"Ini uangnya nak..." kata bu Ratna memberikan sejumlah uang buat Ali bersamaan dengan munculnya Sasha membawa segelas sirup dingin.
"Ini Li, diminum dulu!!" katanya.
"Kalian berdua sudah saling mengenal?" tanya ibu Ratna.
"Sebenarnya kenal baik ngga juga bu, kami teman satu sekolah tetapi Ali ini sekelas denga Tyas." Jelas Sasha.
"Ohh begitu...nak Ali silakan ngobrol dulu sambil ibu tinggal ya...sebab sore nanti ada acara selawatan di sini!!" kata ibu Ratna.
"Silakan bu!!" jawab Ali.
"Akhirnya mereka berdua ngobrol ngalor ngidul kemana-mana. Setelah saling mengenal dekat Ali baru tau ternyata Sasha itu tidak seperti yang dia kira, ternyata Sasha itu orang yang asyik diajak ngobrol.
"Sudah hampir sore Sha...aku pulang dulu!! terima kasih atas minum dan cemilannya!!" kata Ali.
Setelah pamit dengan Sasha dan ibunya, hati Ali terasa berbunga-bunga.
****
"Wah, anak papah wangi bener nih...seperti orang yang lagi jatuh cinta!!" Sidiq Abdullah ayah Ali bekerja sebagai dosen di sebuah universitas negeri yang terkenal di kota ini.
Sidik Abdullah terkenal sebagai dosen yang sangat humble kepada mahasiswa dan mahasiswinya.
"Oohh iyakah?? papah ngga sadar bahwa anak papah ini sudah dewasa sekarang!!" kata papanya.
Ali dan Alan kakaknya terpaut usia cukup jauh, sekitar 6 tahun.
Alan kakak Ali juga menjadi dosen tetapi tidak satu universitas dengan papanya.
"Iya dong pah...masa Ali disuruh jadi anak kecil terus?? Alikan sudah 17 tahun sekarang." Kata Ali lagi.
"Memang kamu lagi pendekatan sama siapa sih, Li?? cewek mana sih yang suka sama playboy seperti kamu!!" goda papanya.
"Ali itu lagi pendekatan sama anaknya Ratna, teman SMA ibu dulu!!" kata ibunya tersenyum. Wajah Ali jangan ditanya lagi sudah merah padam seperti kepiting rebus.
Ibu Lili orang China Surabaya dan suaminya Sidik Abdullah orang asli Surabaya. Mereka teman satu kampus lalu akhirnya menikah. Ali lebih banyak mengambil garis wajah ibunya, sedangkan Alan kakaknya memiliki kulit kuning bukan putih seperti Ali, Alan lebih mendominan ke fisik ayahnya.
"Asal tuh cewek tahan aja pacaran dengan Ali yang playboy!!" jawab Alan kaka Ali.
"Seperti situnya ngga play boy aja!!" cibir Ali pada Alan kakaknya.
"Sudah...sudah...ini sudah pada gede tapi kelakuannya kayak anak kecil juga!!" kata ibu Lili, ibu mereka.
****
Sekarang Ali lebih suka nyamperin ke kelas Shasa. Dengan banyak alasan pinjam pulpenlah atau hanya sekedar mampir. Hingga suatu siang Ali mengajak Sasha ke taman belakang sekolah.
"Mau apa sih kamu mengajak aku kemari?? sepertinya mau bicara yang penting banget??" kata Sasha.
Ali Wardhana menatap Sasha lama membuat wajah yang ditatap jadi bersemu merah.
"Kamu kesini hanya untuk ngeliati aku aja ya..." tanya Sasha.
"Sha...eemm aku mau ngomong!!" kata Ali bingung harus mulai dari mana.
"Bukannya dari tadi kamu juga lagi ngomong?" tanya Sasha bingung.
"Sha...aku tuh sebenarnya suka sama cewek tapi aku bingung gimana cara bilangnya ya??" tanya Ali pelan.
"Siapa sih orangnya nanti aku bantu bilang kedia!!" kata Sasha dengan polosnya.
Ali menatap Sasha lagi sebelum mengatakannya.
"Kamu orangnya, Sha...!" jawabnya pelan.
Uhuk...uhuk
Sasha yang sedang minum langsung tersedak mendengar pernyataan Ali padanya.
"Wah...kamu kalau bercanda jangan kelewatan dong, Li!!" omel Sasha karena perkataan Ali barusan.
"Siapa yang bercanda sih, Sha?? aku serius suka sama kamu..." kata Ali.
