Sebenarnya Yusuf penasaran karena jujur sebagai anak penjaga makam, Yusuf termasuk pemuda yang mampu melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang biasa.
Sepanjang perjalanan menuju ke rumah Sasha dia merasa seperti diikuti oleh sesuatu dari balik semak belukar dan pepohonan yang mereka lewati di jalan...sosok yang dia tau adalah sosok teman sekelasnya.
"Aku tau itu sosok Ali Wardhana...tetapi mengapa dia mengikuti kami?? dia menatap gadis yang ada diboncenganku ini dengan tatapan sedih!!"
"Apakah yang di maksud teman gadis ini, bahwa dia mencari makam pacarnya, pacarnya yang di maksud adalah Ali Wardhana??"
"Tetapi setahuku Ali Wardhana pacarnya Rina?? ada sesuatu yang harus kucari tau di sini!!" pikir Yusuf Darmawan.
"Aku berhenti di sini saja, jalan masuk ke rumahku becek dan berbatu, kasihan motormu!!"
Tiba-tiba suara Sasha mengejutkannya.
"Eh jangan...jalanan sepi, dan aku sudah diberi amanat oleh bapakku dan kedua temanmu untuk mengantarmu sampai kepintu rumahmu!!" kata Yusuf Darmawan.
"Terserah kau sajalah..." kata gadis manis itu lalu turun dari motor.
Belum sempat dia melangkah, tubuh mungilnya yang semakin ringkih hampir ambruk ke tanah becek jika saja Yusuf tidak cepat memegang pundaknya.
Yusuf memang melihat jalanan menuju rumah yang ditunjuk oleh Sasha masih berupa jalan setapak dan becek. Apalagi didera hujan deras tadi. Benar-benar seperti melewati sawah.
Tiba-tiba Yusuf berjongkok di hadapan Sasha.
"Naiklah kebahuku aku tak mungkin tega melihatmu berjalan kaki masuk ke dalam sana dengan keadaamu seperti ini."
Awalnya Sasha ragu tetapi akhirnya dia naik juga dan Yusuf segera menggendongnya.
Lagi-lagi dari sudut matanya Yusuf melihat sosok putih melintas seperti mengikuti mereka.
"Assalamualaikum??" kata Sasha lemah.
"Waalaikum Salam!!"
Sesosok lelaki setengah tua tinggi besar dan nampak sangar dengan diiringi seorang wanita juga setengah tua keluar menyambut mereka.
"kamu siapa anak muda??" tanya bapak yang Yusuf perkirakan adalah orang tua dari Sasha.
"Maaf pak, saya Yusuf Darmawan...Sasha ini teman satu sekolah dengan saya...tadi sore saat hujan turun dengan deras, Sasha pingsan di pemakaman untung ada kedua temannya membantu dan bersama bapak saya yang sedang mengontrol keadaan makam membawa Sasha pulang kerumah." kata Yusuf dengan cepat tetapi tetap dengan bahasa yang sopan.
"Gadis bodoh...mau saja kamu dibodohi oleh Ali Wardhana itu, Sasha??? di mana kamu letakan otakmu?? nyatalah Ali brengsek itu akan memilih gadis kaya raya itu dibandingkan denganmu!!"
"Pak..."
Wanita di sebelahnya memegang lengan suaminya berusaha menenangkan.
"Pak...bu...kalau begitu saya permisi dulu...tugas saya mengantar Sasha pulang kerumah sudah selesai...saya pamit pulang bu, pak, Sasha...Assalamualaikum..." kata Yusuf Darmawan tidak mau terlibat permasalahan orang lain terlalu jauh.
"Waalaikum Salam...terima kasih ya nak Yusuf..." kata ibunya Sasha.
"Terima kasih ya, Suf..." Sashapun ikut mengucapkan terima kasih walaupun wajahnya masih sangat pucat.
"Sama-sama..." kata Yusuf lalu dia kembali melewati jalan setapak lagi menuju jalan utama tempat dia meninggalkan motornya.
Lagi-lagi dia melihat sosok teman satu kelasnya itu mengikutinya.
Yusuf berhenti dan berpaling menghadap kearah bayangan putih itu.
"Ali...alam kita sudah berbeda...ada hal apa gerangan yang membuatmu mengikuti aku??" tanya Yusuf Darmawan
Bayangan putih itu akhirnya menampakan diri.
Dia masih mengenakan seragam putih abu-abunya yang bersimbah darah. Belakang kepalanya terlihat retak dan otaknya tampak hampir menyembul keluar.
