Sekarang kebencian bukan hanya dari Sasha tapi juga dari Tyas.
Ali memandang Sasha dari kejauhan yang sedang mengobrol dengan Tyas. Ingin rasanya dia mendatangi mereka memohon maaf atas kesalahan yang telah dia lakukan.
"Sudah tidak usah diliatin terus para pengkhianat bang*sat itu malah bikin matamu ternoda dengan air mata, mereka tidak pantas untuk kamu tangisi.
"Ayo kita pulang...!" ajak Tyas.
"Li, kamu ngga pulang??" kata Rina menghampiri Ali yang duduk termenung di motornya.
"Kamu sendiri belum dijemput??" kata Ali.
"Belum, paling sebentar lagi!!" kata Rina sambil mengikuti arah yang sering dilirik Ali Wardhana.
Ada bias cemburu saat mata pacarnya itu melihat gadis imut di depan sana.
Mereka dulu berteman tetapi sekarang bermusuhan. Rina sekarang juga kena imbasnya. Serasa seluruh kelas mengucilkan dirinya.
Tak lama Rina menerima telepon. Setelah itu dia menghampiri Ali.
"Li, bisa antar aku pulangkah?? aku tidak dijemput nih!!" kata Rina.
"Aduh...gimana ya Rin, aku harus pulang cepat nih...mau antar mamaku sebabnya!!"kata Ali.
"Tolong dong Li, masa kamu tega liat pacarmu pulang sendirian begini??" kata Rina lagi.
Ali menarik napas panjang. Sejak kejadian tadi rasanya dia sudah ngga punya mood yang baik lagi, dia pengen pulang dan tidur tapi membiarkan Rina pulang sendiri rasanya dia ngga tega juga.
"Iyalah...ayo!!" kata Ali akhirnya.
Sepanjang perjalanan mereka hanya berdiam diri tak ada yang bicara.
"Lho itukan Tyas dan Sasha...ngapain mereka di toko kue ya??" pikir Ali.
Tyas dan Sasha tampak bahagia sedang memilih kue.
"Rin aku langsung pulang ya...aku capek banget nih, ntar sore aku mesti anter mama aku lagi!!" kata Ali lalu dia langsung pergi.
Rina termangu di pintu gerbang rumahnya.
"Sebegitu besarkah arti Sasha bagi Ali?? Apa aku tak dianggap apapun olehnya?? lalu apa arti semua kemesraannya selama ini!!" batin Rina sambil netranya menatap Ali hingga hilang di tikungan jalan.
*******
Ali membuka matanya. Kepalanya terasa berat sekali. Di lihatnya jam di ponsel menunjukan pukul 7 malam.
Lalu diperiksanya panggilan dan status teman-temannya.
"Kok profil Sasha kosong ya? pesan yang aku kirim tadi siang masih centang satu."
"Ahhh, nomorku telah di blokir sama dia...sebegitu bencinya kah dia padaku??" gumam Ali.
Lalu dia beralih melihat status Tyas.
"Ulang tahun?? Masyaallah...iya...ini tanggal ulang tahun Sasha...aku bahkan memberi kado perselingkuhanku padanya!!" ucap Ali sedih.
"Pacar macam apa aku ini??" keluhnya lagi.
"Cantiknya kamu sayangku...selamat ulang tahun ya baby..." berkali-kali Ali mengecup foto wajah manis dan imut itu.
"Aku hanya bisa mengucapkannya dari kejauhan saja.
*******
"Ayolah Li, kita bareng teman aku yuk...kita pergi kepantai!!" ajak Rina manja.
"Tapi besok kita masih ulangan lho Rin, lagian aku males juga...sebab ntar sore aku mau antar mama dan kak Alan ke bandara...mama sama kak Alan duluan ke Surabaya ntar habis ulangan aku dan papa nyusul kesana!!" kata Ali.
Sudah sebulan sejak kejadian adegan panas mereka dilihat oleh Sasha. Sudah sebulan juga Ali tidak lagi bertegur sapa dengan Sasha dan Tyas.
Ali berencana berlibur ke Surabaya ke tempat neneknya sekaligus menghilangkan kepenatan di otak dan hatinya.
Sudah dia coba untuk mendekati Sasha tapi jangankan menyapa dia baru mulai mendekat saja Sasha sudah menghindar.
Di kelaspun Rina terlihat sengsara seperti tempo hari waktu ada tugas kelompok, tak ada yang mau menerima Rina bahkan saat mau dimasukan satu kelompok dengan Tyas jawabannya enteng saja...
