Maaf Atas Dustaku

Maaf Atas Dustaku

Bab 1 Pemakaman

Seorang gadis berdiri mematung. Para pelayat satu persatu mulai pergi meninggalkan area pemakaman yang mulai sepi. Di saat itulah gadis manis berkerudung hitam itu mendekati dua pusara yang tanahnya masih basah dan penuh taburan bunga.

"Akhirnya kalian mati...mati...hahaha!!"

Hik...hik...hik

Setelah puas memaki akhirnya tubuh mungil itu jatuh merosot ketanah bersimpuh di depan dua pusara itu.

"Mengapa??"

"Aku selama ini salah apa dengan kalian, sehingga kalian berdua tega berselingkuh di belakangku?"

"Kamu....!!" tunjuknya pada sebuah kayu nisan bertuliskan ALI WARDHANA.

"Kamu pacarku, selepas sekolah menengah atas ini kita akan bertunangan sebelum kita melanjutkan kuliah...tetapi mana janji manismu?? untuk selalu mencintaiku?? kamu terlalu mudah berpaling!!"

"Dan kamu??? tunjuknya lagi pada sebuah kayu nisan di sebelahnya yang bertuliskan RINA AMALIA.

"Kamu sahabatku, aku percayakan semua kisah cintaku padamu, kamu tau aku mencintai Ali tetapi mengapa kamu mengambilnya dariku??"

"Memang pasangan mesum, bejat maksiat seperti kalian berdua ini memang pantas mati...mati!!" teriak gadis bertubuh mungil yang bernama Sasha Hafiza itu.

"Ingatlah kamu Ali Wardhana....Rina Amalia....aku bersumpah tak akan pernah membuka pintu maafku untuk kalian berdua...aku tidak peduli sekalipun roh kalian harus bergantung di antara langit dan bumi...aku membenci kalian dengan segenap jiwa ragaku bahkan sampai aku mati sekalipun aku tak akan pernah membuka pintu maafku!!!"

JEDARRRR...

Suara halilintar sambar menyambar di angkasa seolah mengiringi sumpah gadis yang bersimpuh di tanah dalam keadaan hati yang sangat terluka.

Hujan deras mengguyur tubuh ringkihnya bercampur dengan air mata yang tak berhenti sejak tadi mengalir dari dua kelopak matanya.

Dua sosok tubuh gadis berseragam putih abu-abu berjalan di area pemakaman yang mulai tampak samar-samar karena tertutup hujan yang turun dengan derasnya.

"Sasha...Sasha...kamu di mana??" teriak gadis berhijab putih yang bernama Ramlah itu.

"Ramlah...percuma kamu berteriak...walaupun sampai putus urat nadi di lehermu, Sasha tak akan mendengarnya di bawah guyuran hujan deras seperti sekarang ini!!" kata gadis berambut ikal berkaca mata yang bernama Fauziah itu.

Keduanya memakai payung berjalan terus menyusuri area pemakaman.

"Ramlah, lihatlah!!" tunjuk Fauziah mengarahkan telunjuknya kearah sosok tubuh yang berjongkok di antara dua batu nisan.

"Itu Sasha..." teriak Ramlah lalu setengah berlari mendatangi sosok yang berjongkok membelakangi itu.

Sasha yang sudah merasakan sekujur tubuhnya laksana membeku tiba-tiba dia tak lagi merasakan guyuran hujan di tubuhnya menengadahkan kepalanya ke atas.

Dia melihat dua payung memayungi dia dari guyuran air hujan.

"Ramlah...Fauziah..." suaranya serak menyebut dua sahabatnya itu.

Blukkk...

Dalam keadaan tubuh masih berjongkok tiba-tiba Sasha roboh ketanah becek dan tak sadarkan diri.

"Waduh....gimana ini Ziah..." kata Ramlah bingung sambil meminta pendapat Fauziah.

Untungnya saat itu penjaga makam sedang berkeliling mengecek takut ada makam yang longsor terutama makam yang baru seperti makam dua orang yang ada di hadapan mereka.

