Penyelamat

Selama hampir seminggu ini, Feli kerapkali mual dan selalu memuntahkan makanan yang tidak sesuai dengan seleranya. Obat yang diberi oleh Bidan tak cukup membantu mengatasi rasa mualnya, mungkin karena dosis yang diberikan cukup rendah sementara Feli sudah terbiasa dengan obat-obatan dosis tinggi yang ia dapat dari Dokter Spesialis.

Melihat Feli tersiksa mau tak mau membuat Faisal ikut merasa khawatir. Terlebih saat selera makan Feli menurun drastis.

"Apa kita perlu periksa ke Dokter Kandungan di kota?" tanya Faisal saat ia dan Feli tengah bersiap untuk tidur.

Feli tak menyahut, sejak Faisal membelikan kartu provider baru, ia mulai sibuk dengan gadgetnya lagi setelah sinyalnya kembali lancar. Ia mulai aktif lagi di sosmed polaroid ungu membagikan momen kesehariannya.

"Fel ..."

"Ya?"

"Gimana?" tanya Faisal lagi saat pertanyaannya tak digubris.

Feli menurunkan ponselnya dan menoleh pada Faisal yang tengah menatapnya.

"Nggak mau, ah!"

"Kenapa tidak mau? Daripada setiap pagi kamu mual-mual terus."

Feli menghela napasnya dalam. "Aku nggak mual kalo makan makanan yang manis."

"Tapi kamu juga butuh makanan yang bergizi. Apalagi kandunganmu masih muda, janin itu butuh nutrisi yang bagus untuk otaknya."

Feli kembali menolehi Faisal yang semakin cerewet akhir-akhir ini. Perkara tangan melepuh saja dia heboh berhari-hari dan meminta Bik Sum menyuapi Feli tiap kali makan.

"Aku cuma butuh healing, Kak. Aku nggak butuh ke Dokter."

"Kamu mau healing yang bagaimana? Biar aku minta Zul mengantarkanmu jalan-jalan."

"Nggak mau!!" jerit Feli tertahan.

Terakhir kali pertemuannya dengan Zul meninggalkan kenangan yang memalukan. Feli tak punya muka untuk bertemu lagi dengannya!

"Aku mau pergi kalo Kak Ical yang nyetirin!" putus Feli acuh.

Faisal tak menyahut, ia hanya menghembuskan napasnya berat. Bukan tak mau, tapi Faisal masih trauma. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia menyetir, sepertinya saat Feli masih kelas 6 SD. Dan itu berarti 7 tahun yang lalu. Sekarang Faisal sudah lupa mana pedal kopling dan mana pedal gas.

"Kenapa Kak Ical nggak pernah mau nyetir mobil? Seingatku Kak Ical bisa nyetir, kan?" selidik Feli mencoba mengingat-ingat.

"Iya, bisa. Tapi aku masih takut."

"Kenapa takut?" tukas Feli heran.

Faisal menoleh pada Feli dan mengawasinya lekat-lekat. Momen terakhir yang Faisal ingat saat ia menyetir adalah ketika ia menggendong Feli yang telah berlumuran darah. Faisal bahkan tak peduli pada luka di tubuhnya sendiri, ia berlari mencari bantuan karena waktu itu jalanan sekitarnya sepi dan mobil yang Faisal kendarai menabrak pohon dan terguling.

"Kamu tidak ingat kejadian terakhir saat aku menyetir?"

Feli menerawang, ia kemudian menggeleng. Di antara ratusan momen bersama Faisal, Feli tak bisa mengingat kejadian kecelakaan itu karena ia sempat gegar otak dan amnesia meski hanya beberapa bulan.

"Sudahlah. Tidak perlu dibahas. Tidurlah, sudah malam!" Faisal berbalik dan mematikan lampu nakas di samping ranjangnya.

Melihat Faisal seolah menyimpan sesuatu membuat Feli semakin merasa asing pada sosok suaminya itu. Faisal selalu memutus pembicaraan mereka bila membahas suatu rahasia. Apakah karena Feli tak cukup dewasa untuk berbagi masalah? Feli menghela napasnya dalam. Ia kembali menyalakan ponselnya dan berselancar di dunia maya untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

.

.

"Dasar anak nggak tahu diuntung! Pergi kamu! Pergi!!"

Feli dan Bik Sum menghentikan langkah mereka saat sore itu seorang gadis terlihat tengah dipukuli oleh orang tuanya. Tetangga mereka hanya menonton, tak ada yang melerai atau melindungi gadis itu dari pukulan dan tendangan ayahnya. Melihat penyiksaan itu, jiwa kemanusiaan Feli terpanggil. Ia merampas kresek di tangan Bik Sum lantas berlari mendekat dan melemparkan kresek berisi pisang yang tadi ia beli di pasar pada lelaki tinggi besar itu.

