Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu

"Apa itu hantunya Rina, ya??? amit...amit jabang bayi...masa sih Rina mati jadi hantu!!" sambil mandi Tyas sambil bergidik lalu mempercepat ritual mandinya.

"Waduhh...gini amat deh hidup gue...perasaan horor melulu...jadi parno gue!!" gerutu Tyas sendirian.

Dengan cepat Tyas menuju kamar Sasha untuk membangunkan sepupunya itu untuk makan malam walaupun sudah terlewat.

Di dalam kamar dia melihat Sasha sedang tidur meringkuk. Matanya tampak sembab dan bengkak sepertinya kakak sepupunya itu habis menangis sebelum tertidur.

"Mba...apalagi yang mba Sasha tangisi?? Ali si pengkhianatkah atau Rina si penikam dari belakangkah?? mereka itu tak pantas untuk ditangisi, mereka pantas mati, biarkan saja roh mereka berdua tergantung di antara langit dan bumi biar mampus kedua mahluk tak tau diri itu...sudah matipun masih mau berulah membuat kakakku menangis!!" geram.Tyas.

Tanpa Tyas sadari bahwa sosok Ali ada duduk di samping Sasha sedang berusaha membelai rambut pacarnya dan satu sosok lagi berdiri di luar jendela yaitu sosoknya Rina.

Kedua mahluk tak kasat mata itupun juga sedih mendengar ucapan Tyas.

*******

"Hai Yas....gimana kabarnya Sasha, apa dia sudah baikan??" tanya Yusuf saat mereka bertemu di dalam kelas sebelum pelajaran di mulai.

"Alhamdulillah...kondisinya sudah baikan!!" kata Tyas.

"Kenapa kamu mesti bertanya lewat aku?? kenapa ngga langsung bertanya keorangnya aja??" goda Tyas.

Yusuf hanya tersenyum aja lalu dia duduk di kursinya.

"Astagfirullahaladzim...!!" pekik Yusuf kaget karena sosok Ali tiba-tiba muncul di depan wajahnya.

"Hehehe...kaget ya Suf, maaf ya!!" kata arwah Ali tersenyum.

"Suf, ada yang ingin aku sampaikan padamu tapi sepertinya tidak di sini nanti kamu disangka orang gila bicara sendirian!!" ucap Ali.

"Kenapa ngga di rumahku aja??" tawar Yusuf.

"Ngga Suf...aura ayahmu begitu kuat, jangankan untuk ngobrol, untuk mendekat aja kami takut, karena tampaknya ayahmu tidak menyukaiku!!" lirih Ali.

"Ya sudah kita bicara di taman belakang sekolah aja...tapi nanti setelah jam istirahat aja, ya!!" kata Yusuf Darmawan.

Yusuf melirik sekilas pada sosok lain di kejauhan. Sosok Rina yang memandangnya.

*******

"Apa yang mau kamu bicarakan, Li??" kata Yusuf.

"Suf, bolehkah jika aku meminta pertolonganmu??" kata Ali. Dari raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"Apa itu Li, selagi aku bisa maka akan aku bantu!!" kata Yusuf.

"Bisakah kamu jadi perantaraku untuk berbicara dengan Sasha?? aku takut jika waktuku semakin sedikit di dunia ini...aku tak akan pernah bisa pergi dengan tenang jika masih ada sangkutan di dunia ini." Ali berkata dengan lirih pertanda dia tengah menahan kesedihannya.

"Akan aku coba ya...tetapi aku sendiri ngga yakin, Sasha itu gadis yang amat tertutup dan pendiam!!" kata Yusuf lagi.

"Tolonglah Suf, kumohon!!" kata Ali.

*******

"Wah...sepupuku yang ganteng lagi nyariin siapa?? di kelasku ini ngga ada cewek cantik yang feminimnya, semuanya preman!!" kata Adit sepupu Yusuf menyambutnya di depan pintu kelas.

Yusuf hanya tersenyum sambil celingukan matanya mencari keberadaan Sasha.

Dilihatnya Sasha sedang duduk ditemani Ramlah dan Fauziah.

