Bab 12 Panik

"Kamu kenapa Lah??" tanya Fauziah melihat temannya yang mengedarkan matanya berkeliling.

"Anu...seperti ada yang menoyor kepalaku tadi!!" kata Ramlah.

"Ah...paling juga angin...kamu tuh kekenyangan kebanyakan makan soto di kantin tadi!!" kata Fauziah.

"Kurasa ngga ngaruh deh antara kekenyangan sama yang menoyor kepalaku barusan!!" cemberut wajah Ramlah.

"Terima kasih...tapi aku ngga lapar!!" kata Sasha lirih.

"Sha...makan, nanti kami dijitak sama sepupumu yang bar-bar itu dianggap ngga memperhatikanmu!!" kata Fauziah.

"Untung dia tidak ditempatkan di kelas kita, kalau ngga kelas kita sudah seperti sarang mafia!!" kata Fauziah.

"Kamu tau apa tadi yang dipesankan oleh ketua osis kita yang ganteng dan soleh itu??" tanya Fauziah.

Sasha menggeleng pelan sambil mengunyah dan berusaha menelan makanan di dalam mulutnya walaupun seperti menelan batu.

"Dia bilang agar kami selalu menjagamu supaya pikiranmu jangan kosong!! duh, so sweetnya...ngga apa-apa kehilangan pacar pengkhianat seperti Ali, semoga kamu dapat cowok yang soleh seperti Yusuf!!" kata Fauziah senyum-senyum.

"Amiin!!" jawab Ramlah mengaminkan.

"Aduhh...!!" kata Ramlah.

"Apa sih kamu, Lah??" kata Fauziah kesal pada Ramlah.

"Ada yang menoyor kepalaku lagi!! ih...perasaan tambah horor deh kelas kita akhir-akhir ini!!" kata Ramlah dengan bulu badan meremang saat Ali sambil tersenyum menggodanya dengan meniup pelan ke telinga Ramlah.

"Kamu tuh yang bikin suasana tambah horor, kamu kayaknya membawa sesuatu deh dari kantin tadi!!" omel Fauziah kesal pada temannya itu.

Mendengar celotehan kedua temannya yang lucu membuat Sasha jadi tersenyum.

"Ahhh...baby, aku kangen sama senyum manismu itu!!" kata Ali sambil menatap wajah Sasha lekat.

"Seandainya dari dulu aku menyadari betapa aku sangat mencintai dan sangat membutuhkan kehadiranmu di sampingku, tentu aku tak mungkin tega untuk berselingkuh darimu!!" kata Ali sedih.

*******

Yusuf Darmawan baru selesai menyelesaikan ibadah sholat dzuhurnya, saat dia dikejutkan oleh suara cemas Ali.

"Suf, tolongin pacar gue...dia pingsan di perpustakaan tapi ngga ada yang tau karena perpustakaan lagi sepi!!" kata roh Ali dengan panik.

"Hah, apa?? kok bisa?? teman-temannya yang lain mana?" tanya Yusuf juga ikut panik lalu cepat keluar memakai kaos kaki dan sepatunya lalu bergegas menuju ke perpustakaan.

"Di kelasnya sedang ngga ada pelajaran, itu teman-temannya pada ngantin semua, pacar gue ke perpustakaan sendirian sepertinya ada buku yang mau dia pinjam di perpustakaan, entah mengapa tiba-tiba dia pingsan saat kondisi perpustakaan sedang sepi, sedangkan ibu penjaga perpustakaan kan berjaga di mejanya yang tertutup buku-buku tebal." Jelas Ali dengan cemas.

Yusuf Darmawan masuk ke perpustakaan dan langsung berjalan menuju ke rak buku yang ditunjukan oleh Ali yang memang tertutup oleh buku-buku yang menjulang tinggi.

Sasha jatuh dalam keadaan menelungkup dan dahinya terluka mungkin terkena rak besi di depannya tadi saat pingsan.

Yusuf langsung mengangkat dan menggendong Sasha tanpa mempedulikan tatapan tajam dan melotot dari Ali melihat pacarnya dipeluk dan digendong oleh laki-laki lain.