"Aduh!"

Lelaki tua itu merintih sakit setelah pisang-pisang itu berceceran. Ia kemudian mengedarkan pandangannya mencari siapa yang berani melemparinya dengan pisang.

Feli melirik anak gadis yang masih meringkuk ketakutan, ia lantas mendekat dan membantu gadis itu berdiri. Para tetangga yang melihat keberanian Feli sontak berdecak tak percaya.

"Heh, siapa kamu?! Jangan ikut campur, ya!" bentak lelaki itu marah.

Feli menantang tatapan mematikan lelaki itu tak kalah tajam. "Namaku Felinova. Aku istri Pak Faisal, pemilik semua perkebunan teh di desa ini!"

Wajah lelaki itu nampak terkejut. Ia kemudian menoleh pada putrinya yang kini bersembunyi di belakang tubuh Feli.

"Ajeng! Ayo masuk! Buatkan lagi kopi yang manis untuk Bapak!"

Gadis bernama Ajeng itu masih tak bergerak, ia menarik sedikit ujung dress yang Feli kenakan. Dari gelagatnya yang sangat ketakutan, Feli yakin bila bukan sekali ini gadis seusianya ini disiksa.

"Ajeng! Masuk! Atau Bapak hajar lagi kamu!"

"Heh, beraninya ngancem sama anak kecil! Jangan kamu pikir perbuatanmu ini nggak bisa diproses hukum ya!"

"Pergi kamu, jangan ikut campur urusan kami!" Lelaki itu mendekat dan hendak menarik putrinya namun Feli lebih dulu menghalangi dengan tubuhnya.

Bik Sum yang menyaksikan kejadian menegangkan itu hanya bisa komat-kamit ketakutan. Ia tahu Non Felinya sangat pemberani, tapi melawan lelaki kekar seperti itu pasti tidak mudah!

"Berani kamu, ya!?" Tangan lelaki tua itu terangkat hendak memukul Feli.

"Berani kamu sentuh kulitku sedikit saja, aku pastikan tanganmu berpindah jadi kaki!" ancam Feli tak gentar.

Ajeng bergidik ketakutan, ia semakin merapatkan tubuhnya di belakang Feli. Meskipun dalam hatinya merasa takut, namun Feli berusaha terlihat tenang dan berani.

Beberapa tetangga masih saja melihat kegaduhan itu tanpa berani mendekat. Tanpa Feli sadari, salah seorang dari mereka menghubungi Faisal dan melaporkan kejadian sore ini.

"Kamu ... Brengsek! Ayo Ajeng, masuk!" Lelaki itu berhasil menarik lengan putrinya dan menyeretnya masuk.

"Nggak mau, Pak. Lepasin! Tolong saya, Mbak ..." Ajeng menatap sendu pada Feli untuk meminta pertolongan.

Sudah terlanjur basah, Feli berlari dan menghalangi jalan lelaki tua itu. "Lepasin dia!"

"Pergi kamu! Jangan ikut campur!"

"Lepasin dia atau aku bom rumahmu!"

"Berani kamu ya! Mentang-mentang orang kaya!"

"Aku nggak pernah takut sama orang jahat kaya kamu! Beraninya cuma sama anak gadis yang lemah," kecam Feli marah.

"Kamu ..." Tangan lelaki itu kembali terangkat, ia melepas cekalannya di tangan Ajeng.

Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Ajeng sontak berlari begitu tangannya terlepas. Ia pergi sejauh mungkin karena takut ditangkap lagi oleh Bapaknya.

"Ajeng! Kembali kamu!" teriak lelaki itu murka.

Feli tersenyum lega, lelaki itu kembali menatapnya tajam dengan napas naik turun.

"Kamu akan berurusan denganku!"

"Boleh, siapa takut!" tantang Feli.

Lelaki itu beringsut pergi dan masuk ke dalam rumahnya.

Brak.

