"Mau apa lagi kamu, Rina??? belum puas semasa hidup kamu dan Ali menyakiti hatiku?? dan sekarang setelah matipun aku mau menakut-nakuti aku??" bentak Shasa.
"Dasar tidak tau diri kamu, Rina...hidup bikin jengkel sudah matipun kamu tetap ngeselin...pergi sana kamu...cari tuh selingkuhanmu...minggir aku mau lewat...bikin ngap pemandanganku saja kamu ini..."
Lalu tanpa menoleh lagi Sasha bergegas pergi dengan sejuta kekesalan dan kebencian dari pada rasa takut.
Sosok itu terus menangis saat Sasha pergi meninggalkannya sendiri.
Sepanjang jalan Sasha menggerutu..
"Kamu pikir aku akan takut melihat wujud jelekmu itu??? atau aku akan kasihan melihat kamu menangis, begitu?? tentu tidak...menderita lah selalu pasangan pengkhianat...jangan harap aku akan memaafkan kalian!!" sumpah Sasha.
Tak terasa sosok yang tak kelihatan yang sejak tadi mengikuti Sasha meneteskan air mata.
"Sebenci itukah kamu padaku, Sha??" lirihnya.
"Aku harus bisa mendapatkan maafnya jika tidak aku tidak akan bisa pergi dengan tenang!!" lirihnya lagi.
Sasha terus berlari pulang kerumah dengan napas yang tersengal-sengal. Sungguh rasa benci telah mengalahkan ketakutannya.
Jika tadi yang dia lihat itu hanya roh dari Rina sudah tentu akan dia hajar habis-habisan seseorang yang telah menorehkan luka di hatinya.
"Bu...ini bumbu penyedapnya!!" kata Sasha.
"Kamu kenapa nak??? kamu lari ya...kok seperti orang marathon begitu??" kata ibu Ratna.
"Tadi kan sudah ibu bilang naik motor aja, kamu malah memilih jalan kaki!!" kata ibunya.
"Kok napas kamu ngos-ngosan gitu??" ulang ibunya lagi.
"Habis liat hantu penasaran nangis di bawah pohon randu di ujung jalan itu!!" jawab Sasha dengan cueknya.
"Seriusan kamu lihat kuntil anak nongkrong di bawah randu itu??" kata ibu Intan kelihatan cemas.
"Sasha ngga tau bu, itu hantu atau kuntil anak atau kuntil basi, Sasha ngga peduli!!" kata Sasha lalu masuk ke kamarnya.
Di dalam kamarnya Sasha duduk termenung. Dia mengingat semua kenangan bersama Tyas, Rina dan dia. Tapi siapa sangka Rina adalah teman yang menikam dari belakang.
Lalu kenangannya bersama Ali sang mantan. Bagaimana Ali begitu memujanya dan memanjakannya, tetapi siapa menyangka itu hanya untuk menutupi kebusukan mereka.
Tangan Sasha terkepal kencang sambil menahan air matanya.
"Membusuk saja kalian di sana, dasar pasangan mesum!!" lirih Sasha.
Dia ingin berteriak mengungkapkan kekecewaannya, tapi apa kata ibunya nanti?? disangka dia kesambet karena ketemu dengan kunti pohon randu tadi.
Sasha tidak tau bahwa sosok Ali duduk ditepi pembaringannya, menatapnya dengan perasaan sedih...
"Sepertinya aku harus mendekatkam Sasha dan Yusuf supaya aku bisa berkomunikasi dengan Sasha melewati Yusuf!! lirih suara Ali.
"Tetapi mampukah aku melihat gadis yang kucintai bersama dengan laki-laki lain??"
Sambil menangis akhirnya Sasha jatuh tertidur. Ali dengan setia duduk di samping kekasihnya, membelai rambut hitam Sasha walaupun dia tidak bisa menyentuhnya.
"Tidurlah Sha...aku akan menjagamu kekasihku!!" bisiknya lembut ke telinga Sasha.
Sementara itu Tyas yang baru pulang latihan karate memacu sepedanya seperti orang kesetanan.
Tok...tok...tok
"Bude...bude...bukain Tyas pintu dong!!" teriak Tyas menggedor pintu.
"Ada apa Ty..."
Belum sempat ibunya Sasha menyelesaikan kalimatnya, Tyas sudah menerobos masuk ke dalam lalu duduk di sofa dengan wajah pucat pasi.
"Ada apa sih Yas??? kamu lihat hantu juga di ujung jalan di bawah pohon randu itu seperti Sasha tadi??" tanya budenya sambil menyodorkan segelas air putih.