"Kenapa dia, Suf?? kok bisa tidur di sini??" kata ibu Lia ibu perpustakaan yang kaca matanya lebih tebal dari mikroskop.

"Aduh...ibu Lia, teman saya ini bukan tidur, dia pingsan ibu...ibu Lia ini kumaha atuh!!" kata Yusuf langsung mengeluarkan bahasa daerahnya.

"Aduh maaf Suf, tadi ibu hanya lihat dia masuk, ibu pikir dia lagi baca buku sekalinya malah lagi pingsan!!" jelas ibu perpustakaan.

Yusuf langsung menggendong membawa Sasha ke uks, di sana ada dokter uks yang berjaga.

"Dokter, teman saya pingsan tadi di perpustakaan dan dahinya terus mengucurkan darah!!" kata Yusuf mulai cemas.

Dan Ali jangan ditanya lagi, dia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa lagi menolong pacarnya itu.

"Kenapa juga gue ini dari hidup sampai mati ngga punya kegunaan sama sekali??" rutuk Ali pada dirinya sendiri.

Pas jam pelajaran kosong tadi seperti yang sudah di ketahui kelasnya Sasha ini memang terkenal sebagai tumpukan anak-anak bandel dan bar-bar. Begitu mendengar bahwa guru mata pelajaran tidak mengajar sampai dua jam kedepan, mereka bersorak seperti orang menang lotere dan berhamburan ke arah kantin seperti ayam lepas dari kandangnya.

Begitupun Ramlah dan Fauziah, mereka berdua seolah lupa dengan pesan Yusuf sebelum masuk kelas tadi.

"Sha...kita ke kantin, yuk!!" ajak Ramlah.

Sasha hanya menggeleng pelan.

"Aku mau keperpustakaan, ada buku yang mau kucari untuk mengerjakan tugasku!!" kata Sasha.

Lalu mereka berpisah di luar pintu kelas. Sasha membawa alat tulisnya ke perpustakaan, sementara Ramlah dan Fauziah ngacir ke arah kantin.

Sasha sebenarnya sama seperti Tyas. Keduanya sama-sama gadis yang pintar, hanya saja Sasha lebih memilih jurusan Ips ketimbang jurusan Ipa seperti sepupunya karena dia tidak mau kepalanya penuh dengan segala macam rumus yang memusingkan.

Ali yang mengikuti Sasha sudah melihat kalau gadisnya itu berjalan sempoyongan menuju perpustakaan makanya dia terus mengikuti hingga sampai ke dalam perpustakaan.

Sasha melihat buku yang dia cari ada di atas rak dekat kepalanya.

Dia bermaksud menjangkau buku itu, tetapi tiba-tiba dia merasa kepalanya sangat pusing dan matanya berkunang-kunang.

Seketika pandangan matanya mengabur dan BRUK....dia terjatuh dan dahinya mengenai ujung lemari besi dan mengakibatkan dahinya terus mengucurkan darah.

Ali sangat panik. Ingin menolong tapi tidak bisa. Makanya dia berlari keluar mencari pertolongan. Tujuannya adalah Yusuf, karena hanya Yusuf lah yang dapat melihat dan berkomunikasi dengannya secara langsung. Dia lari ke arah kelas Yusuf yang juga menjadi kelasnya dulu.

Dia melihat bangkunya dan bangku Rina tak ada yang mau menduduki, tapi Ali tak ambil pusing.

Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari Yusuf.

"Aduh kemana sih anak ini saat dibutuhkan malah ngga ada!!" keluh Ali semakin cemas mengingat keadaan Sasha yang dia tinggalkan di perpustakaan tadi.

Tiba-tiba dia ingat, Yusuf biasanya di jam segini ada di mushola sekolah mereka, langsung Ali menuju kesana.

Dan tepat dugaan Ali, Yusuf baru saja menyelesaikan ibadah sholat dzuhurnya.

"Temanmu ini badannya demam, Suf...ini badannya panas selain itu juga dia nampak sangat kelelahan!! nanti setelah dia sadar segera minumkan obat penurun panasnya ya...dan jangan lupa vitamin penambah darahnya." Kata dokter yang memeriksa Sasha.

