Bab 14 Rina Amalia

Yusuf Darmawan sedikit maju mendekat untuk melihat makam siapa yang sedang ditangisi oleh wanita yang berjongkok di depannya.

Karena tampaknya makam itu masih baru, tanah kuburannya saja masih merah dan basah.

"Mbak..." tegur Yusuf Darmawan sedikit meninggikan suaranya supaya bisa mengalahkan suara hembusan angin yang cukup kencang.

Panggilan pertama tidak menoleh, lalu panggilan kedua pun di abaikan, saat Yusuf akan melakukan panggilan ketiga perempuan yang berjongkok itu menoleh.

"Astagfirullahaladzim..."

Yusuf Darmawan melompat mundur melihat siapa yang tengah berjongkok di depannya.

Sosok berbaju putih itu menoleh. Tampak wajahnya penuh darah yang terus mengucur dari luka di dahinya yang robek besar.

Pipinya lebam-lebam penuh goresan dan kulit kepala di atas telinga kirinya tampak terkelupas juga mengeluarkan banyak darah...belum lagi tangan kirinya yang hampir terlepas dari persendiannya.

"Rina Amalia?? kamu kah itu??" desis Yusuf.

Dia sama sekali tidak takut dengan sosok penuh darah itu karena dia juga sudah pernah melihat sosok penuh darah dari Ali Wardhana tempo hari.

Mengapa kamu menangisi makammu sendiri, Rina??" suara Yusuf yang lembut membuat Rina berhenti terisak.

Pakai saja wajahmu seperti semasa kamu hidup dulu, Rina...tidak usah menampakan wajah penuh darahmu begitu!!" kata Yusuf.

Tak lama Rina berubah persis seperti dia saat memakai seragam sekolah.

"Kamu bisa melihatku, Suf??" kata Rina sedih.

"Aku bisa melihatmu dan juga bisa melihat Ali..." kata Yusuf.

"Aku sedih Suf, Ali meninggalkankan aku sendirian di sini, aku takut juga kesepian...mamiku setelah aku meninggal langsung pulang ke Australia karena mami teramat sedih saat aku pergi."

"Ali sibuk mengikuti Sasha dan dia tidak mau aku mengikutinya lagi!!" kata gadis blasteran Australia Indonesia itu.

"Mengapa kamu belum pergi??" tanya Yusuf.

"Aku sama halnya dengan Ali, aku tidak bisa pergi sebelum mendapat maaf dari seseorang yaitu Sasha."

"Dia begitu membenci kami berdua, Suf!!! aku tau aku memang pantas dibenci, aku tau dia memcintai Ali tapi aku terus menggoda Ali bahkan berbuat yang tidak semestinya kami lakukan." Kata Rina pelan.

"Suf...Yusuf....ayo kita pulang!! teriak ayah Yusuf dari makam dua blok di sebelahnya.

Yusuf menoleh kearah ayahnya, begitu dia menoleh kearah arwah Rina, arwah itu sudah hilang dari pandangan Yusuf.

Yusuf segera bergegas pergi menemui ayahnya lalu mereka kembali pulang ke rumah mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh dari makam itu.

"Kamu melihatnya??" tanya pak Wiryo ayah Yusuf.

"Melihat apa, yah??" tanya Yusuf pura-pura tidak tau.

"Ayah tau gadis yang bersimpuh di depan makamnya sendiri tadi itu teman kamu kan??" kata pak Wiryo.

Yusuf hanya terdiam mendengar perkataan ayahnya.

"Jika kita bisa membantu, bantulah...agar mereka bisa memuluskan perjalanannya." Kata pak Wiryo.

Sebenarnya pak Wiryo dan Yusuf sama-sama bisa melihat setiap mahluk tak kasat mata yang ada di sekitar mereka, sangking seringnya melihat mereka terkadang Yusuf dan pak Wiryo sampai tidak bisa membedakan mana yang manusia dan mana yang bukan.

"Masalah mereka itu masalah rumit, yah!!" kata Yusuf pelan.

"Pasti masalah cinta kan??" kata pak Wiryo lagi.

"Nah itu ayah tau!!" jawab Yusuf Darmawan.

"Apa ada hubungannya dengan salah satu dari tiga gadis teman sekolahmu tempo hari??" kata pak Wiryo lagi.

"Iya yah...bagaimana ayah bisa tau??" tanya Yusuf.

