Bab 13 Siapa Dia

Ada dua versi yang memberi jawabannya pada Yusuf.

Dari versi dokter Tika mengatakan boleh, tetapi dari versi Ali mengatakan dengan tegas, "TIDAK BOLEH!!"

"Dasar bodoh...jika aku tidak menjaganya terus kalau ada apa-apa yang terjadi dengan Sasha setelah bangun nanti, apa kamu bisa membantunya dengan tubuh tranparanmu itu?? " bisik Yusuf pada Ali.

Ali Wardhana tampak termenung mendengarkan perkataan Yusuf dan dia membenarkannya.

Jika Sasha sadar dan butuh bantuan, apakah dia bisa menolongnya?? selain hanya bisa berteriak-teriak minta tolong ngga jelas.

Tak terasa arwah Ali menangis. Rasa penyesalan begitu menderanya, di saat orang yang dia cintai sedang sakit, dia sama sekali tak punya daya untuk membantunya.

Dia sadar sudah membuang separuh hidupnya dengan sia-sia bersama gadis lain tanpa sempat lagi memperhatikan gadisnya sendiri.

Dia selalu memperhatikan Rina dan mengabaikan Sasha karena berpikir gadis itu terlalu mandiri dan mampu mengurus dirinya sendiri.

"Air mata penyesalan ngga akan bisa membuatmu hidup kembali!!" kata Yusuf Darmawan menegurnya perlahan seolah takut terdengar oleh dokter Tika yang ada di ruangan kerjanya.

Akhirnya Ali mengalah dan duduk diam dan manis di pojok ruangan sampai kemudian Yusuf bertanya padanya.

"Kamu tidak menjenguk keadaan mamamu sendiri?? kudengar dari Tyas mamamu sedang sakit karena sedih memikirkanmu!!" kata Yusuf.

"Aku akan pergi sebentar menjenguk mamaku, kamu jangan bersikap yang aneh-aneh dengan pacarku ya??" kata Ali memberi peringatan pada Yusuf membuat pemuda itu hanya tertawa.

"Sudah jadi arwah aja kerjanya masih ngancam melulu!!" kata Yusuf tertawa mengekeh.

Tak lama sehabis kepergian Ali, Tyas datang ke uks dengan wajah paniknya.

"Apa yang terjadi dengan sepupu gue, Suf...gue denger dia jatuh pingsan di perpustakaan dan ditolong oleh eloe dibawa kemari, gimana ceritanya Sasha bisa pingsan sih?? jangan-jangan diganggu arwahnya Ali sama Rina lagi!!" cerocos Tyas tak berhenti.

"Sudah...ngocehnya??" tanya Yusuf Darmawan pada Tyas.

"Aku jelaskan sama kamu ya!!" kata Yusuf.

"Aku tadi tidak sengaja pergi ke perpustakaan dan di pojok ruangan aku sudah melihat Sasha pingsan di pojok dengan dahi berlumuran darah, mungkin terantuk rak besi di depannya."

"Lalu aku bawa dia ke sini untuk diobati oleh dokter."

"Kata dokter sepupu kamu ini terlalu lelah dan badannya juga demam tinggi tadi, ini sudah agak mendingan."

"Tak mungkin juga aku mengatakan pada Tyas bahwa Ali yang telah mengatakan padaku jika Sasha pingsan di perpustakaan...bisa-bisa aku dianggap gila oleh Tyas!!" Yusuf membatin.

"Kasihan Sashaku ini, hidupnya menderita gara-gara si Ali sama si Rina sialan itu!!" gerutu Tyas.

"Tyas...ngga boleh berbicara begitu...terlebih Ali dan Rina sekarang sudah meninggal, tidak baik membicarakan orang yang sudah tiada." Kata Yusuf Darmawan mengingatkan Tyas.

Tyas hanya cemberut mendengar nasehat Yusuf, gadis tomboi yang keras kepala itu benar-benar menaruh kebencian yang dalam pada Ali dan Rina.

AARRGGHHH...

Terdengar erangan perlahan dari bibir mungil Sasha, dia ingin bergerak bangun tetapi sakit di dahi nya membuatnya jatuh kembali.

