"Jangan genit-genit sama pacar gue!!" Ali melotot pada Yusuf yang lalu pergi sambil mengangkat bahu.
"Sudah jadi arwah aja sombong...kalo ngerasa dia pacar loe kenapa dulu loe selingkuhin dia??" gumam Yusuf sambil berlalu.
****Flashback on****
"Tyas...giliran tempat kamu dong ngerjain tugasnya!! masa di rumah Ali terus!!" kata Frida memberi interupsi.
Tyas, Frida, Tari, Ali dan Dito adalah satu kelompok mengerjakan tugas bahasa indonesia.
"Iya...iya..." kata Tyas akhirnya setuju.
"Nanti sepulang sekolah kita langsung menuju kerumah Tyas..." kata Frida.
Akhirnya saat bel pulangan berbunyi mereka berkumpul di parkiran motor menunggu Tyas menemui seseorang.
"Tampak Tyas tengah menemui seorang gadis manis yang rambutnya diikat ekor kuda.
Dia tampak sangat manis dan imut dengan tubuh mungilnya.
"Mbak...mbak Sasha pulang naik motor sendiri ya...Tyas ikut dengan Frida pulang kerumah mengerjakan tugas."
"Jadi Tyas bisa sebagai penunjuk jalan." Kata Tyas.
Tanpa berkata, Sasha Hafiza sepupu Setianingtyas tanpa banyak tanya mengiyakan ucapan adik sepupunya itu.
Sepanjang Tyas dan Sasha berbicara netra Ali Wardhana dari jarak yang cukup jauh tak bisa mengalihkan pandangan matanya dari sosok imut dan manis milik Shasa.
Entah mengapa dia begitu tertarik dengan gadis itu saat detik pertama dia melihatnya.
Tyas kembali menemui teman-temannya.
"Ayo...gue ikut elu ya, Li!!" kata Tyas.
"Oke!!" jawab Ali.
"Siapa itu yas??" tanya Ali sambil menunjuk Sasha dengan gerakan bibirnya.
"Kakak sepupu gue...manis kan?? elu suka, kalau suka ntar gue salamin!!" kata Tyas nyerocos.
"Mulutmu nyosor aja kayak bebek, heran...sepupu loe manis, pendiem, anggun beda jauh dengan loe yang ngember, reseh dan bar-bar!!" kata Ali.
"Namanya juga beda pabrik, ya beda produklah..." jawab Tyas ngasal.
"Mereka semua sudah sampai di depan rumah Tyaa yang bersebelahan dengan rumah Sasha.
Tak lama Sasha datang membawa tas belanjaan. Rupanya Tyas titip beberapa snack dan minuman ringan untuk kelompok mereka nanti.
"Yas, titipanmu!!" kata si manis itu memberikan bungkusan kresek hitam di tangannya.
"Lho itukan anak kelas 12 Ips 2 kan?" kata Frida.
"Iya, dia sepupu gue!!" kata Tyas.
Mereka berlima mengerjakan tugas kelompok di teras rumahTyas yang cukup luas.
Tak lama si imut itu keluar memakai kaos oblong dan rok celana selutut. Dia menyapu halaman rumahnya.
Netra Ali tak bisa beranjak dari sosok itu. Diam-diam dia selalu mencuri pandang pada Sasha yang tengah asyik menyapu lalu menyiram tanaman seolah tak merasa jika dirinya sedang dipandang oleh seseorang.
Ehem...ehem
Ali tersentak saat Tyas batuk kecil di sampingnya.
"Jangan lue pikir gue ngga tau jika sejak tadi lue ngelirik sepupu gue terus..." bisik Tyas ketelinga Ali Wardhana.
Ali Wardhana tampak tersipu-sipu walaupun objek yang jadi sasaran nya sama sekali tidak melihat kearahnya.
Lalu sosok Sasha balik ke dalam rumah dan tidak muncul kembali membuat Ali Wardhana sedikit kecewa.
Lalu tepat jam 17.00 sore, di saat hujan turun dan para kelompok belajar itu terjebak hujan, si manis itu dengan memakai dress bunga-bunga selutut dengan rambutnya yang diurai sebahu datang berpayung-payung dan membawa sepiring bakwan dan sambalnya ke rumah Tyas.
Dia tampak kerepotan memegang payung, sambal dan gorengan di tangan kiri dan kanannya.
Dengan sigap Ali mrnyambutnya di teras dan membantu membawakannya.
"Terima kasih!!" katanya dengan suara merdu.
"Mbak sini dulu ada yang mau kenalan!!" panggil Tyas pada Sasha
Mata Ali melotot mau keluar dari rongganya mendengar perkataan Tyas yang dia tau ditujukan secara langsung untuk dirinya.