Glek...glek...glek...
"Apa bude??? mba Sasha melihatnya juga??" tanya Tyas.
'Kok tumben mba Sasha keluar malam-malam, mau kemana bude??" tanya Tyas setelah dirinya agak tenang.
"Tadi bude kehabisan bumbu penyedap, mau nunggu kamu kelamaan jadi bude minta tolong Sasha untuk pergi ke warung bu Kirno!!" kata ibu Ratna.
"Terus mba Sasha naik apa kesananya?? secara itu warungkan lumayan jauh dari sini??" tanya Tyas penasaran.
"Sasha jalan kaki, padahal sudah bude anjurkan naik motor malah jalan kaki."
Ck..ck...ck
"Berani juga mba Sasha, ya!!" kata Tyas.
"Terus bude kok tau kalau mba Sasha ketemu hantu di bawah pohon randu itu??" kata Tyas lagi.
"Tau lah tadi mba kamu sendiri yang cerita ke bude kok!!" sahut budenya.
"Terus gimana tadi ekspresinya mba Sasha, bude??" kata Tyas cemas.
"Ekspresinya seperti kamu, dia juga lari dengan napas ngos-ngosan tetapi wajahnya bukan menunjukan ekspresi takut tapi lebih banyak menunjukan kebencian gitu sih bude liat!!"
"Wihhh...hebat dong mba Sasha...tetapi kok malah kebencian ya?? jangan-jangan dia mengenali wajah hantu itu??" gumam Tyas tapi masih bisa di dengar oleh ibu Ratna budenya.
"Wah yang betul aja, Yas??? kamu pikir mba kamu itu cenayang ???" kata budenya lagi.
"Apa bude??? melayang??? kata Tyas.
"Hadeuh...telingamu ini banyak kotorankah?? cenayang bukan melayang Sulistiningtyas....!!" kata bu Ratna.
Hehehe....tawa Tyas.
"Maaf bude, telinga Tyas jadi rada-rada maklum juga orang takut habis liat yang begituan...tapi ngomong-ngomong mba Sasha keren deh ngga ada takutnya sama sekali!!" seru Tyas.
"Bude masak apa?? Tyas nginep di sini aja ya bude, Tyas takut tuh hantu ngikutin Tyas sampai ke rumah...baru ayah lagi dinas keluar kota !!" kata Tyas sambil bergidik.
Penampakan hantu pohon randu tadi dia lihat sungguh-sungguh menyeramkan baginya.
"Bude masak semur ayam, kamu pergi mandi terus bangunkan mba kamu untuk makan." Kata bu Ratna.
"Memang pakde sama ayah dinas keluar kotanya berapa lama, bude??" tanya Tyas.
"Mungkin seminggu, Yas!!" jawab bu Ratna lagi.
"Waduh...bakalan seminggu juga Tyas ngga berani pulang kerumah nih!!" kata Tyas kembali bergidik
"Tapi bude, walaupun tadi Tyas takutnya setengah mati, Tyas sempat memperhatikan wajah kunti yang berlumuran darah itu, sepertinya Tyas kenal deh tapi siapa ya??" Tyas mencoba memeras otaknya untuk berpikir.
"Tapi tadi bude Ratna bilang mba Sasha pulang kerumah seperti wajah-wajah orang yang sangat membenci begitu, berarti mba Sasha kenal sama sosok hantu itu."
"Salut aku sama kakak sepupuku itu...aku boleh jadi juara karate tingkat provinsi tapi aku takut hantu...!!" Tyas meringis.
"Sedangkan mba Sasha ngga jagoan apapun, tetapi keberaniannya patut diacungkan jempol!!" kata Tyas.
"Apa itu hantunya Rina, ya??? amit...amit jabang bayi...masa sih Rina mati jadi hantu!!" sambil mandi Tyas sambil bergidik lalu mempercepat ritual mandinya.
"Waduhh...gini amat deh hidup gue...perasaan horor melulu...jadi parno gue!!" gerutu Tyas sendirian.
*
*
****Bersambung....
Jago bela diri, jago kelahi, tapi ngga jamin berani juga sama hantu😂😂
Jangan lupa mampir ya reader tercinta, like, komen, vote, favorit dan rate nya...terima kasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Hana Nisa Nisa
bagus novelnya
2023-07-22
1
💞Erra Tarmizi💞
kalau sudah benci, hantu pun ngak peduli 🤣
2023-04-07
0
Noviyanti
betul bnget
2023-03-08
0