Sasha terdiam sesaat.
"Tapi kalau kita jadian janji ya teman satu sekolah ngga ada yang tau...kita bersikap sewajarnya aja...aku ngga mau kita jadi bahan olokan di sekolah!!" kata Sasha pelan.
"Jadi kamu mau menerima aku, Sha!!" kata Ali seakan tak percaya pada pendengarannya sendiri.
Sasha hanya mengangguk sambil menunduk.
"Terima kasih ya, Sha...kalau kita memang berjodoh, semoga hubungan kita akan sampai kejenjang pertunangan dan pernikahan!!" kata Ali menggenggam erat tangan Sasha.
Lalu semenjak hari itu mereka berdua resmi pacaran walaupun di sekolah mereka nampak biasa saja bahkan Tyas sepupu Sashapun tidak mengetahui jika mereka berdua pacaran. Karena tak pernah nampak Sasha dan Ali terlihat mesra di depan teman-teman...bahkan pulang sekolah aja masing-masing.
Hanya sesekali baik Ali maupun Sasha saling membawakan makanan, tetapi Tyas tahu karena kedua ibu mereka juga bersahabat.
Tyas tau mereka pacaran saat kepergok Tyas saat Ali dan Sasha jalan kebioskop berdua.
"Yas...kumohon kamu jangan nyebarin ke anak-anak satu sekolah kalau kita pacaran, ya!!" itu ucapan Sasha kala itu yang disesalkan oleh Tyas karena sebagai teman sekelas Ali sedikit banyak dia tau bagaimana Ali sebenarnya hanya untuk mengatakan pada Sasha dia tak sampai hati karena dia tau sepupunya itu tak pernah pacaran sama sekali, dia cukup mengawasi dan memperingatkan saja.
"Awas kamu jika sampai kamu menyakiti hati sepupuku kusumpahi rohmu tergantung di antara langit dan bumi!!" kata Tyas pada Ali kala itu.
"Jahat banget kamu, Yas..." kata Ali.
"Berarti kamu nyumpahin aku mati dong!!" kata Ali lagi dengan raut muka kesal.
"Ya supaya kamu sadar bahwa Sasha bukanlah mainanmu, camkan itu!!"
Hari demi hari kisah cinta mereka semakin dekat hingga suatu hari di sekolah mereka kedatangan seorang murid baru. Dia anak pemilik yayasan sekolah ini, pindahan dari Jakarta.
Dia gadis percampuran cantik dan manis. Namanya Puji Rina Amalia. Rina begitu panggilan akrabnya di tempatkan di kelas 12 Ipa 1 yaitu kelasnya Ali dan Tyas.
Seluruh warga sekolah terutama kaum cowok berlomba-lomba untuk mendekati Rina.
Gadis blasteran Indonesia Jerman itu memang sangat cantik, tinggi bak model dan modis yang terutama dia juga sangat tajir.
Sehingga dibuatlah taruhan di kelasnya Ali terutama kaum cowok bahwa siapapun yang berhasil menjadi pacarnya Rina akan dinobatkan sebagai laki-laki paling ganteng di seluruh sekolah dan akan mendapatkan hadiah tunai sepuluh juta rupiah dari teman-teman.
Mereka yang nota bene tidak tau bahwa Ali sudah berpacaran dengan Sasha menobatkan Ali sebagai salah satu calon yang ikut taruhan.
Seperti yang pernah disesalkan dan ditakutkan oleh Tyas waktu itu tentang hubungan mereka yang sembunyi-sembunyi kini menjadi kenyataan.
Ali rupanya merasa tertantang dan akhirnya menerima tawaran menggiurkan itu.
Jika dia berhasil menaklukan Rina hanya dalam waktu sebulan maka dia akan keluar sebagai pemenangnya.
Tentu saja Tyas yang mendengar semua itu seperti orang kebakaran jenggot.
"Ali...sini kamu!!" teriak Tyas di siang itu.
Tyas menarik paksa tangan Ali menuju taman belakang.
"Keterlaluan kamu Ali...apa yang kamu rencanakan sebenarnya??" teriak Tyas berapi-api.
*
*
***Bersambung...
Apakah bermula dari taruhan akan menjadi cinta yang sebenarnya??
Mohon dukung karya terbaruku ya reader🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
auliasiamatir
sumpah tiyas di ijabah 😀😀😀
2023-02-19
0
Senajudifa
pokokx dina bc trs deh kisah mereka
2023-02-17
0
Senajudifa
pokokx dina bc trs deh kisah mereka
2023-02-17
0