikno berpisah di persimpangan jalan, Sutikno memberikan suatu nasehat pada subhan
"Subhan, nanti kalau kau sudah sampai di rumah jangan pernah menceritakan hal ini pada nenek maupun kakek kamu" ucap Sutikno pada Subhan
"Loh, emang kenapa?" tanya subhan penasaran
"Sudahlah"
"untuk kali ini, jika kau menganggap aku teman, kau jangan pernah bercerita apapun mengenai apa yang kamu lihat" ucap sutikno
Kali ini tatapan sutikno sedikit bengis dan tajam. Seakan memaksa Subhan untuk menuruti nasehatnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
amalia 1227
panasaran deh
2024-04-18
0
Shyfa Andira Rahmi
penasaraaaannnn....
2023-11-07
1
Liani Purnapasary
apakh Sutikno bukan manusia/ia ank indigo sma sperti subhan
2023-05-18
1