Dan yang membuat Ali murka, ternyata empat preman itu mengganggu Sasha gadis kesayangannya.
Sasha sudah menangis ketakutan ketika tangannya sudah ditarik-tarik oleh salah seorang dari mereka.
Hiks...hiks...
"Ali...tolongin aku!!!" jerit Sasha sambil menangis ketakutan, apalagi jalan di sore saat itu sedang sepi.
"Kamu sedang meminta tolong pada siapa, cantik??" kata laki-laki bertindik di alisnya itu.
"Ali????"
Keempat orang itu mengalihkan pandangannya pada sesuatu yang dilihat oleh Sasha.
Sepi...tak ada apapun tetapi sesaat kemudian mereka melihat ranting kayu sebesar jempol kaki terangkat dan bergerak sendiri kearah mereka.
"Lihat...kata salah satu dari preman itu lalu langsung melepaskan pegangannya pada lengan Sasha.
Sasha menghapus air matanya setelah menghentakan tangannya agar terlepas dari pegangan para preman itu lalu lari menyongsong sosok yang tidak nampak di mata keempat preman tersebut.
Sasha memeluk Ali erat. Tetapi di mata mereka Sasha seperti memeluk udara kosong.
"Cewek itu sudah gila...." kata mereka berempat.
"Apa??? berani kalian mengatakan pacarku gila?? awas aja kalian, ya!!" umpat Ali kesal.
Ranting itu terus melayang lalu....
PLAK...PLAK....PLAK
Ranting kayu itu memukul keempat preman tanpa ampun membuat mereka kesakitan juga ketakutan.
"Hantu....ada hantu....!!" teriak mereka lalu naik ke atas motor dan melajukan motor mereka meninggalkan Sasha sendiri.
"Kan tadi aku sudah melarangmu pergi, kamu masih ngotot aja....beginikan jadinya!!" kata Ali menghapus air mata Sasha.
Lalu tak lama ojek online pesanan Sasha tiba.
"Pulanglah...nanti aku akan mengikutimu dari belakang!!" kata Ali sambil membelai rambut Sasha.
Bapak tukang ojek yang sudah berumur itu sesaat menatap pada Sasha lalu beralih pada Ali.
"Ayo naik neng!!" katanya sambil menyerahkan helm pada Sasha.
"Pakai helmnya babe jangan cuma dipegang doang!!" kata Ali memperingatkan.
Lagi-lagi bapak tukang ojek itu memperhatikan Ali.
Saat di perjalanan dia mencoba mengajak Sasha ngobrol.
"Pacarnya sayang banget kayaknya ya, neng??" kata bapak itu.
Sasha mengerutkan dahinya mendengar bapak tukang ojek itu bicara.
"Bapak???"
Sasha tidak meneruskan ucapannya.
"Iya neng, bapak bisa melihat pacar neng geulis itu...!!" kata si bapak.
"Ikhlaskan kepergiannya neng...kasihan, dunia ini bukan lagi tempatnya...dia seharusnya sudah punya kehidupan sendiri sekarang!!" kata bapak tua itu.
"Saya sudah ikhlaskan dia pak, saya sadar seberapa besar pun cinta saya dan cintanya, kami tetap tidak lagi bisa bersama."
Sasha menunduk sedih mendengar perkataan bapak tukang ojek itu.
Ali yang mendengarnya pun sambil melayang juga merasa sangat sedih.
Rasanya jika ada reinkarnasi saat ini dia ingin hidup kembali, dia ingin mengambil kembali waktu yang telah dia sia-siakan bersama gadis lain dan mengabaikan pacarnya sendiri saat itu.
"Maafkan aku ya, Sasha...aku memang akan pergi tetapi setelah memastikan kamu benar-benar hidup bahagia, untuk sementara ini biarlah aku menjagamu, mencintaimu, dunia kita boleh berbeda tetapi cintaku padamu tetap sama...bodohnya aku mengapa rasa cinta yang mendalam baru kurasakan sekarang??? mengapa tidak sedari dulu??"
"Sudah sampai neng!!"
Suara bapak tukang ojek itu mengagetkan lamunan Sasha.
Di teras tampak ngobrol ibu, Tyas dan siapa itu?? Yusuf dan pak Wiryo?? tumben Yusuf datang bertamu dengan ayahnya, lagi!!"
"Assalamualaikum..."
"Waalaikum Salam!!"
"Mba...kok pergi sendiri sih??? ngga nunggu Tyas...nanti kalau ada apa-apa gimana??" cerocos Tyas.
