"Kamu kenapa Lah??" tanya Fauziah melihat temannya yang mengedarkan matanya berkeliling.
"Anu...seperti ada yang menoyor kepalaku tadi!!" kata Ramlah.
"Ah...paling juga angin...kamu tuh kekenyangan kebanyakan makan soto di kantin tadi!!" kata Fauziah.
"Kurasa ngga ngaruh deh antara kekenyangan sama yang menoyor kepalaku barusan!!" cemberut wajah Ramlah.
"Terima kasih...tapi aku ngga lapar!!" kata Sasha lirih.
"Sha...makan, nanti kami dijitak sama sepupumu yang bar-bar itu dianggap ngga memperhatikanmu!!" kata Fauziah.
"Untung dia tidak ditempatkan di kelas kita, kalau ngga kelas kita sudah seperti sarang mafia!!" kata Fauziah.
"Kamu tau apa tadi yang dipesankan oleh ketua osis kita yang ganteng dan soleh itu??" tanya Fauziah.
Sasha menggeleng pelan sambil mengunyah dan berusaha menelan makanan di dalam mulutnya walaupun seperti menelan batu.
"Dia bilang agar kami selalu menjagamu supaya pikiranmu jangan kosong!! duh, so sweetnya...ngga apa-apa kehilangan pacar pengkhianat seperti Ali, semoga kamu dapat cowok yang soleh seperti Yusuf!!" kata Fauziah senyum-senyum.
"Amiin!!" jawab Ramlah mengaminkan.
"Aduhh...!!" kata Ramlah.
"Apa sih kamu, Lah??" kata Fauziah kesal pada Ramlah.
"Ada yang menoyor kepalaku lagi!! ih...perasaan tambah horor deh kelas kita akhir-akhir ini!!" kata Ramlah dengan bulu badan meremang saat Ali sambil tersenyum menggodanya dengan meniup pelan ke telinga Ramlah.
"Kamu tuh yang bikin suasana tambah horor, kamu kayaknya membawa sesuatu deh dari kantin tadi!!" omel Fauziah kesal pada temannya itu.
Mendengar celotehan kedua temannya yang lucu membuat Sasha jadi tersenyum.
"Ahhh...baby, aku kangen sama senyum manismu itu!!" kata Ali sambil menatap wajah Sasha lekat.
"Seandainya dari dulu aku menyadari betapa aku sangat mencintai dan sangat membutuhkan kehadiranmu di sampingku, tentu aku tak mungkin tega untuk berselingkuh darimu!!" kata Ali sedih.
*******
Yusuf Darmawan baru selesai menyelesaikan ibadah sholat dzuhurnya, saat dia dikejutkan oleh suara cemas Ali.
"Suf, tolongin pacar gue...dia pingsan di perpustakaan tapi ngga ada yang tau karena perpustakaan lagi sepi!!" kata roh Ali dengan panik.
"Hah, apa?? kok bisa?? teman-temannya yang lain mana?" tanya Yusuf juga ikut panik lalu cepat keluar memakai kaos kaki dan sepatunya lalu bergegas menuju ke perpustakaan.
"Di kelasnya sedang ngga ada pelajaran, itu teman-temannya pada ngantin semua, pacar gue ke perpustakaan sendirian sepertinya ada buku yang mau dia pinjam di perpustakaan, entah mengapa tiba-tiba dia pingsan saat kondisi perpustakaan sedang sepi, sedangkan ibu penjaga perpustakaan kan berjaga di mejanya yang tertutup buku-buku tebal." Jelas Ali dengan cemas.
Yusuf Darmawan masuk ke perpustakaan dan langsung berjalan menuju ke rak buku yang ditunjukan oleh Ali yang memang tertutup oleh buku-buku yang menjulang tinggi.
Sasha jatuh dalam keadaan menelungkup dan dahinya terluka mungkin terkena rak besi di depannya tadi saat pingsan.
Yusuf langsung mengangkat dan menggendong Sasha tanpa mempedulikan tatapan tajam dan melotot dari Ali melihat pacarnya dipeluk dan digendong oleh laki-laki lain.
"Kenapa dia, Suf?? kok bisa tidur di sini??" kata ibu Lia ibu perpustakaan yang kaca matanya lebih tebal dari mikroskop.
"Aduh...ibu Lia, teman saya ini bukan tidur, dia pingsan ibu...ibu Lia ini kumaha atuh!!" kata Yusuf langsung mengeluarkan bahasa daerahnya.
"Aduh maaf Suf, tadi ibu hanya lihat dia masuk, ibu pikir dia lagi baca buku sekalinya malah lagi pingsan!!" jelas ibu perpustakaan.