"Ada apa dengan teman kalian?" tanya bapak setengah tua itu.

"Tolong teman kami pak...dia pingsan dan kami tak kuat mengangkatnya..." kata Fauziah sementara rok Ramlah gadis berkerudung itu telah basah terkena hujan dan juga masih menopang tubuh Sasha yang juga basah kuyup.

Pak Wiryo atau orang memanggilnya pak Wir mengangakat tubuh Sasha yang begitu dingin karena sangat kedinginan.

Fauziah membantu untuk memayungi tubuh keduanya menuju ke sebuah rumah kecil yang tak jauh letaknya dari kompleks pemakaman.

Seorang pemuda seusia mereka keluar dari dalam rumah menyongsong keempat orang itu.

Fauziah dan Ramlah tampak mengerutkan kening mereka.

"Kamu Yusuf Darmawan kan?? kamu anak kelas XII Ipa 1 kamu sekelas dengan Rina dan Ali yang baru saja meninggal itu kan??" tanya Ramlah.

Semula Yusuf Darmawan tidak mengenali ketiganya karena mereka bertiga basah kuyup tetapi setelah dekat barulah Yusuf Darmawan jelas melihatnya.

"Lho kalian anak XII Ips 2 kan? tanya Yusuf Darmawan.

"Lagi apa kalian di area pemakaman sudah hampir maghrib begini??" tanyanya.

"Kami berdua mencari teman kami Sasha yang sedang mencari makam pacarnya!!" kata Ramlah.

"Sudah...sudah...Yusuf, gelar tikar di ruang tamu dan cepat siapkan teh hangat untuk mereka bertiga nanti saja sesi tanya jawabnya!!" kata pak Wiryo ayah Yusuf Darmawan.

Dengan cekatan pemuda tampan itu menggelar tikar mengambil bantal dan menyiapkan teh panas dengan air dari dispenser.

"Waduh...kalian bertiga akan masuk angin jika masih memakai pakaian basah begini."

Lalu pak Wir masuk ke kamar mengambil tiga buah daster lalu keluar kembali dan memberikan pada mereka.

"Ini baju istri saya, kalian pakailah dulu agar tidak kedinginan."

Satu persatu mereka berganti baju setidaknya mereka tidak terlalu kedinginan.

"Istrinya pak Wir kemana??" tanya Ramlah.

"Istri saya sudah meninggal 10 tahun lalu saat Yusuf masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar..." kata pak Wir.

"Maafkan saya pak!!" kata Ramlah.

"Tidak apa-apa nak!!" kata pak Wir.

Tak lama Yusuf keluar dengan membawa teko berisi teh panas dan 4 gelas kosong lalu dia bawakan juga pisang yang baru dia rebus tadi sore.

Pak Wir adalah pensiunan guru. Lalu dia mengabdikan hidupnya sebagai penjaga makam yang letaknya memang dekat dengan rumahnya.

Tak lama Sasha sadar dari pingsannya. Dia bangun dan duduk. Ingatannya belum terkumpul sepenuhnya.

Setelah ingatannya mulai pulih dia terisak pelan. Makin lama isakannya makin keras dan terdengar memilukan.

"Minumlah..." kata pak Wir menyodorkan segelas teh hangat pada Sasha. Sementara Yusuf hanya memandang bingung pada gadis yang menangis itu.

"Suf, nanti tolong antarkan mereka bertiga ya...kasihan perempuan jalan kaki bertigaan!!" kata pak Wir.

"Antarkan Sasha aja, Suf...aku dan Ramlah tadi naik motor kemari, kami menitipkan motor di rumah warga!!" kata Fauziah.

"mereka lalu sholat maghrib berjamaah setelah itu mereka pulang dan Shasa diantar oleh Yusuf dengan motor maticnya.

Sepanjang perjalanan Yusuf dan Sasha yang memang tidak saling mengenal hanya berdiam diri. Yusuf hanya bertanya di mana Sasha tinggal selebihnya dia pun diam karena dia tau gadis yang duduk di belakangnya itu memang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Masih terasa sesunggukannya lewat bahunya yang bertempelan di belakang Yusuf karena Sasha duduk perempuan saat digonceng oleh Yusuf.