Saat melihat Yusuf mendekat kedua teman Sasha langsung pamit berdiri meninggalkan Sasha dan Yusuf.

"Assalamualaikum...bagaimana kabarmu, sudah baikan??" tanya Yusuf duduk di depan gadis manis itu.

"Waalaikum Salam...Alhamdulillah aku sudah baikan, Suf." Kata Sasha menjawab salam Yusuf.

Yusuf melirik sesaat pada ruang kosong di samping Sasha.

"Sekarang katakanlah apa yang ingin kamu katakan pada Sasha biar aku akan bantu menyampaikannya!!" gumam Yusuf yang dilirik oleh Sasha.

"Katakan padanya selamat ulang tahun, Suf!!" kata Ali.

"Selamat ulang tahun ya Sha...walaupun terlambat mengucapkannya." Kata Yusuf.

"Kamu tau dari mana aku ulang tahun, Suf??" tanya Sasha heran.

"Dari yang duduk di sebelahmu itu!!" kata Yusuf sambil menunjuk tempat kosong di samping Sasha.

Di luar perkiraan bukannya takut, Sasha malah berucap.

"Katakan padanya Suf, kalau hanya menemuiku untuk meminta maaf dariku bilang padanya aku sudah memaafkannya tapi entah ikhlas ataupun tidak, aku tidak tau!!" jawab Sasha.

Yusuf menarik napas panjang.

"Suf, katakan padanya waktuku di dunia hampir tidak lama lagi!!" kata Ali sedih.

"Sha, Ali bilang bahwa waktunya di dunia ini hanya tersisa dua hari lagi, dia tidak ingin pergi membawa beban apapun!!" kata Yusuf.

Giliran Sasha yang menarik napas panjang.

"Suf, bisakah temani aku sore nanti ke makam kedua orang itu??" kata Sasha kepada Yusuf.

Yusuf memandang dulu pada sosok di sebelah Sasha seolah meminta persetujuannya. Saat sosok itu mengangguk barulah Yusuf mengiyakan.

"Baiklah Sha, aku akan mengantarmu...tetapi aku jemput kamu dulu ya...ngga baik anak gadis ngelayap sendirian apalagi kekuburan!!" kata Yusuf.

"Baiklah aku akan menjemputmu sepulang sekolah ini baru kita langsung berangkat." Kata Yusuf.

Yusuf keluar dari kelas disertai dengan suitan-suitan dari mulut nakal teman-teman Sasha.

"Wihhh...tak di sangka anak Ipa cari pacar sampai ke kelas Ips..." seru mereka menggoda sang ketua osis tampan itu.

"Bang, bener abang cari gebetan cewek di kelas para gangster ini??" tanya Adit berbisik pada abàng sepupunya itu.

"Apaan sih, Dit!!" kata Yusuf datar lalu berlalu pergi.

"Serius kamu mau pergi lagi ke makam itu, Sasha??" tanya Fauziah dan Ramlah.

Sasha hanya mengangguk saja.

"Semoga kamu kuat ya, Sha...jangan nangis dan pingsan lagi ya...!!" kata Ramlah dan Fauziah.

Sasha termenung menatap keluar jendela.

Rasa sakit itu sampai kini masih terasa entah bisakah luka itu sembuh??

Tapi yang terpenting dari rasa sakit itu adalah mengikhlaskan sesuatu itu pergi.

"Ayo naik, kita langsung pergi aja!!" kata Yusuf.

"Eits...Suf, mau kamu culik kemana sepupu gue??" kata Tyas.

"Ngga kuculik, Yas...kalau kamu mau ikut boleh kok!!" kata Yusuf.

"Emang mau ikut kemana sih??" tanya Tyas.

"Ke makam Ali dan Rina!!" jawab Sasha pendek!!

"What??? ke kuburan?? no...no...lebih baik aku ngga usah ikut aja!!" lalu Tyas langsung cabut dengan memakai motor Sasha.

"Dasar preman kampung...baru dengar kata kuburan aja sudah langsung kabur...kayak situnya nanti ngga pulang ke kuburan juga!!" kata Yusuf sambil tersenyum.

