Sebuah dentuman keras

Subhan beserta nenek dan kakek nya berada di dalam rumah. Suasana gelap menyelimuti rumah itu. Begitu pula dengan tetangga yang ada di sebelah rumah nenek Subhan.

Tak ada suara apapun kecuali keheningan. Sebelum masuk ke dalam kamar, tadi nenek Subhan berpesan agar dirinya menutup telinganya.

Subhan mematuhi apa yang dikatakan neneknya. Sejak kecil, Subhan tak pernah melawan ataupun membangkang perintah neneknya.

Subhan merupakan anak yang penurut. Hingga suatu saat, tanpa disadari oleh Subhan, muncul dentuman yang amat keras.

"Duar.. " berkali-kali dan hal itu membuat telinga Subhan hampir copot saja.

Untungnya, Subhan telah menutup telinganya, sehingga dentuman keras itu tak sampai membuat telinganya bising.

Sayup-sayup terdengar kepanikan warga yang ada di sekitar rumah dimana dirinya tinggal.

"Awas, awan panas akan menuju ke desa"

"Lebih baik, kita sembunyi di rumah masing-masing"

"Kita lari pun percuma karena harus melewati sungai dulu" ucap suara seorang warga yang ada di luar rumah yang suaranya sampai ke telinga Subhan.

"Hem, apakah ini yang menyebabkan aku tak boleh sama sekali melewati sungai?" gumam Subhan dalam hati.

Dengan dilarangnya oleh penduduk Desa untuk melewati sungai, Subhan semakin penasaran saja akan hal yang terjadi di luar desanya.

"Sepertinya, aku harus pergi diam-diam dari desa ini" gumam Subhan dalam hati.

"Sebelum aku pergi dari sini, alangkah baiknya aku menyiapkan bekal perjalanan nanti" gumam Subhan

Akhirnya, Subhan pun berniat mempersiapkan sedikit demi sedikit bekal yang akan dia bawa untuk menyeberangi sungai.

Dentuman keras pun tak terdengar lagi di telinganya. Tanda jika sudah tak ada lagi bahaya yang mengancamnya.

Karena merasa sudah aman, Subhan pun keluar dari kamarnya dan memanggil kakek dan neneknya.

"Kakek"

"Nenek"

"Kalian dimana?" panggil Subhan pada kakek dan neneknya.

Terlihat kakek dan nenek nya tertindih kayu dan mengenai tubuh mereka.

Darah segar mengucur deras di kepala kakek dan neneknya.

Subhan dengan sekuat tenaga mengangkat kayu yang menindih tubuh kakek dan neneknya itu.

"Kakek, nenek, kalian tidak apa apa?" tanya Subhan sambil berusaha mengangkat kayu yang sangat berat itu.

"Nak, aku dan kakek mu tidak apa-apa"

"Hanya luka kecil saja" ucap kakek dan nenek subhan

Wajah mereka tampak pucat, namun mereka masih kuat untuk berdiri.

"Yah, aku telah berhasil mengangkat kayu ini" gumam Subhan dalam hati.

Sambil melihat ke sekeliling, tampak rumah nya sedikit rusak namun tak banyak.

"Kakek, nenek, kalian istirahat dulu di rumah, aku akan pergi mencari Sutikno di rumahnya" ucap Subhan pada kakek dan nenek nya

"Oh ya nak"

"Tapi, kalau kau keluar sekarang, apa kau tidak takut?"

"Lihatlah, awan masih sangat gelap sekali" ujar nenek subhan

"Tidak nek"

"Suara dentuman keras itu sepertinya tak kan ada lagi" ucap Subhan dengan sangat yakin.

"Yaudah kalau begitu"

"Hati-hati di jalan, nak"

"Kalau sudah selesai urusan, kau langsung pulang ke rumah ya?" ucap nenek Subhan memberi peringatan pada Subhan.

"Ya nek" jawab Subhan pendek.

Subhan, akhirnya pergi menyusuri jalan dan dalam pikirannya dia akan menuju ke rumah Sutikno sahabat dekatnya.

Sesampai di rumah Sutikno, Subhan melihat rumah Sutikno tampak sepi. Dirinya memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Sutikno siapa tau masih ada orang di dalam

"Tok tok tok" Subhan mulai mengetuk pintu rumah Sutikno, dan beberapa saat kemudian, keluarlah kedua ayah dan ibu Sutikno

"Pak, bu, Apakah Sutikno ada?" tanya Suban penasaran karena sejak tadi Sutikno tak terlihat batang hidungnya.