Sebenarnya Yusuf penasaran karena jujur sebagai anak penjaga makam, Yusuf termasuk pemuda yang mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang biasa.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Sasha dia merasa seperti diikuti oleh sesuatu dari balik semak belukar dan pepohonan yang mereka lewati di jalan...sosok yang dia tau adalah sosok teman sekelasnya.

*

*

***Bersambung....

Karya baru ya reader mohon dukungannya selalu untuk karyaku yang terbaru ini🙏🙏

Terpopuler

Comments

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

aku mampir kak Sena... cerita ny bagus ad horor ny pula 🤭 kayaknya klo malem gak berani baca nih wkwkwkwk 😁🤭

2023-11-07

0

Zenun

Zenun

masih nyimak

2023-04-26

1

Mommy QieS

Mommy QieS

aku like n subscribe ya, Kak!

2023-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemakaman
2 Bab 2 Mencari Media
3 Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4 Bab 4 Awal Perkenalan
5 Bab 5 Jadian
6 Bab 6 Taruhan
7 Bab 7 Bimbang
8 Bab 8 Kisah Yang Rumit
9 Bab 9 Kesalahan Fatal
10 Bab 10 Kecelakaan Maut
11 Bab 11 Masih Berusaha
12 Bab 12 Panik
13 Bab 13 Siapa Dia
14 Bab 14 Rina Amalia
15 Bab 15 Aku Membencimu
16 Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17 Bab 17 Berpamitan
18 Bab 18 Aku Kembali
19 Bab 19 Diganggu Preman
20 Bab 20 Dia Milikku
21 Bab 21 Dapat Teman Baru
22 Bab 22 Kita Berbeda Kini
23 Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24 Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25 Bab 25 Pertemuan
26 Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27 Bab 27 Bekerja
28 Bab 28 Sakit
29 Bab 29 Noda Hitam
30 Bab 30 Telah Pergi
31 Bab 31 Hamil
32 Bab 32 Drama Rendang Daging
33 Bab 33 Cinta Membawa Maut
34 Bab 34 Memaafkan
35 Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Yusva Darendra 1
38 Bab 38 Yusva Darendra 2
39 Bab 39 Kepergian Tyas
40 Bab 40 Retak
41 Bab 41 Bertemu Rani
42 Bab 42 Melahirkan
43 Bab 43 Gangguan
44 Bab 44 Gangguan
45 Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46 Bab 46 Perjalanan Pulang
47 Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48 Bab 48 Terselamatkan Lagi
49 Bab 49 Mendapat Pertolongan
50 Bab 50 Rasakan Olehmu
51 Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52 Bab 52 Lahiran
53 Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54 Bab 54 Syarat Dari Tyas
55 Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56 Bab 56 Sifat Asli
57 Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58 Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59 Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60 Bab 60 Cerita Masa Lalu
61 Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62 Bab 62 Dendam
63 Bab 63 Masih Jadi Incaran
64 Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65 Bab 65 Kesal
66 Bab 66 Siapa Dia
67 Bab 67 Menyamar
68 Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69 Bab 69 Kisah Masa Lalu
70 Bab 70 Terbongkar
71 Bab 71 Keterlaluan
72 Bab 72 Rasakan Olehmu
73 Bab 73 Sari Melahirkan
74 Bab 74 Bertemu Alma
75 Bab 75 Ingatan
76 Bab 76 Membawa Kabur
77 Bab 77 Takdir Hidup Juan
78 Bab 78 Kembalinya Yusva
79 Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80 Bab 80 Pertemuan
81 Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82 Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83 Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84 Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85 Bab 85 Upaya Penyembuhan
86 Bab 86 Kehidupan Kedua
87 Bab 87 Sari Sembuh
88 Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89 Bab 89 Asal Kekuatan
90 Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91 Bab 91 Tertangkap Basah
92 Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93 Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94 Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95 Bab 95 Sasaran Pengejaran
96 Bab 96 Telah Pergi
97 Bab 97 Kembali Lagi.
98 Bab 98 Pemakaman Anjar
99 Bab 99 Nenek Tiri