"Sosok pemuda seusiamu yang berbaju putih penuh noda darah itu terus menerus menatap sedih pada gadis yang pingsan tempo hari." Kata pak Wiryo.

"Iya yah, dia pacar gadis itu yang telah berselingkuh lalu meninggal kecelakaan bersama selingkuhannya dan sekarang mereka berdua belum bisa pergi dengan tenang karena belum mendapat maaf dari gadis yang pingsan itu!!" jawab Yusuf Darmawan.

Pak Wiryo tampak menarik napas panjang.

"Terkadang gaya berpacaran anak muda zaman sekarang ini sungguh memprihatinkan!!" jawab pak Wiryo.

"Itulah sebabnya ayah ingin kamu tidak usah berpacaran...ta'aruf saja begitu mendapatkan pasangan yang cocok maka menikahlah agar jauh dari perbuatan zinah dan perbuatan dosa." Kata pak Wiryo.

"Iya ayah...!!" kata Yusuf dengan patuhnya.

*******

"Sha....ibu bisa minta tolongkah??" tanya ibu Ratna.

"Tolong apa bu, kata Sasha sambil meringkasi buku-buku pelajarannya.

"Ibu minta belikan bumbu penyedap di warung bu Kirno, tanggung masakannya ibu tinggal sedikit lagi selesai, seandainya ada Tyas ibu bisa minta tolong dia untuk membelinya, ini Tyas belum pulang latihan."

"Ngga apa-apa bu, Sasha aja lagian ini juga baru pukul 7 malam kok belum malam banget." Kata Sasha.

"Makasih ya nak, itu uangnya ada di atas kulkas!!" kata ibu Ratna sambil terus mengaduk masakannya.

Saat dilihatnya Sasha mau berjalan kaki, ibu Ratna langsung bertanya, "kamu tidak naik motor saja?? di tikungan dekat rumah kita itu agak gelap lho..." kata ibu Ratna.

"Ngga apa-apa bu, tenang aja..." kata Sasha.

Sasha berjalan sambil bershalawat. Awalnya dia tidak merasakan perasaan apapun. Tetapi tepat di samping pohon randu besar dekat persimpangan, netranya menangkap ada bayangan putih yang melintas dan hilang di ujung semak-semak. Tapi Sasha tetap berpikir positif saja dan meneruskan langkahnya karena pada dasarnya Sasha itu bukan gadis yang penakut.

Dia tetap berjalan menuju warung untuk membeli bumbu penyedap masakan ibunya.

Setelah selesai dia melangkah pulang menuju rumah.

Tetapi persis seperti tadi, tepat di dekat pohon randu besar itu dia bukan lagi melihat bayangan putih melintas tetapi dia benar-benar ada seorang gadis berbaju putih berambut ombak sebahu sedang duduk di akar pohon randu yang besar.

Sasha memperhatikan sosok itu tak berkedip, kebetulan cahaya bulan menyelusup diantara celah dedaunan pohon randu yang rimbun.

Dia tidak bisa maju dan tidak bisa mundur kembali, maka Sasha berinisiatif untuk menghadapinya. Mau itu manusia atau itu hantu maka Sasha mencoba untuk menguatkan diri.

Sosok itu duduk sambil menangis di atas akar pohon randu sambil menutup wajahnya.

"Siapa kamu??? menyingkir dari hadapanku!!" kata Sasha.

Tiba-tiba si gadis berbaju putih berambut ombak sebahu itu membuka tangan dari wajahnya.

Seperti yang dilihat Yusuf tadi sore, sosok itu memperlihatkan wujud aslinya yang penuh dengan darah.

Awalnya Sasha terkejut. Dan bohong jika dia tidak merasa takut pada sosok itu tetapi lama ditatapnya sosok itu yang makin lama membentuk satu wajah yang teramat dibencinya, langsung bentakan Sasha menggelegar memecah keheningan di sekitar tempat itu.

"Mau apa lagi kamu, Rina??? belum puas semasa hidup kamu dan Ali menyakiti hatiku?? dan sekarang setelah matipun aku mau menakut-nakuti aku??" bentak Shasa.