Yusuf langsung menggendong membawa Sasha ke uks, di sana ada dokter uks yang berjaga.
"Dokter, teman saya pingsan tadi di perpustakaan dan dahinya terus mengucurkan darah!!" kata Yusuf mulai cemas.
Dan Ali jangan ditanya lagi, dia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa lagi menolong pacarnya itu.
"Kenapa juga gue ini dari hidup sampai mati ngga punya kegunaan sama sekali??" rutuk Ali pada dirinya sendiri.
Pas jam pelajaran kosong tadi seperti yang sudah di ketahui kelasnya Sasha ini memang terkenal sebagai tumpukan anak-anak bandel dan bar-bar. Begitu mendengar bahwa guru mata pelajaran tidak mengajar sampai dua jam kedepan, mereka bersorak seperti orang menang lotere dan berhamburan ke arah kantin seperti ayam lepas dari kandangnya.
Begitupun Ramlah dan Fauziah, mereka berdua seolah lupa dengan pesan Yusuf sebelum masuk kelas tadi.
"Sha...kita ke kantin, yuk!!" ajak Ramlah.
Sasha hanya menggeleng pelan.
"Aku mau keperpustakaan, ada buku yang mau kucari untuk mengerjakan tugasku!!" kata Sasha.
Lalu mereka berpisah di luar pintu kelas. Sasha membawa alat tulisnya ke perpustakaan, sementara Ramlah dan Fauziah ngacir ke arah kantin.
Sasha sebenarnya sama seperti Tyas. Keduanya sama-sama gadis yang pintar, hanya saja Sasha lebih memilih jurusan Ips ketimbang jurusan Ipa seperti sepupunya karena dia tidak mau kepalanya penuh dengan segala macam rumus yang memusingkan.
Ali yang mengikuti Sasha sudah melihat kalau gadisnya itu berjalan sempoyongan menuju perpustakaan makanya dia terus mengikuti hingga sampai ke dalam perpustakaan.
Sasha melihat buku yang dia cari ada di atas rak dekat kepalanya.
Dia bermaksud menjangkau buku itu, tetapi tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat pusing dan matanya berkunang-kunang.
Seketika pandangan matanya mengabur dan BRUK....dia terjatuh dan dahinya mengenai ujung lemari besi dan mengakibatkan dahinya terus mengucurkan darah.
Ali sangat panik. Ingin menolong tapi tidak bisa. Makanya dia berlari keluar mencari pertolongan. Tujuannya adalah Yusuf, karena hanya Yusuf lah yang dapat melihat dan berkomunikasi dengannya secara langsung. Dia lari ke arah kelas Yusuf yang juga menjadi kelasnya dulu.
Dia melihat bangkunya dan bangku Rina tak ada yang mau menduduki, tapi Ali tak ambil pusing.
Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Yusuf.
"Aduh kemana sih anak ini saat dibutuhkan malah ngga ada!!" keluh Ali semakin cemas mengingat keadaan Sasha yang dia tinggalkan di perpustakaan tadi.
Tiba-tiba dia ingat, Yusuf biasanya di jam segini ada di mushola sekolah mereka, langsung Ali menuju kesana.
Dan tepat dugaan Ali, Yusuf baru saja menyelesaikan ibadah sholat dzuhurnya.
"Temanmu ini badannya demam, Suf...ini badannya panas selain itu juga dia nampak sangat kelelahan!! nanti setelah dia sadar segera minumkan obat penurun panasnya ya...dan jangan lupa vitamin penambah darahnya." Kata dokter yang memeriksa Sasha.
"Untuk sementara biarkan dia istirahat di sini dulu!!" kata dokter Tika.
"Saya boleh menjaganya di sini, dokter?? siapa tau begitu sadar nanti dia butuh bantuan saya!!" kata Yusuf Darmawan.
Ada dua versi yang memberi jawabannya pada Yusuf.
Dari versi dokter Tika mengatakan boleh, tetapi dari versi Ali mengatakan dengan tegas, "TIDAK BOLEH!!"
*
*
****Bersambung....
Terkadang penyesalan itu datangnya terlambat ya!!! setelah semuanya tak bisa lagi dimiliki barulah penyesalan itu datang bertubi-tubi.
Jangan lupa mampir, baca, like, komen, vote, favorit dan rate nya ya reader!! terima kasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
auliasiamatir
baru sadar kalau kamu gak berguna ya li
2023-04-27
1
Spyro
Ali si hantu jail 😂
2023-03-20
0
Buna_Qaya
tidur gundul mu
2023-02-27
0