100 Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101 Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102 Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103 Bab 103 Sari Galau
104 Bab 104 Kematian Sari
105 Bab 105 Pernikahan Lia
106 Bab 106 Bahaya Mengintai
107 Bab 107 Gangguan
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Pertarungan dua golongan
110 Bab 110 Pertarungan Sengit
111 Bab 111 Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Pemakaman
2
Bab 2 Mencari Media
3
Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4
Bab 4 Awal Perkenalan
5
Bab 5 Jadian
6
Bab 6 Taruhan
7
Bab 7 Bimbang
8
Bab 8 Kisah Yang Rumit
9
Bab 9 Kesalahan Fatal
10
Bab 10 Kecelakaan Maut
11
Bab 11 Masih Berusaha
12
Bab 12 Panik
13
Bab 13 Siapa Dia
14
Bab 14 Rina Amalia
15
Bab 15 Aku Membencimu
16
Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17
Bab 17 Berpamitan
18
Bab 18 Aku Kembali
19
Bab 19 Diganggu Preman
20
Bab 20 Dia Milikku
21
Bab 21 Dapat Teman Baru
22
Bab 22 Kita Berbeda Kini
23
Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24
Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25
Bab 25 Pertemuan
26
Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27
Bab 27 Bekerja
28
Bab 28 Sakit
29
Bab 29 Noda Hitam
30
Bab 30 Telah Pergi
31
Bab 31 Hamil
32
Bab 32 Drama Rendang Daging
33
Bab 33 Cinta Membawa Maut
34
Bab 34 Memaafkan
35
Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Yusva Darendra 1
38
Bab 38 Yusva Darendra 2
39
Bab 39 Kepergian Tyas
40
Bab 40 Retak
41
Bab 41 Bertemu Rani
42
Bab 42 Melahirkan
43
Bab 43 Gangguan
44
Bab 44 Gangguan
45
Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46
Bab 46 Perjalanan Pulang
47
Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48
Bab 48 Terselamatkan Lagi
49
Bab 49 Mendapat Pertolongan
50
Bab 50 Rasakan Olehmu
51
Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52
Bab 52 Lahiran
53
Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54
Bab 54 Syarat Dari Tyas
55
Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56
Bab 56 Sifat Asli
57
Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58
Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59
Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60
Bab 60 Cerita Masa Lalu
61
Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62
Bab 62 Dendam
63
Bab 63 Masih Jadi Incaran
64
Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65
Bab 65 Kesal
66
Bab 66 Siapa Dia
67
Bab 67 Menyamar
68
Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69
Bab 69 Kisah Masa Lalu
70
Bab 70 Terbongkar
71
Bab 71 Keterlaluan
72
Bab 72 Rasakan Olehmu
73
Bab 73 Sari Melahirkan
74
Bab 74 Bertemu Alma
75
Bab 75 Ingatan
76
Bab 76 Membawa Kabur
77
Bab 77 Takdir Hidup Juan
78
Bab 78 Kembalinya Yusva
79
Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80
Bab 80 Pertemuan
81
Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82
Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83
Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84
Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85
Bab 85 Upaya Penyembuhan
86
Bab 86 Kehidupan Kedua
87
Bab 87 Sari Sembuh
88
Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89
Bab 89 Asal Kekuatan
90
Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91
Bab 91 Tertangkap Basah
92
Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93
Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94
Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95
Bab 95 Sasaran Pengejaran
96
Bab 96 Telah Pergi
97
Bab 97 Kembali Lagi.
98
Bab 98 Pemakaman Anjar
99
Bab 99 Nenek Tiri
100
Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101
Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102
Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103
Bab 103 Sari Galau
104
Bab 104 Kematian Sari
105
Bab 105 Pernikahan Lia
106
Bab 106 Bahaya Mengintai
107
Bab 107 Gangguan
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Pertarungan dua golongan
110
Bab 110 Pertarungan Sengit
111
Bab 111 Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!