"Ini mbak orangnya!!" kata Tyas menunjuk Ali Wardhana.
Walaupun sangat malu apalagi dia menghadapi gadis pendiam seperti Sasha, mau tidak mau Ali mengulurkan tangannya dibarengi suara suit...suit...dari teman-teman kelompoknya.
Awalnya Sasha mengerutkan dahinya saat Ali mengulurkan tangan, tetapi akhirnya dia juga menerima uluran tangan cowok tersebut.
"Bukannya kamu anak osis kan?? kita sudah kenal, untuk apa kenalan lagi??" tanya Sasha heran.
"Ya ngga apa toh mbakyu...memangnya ada larangan ya orang untuk kenalan??" kata Tyas.
"Yah sa'karepmu...aku ta' muleh se'...( terserah kamu...aku mau pulang dulu ).
Lalu dia masuk dan tak keluar lagi sampai anak-anak kelompok belajar itu bubar.
*****
"Li, lue ngga titip salam sama kakak sepupu gue kah??" tanya Tyas saat pulang sekolah.
"Sepupu lue cuek banget orangnya...gue takut!!" kata Ali.
"Emangnya sepupu gue hantu...sampai loe takuti??" tanya Tyas.
"Sekarang gini aja, gue tau loe suka sama mbak Sasha...kakak sepupu gue jomblo dan elu juga jomblo...ngga ada salahnya kan kalian pacaran!!" kata Tyas.
"Elu yakin kakak sepupu loe bakal mau nerima gue??" tanya Ali tidak yakin.
"Payah loe...lelaki kok cemen...belum perang sudah kalah duluan!!" jawab Tyas.
*****
"Li, bisa tolong mamah antarkan kue ini ke rumah bu Ratnakah?? ini alamatnya!! Ibu masih banyak pesanan kue nih!!" kata bu Lili ibunya Ali.
Ali menerima boks isi kue itu serta alamatnya. Dia memang sering membantu ibunya mengantarkan kue pesanan teman-teman ibunya saat bu Lili sedang sibuk seperti sekarang ini.
"Lho...bukannya ini jalan menuju rumah Tyas??" gumam Ali sambil terus memacu motor maticnya.
Benar saja. Alamat itu menuju ke arah rumah Tyas, tetapi bukan di rumah Tyas, melainkan di rumah sebelahnya yaitu rumah Sasha.
"Assalamualaikum..." Ali segera mengucapkan salam dengan hati yang kebat kebit.
"Waalaikum Salam" seseorang menjawab salamnya dari dalam rumah.
Ceklek
Ali dan Sasha saling berpandangan bingung tidak tau mesti bilang apa!!"
Akhirnya Sasha berhasil menguasai keadaan dengan menyapa Ali terlebih dahulu.
"Ali...mau cari Tyas?? Tyas kan tinggal di rumah sebelah!!" katanya.
"Ngga...apa ini benar rumah kediaman ibu Ratna karena alamatnya menuju kemari!!" kata Ali gugup.
"Aduh...kenapa sih gue?? teman cewek gue banyak tetapi yang satu ini selalu berhasil membuat gue jadi deg-degan dibuatnya?? " batin Ali.
"Oh itu kue pesanan ibuku dari tante Lili, ya?? jadi tante Lili itu ibumu??" tanya Sasha.
"Siapa itu Sasha??" tanya suara dari dapur.
Lalu muncul wanita setengah baya dari arah dapur.
"Oh, kue dari bu Lili, ya??" tanya ibu Ratna.
"Suruh masuk dulu, Sha...masa orangnya berdiri saja di situ??" kata ibu Ratna.
"Masuk Li, kamu mau minum??" tawar Sasha ramah, sungguh jauh dari perkiraan Ali kalau Sasha itu sosok yang cuek dan dingin.
Ali masuk dan meletakan kue yang memang agak berat itu ke atas meja ruang tamu sementara Sasha mengambilkan minuman dingin untuknya.
"Ini uangnya nak..." kata bu Ratna memberikan sejumlah uang buat Ali bersamaan dengan munculnya Sasha membawa segelas sirup dingin.
"Ini Li, diminum dulu!!" katanya.
"Kalian berdua sudah saling mengenal?" tanya ibu Ratna.
*
*
***Bersambung...
Mohon dukungannya selalu ya guys...like, komen, vote, favorit dan rate kalian selalu kunanti😊😊🙏🙏
Tampaknya ibu Ratna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
bung@ter@t@i
berasa aku jadi Sasa haha.... masih ABG trs ketemu SM g suka SM kita rasa ny gmnaaa gtu wkwkwkwk
2023-11-07
0
Zenun
salfok sama "lue"
2023-05-07
0
💞Erra Tarmizi💞
kisah remaja seperti biasanya
2023-04-07
0