"Memang sudah ada apa-apa!!" timpal Ali.
"Maksudmu ada apa-apa gimana??" tanya Yusuf menimpali ucapan Ali.
"Ya misalnya diganggu orang jahat!!" kata Tyas.
Yusuf menatap Ali dan Ali memberi kode mengiyakan.
"Mestinya kamu tadi menelpon aku, supaya aku bisa mengantarmu!!" kata Yusuf pada Sasha.
"Ya aku pikir kamu ngga mau, jadi aku berangkat aja sendiri!!" jawab Sasha.
"Kan kamu belum coba ngomong ke aku..." kata Yusuf menatap Sasha dan Ali.
"Iya Maaf..." kata Sasha.
"Bapak...."
Lalu Sasha mencium tangan pak Wiryo.
"Sha, pak Wiryo ini dulu kakak leting ayahmu sewaktu kuliah...tetapi akhirnya pak Wiryo memilih menjadi guru...dan memilih pensiun dini karena merawat ibu Yusuf almarhumah!!" terang ibu Ratna.
Pak Wiryo yang nota bene juga bisa melihat mahluk halus terus melirik pada Ali.
"Kasihan anak muda ini, dia lebih memilih menunda kepergiannya demi menjaga Sasha!! bapak ikut berdoa semoga di lain waktu kamu bisa terlahir kembali dan kamu bisa menjalin kasih kalian yang pernah terputus!!" kata pak Wiryo.
"Terima kasih atas doanya, pak!!" kata Ali menjawab tulus walaupun pak Wir hanya bisa membahasakannya dalam hati saja, tetapi Ali tetap bisa mendengarnya.
Ali hanya berdiri di samping Sasha mendengarkan pembicaraan mereka di sana.
Terkadang dia terbakar cemburu saat Tyas, Sasha dan Yusuf saling melempar olokan.
Ingin rasanya dia ikut bergabung bercanda bersama dengan mereka yang masih hidup, tetapi dia sadar diri, siapalah dia kini!!"
*******
Hari ini adalah pelepasan ketua osis lama yaitu Yusuf Darmawan kepada ketua osis yang baru.
Para siswi saling berdecak kagum karena para anggota osis yang lama tak kalah ganteng dengan para anggota osis yang baru.
Upacara jadi berjalan lebih lama karena ada acara tambahan itu tadi.
Sasha yang sejak semalam memang sakit kepala, berdiri sekian lama di bawah terik matahari pagi yang mulai menyengat jadi bertambah pusing.
"Babe...kamu ngga apa-apa?? Kata Ali semakin khawatir melihat kondisi Sasha yang lemas.
"Babe, cari tempat dingin, gih...nanti kamu ping...."
BRUAK...
"Hadeuh belum juga selesai ucapanku malah main pingsan aja!!" seru Ali.
Demi melindungi kepala dan belakang Sasha agar tidak terbentur semen, Ali menjatuhkan dirinya sebelum Sasha jatuh.
Anak kelas 12 Ips 2 heboh semua...dengan cepat Fauziah dan Ramlah juga menangkap tubuh Sasha yang melayang mau roboh.
Langsung Adit sepupu Yusuf Darmawan sebagai ketua kelas 12 Ips 2 menggendong tubuh Sasha dan membawanya ke ruang uks.
Yusuf yang berada agak jauh dari sana sempat melirik kearah Adit yang mengangkat tubuh Sasha ke uks diikuti Ali lalu disusul Tyas, Ramlah dan Fauziah.
Ada rasa cemburu di hatinya saat melihat Adit menggendong Sasha.
"Dia milikku!!"
Tiba-tiba ada sebersit rasa tak rela melihat Sasha disentuh oleh laki-laki lain.
Yusuf Darmawan menyumpah dalam hatinya karena acara pelepasan ini belum kelar-kelar juga padahal dia ingin segera pergi ke uks menemui Sasha untuk mengetahui bagaimana keadaan gadis itu.
Begitu acara selesai Yusuf langsung mau kabur tetapi seorang gadis cantik yang menjadi ketua osis yang baru sekarang mencegatnya.
*
*
****Bersambung...
Wah, jangan-jangan Yusuf Darmawan sudah mulai suka sama Sasha, ya😊😊
Dukungannya ya reader...like, komen, vote, favorit dan rate nya 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Juanda
bs marah li
2023-05-17
0
Lee
Siapa cwek ketos baru itu?
2023-02-23
0