Wajahnya yang sebenarnya sangat tampan juga penuh dengan darah.
Yusufpun sebenarnya tau bagaimana keadaan teman satu kelasnya itu saat di temukan kecelakaan. Tetapi dia saat itu tidak melihat secara langsung bagaimana kondisinya di kamar jenazah. Hanya sebagian besar teman-temannya saat itu yang masih sempat menjenguk Ali di rumah sakit dalam keadaan kritis.
Saat itu ibunya sedang pergi ke Surabaya rencananya Ali dan ayahnya akan menyusul tetapi entah mengapa saat itu Ali lebih memilih jalan berdua berboncengan dengan Rina Amalia yang sebagian besar teman sekelasnya tau itu pacarnya Ali.
Mereka berempat dengan dua orang temannya berencana menuju ke pantai wisata namanya juga anak muda dengan jiwa seolah-olah Valentino Rosi mereka saling berbalapan. Motor Ali menabrak kerikil kecil lalu terguling di aspal menabrak motor teman yang ada di depannya.
Ketiganya langsung meninggal di tempat hanya Ali yang masih sempat bertahan kala itu.
Saat sakaratul maut hendak menjemputnya sempat sebagian orang yang ada di situ mendengar bibir Ali berucap perlahan, "Sa...Sasha...ma...maafkan a...ku!!" lalu nyawanya terlepas sudah.
"Tolong di kondisikan ya??? bisa ngga sih kalau berhadapan denganku pakai mode yang wajar-wajar aja?? aku tidak tahan melihat dan mencium bau anyirnya darah??" kata Yusuf merasa sangat mual.
Perlahan Ali kembali ke mode semula, penampakan seorang pemuda berusia 18 tahun yang raut wajahnya sangat jelas jika dia itu memiliki garis wajah keturunan Chinese.
Sepintas wajahnya itu mirip dengan aktor mandarin tempo dulu Andy Lau atau Liu Tek Hua.
"Nah kalau begitukan enak dilihat!!" kata Yusuf lega.
"Apa maksudmu mengikuti aku, Ali?? apakah aku mempunyai hutang padamu yang belum aku bayar? atau sebaliknya??" kata Yusuf Darmawan.
"Sasha..." kata roh Ali berucap.
"Iya...ada apa dengan Sasha?" tanya Yusuf Darmawan.
"Dia tunanganku!!"
Ucapan roh Ali yang terakhir itu membuat jantung Yusuf bekerja dua kali lebih cepat.
"Lalu mengapa jika dia tunanganmu tapi kamu malah berpacaran dengan Rina Amalia?" kata Yusuf tercekat.
"Aku khilaf!!" jawab Ali pelan.
"Ali...maaf ya...jika aku ada di posisi Sasha, akupun tak akan pernah memaafkan pengkhianat sepertimu." geram Yusuf.
"Kau ini sudah jadi pengkhianat, mati pula membawa pengkhianatanmu...matipun kau jadi hantu lagi...hadeuh...berat banget masalah loe!!" jawab Yusuf sambil memandang sinis pada roh Ali Wardhana.
"Aku bukan hantu...aku adalah roh...aku masih akan tetap ada di dunia ini selama pintu maaf Sasha belum terbuka untukku.
"Dia sangat membenciku...selama pintu maafnya belum terbuka maka aku akan terus bergentayangan begini!!" lirih suara Ali membuat Yusuf Darmawanpun merasa kasihan padanya.
"Lalu apa yang bisa kulakukan untukmu?? tetapi akupun tidak berjanji ya...karena kulihat Sasha itu tipe cewek yang amat tertutup.
"Bantu aku untuk meminta maaf padanya dengan cara mendekatinya..." kata Ali.
"Maksudmu bagaimana sih aku kurang begitu paham??" kata Yusuf.
"Kamu jadi mediaku untuk mendekatinya...aku ingin meminjam tubuhmu, Yusuf...agar aku bisa menyentuhnya dan meminta maaf langsung padanya...walaupun aku tau pasti akan sangat sulit bagiku untuk mendapatkan maaf darinya!!"
*
*
***Bersambung...
Akankah Yusuf Darmawan mau untuk menolong Ali Wardhana??"
Novel baru ya guys...mohon dukungannya selalu ya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
bung@ter@t@i
serem jg y klo bisa liat yg bgtuan Komo yg borangan hihi
2023-11-07
0
Harwi
Andy Lau dan Mie Tek Tek ???
2023-09-22
0
Juanda
dasar ali
2023-05-04
0