"Kamu jadi mediaku untuk mendekatinya...aku ingin meminjam tubuhmu, Yusuf...agar aku bisa menyentuhnya dan meminta maaf langsung padanya...walaupun aku tau pasti akan sangat sulit bagiku untuk mendapatkan maaf darinya!!"
"Aku tidak janji, Ali...tetapi aku akan berusaha untuk membantumu sebisaku agar kamu bisa pergi dengan tenang." Kata Yusuf Darmawan.
"Sudahlah...sekarang aku mau pulang...bapakku pasti sudah menungguku!!" kata Yusuf lagi sambil menghidupkan mesin motornya dan berlalu.
Roh Ali lalu kembali ketempat kediaman Sasha...memandang gadisnya dengan rasa penuh penyesalan.
Andai dia dapat memutar waktu, tak ingin dia melukai hati gadis sebaik dan selembut Sasha hanya demi keindahan sesaat.
Kini dia hanya bisa berdiri di samping pembaringan gadis itu.
Sasha sudah tertidur dengan posisi meringkuk, sesekali terdengar isakannya di sela-sela tidurnya.
Rupanya gadis itu sebelum tidur tadi kembali menangis sendirian di kamarnya.
Ali berusaha menyentuh kepala itu bermaksud untuk membelainya tetapi dia hanya menyentuh udara kosong walaupun berkali-kali dia mencoba.
*
*
"Sha...makan dulu yuk!! tadi Fauziah menelpon ibu akan menjemput kamu untuk pergi bareng ke sekolah hari ini!!" kata ibu Ratna.
Tak lama ayah Sasha yang berprofesi sebagai PNS keluar dari kamar dan ikut bergabung untuk sarapan pagi.
"Bu...Sasha males sekolah hari ini!!" kata Sasha.
"Kenapa kamu tidak mau bersekolah?? karena tidak ada lagi laki-laki brengsek itu??" geram pak Tio sambil mengunyah nasi gorengnya.
"Sudahlah kak Sasha...anggap saja Ali dan pacarnya itu pindah...pindah ke dunia lain maksudnya!!" kata sepupu Sasha yang ikut sarapan pagi di rumah budenya yaitu orang tua Sasha.
"Tyas..." tegur bu Ratna.
"Kamu dan pakdemu itu sama saja...bukannya menghibur malah semakin memojokan mbakyu kamu!!" kata bu Ratna lagi.
Tyas adalah sepupu Sasha. Ibu Tyas adalah adik kandung bu Ratna. Ayah Tyas sama-sama berprofesi sebahai PNS sama seperti ayah Sasha karena memang ayah Tyas adalah sahabat karib ayahnya Sasha. Sehingga saat pak Tio menikahi bu Ratna, Ridwan ayah Tyas menikahi Ratih adik kandung bu Ratna tetapi usia pernikahan mereka tidak lama, Ratih meninggal sesaat setelah melahirkan Tyas. Karena cinta dan sayangnya pada sang istri, pak Ridwan tidak mau menikah lagi.
Mereka tinggal berdekatan jadi jika Tyas malas sarapan di rumah, dia pasti akan menyebelah ke tempat budenya dan makan di sana.
Walaupun Tyas memanggil mbak pada Sasha...sebenarnya mereka seumur.
Tyas sekelas dengan Ali dan Rina. Sebenarnya sudah berkali-kali Tyas mengatakan kalau Rina itu pacaran dengan Ali, tetapi Sasha tidak percaya. Karena dia merasakan kasih sayang dan perhatian Ali padanya tidak berubah.
Tit...tit...
"Itu pasti Fauziah sudah menjemput!!" kata Sasha.
"Kalau mbak Sasha pergi dengan Ziah...terus Tyas naik motor sendiri dong??" katanya sambil memanyunkan bibirnya.
"Ya elah...kamu kayak anak kecil aja kemana-mana harus berdua dengan mbakyu kamu!!" kata bu Ratna sambil mengacak rambut Tyas.
"Bu, bilang dulu sama Fauziah kalau Sasha mau ke toilet sebentar, Sasha kebelet mau buang air kecil." Kata Sasha.
Setelah selesai buang hajat kecilnya Sasha segera keluar dari toilet. Tiba-tiba dia seperti melihat ada satu sosok putih melintas.
Sasha bergumam pelan, "aku tak mau melihatmu lagi walau kamu sudah berupa roh sekalipun, sana pergi keakherat bersama Rina pacarmu itu, tidak usah mendatangiku karena aku tak akan pernah memaafkanmu!!" kata Sasha pelan.
Memang yang dilihat Sasha tadi adalah sosok Ali. Dia ingin melihat keadaan pacarnya itu.