*

*

**** Bersambung....

Hayo siapa yang punya keberanian membentak hantu seperti Shasa😁😁

Jangan lupa mampir, baca, like, komen, vote, favorit dan rate nya ya reader tercinta...terima kasih🙏🙏

Terpopuler

Comments

Zenun

Zenun

hantu di bentak

2023-06-15

0

Spyro

Spyro

Keren , hantu dibentak2 😂

2023-03-20

0

Noviyanti

Noviyanti

wkwk.. aku mah pingsan sha

2023-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pemakaman
2 Bab 2 Mencari Media
3 Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4 Bab 4 Awal Perkenalan
5 Bab 5 Jadian
6 Bab 6 Taruhan
7 Bab 7 Bimbang
8 Bab 8 Kisah Yang Rumit
9 Bab 9 Kesalahan Fatal
10 Bab 10 Kecelakaan Maut
11 Bab 11 Masih Berusaha
12 Bab 12 Panik
13 Bab 13 Siapa Dia
14 Bab 14 Rina Amalia
15 Bab 15 Aku Membencimu
16 Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17 Bab 17 Berpamitan
18 Bab 18 Aku Kembali
19 Bab 19 Diganggu Preman
20 Bab 20 Dia Milikku
21 Bab 21 Dapat Teman Baru
22 Bab 22 Kita Berbeda Kini
23 Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24 Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25 Bab 25 Pertemuan
26 Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27 Bab 27 Bekerja
28 Bab 28 Sakit
29 Bab 29 Noda Hitam
30 Bab 30 Telah Pergi
31 Bab 31 Hamil
32 Bab 32 Drama Rendang Daging
33 Bab 33 Cinta Membawa Maut
34 Bab 34 Memaafkan
35 Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36 Bab 36 Selamat
37 Bab 37 Yusva Darendra 1
38 Bab 38 Yusva Darendra 2
39 Bab 39 Kepergian Tyas
40 Bab 40 Retak
41 Bab 41 Bertemu Rani
42 Bab 42 Melahirkan
43 Bab 43 Gangguan
44 Bab 44 Gangguan
45 Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46 Bab 46 Perjalanan Pulang
47 Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48 Bab 48 Terselamatkan Lagi
49 Bab 49 Mendapat Pertolongan
50 Bab 50 Rasakan Olehmu
51 Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52 Bab 52 Lahiran
53 Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54 Bab 54 Syarat Dari Tyas
55 Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56 Bab 56 Sifat Asli
57 Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58 Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59 Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60 Bab 60 Cerita Masa Lalu
61 Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62 Bab 62 Dendam
63 Bab 63 Masih Jadi Incaran
64 Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65 Bab 65 Kesal
66 Bab 66 Siapa Dia
67 Bab 67 Menyamar
68 Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69 Bab 69 Kisah Masa Lalu
70 Bab 70 Terbongkar
71 Bab 71 Keterlaluan
72 Bab 72 Rasakan Olehmu
73 Bab 73 Sari Melahirkan
74 Bab 74 Bertemu Alma
75 Bab 75 Ingatan
76 Bab 76 Membawa Kabur
77 Bab 77 Takdir Hidup Juan
78 Bab 78 Kembalinya Yusva
79 Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80 Bab 80 Pertemuan
81 Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82 Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83 Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84 Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85 Bab 85 Upaya Penyembuhan
86 Bab 86 Kehidupan Kedua
87 Bab 87 Sari Sembuh
88 Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89 Bab 89 Asal Kekuatan
90 Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91 Bab 91 Tertangkap Basah
92 Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93 Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94 Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95 Bab 95 Sasaran Pengejaran