Yusuf cepat menahan tubuh mungil Sasha agar tidak terjengkang kebelakang.

"Jangan langsung bangun dulu, kepalamu masih sakit dan badanmu masih lemas!!" kata Yusuf pada Sasha.

Perhatian kecil Yusuf ke Sasha membuat sesosok tak kasat mata yang baru saja datang dan berdiri di depan pintu itu jadi termangu.

"Sesakit inikah??" dia bergumam sendiri.

Dulu semasa masih bersama, tak ada rasa cemburu seperti ini, tetapi sekarang?? setelah semuanya terlambat baru rasa cemburu itu datang di saat dunia mereka sudah berbeda.

Tyas membantu mengambilkan minum untuk Sasha.

"Kenapa mba Sasha bisa sampai pingsan di perpustakaan??" tanya Tyas.

"Kepalaku pusing Yas...tiba-tiba pandangan mataku langsung berkunang-kunang dan gelap!!" jawab Sasha.

Tyas masih menunggu Sasha sampai jam pulang tiba dan Yusuf Darmawan pamit masuk kelas duluan.

"Suf..." panggil Sasha pelan.

"Iya???" kata Yusuf berbalik menghadap Sasha.

"Terima kasih atas bantuanmu, ya!! sudah dua kali kamu menolongku!!" kata Sasha.

"Sama-sama Sha, sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong!!" kata Yusuf.

Sasha tersenyum. Yusuf tertegun melihat senyum yang begitu manis dan tulus itu sampai sebuah teriakan memekik di samping telinga kanannya.

"Woiiii....ngapain loe mandangin pacar gue lama-lama begitu!! awas aja jika kamu naksir dia, ya!!" teriak roh Ali kesal.

Yusuf Darmawan tergagap mendengar teriakan Ali yang memekakan telinganya, lalu dia cepat berbalik dan pergi sebelum telinga kirinya pun jadi sasaran teriakan Ali.

"Mba Sasha!!" kata Tyas.

"Apa Yas??" jawab Sasha.

"Sepertinya Yusuf itu suka sama mba Sasha!!" jawab Tyas sambil tersenyum penuh misteri.

"Ngga usah bicara yang aneh-aneh deh, Yas!!" kata Sasha sambil turun perlahan dari bed nya.

"Tapi kalau aku jadi mba Sasha mending aku sama Yusuf yang soleh, ganteng, pintar, meskipun dari keluarga yang sederhana dari pada dari keluarga kaya tapi tak bermoral dan bejat seperti dua manusia yang telah mati itu!!" ketus Tyas tanpa dia tau sosok yang mereka bicarakan itu berada tak jauh dari samping Sasha.

Sosok itu meneteskan air mata mendengar cacian Tyas.

"Aku memang laki-laki bejat dan tak bermoral, Yas...seandainya aku tau jadinya akan begini, mendingan rasa cintaku untuk Sasha kusimpan saja rapat-rapat di dalam hatiku." gumam Ali lalu pergi melayang menjauh dari keduanya.

********

Yusuf baru saja menyelesaikan ibadah sholat asharnya. Dia bermaksud membantu ayahnya untuk membersihkan makam-makam di sekitar tempat tinggal mereka dan mengecek makam yang baru takut ada makam yang amblas atau tertimbun tanah karena bulan-bulan ini adalah bulan musim penghujan.

"Siapa wanita berbaju putih berambut ombak yang menangis menghadap di depan sebuah makam sudah sore-sore begini?? mana angin sore ini bertiup cukup kencang dan dingin lagi!!" gumam Yusuf Darmawan.

Dia melihat ayahnya ada di dua blok dari tempat dia sekarang berada sedang sibuk membersihkan sebuah makam tua yang tak lagi dikunjungi oleh keluarganya.

Pandangan Yusuf kembali pada sosok yang berjongkong membelakanginya masih terisak pelan.

Dia mendekat kearah wanita itu sekedar untuk mengingatkan bahwa sekarang sudah sore dan cuaca sering tidak bersahabat.