Mendengar perkataan Sasha, roh Ali meneteskan air mata.
"Kamu sudah benar-benar siap untuk masuk sekolah hari ini?" tanya Fauziah sebelum mereka ada di halaman rumah.
"Siap ngga siap...lagi pula aku pikir aku hanya akan membuang waktuku menangisi lelaki bodoh yang telah mendua di belakangku...mereka berdua mati kenapa aku harus sedih?? mestinya aku bahagia karena tak lagi harus merasa di bohongi." Kata Sasha pelan.
"Baguslah kalau kamu sudah sadar, no tears buat seorang pengkhianat seperti Ali dan Rina...oke!!" kata Fauziah menyemangati sahabatnya.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Fauziah terus mengajak Sasha bicara agar temannya itu tidak blank pikirannya.
*****
Yusuf Darmawan baru saja mau ke perpustakaan, letak perpustakaan melewati kelas XII Ips 2. Dia akan melewati kelas gadis yang diamanatkan oleh Ali untuk meneruskan maafnya.
Sengaja dia memperlambat langkahnya tetapi dia tidak melihat gadis yang bernama Sasha itu di sana.
Pura-pura dia mampir ke kelas itu sambil melihat-lihat.
"Wah...tumben ketua osis kita mau mampir ke kelas kita yang penuh keonaran ini??" sebuah suara menyapanya.
Yusuf menoleh ke asal suara. Adit sedang berdiri di belakang Yusuf sambil cengengesan ngga jelas.
Adit adalah adik sepupu Yusuf. Walaupun mereka berbeda kelas tetapi sebagai sepupu mereka tetap akrab.
"Cari siapa bang??" tanya Adit.
"Cari kamu mau minta duit jajan!!" canda Yusuf.
"Serius bang??" tanya Adit lagi.
"Ngga dit, abang boongan kok!!" kata Yusuf tetapi kepalanya terus celingukan dan matanya terus mencari.
Tiba-tiba pandangan matanya tertuju pada bangku pojok paling belakang.
Tampak seorang gadis sedang melamun menatap kosong keluar jendela.
Bukan hanya itu yang Yusuf kagetkan, tetapi satu sosok berbaju putih yang duduk dan nampak hanya samar-samar sedang memandang Sasha dengan sedih.
Sesekali gadis manis itu menyusut air matanya setiap kali air mata itu jatuh ke pipinya, sosok samar itu berusaha untuk menghapus air mata itu tetapi tetap tidak bisa.
Tanpa mempedulikan Adit, Yusuf masuk ke dalam kelas yang seperti Adit katakan tadi adalah kelas biang keributan dan biang kekacauan.
Di kelas sedang sepi, karena semua penghuninya yang rata-rata bar-bar itu menyerbu kantin.
"Assalamualaikum!!" kata Yusuf memberi salam.
Dua pasang mata langsung mengarah pada Yusuf. Satu pasang adalah mata sendu pemilik wajah melankolis itu dan satu pasang lagi adalah pemilik mata yang tak kasat mata milik Ali Wardhana.
"Waalaikum Salam!!" jawab Sasha.
"Kamu yang menolong membawaku pulang tempo hari kan?" tanya Sasha.
"Iya, betul sekali...bagaimana keadaanmu? apakah sudah baikan?" tanya Yusuf.
"Aku tidak sakit...badanku tidak sakit, tetapi hatikulah yang sakit." jawabnya spontan.
"Siapa waktu itu namamu??" tanya Yusuf lagi.
"Sasha Hafiza..."
"Oo ya sudah jika kamu sudah baikan, tetap semangat ya!!" kata Yusuf lalu melirik pada sosok yang duduk di sebelah Sasha.
"Jangan genit-genit sama pacar gue!!" Ali melotot pada Yusuf yang lalu pergi sambil mengangkat bahu.
"Sudah jadi arwah aja sombong...kalo ngerasa dia pacar loe kenapa dulu loe selingkuhin dia??" gumam Yusuf sambil berlalu.
*
*
***Bersambung...
Apa upaya Ali untuk bisa meraih maaf dari Sasha??
Ikuti terus lanjutan kisah si arwah penasaran Ali Wardhana ya...
Jangan lupa guys like, komen, vote, favorit dan rate dari kalian...terima kasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Ayuna Kamelia
Baru baca
keknya seru si hantu yg menyesal
lagian sosoan selingkuh
dikasih apaan lu sama si rina li👊
2024-09-25
0
꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂
apalagi masih jadi manusia, bisa sombong tingkat langit itu, cwo model ali.. 😅
2023-02-22
2
auliasiamatir
udah jadi hantu, baru setia yah 🤣🤣🤣
2023-02-18
0