Pintu ditutup dengan keras. Bersamaan dengan itu para tetangga berlarian menghampiri Feli yang tiba-tiba tersungkur lemas dan tak sadarkan diri.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ami batam

Ami batam

kyk ny kandungan ny felli lemah dia tidak boleh terlalu capek

2023-01-14

0

Ami batam

Ami batam

trauma mendalam rupanya bagi Faisal

2023-01-14

0

Ami batam

Ami batam

naik Grab saja Faisal lebih aman dan km sama felli bisa duduk di belakang dg nyaman 😊

2023-01-14

1

lihat semua
Episodes
1 Dosa Terindah??
2 Marah Besar
3 Sah!!
4 Sekamar
5 Jenuh Melanda
6 Alasan dibalik Senyuman
7 Berteman?
8 Pertengkaran Pertama
9 Sidak Papa
10 Namaku Sarah
11 Morning Sickness
12 Ngidam
13 Penyelamat
14 Sok Jagoan
15 Jangan Khawatirkan Hari Esok
16 Teman Baru
17 Cemburu
18 Pengagum Rahasia
19 Menjaga Jarak
20 Visual Cast
21 Antarkan Aku Pulang ke Kota
22 Tendangan Kecil
23 Tatapan Mematikan
24 Tak Ada Titik Temu
25 Utamakan Kebahagiaanmu
26 Penampilan Baru
27 Pulang ke Rumah Kita
28 Apapun Kulakukan Untukmu
29 Pelukan
30 Aku Sayang Kalian
31 Selamat Pagi!
32 Pasangan Bucin
33 Hari yang Semakin Indah
34 Kamu yang Tercantik
35 Dari Hati ke Hati
36 Teman Baru
37 Teman Baru II
38 Give Away
39 Waktu Berlalu
40 Kamu Lebih Penting
41 Tolong, Selamatkan Anakku!
42 Hello, Baby!
43 Pengumuman Pemenang Give Away
44 Kesal Padamu!
45 Mirip Denganku?
46 Maafkan Aku ...
47 Nama Bayi Kita
48 Aqiqah & Selapanan
49 Hasrat Terpendam
50 Pengait Sialan!
51 Aku yang Terakhir
52 Perayaan Ulang Tahun
53 Dia Kembali
54 Alasan Menghilang
55 Aku Papanya!
56 Aku Suaminya!!
57 Maafkan aku, Feli.
58 Pergi Begitu Saja
59 Papa?
60 Kita Pergi
61 30 Hari Kemudian
62 Pergilah Bersamanya
63 Ikatan Batin
64 Mencari Bersama
65 Dari Hati ke Hati
66 Cepatlah Sembuh
67 Takdir
68 Putriku Sayang
69 Pergilah Bersamanya
70 Selayaknya Keluarga
71 Pulang
72 Selamat!
73 Terima Kasih, Feli!
74 Bukan Suami Pengganti
75 I Love You, Mr. CEO
76 Promote
77 Promote New Story!
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Dosa Terindah??
2
Marah Besar
3
Sah!!
4
Sekamar
5
Jenuh Melanda
6
Alasan dibalik Senyuman
7
Berteman?
8
Pertengkaran Pertama
9
Sidak Papa
10
Namaku Sarah
11
Morning Sickness
12
Ngidam
13
Penyelamat
14
Sok Jagoan
15
Jangan Khawatirkan Hari Esok
16
Teman Baru
17
Cemburu
18
Pengagum Rahasia
19
Menjaga Jarak
20
Visual Cast
21
Antarkan Aku Pulang ke Kota
22
Tendangan Kecil
23
Tatapan Mematikan
24
Tak Ada Titik Temu
25
Utamakan Kebahagiaanmu
26
Penampilan Baru
27
Pulang ke Rumah Kita
28
Apapun Kulakukan Untukmu
29
Pelukan
30
Aku Sayang Kalian
31
Selamat Pagi!
32
Pasangan Bucin
33
Hari yang Semakin Indah
34
Kamu yang Tercantik
35
Dari Hati ke Hati
36
Teman Baru
37
Teman Baru II
38
Give Away
39
Waktu Berlalu
40
Kamu Lebih Penting
41
Tolong, Selamatkan Anakku!
42
Hello, Baby!
43
Pengumuman Pemenang Give Away
44
Kesal Padamu!
45
Mirip Denganku?
46
Maafkan Aku ...
47
Nama Bayi Kita
48
Aqiqah & Selapanan
49
Hasrat Terpendam
50
Pengait Sialan!
51
Aku yang Terakhir
52
Perayaan Ulang Tahun
53
Dia Kembali
54
Alasan Menghilang
55
Aku Papanya!
56
Aku Suaminya!!
57
Maafkan aku, Feli.
58
Pergi Begitu Saja
59
Papa?
60
Kita Pergi
61
30 Hari Kemudian
62
Pergilah Bersamanya
63
Ikatan Batin
64
Mencari Bersama
65
Dari Hati ke Hati
66
Cepatlah Sembuh
67
Takdir
68
Putriku Sayang
69
Pergilah Bersamanya
70
Selayaknya Keluarga
71
Pulang
72
Selamat!
73
Terima Kasih, Feli!
74
Bukan Suami Pengganti
75
I Love You, Mr. CEO
76
Promote
77
Promote New Story!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!