"Assalamualaikum...maaf, hari telah sore, dan cuaca mendung sepertinya sebentar lagi akan turun hujan, apakah tidak sebaiknya mbaknya pulang aja, takut kehujanan di sini, di sini tidak ada tempat untuk berteduh."

Sepi...suara isakan itu terhenti...wanita itu berhenti menangis.

Yusuf Darmawan sedikit maju mendekat untuk melihat makam siapa yang sedang ditangisi oleh wanita yang berjongkok di depannya.

Karena tampaknya makam itu masih baru, tanah kuburannya saja masih merah dan basah.

*

*

****Bersambung....

Makam siapa yang dilihat oleh Yusuf Darmawan dan siapa wanita berbaju putih berambut ombak yang menangis membelakanginya tersebut??

Halo all reader...terima kasih sudah mau mampir ke novel ketigaku yang bergenre horor ini...mudahan kalian suka membacanya...

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Udah mati , trus gentayangan di caci maki pula..kasihan kau Ali...

2023-02-19

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Makin Seru Kk
Perjuangan Ucup Mampir

2023-02-05

0

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Kuntilanak Rina lah

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemakaman
2 Bab 2 Mencari Media
3 Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4 Bab 4 Awal Perkenalan
5 Bab 5 Jadian
6 Bab 6 Taruhan
7 Bab 7 Bimbang
8 Bab 8 Kisah Yang Rumit
9 Bab 9 Kesalahan Fatal
10 Bab 10 Kecelakaan Maut
11 Bab 11 Masih Berusaha
12 Bab 12 Panik
13 Bab 13 Siapa Dia
14 Bab 14 Rina Amalia
15 Bab 15 Aku Membencimu
16 Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17 Bab 17 Berpamitan
18 Bab 18 Aku Kembali
19 Bab 19 Diganggu Preman
20 Bab 20 Dia Milikku
21 Bab 21 Dapat Teman Baru
22 Bab 22 Kita Berbeda Kini
23 Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24 Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25 Bab 25 Pertemuan
26 Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27 Bab 27 Bekerja
28 Bab 28 Sakit
29 Bab 29 Noda Hitam
30 Bab 30 Telah Pergi
31 Bab 31 Hamil
32 Bab 32 Drama Rendang Daging
33 Bab 33 Cinta Membawa Maut
34 Bab 34 Memaafkan
35 Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Yusva Darendra 1
38 Bab 38 Yusva Darendra 2
39 Bab 39 Kepergian Tyas
40 Bab 40 Retak
41 Bab 41 Bertemu Rani
42 Bab 42 Melahirkan
43 Bab 43 Gangguan
44 Bab 44 Gangguan
45 Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46 Bab 46 Perjalanan Pulang
47 Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48 Bab 48 Terselamatkan Lagi
49 Bab 49 Mendapat Pertolongan
50 Bab 50 Rasakan Olehmu
51 Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52 Bab 52 Lahiran
53 Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54 Bab 54 Syarat Dari Tyas
55 Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56 Bab 56 Sifat Asli
57 Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58 Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59 Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60 Bab 60 Cerita Masa Lalu
61 Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62 Bab 62 Dendam
63 Bab 63 Masih Jadi Incaran
64 Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65 Bab 65 Kesal
66 Bab 66 Siapa Dia
67 Bab 67 Menyamar
68 Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69 Bab 69 Kisah Masa Lalu
70 Bab 70 Terbongkar
71 Bab 71 Keterlaluan
72 Bab 72 Rasakan Olehmu
73 Bab 73 Sari Melahirkan
74 Bab 74 Bertemu Alma
75 Bab 75 Ingatan
76 Bab 76 Membawa Kabur
77 Bab 77 Takdir Hidup Juan
78 Bab 78 Kembalinya Yusva
79 Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80 Bab 80 Pertemuan
81 Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82 Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83 Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84 Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85 Bab 85 Upaya Penyembuhan
86 Bab 86 Kehidupan Kedua
87 Bab 87 Sari Sembuh
88 Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89 Bab 89 Asal Kekuatan
90 Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91 Bab 91 Tertangkap Basah
92 Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93 Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94 Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95 Bab 95 Sasaran Pengejaran