Akhirnya dengan menggonceng Sasha, Yusuf memasuki area pemakaman yang walaupun masih siang tapi tetap saja terasa menyeramkan.

Kuburan Ali dan Rina letaknya tidak terlalu berjauhan.

Mereka duduk di samping makam Ali. Sasha tampak berusaha menguatkan hati untuk mengalahkan rasa egonya.

Tak jauh dari mereka si empunya makam sedang berdiri menatap Sasha dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Ali...aku tidak tau, apakah aku bisa memaafkan perbuatan kalian atau tidak...rasa sakit itu masih menusuk dalam hatiku!!" air mata Sasha berlinangan tertiup angin sore yang semakin dingin itu....

*

*

**** Bersambung....

Akankah pintu maaf akan terbuka?? karena tanpa maaf darimu akan menghambat semua perjalananku....

Beri dukungannya untuk novel ketigaku ini ya reader...tanpa dukungan kalian aku bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa🙏🙏😊😊

.

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

jangan menyimpan dendam

2023-06-15

0

💞Erra Tarmizi💞

💞Erra Tarmizi💞

tidak dendam, tapi tidak bisa melupakan

2023-04-07

0

Noviyanti

Noviyanti

tidak baik menyimpan dendam, tapi kalau manusia normal pasti sulit melakukannya. apalagi dikhianati dari belakang