96 Bab 96 Telah Pergi
97 Bab 97 Kembali Lagi.
98 Bab 98 Pemakaman Anjar
99 Bab 99 Nenek Tiri
100 Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101 Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102 Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103 Bab 103 Sari Galau
104 Bab 104 Kematian Sari
105 Bab 105 Pernikahan Lia
106 Bab 106 Bahaya Mengintai
107 Bab 107 Gangguan
108 Bab 108 Pertemuan
109 Bab 109 Pertarungan dua golongan
110 Bab 110 Pertarungan Sengit
111 Bab 111 Akhir Pertarungan
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1 Pemakaman
2
Bab 2 Mencari Media
3
Bab 3 Bertemu Gadis Itu
4
Bab 4 Awal Perkenalan
5
Bab 5 Jadian
6
Bab 6 Taruhan
7
Bab 7 Bimbang
8
Bab 8 Kisah Yang Rumit
9
Bab 9 Kesalahan Fatal
10
Bab 10 Kecelakaan Maut
11
Bab 11 Masih Berusaha
12
Bab 12 Panik
13
Bab 13 Siapa Dia
14
Bab 14 Rina Amalia
15
Bab 15 Aku Membencimu
16
Bab 16 Bukalah Pintu Maafmu
17
Bab 17 Berpamitan
18
Bab 18 Aku Kembali
19
Bab 19 Diganggu Preman
20
Bab 20 Dia Milikku
21
Bab 21 Dapat Teman Baru
22
Bab 22 Kita Berbeda Kini
23
Bab 23 Kuingin Dia Bahagia
24
Bab 24 Selamat Jalan Cinta
25
Bab 25 Pertemuan
26
Bab 26 Kehidupan Setelah Pernikahan
27
Bab 27 Bekerja
28
Bab 28 Sakit
29
Bab 29 Noda Hitam
30
Bab 30 Telah Pergi
31
Bab 31 Hamil
32
Bab 32 Drama Rendang Daging
33
Bab 33 Cinta Membawa Maut
34
Bab 34 Memaafkan
35
Bab 35 Meminta Untuk Melamar
36
Bab 36 Selamat
37
Bab 37 Yusva Darendra 1
38
Bab 38 Yusva Darendra 2
39
Bab 39 Kepergian Tyas
40
Bab 40 Retak
41
Bab 41 Bertemu Rani
42
Bab 42 Melahirkan
43
Bab 43 Gangguan
44
Bab 44 Gangguan
45
Bab 45 Akhir Malam Mencekam
46
Bab 46 Perjalanan Pulang
47
Bab 47 Sekali Pengkhianat Tetaplah Pengkhianat
48
Bab 48 Terselamatkan Lagi
49
Bab 49 Mendapat Pertolongan
50
Bab 50 Rasakan Olehmu
51
Bab 51 Bangkitnya Sebuah Rasa
52
Bab 52 Lahiran
53
Bab 53 Kisah Juan Dan Kei
54
Bab 54 Syarat Dari Tyas
55
Bab 55 Penyesalan Yang Terlambat
56
Bab 56 Sifat Asli
57
Bab 57 Pertemuan 2 Kei
58
Bab 58 Malam Yang Menakutkan
59
Bab 59 Malam Yang Menakutkan 2
60
Bab 60 Cerita Masa Lalu
61
Bab 61 Menunjukan Jati Diri
62
Bab 62 Dendam
63
Bab 63 Masih Jadi Incaran
64
Bab 64 Menguak Cerita Lalu
65
Bab 65 Kesal
66
Bab 66 Siapa Dia
67
Bab 67 Menyamar
68
Bab 68 Wanita Dari Masa Lalu
69
Bab 69 Kisah Masa Lalu
70
Bab 70 Terbongkar
71
Bab 71 Keterlaluan
72
Bab 72 Rasakan Olehmu
73
Bab 73 Sari Melahirkan
74
Bab 74 Bertemu Alma
75
Bab 75 Ingatan
76
Bab 76 Membawa Kabur
77
Bab 77 Takdir Hidup Juan
78
Bab 78 Kembalinya Yusva
79
Bab 79 Akhir Dari Surtinah
80
Bab 80 Pertemuan
81
Bab 81 Ketukan Pintu Tengah Malam
82
Bab 82 Ketukan Pintu Tengah Malam 2
83
Bab 83 Kedatangan Nyai Sambang
84
Bab 84 Kisah Hidup Vallen
85
Bab 85 Upaya Penyembuhan
86
Bab 86 Kehidupan Kedua
87
Bab 87 Sari Sembuh
88
Bab 88 Tanda Lahir Ansar
89
Bab 89 Asal Kekuatan
90
Bab 90 Vallen Bertemu Ansar
91
Bab 91 Tertangkap Basah
92
Bab 92 Terpaksa Mengungsi
93
Bab 93 Kembali Menjadi Sasaran
94
Bab 94 Bulan Sabit Dalam Lingkaran
95
Bab 95 Sasaran Pengejaran
96
Bab 96 Telah Pergi
97
Bab 97 Kembali Lagi.
98
Bab 98 Pemakaman Anjar
99
Bab 99 Nenek Tiri
100
Bab 100 Kedatangan Syarif 1
101
Bab 101 Kedatangan Syarif 2
102
Bab 102 Cerita Tentang Nenek
103
Bab 103 Sari Galau
104
Bab 104 Kematian Sari
105
Bab 105 Pernikahan Lia
106
Bab 106 Bahaya Mengintai
107
Bab 107 Gangguan
108
Bab 108 Pertemuan
109
Bab 109 Pertarungan dua golongan
110
Bab 110 Pertarungan Sengit
111
Bab 111 Akhir Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!