96 Bab 96 Telah Pergi
97 Bab 97 Kembali Lagi.
98 Bab 98 Pemakaman Anjar
99 Bab 99 Nenek Tiri
100 Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101 Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102 Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103 Bab 103 Sari Galau
104 Bab 104 Kematian Sari
105 Bab 105 Pernikahan Lia
106 Bab 106 Bahaya Mengintai
107 Bab 107 Gangguan
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Pertarungan dua golongan
110 Bab 110 Pertarungan Sengit
111 Bab 111 Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Pemakaman
2
Bab 2 Mencari Media
3
Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4
Bab 4 Awal Perkenalan
5
Bab 5 Jadian
6
Bab 6 Taruhan
7
Bab 7 Bimbang
8
Bab 8 Kisah Yang Rumit
9
Bab 9 Kesalahan Fatal
10
Bab 10 Kecelakaan Maut
11
Bab 11 Masih Berusaha
12
Bab 12 Panik
13
Bab 13 Siapa Dia
14
Bab 14 Rina Amalia
15
Bab 15 Aku Membencimu
16
Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17
Bab 17 Berpamitan
18
Bab 18 Aku Kembali
19
Bab 19 Diganggu Preman
20
Bab 20 Dia Milikku
21
Bab 21 Dapat Teman Baru
22
Bab 22 Kita Berbeda Kini
23
Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24
Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25
Bab 25 Pertemuan
26
Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27
Bab 27 Bekerja
28
Bab 28 Sakit
29
Bab 29 Noda Hitam
30
Bab 30 Telah Pergi
31
Bab 31 Hamil
32
Bab 32 Drama Rendang Daging
33
Bab 33 Cinta Membawa Maut
34
Bab 34 Memaafkan
35
Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Yusva Darendra 1
38
Bab 38 Yusva Darendra 2
39
Bab 39 Kepergian Tyas
40
Bab 40 Retak
41
Bab 41 Bertemu Rani
42
Bab 42 Melahirkan
43
Bab 43 Gangguan
44
Bab 44 Gangguan
45
Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46
Bab 46 Perjalanan Pulang
47
Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48
Bab 48 Terselamatkan Lagi
49
Bab 49 Mendapat Pertolongan
50
Bab 50 Rasakan Olehmu
51
Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52
Bab 52 Lahiran
53
Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54
Bab 54 Syarat Dari Tyas
55
Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56
Bab 56 Sifat Asli
57
Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58
Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59
Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60
Bab 60 Cerita Masa Lalu
61
Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62
Bab 62 Dendam
63
Bab 63 Masih Jadi Incaran
64
Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65
Bab 65 Kesal
66
Bab 66 Siapa Dia
67
Bab 67 Menyamar
68
Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69
Bab 69 Kisah Masa Lalu
70
Bab 70 Terbongkar
71
Bab 71 Keterlaluan
72
Bab 72 Rasakan Olehmu
73
Bab 73 Sari Melahirkan
74
Bab 74 Bertemu Alma
75
Bab 75 Ingatan
76
Bab 76 Membawa Kabur
77
Bab 77 Takdir Hidup Juan
78
Bab 78 Kembalinya Yusva
79
Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80
Bab 80 Pertemuan
81
Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82
Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83
Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84
Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85
Bab 85 Upaya Penyembuhan
86
Bab 86 Kehidupan Kedua
87
Bab 87 Sari Sembuh
88
Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89
Bab 89 Asal Kekuatan
90
Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91
Bab 91 Tertangkap Basah
92
Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93
Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94
Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95
Bab 95 Sasaran Pengejaran
96
Bab 96 Telah Pergi
97
Bab 97 Kembali Lagi.
98
Bab 98 Pemakaman Anjar
99
Bab 99 Nenek Tiri
100
Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101
Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102
Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103
Bab 103 Sari Galau
104
Bab 104 Kematian Sari
105
Bab 105 Pernikahan Lia
106
Bab 106 Bahaya Mengintai
107
Bab 107 Gangguan
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Pertarungan dua golongan
110
Bab 110 Pertarungan Sengit
111
Bab 111 Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!