"Untuk sementara biarkan dia istirahat di sini dulu!!" kata dokter Tika.

"Saya boleh menjaganya di sini, dokter?? siapa tau begitu sadar nanti dia butuh bantuan saya!!" kata Yusuf Darmawan.

Ada dua versi yang memberi jawabannya pada Yusuf.

Dari versi dokter Tika mengatakan boleh, tetapi dari versi Ali mengatakan dengan tegas, "TIDAK BOLEH!!"

*

*

****Bersambung....

Terkadang penyesalan itu datangnya terlambat ya!!! setelah semuanya tak bisa lagi dimiliki barulah penyesalan itu datang bertubi-tubi.

Jangan lupa mampir, baca, like, komen, vote, favorit dan rate nya ya reader!! terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

baru sadar kalau kamu gak berguna ya li

2023-04-27

1

Spyro

Spyro

Ali si hantu jail 😂

2023-03-20

0

Buna_Qaya

Buna_Qaya

tidur gundul mu

2023-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemakaman
2 Bab 2 Mencari Media
3 Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4 Bab 4 Awal Perkenalan
5 Bab 5 Jadian
6 Bab 6 Taruhan
7 Bab 7 Bimbang
8 Bab 8 Kisah Yang Rumit
9 Bab 9 Kesalahan Fatal
10 Bab 10 Kecelakaan Maut
11 Bab 11 Masih Berusaha
12 Bab 12 Panik
13 Bab 13 Siapa Dia
14 Bab 14 Rina Amalia
15 Bab 15 Aku Membencimu
16 Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17 Bab 17 Berpamitan
18 Bab 18 Aku Kembali
19 Bab 19 Diganggu Preman
20 Bab 20 Dia Milikku
21 Bab 21 Dapat Teman Baru
22 Bab 22 Kita Berbeda Kini
23 Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24 Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25 Bab 25 Pertemuan
26 Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27 Bab 27 Bekerja
28 Bab 28 Sakit
29 Bab 29 Noda Hitam
30 Bab 30 Telah Pergi
31 Bab 31 Hamil
32 Bab 32 Drama Rendang Daging
33 Bab 33 Cinta Membawa Maut
34 Bab 34 Memaafkan
35 Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Yusva Darendra 1
38 Bab 38 Yusva Darendra 2
39 Bab 39 Kepergian Tyas
40 Bab 40 Retak
41 Bab 41 Bertemu Rani
42 Bab 42 Melahirkan
43 Bab 43 Gangguan
44 Bab 44 Gangguan
45 Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46 Bab 46 Perjalanan Pulang
47 Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48 Bab 48 Terselamatkan Lagi
49 Bab 49 Mendapat Pertolongan
50 Bab 50 Rasakan Olehmu
51 Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52 Bab 52 Lahiran
53 Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54 Bab 54 Syarat Dari Tyas
55 Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56 Bab 56 Sifat Asli
57 Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58 Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59 Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60 Bab 60 Cerita Masa Lalu
61 Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62 Bab 62 Dendam
63 Bab 63 Masih Jadi Incaran
64 Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65 Bab 65 Kesal
66 Bab 66 Siapa Dia
67 Bab 67 Menyamar
68 Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69 Bab 69 Kisah Masa Lalu
70 Bab 70 Terbongkar
71 Bab 71 Keterlaluan
72 Bab 72 Rasakan Olehmu
73 Bab 73 Sari Melahirkan
74 Bab 74 Bertemu Alma
75 Bab 75 Ingatan
76 Bab 76 Membawa Kabur
77 Bab 77 Takdir Hidup Juan
78 Bab 78 Kembalinya Yusva
79 Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80 Bab 80 Pertemuan
81 Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82 Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83 Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84 Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85 Bab 85 Upaya Penyembuhan
86 Bab 86 Kehidupan Kedua
87 Bab 87 Sari Sembuh
88 Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89 Bab 89 Asal Kekuatan
90 Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91 Bab 91 Tertangkap Basah
92 Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93 Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94 Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95 Bab 95 Sasaran Pengejaran
96 Bab 96 Telah Pergi
97 Bab 97 Kembali Lagi.
98 Bab 98 Pemakaman Anjar
99 Bab 99 Nenek Tiri