2023-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemakaman
2 Bab 2 Mencari Media
3 Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4 Bab 4 Awal Perkenalan
5 Bab 5 Jadian
6 Bab 6 Taruhan
7 Bab 7 Bimbang
8 Bab 8 Kisah Yang Rumit
9 Bab 9 Kesalahan Fatal
10 Bab 10 Kecelakaan Maut
11 Bab 11 Masih Berusaha
12 Bab 12 Panik
13 Bab 13 Siapa Dia
14 Bab 14 Rina Amalia
15 Bab 15 Aku Membencimu
16 Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17 Bab 17 Berpamitan
18 Bab 18 Aku Kembali
19 Bab 19 Diganggu Preman
20 Bab 20 Dia Milikku
21 Bab 21 Dapat Teman Baru
22 Bab 22 Kita Berbeda Kini
23 Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24 Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25 Bab 25 Pertemuan
26 Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27 Bab 27 Bekerja
28 Bab 28 Sakit
29 Bab 29 Noda Hitam
30 Bab 30 Telah Pergi
31 Bab 31 Hamil
32 Bab 32 Drama Rendang Daging
33 Bab 33 Cinta Membawa Maut
34 Bab 34 Memaafkan
35 Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Yusva Darendra 1
38 Bab 38 Yusva Darendra 2
39 Bab 39 Kepergian Tyas
40 Bab 40 Retak
41 Bab 41 Bertemu Rani
42 Bab 42 Melahirkan
43 Bab 43 Gangguan
44 Bab 44 Gangguan
45 Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46 Bab 46 Perjalanan Pulang
47 Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48 Bab 48 Terselamatkan Lagi
49 Bab 49 Mendapat Pertolongan
50 Bab 50 Rasakan Olehmu
51 Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52 Bab 52 Lahiran
53 Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54 Bab 54 Syarat Dari Tyas
55 Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56 Bab 56 Sifat Asli
57 Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58 Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59 Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60 Bab 60 Cerita Masa Lalu
61 Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62 Bab 62 Dendam
63 Bab 63 Masih Jadi Incaran
64 Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65 Bab 65 Kesal
66 Bab 66 Siapa Dia
67 Bab 67 Menyamar
68 Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69 Bab 69 Kisah Masa Lalu
70 Bab 70 Terbongkar
71 Bab 71 Keterlaluan
72 Bab 72 Rasakan Olehmu
73 Bab 73 Sari Melahirkan
74 Bab 74 Bertemu Alma
75 Bab 75 Ingatan
76 Bab 76 Membawa Kabur
77 Bab 77 Takdir Hidup Juan
78 Bab 78 Kembalinya Yusva
79 Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80 Bab 80 Pertemuan
81 Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82 Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83 Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84 Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85 Bab 85 Upaya Penyembuhan
86 Bab 86 Kehidupan Kedua
87 Bab 87 Sari Sembuh
88 Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89 Bab 89 Asal Kekuatan
90 Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91 Bab 91 Tertangkap Basah
92 Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93 Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94 Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95 Bab 95 Sasaran Pengejaran
96 Bab 96 Telah Pergi
97 Bab 97 Kembali Lagi.
98 Bab 98 Pemakaman Anjar
99 Bab 99 Nenek Tiri
100 Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101 Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102 Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103 Bab 103 Sari Galau
104 Bab 104 Kematian Sari
105 Bab 105 Pernikahan Lia
106 Bab 106 Bahaya Mengintai
107 Bab 107 Gangguan
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Pertarungan dua golongan
110 Bab 110 Pertarungan Sengit
111 Bab 111 Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Pemakaman
2
Bab 2 Mencari Media
3
Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4
Bab 4 Awal Perkenalan
5
Bab 5 Jadian
6
Bab 6 Taruhan
7
Bab 7 Bimbang
8
Bab 8 Kisah Yang Rumit
9
Bab 9 Kesalahan Fatal
10
Bab 10 Kecelakaan Maut
11
Bab 11 Masih Berusaha
12
Bab 12 Panik
13
Bab 13 Siapa Dia
14
Bab 14 Rina Amalia
15
Bab 15 Aku Membencimu
16
Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17
Bab 17 Berpamitan
18
Bab 18 Aku Kembali
19
Bab 19 Diganggu Preman
20
Bab 20 Dia Milikku
21
Bab 21 Dapat Teman Baru
22
Bab 22 Kita Berbeda Kini
23
Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24
Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25
Bab 25 Pertemuan
26
Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27
Bab 27 Bekerja
28
Bab 28 Sakit
29
Bab 29 Noda Hitam
30
Bab 30 Telah Pergi
31
Bab 31 Hamil
32
Bab 32 Drama Rendang Daging
33
Bab 33 Cinta Membawa Maut
34
Bab 34 Memaafkan
35
Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Yusva Darendra 1
38
Bab 38 Yusva Darendra 2
39
Bab 39 Kepergian Tyas
40
Bab 40 Retak
41
Bab 41 Bertemu Rani
42
Bab 42 Melahirkan
43
Bab 43 Gangguan
44
Bab 44 Gangguan
45
Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46
Bab 46 Perjalanan Pulang
47
Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48
Bab 48 Terselamatkan Lagi
49
Bab 49 Mendapat Pertolongan
50
Bab 50 Rasakan Olehmu
51
Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52
Bab 52 Lahiran
53
Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54
Bab 54 Syarat Dari Tyas
55
Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56
Bab 56 Sifat Asli
57
Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58
Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59
Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60
Bab 60 Cerita Masa Lalu
61
Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62
Bab 62 Dendam
63
Bab 63 Masih Jadi Incaran
64
Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65
Bab 65 Kesal
66
Bab 66 Siapa Dia
67
Bab 67 Menyamar
68
Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69
Bab 69 Kisah Masa Lalu
70
Bab 70 Terbongkar
71
Bab 71 Keterlaluan
72
Bab 72 Rasakan Olehmu
73
Bab 73 Sari Melahirkan
74
Bab 74 Bertemu Alma
75
Bab 75 Ingatan
76
Bab 76 Membawa Kabur
77
Bab 77 Takdir Hidup Juan
78
Bab 78 Kembalinya Yusva
79
Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80
Bab 80 Pertemuan
81
Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82
Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83
Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84
Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85
Bab 85 Upaya Penyembuhan
86
Bab 86 Kehidupan Kedua
87
Bab 87 Sari Sembuh
88
Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89
Bab 89 Asal Kekuatan
90
Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91
Bab 91 Tertangkap Basah
92
Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93
Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94
Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95
Bab 95 Sasaran Pengejaran
96
Bab 96 Telah Pergi
97
Bab 97 Kembali Lagi.
98
Bab 98 Pemakaman Anjar
99
Bab 99 Nenek Tiri
100
Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101
Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102
Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103
Bab 103 Sari Galau
104
Bab 104 Kematian Sari
105
Bab 105 Pernikahan Lia
106
Bab 106 Bahaya Mengintai
107
Bab 107 Gangguan
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Pertarungan dua golongan
110
Bab 110 Pertarungan Sengit
111
Bab 111 Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!