Terpopuler

Comments

Jasmine

Jasmine

wah makin penasaran

2023-08-25

2

lihat semua
Episodes
1 Sungai angker
2 Kecurigaan Subhan
3 Wedus gembel
4 Sebuah dentuman keras
5 Pembuatan Perahu kecil
6 Gamelan tepi sungai
7 Nasehat Sutikno
8 Keadaan mengherankan
9 Permulaan
10 Perasaan Subhan
11 rencana matang
12 memulai hal baru
13 sebuah perjalanan
14 Halusinasi Subhan
15 Melahap di tengah sungai
16 Ibu-ibu misterius
17 Kejanggalan
18 Penjelasan Sutikno
19 Satu jawaban tak pasti
20 Kartu Pengenal
21 penjaga sungai
22 Bertemu kakek tua lagi
23 Peran kakek Tua untuk Subhan
24 Terbuka pelan-pelan
25 cuaca tak mendukung
26 Sosok bayangan hitam
27 Berlayar lagi
28 Di perjalanan
29 lorong gelap
30 Makhluk usil
31 Berbuah hasil
32 Pertemuan dengan penduduk baru
33 Di rumah Sarto
34 Hati yang luka
35 Pertemuan dengan sesepuh desa
36 Cerita pak tua
37 Ustad Saleh berbicara
38 Makanan aneh
39 Botol misteri
40 visual tokoh
41 Titik Temu
42 Keterangan sang dedemit
43 Maunya sang dedemit
44 Berita dari jauh
45 Apakah itu Sutikno?"
46 Misteri sisa makanan Subhan
47 Kedatangan ustad Saleh
48 Makna jubah putih
49 Mata batin Subhan
50 Keanehan di kamar mandi
51 Tamu tak diundang
52 Orang tua Subhan
53 Menyewa perahu
54 Memulai perjalanan
55 Perjalanan pertama
56 Perjalanan ke dua
57 Apakah ini desaku?
58 Suasana Desa
59 Bau anyir
60 Desa Sunyi
61 Terkuak pelan-pelan
62 Ustad Saleh berbicara
63 Kejadian luar biasa
64 Takdir
65 Hampir sampai
66 Ladang tak berpenghuni
67 Jasad Sutikno
68 Semakin dekat
69 tombak gaib
70 Subhan hilang
71 Pertemuan itu
72 Keluar dari alam jin
73 Ke rumah Sutikno
74 Katanya Subhan
75 Kembali ke Desa Sarto
76 perjalanan penuh liku
77 Berada di kampung demit
78 Penduduk hantu
79 sang nenek tua
80 Hal aneh
81 Misteri beberapa cawan
82 Halangan berat
83 Ruang rahasia
84 Jiwa yang tergadai
85 Pengikut setia
86 keturuan nenek tua
87 Sebuah pengakuan
88 Terbebas
89 Di dalam cawan
90 Berhasil keluar
91 jubah putih
92 Kembali seperti semula
93 Ternyata benar
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Sungai angker
2
Kecurigaan Subhan
3
Wedus gembel
4
Sebuah dentuman keras
5
Pembuatan Perahu kecil
6
Gamelan tepi sungai
7
Nasehat Sutikno
8
Keadaan mengherankan
9
Permulaan
10
Perasaan Subhan
11
rencana matang
12
memulai hal baru
13
sebuah perjalanan
14
Halusinasi Subhan
15
Melahap di tengah sungai
16
Ibu-ibu misterius
17
Kejanggalan
18
Penjelasan Sutikno
19
Satu jawaban tak pasti
20
Kartu Pengenal
21
penjaga sungai
22
Bertemu kakek tua lagi
23
Peran kakek Tua untuk Subhan
24
Terbuka pelan-pelan
25
cuaca tak mendukung
26
Sosok bayangan hitam
27
Berlayar lagi
28
Di perjalanan
29
lorong gelap
30
Makhluk usil
31
Berbuah hasil
32
Pertemuan dengan penduduk baru
33
Di rumah Sarto
34
Hati yang luka
35
Pertemuan dengan sesepuh desa
36
Cerita pak tua
37
Ustad Saleh berbicara
38
Makanan aneh
39
Botol misteri
40
visual tokoh
41
Titik Temu
42
Keterangan sang dedemit
43
Maunya sang dedemit
44
Berita dari jauh
45
Apakah itu Sutikno?"
46
Misteri sisa makanan Subhan
47
Kedatangan ustad Saleh
48
Makna jubah putih
49
Mata batin Subhan
50
Keanehan di kamar mandi
51
Tamu tak diundang
52
Orang tua Subhan
53
Menyewa perahu
54
Memulai perjalanan
55
Perjalanan pertama
56
Perjalanan ke dua
57
Apakah ini desaku?
58
Suasana Desa
59
Bau anyir
60
Desa Sunyi
61
Terkuak pelan-pelan
62
Ustad Saleh berbicara
63
Kejadian luar biasa
64
Takdir
65
Hampir sampai
66
Ladang tak berpenghuni
67
Jasad Sutikno
68
Semakin dekat
69
tombak gaib
70
Subhan hilang
71
Pertemuan itu
72
Keluar dari alam jin
73
Ke rumah Sutikno
74
Katanya Subhan
75
Kembali ke Desa Sarto
76
perjalanan penuh liku
77
Berada di kampung demit
78
Penduduk hantu
79
sang nenek tua
80
Hal aneh
81
Misteri beberapa cawan
82
Halangan berat
83
Ruang rahasia
84
Jiwa yang tergadai
85
Pengikut setia
86
keturuan nenek tua
87
Sebuah pengakuan
88
Terbebas
89
Di dalam cawan
90
Berhasil keluar
91
jubah putih
92
Kembali seperti semula
93
Ternyata benar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!