100 Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101 Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102 Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103 Bab 103 Sari Galau
104 Bab 104 Kematian Sari
105 Bab 105 Pernikahan Lia
106 Bab 106 Bahaya Mengintai
107 Bab 107 Gangguan
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Pertarungan dua golongan
110 Bab 110 Pertarungan Sengit
111 Bab 111 Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Pemakaman
2
Bab 2 Mencari Media
3
Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4
Bab 4 Awal Perkenalan
5
Bab 5 Jadian
6
Bab 6 Taruhan
7
Bab 7 Bimbang
8
Bab 8 Kisah Yang Rumit
9
Bab 9 Kesalahan Fatal
10
Bab 10 Kecelakaan Maut
11
Bab 11 Masih Berusaha
12
Bab 12 Panik
13
Bab 13 Siapa Dia
14
Bab 14 Rina Amalia
15
Bab 15 Aku Membencimu
16
Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17
Bab 17 Berpamitan
18
Bab 18 Aku Kembali
19
Bab 19 Diganggu Preman
20
Bab 20 Dia Milikku
21
Bab 21 Dapat Teman Baru
22
Bab 22 Kita Berbeda Kini
23
Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24
Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25
Bab 25 Pertemuan
26
Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27
Bab 27 Bekerja
28
Bab 28 Sakit
29
Bab 29 Noda Hitam
30
Bab 30 Telah Pergi
31
Bab 31 Hamil
32
Bab 32 Drama Rendang Daging
33
Bab 33 Cinta Membawa Maut
34
Bab 34 Memaafkan
35
Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Yusva Darendra 1
38
Bab 38 Yusva Darendra 2
39
Bab 39 Kepergian Tyas
40
Bab 40 Retak
41
Bab 41 Bertemu Rani
42
Bab 42 Melahirkan
43
Bab 43 Gangguan
44
Bab 44 Gangguan
45
Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46
Bab 46 Perjalanan Pulang
47
Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48
Bab 48 Terselamatkan Lagi
49
Bab 49 Mendapat Pertolongan
50
Bab 50 Rasakan Olehmu
51
Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52
Bab 52 Lahiran
53
Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54
Bab 54 Syarat Dari Tyas
55
Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56
Bab 56 Sifat Asli
57
Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58
Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59
Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60
Bab 60 Cerita Masa Lalu
61
Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62
Bab 62 Dendam
63
Bab 63 Masih Jadi Incaran
64
Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65
Bab 65 Kesal
66
Bab 66 Siapa Dia
67
Bab 67 Menyamar
68
Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69
Bab 69 Kisah Masa Lalu
70
Bab 70 Terbongkar
71
Bab 71 Keterlaluan
72
Bab 72 Rasakan Olehmu
73
Bab 73 Sari Melahirkan
74
Bab 74 Bertemu Alma
75
Bab 75 Ingatan
76
Bab 76 Membawa Kabur
77
Bab 77 Takdir Hidup Juan
78
Bab 78 Kembalinya Yusva
79
Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80
Bab 80 Pertemuan
81
Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82
Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83
Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84
Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85
Bab 85 Upaya Penyembuhan
86
Bab 86 Kehidupan Kedua
87
Bab 87 Sari Sembuh
88
Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89
Bab 89 Asal Kekuatan
90
Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91
Bab 91 Tertangkap Basah
92
Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93
Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94
Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95
Bab 95 Sasaran Pengejaran
96
Bab 96 Telah Pergi
97
Bab 97 Kembali Lagi.
98
Bab 98 Pemakaman Anjar
99
Bab 99 Nenek Tiri
100
Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101
Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102
Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103
Bab 103 Sari Galau
104
Bab 104 Kematian Sari
105
Bab 105 Pernikahan Lia
106
Bab 106 Bahaya Mengintai
107
Bab 107 Gangguan
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Pertarungan dua golongan
110
Bab 110 Pertarungan Sengit
111
Bab 111 Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!