"Pak, di kelompok kita mengerjakan tugas pakai otak untuk berpikir, bukan pakai tampang doang!!" kata Tyas sinis.
Mau tak mau Rina masuk di dalam kelompok Ali walau sudah kelebihan orang.
"Ayolah Li, sebentar saja ngga sampai sore kok!!" rengek Rina.
Akhirnya dengan ogah-ogahan Ali pergi. Dia sebenarnya sudah berpikiran semalaman untuk mengakhiri hubungannya dengan Rina.
"Sepertinya ini momen yang tepat untuk aku mengatakan pada Rina untuk mengakhiri yang sudah kelewat batas ini!!" pikir Ali.
Sementara keempat temannya asyik bermain di pantai, Ali dan Rina duduk berdua.
"Rin, ada yang mau kubicarakan denganmu!!" kata Ali pelan.
"Bicara apa??" kata Rina.
"Rin...ehm...baiknya kita akhiri hubungan kita ini...dari awal hubungan kita ini sudah salah, kamukan tau mungkin aku ada rasa denganmu tapi maaf...mungkin hanya sekedar naf*su belaka..aku takut suatu hari aku khilaf dan merusak kehormatanmu!!" kata Ali.
"Apa??? kamu ingin memutuskan hubungan dengan aku?? no...no...aku tidak mau dan tidak bisa karena aku sudah terlanjur jatuh cinta sama kamu!!" kata Rina dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Kamu jahat sama aku, Li!!" lalu dia lari meninggalkan Ali.
"Hei kenapa tuh Ali dan Rina tampaknya bertengkar??" kata teman mereka lalu lari menyusul.
"Kita pulang!!" kata Rina singkat.
Akhirnya mereka berenam meninggalkan pantai itu.
Ali benar-benar galau tingkat tinggi sementara kedua motor teman-temannya sudah saling salip menyalip di depan.
Akhirnya Ali terpancing untuk ikut-ikutan ngebut dengan teman-temannya walaupun Rina yang ketakutan sudah berteriak-teriak sambil memeluk Ali.
Dengan balapan di jalan, dia merasa beban di dadanya yang menghimpit sedikit hilang.
Pas saat ketiga motor mereka berada di belokan tajam di sebuah tikungan.
Teman Ali yang paling depan menabrak kerikil kecil membuat motornya seketika oleng dan terguling.
Celakanya motor di belakangnya termasuk motor Ali yang membonceng Rina pun tidak sempat menghindar dan....
BRAKKK...
Motor Ali terguling menghantam pembatas jalan. Penumpangnya pun ikut terguling.
Dada Rina menghantam pembatas jalan dan kepalanya menghantam tiang batu pembatas di jalan dengan keras. Keadaan teman-temannya pun juga tidak berbeda.
Kepala Ali pun retak karena terseret dan helm yang dia pakai terlepas dari kepalanya.
Kelimanya langsung meninggal di tempat tanpa sempat tertolong sementara keadaan Ali yang sangat kritis segera dilarikan kerumah sakit.
*****
Hari itu ulangan matematika. Perasaan Sasha sejak semalam sangat tidak enak karena hatinya terus menerus berdebar keras.
Tyaspun pagi ini tidak melihat Ali dan Rina tetapi karena memang ruangan mereka selama ulangan berlangsung berpisah kelas jadi Tyas tidak ambil pusing.
Sampai saat wali kelas mereka masuk dan menyampaikan sebuah kabar duka bahwa Ali dan Rina mengalami kecelakaan dan Rina dinyatakan meninggal ditempat kejadian sementara Ali sempat dibawa kerumah sakit.
Tetapi sayang nyawanya juga tidak tertolong dia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit setelah beberapa jam sempat dirawat.
Dan dari teman yang sempat mendengar dia bicara dalam pingsannya sebelum dia meninggal, Ali hanya menyebutkan satu nama!!
"Ma..af..kan a..ku...Sa...sha!!"
*
*
**** Bersambung....
Apa kah Ali akan kembali untuk meminta maafnya pada sang pacar??
Ikuti terus kisah si arwah penasaran Ali Wardhana ya, reader!!🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Spyro
Aduh ngilu bayanginnyaa
2023-03-20
1
auliasiamatir
part ali kecelakaan aku merinding
2023-03-12
0
auliasiamatir
wajar dong diblokir
2023-03-12
0