Marah Besar

"Dasar, Anak Nakal! Kamu mau menambah dosamu dengan menggugurkan janin itu, huh!?"

Feli mengusap air matanya dengan kasar, ia menatap Papinya dengan tajam. "Feli nggak punya pilihan lain, Pi! Feli nggak mau hamil!"

Handoko menghembuskan napasnya dengan geram. "Tidak mau hamil tapi mau enaknya saja! Dasar anak muda jaman sekarang! Panggil Jonas kemari sekarang juga!!" titahnya emosi.

"Jonas ... menghilang, Pi."

"Apa!?"

Feli menunduk takut. Maminya berdiri di ujung kamar dengan air mata berurai dan ingus meleleh, ia kehabisan kata-kata dan sangat syok saat mengetahui bila putri yang ia bangga-banggakan di depan teman-teman sosialitanya mendadak hamil tanpa suami! Apa kata dunia coba kalo sampai teman-teman julidnya itu tahu! Mau disembunyikan di mana lagi mukanya yang sudah dipermak habis-habisan di Korea.

"Papi akan cari dia sampai dapat dan menyeretnya kemari untuk menikahimu!"

Namun nyatanya, dua minggu berlalu begitu saja tanpa ada kabar apapun dari Jonas. Pun begitu, Papinya tak dapat menemukan keberadaan Jonas yang baru setahun ini tinggal di Indonesia.

Sartika, Mama Feli, masih tak sanggup keluar rumah setelah kejadian itu. Ia merasa sangat malu, merasa sangat ketakutan. Bagaimana nasib putrinya bila sampai Jonas tak ditemukan?

"Pi, kita harus segera menikahkan Feli," rengek Sartika saat sore itu mereka duduk santai di taman rumah. Di wajah wanita berusia di penghujung lima puluhan itu tengah terpasang masker anti aging setebal buku kamus bahasa Inggris.

"Papi tahu, Mi. Tapi Jonas belum ketemu! Papi sampai sewa detektif buat mengintai apartemen dia, tapi Jonas nggak pernah pulang sejak terakhir kali keluar bersama Feli. Papi khawatir Jonas sengaja melarikan diri."

Sartika menghela napasnya dalam sembari menepuk-nepuk maskernya yang mulai mengering, ia mulai menerawang untuk berpikir. Ia tak ingin berita kehamilan Feli sampai menyebar, tapi ia juga tak mau Feli menjalani kehamilannya seorang diri.

"Andai Feli tahu seberapa sulitnya kita mendapatkan dia dulu, pasti dia tidak akan gegabah untuk menggugurkan kandungannya," lirih Handoko sedih.

Mendapatkan Feli?? Sartika menolehi suaminya dengan pandangan mata berbinar. Aha, dia ada ide cemerlang!

"Pi, gimana kalo kita nikahkan Feli dengan Faisal!" usul Sartika sembari mengacungkan jari telunjuknya.

Handoko terbelalak, ia menolehi istrinya dengan tatapan tak percaya. "Mi, Faisal masih anak kita juga!"

"Tapi Faisal dan Feli nggak ada hubungan darah, Pi! Mereka masih sah untuk menikah. Toh sampai hari ini Faisal juga belum punya pacar, kan!?"

Handoko menghembuskan napasnya berat. Sartika ada benarnya juga, diusianya yang sudah kepala tiga Faisal memang belum tertarik untuk menikah. Sudah berkali-kali Handoko memintanya untuk mengakhiri masa lajang namun Faisal selalu memiliki banyak alasan untuk menolak. Mungkinkah ini pertanda bila Feli adalah jodoh putra asuhnya itu? Akh, tidak ... tidak!

"Setidaknya Faisal anak yang baik dan jelas-jelas menyayangi Feli, Pi. Mami nggak mau Feli menikah dengan pria sembarangan!" Sartika mulai manyun.

Pikiran Handoko perlahan mulai terbuka, Sartika benar, Feli tidak boleh menikah dengan orang sembarangan dan lagi mereka harus bergerak cepat sebelum kandungan Feli semakin besar dan membuat orang lain curiga.

"Ya sudah, tolong ambilin ponsel Papi di dalam, Papi akan telefon Faisal dulu!"

.

.

Di sebuah bangunan bertingkat, ratusan kilometer dari Ibukota. Seorang lelaki nampak merenung di balkon sembari menatap lurus ke arah matahari yang mulai turun ke peraduannya. Faisal Ramadhan, demikian orang-orang mengenalnya. Berusia matang 34 tahun namun masih betah menyendiri. Tidak, tepatnya bukan menyendiri tapi mengasingkan diri.

Puluhan tahun yang lalu, dia diadopsi oleh sepasang suami istri yang datang ke Panti Asuhan tempatnya tinggal. Faisal dibesarkan dengan sangat baik oleh mereka, disekolahkan di sekolah Internasional dan mendapat fasilitas terbaik, disayangi dengan sepenuh hati. Namun begitu, masih ada satu sisi kosong di salah satu bilik hati Faisal, tepatnya di bilik kesepian. Mungkin ia disayangi dan diperhatikan, namun Faisal masih merasa minder untuk mengaku sebagai anak dari keluarga Handoko Barata hingga membuatnya selalu mengurung diri dan menjadi semakin kesepian.

Usai menyelesaikan kuliahnya, Faisal memilih untuk menepi. Beruntung Handoko memiliki Perkebunan Teh, jadilah Faisal yang menghandle Perkebunan itu sementara Handoko fokus mengelola Pabrik Teh di kota.

"Bisakah kamu menyempatkan datang ke kota, Sal? Papi ingin membahas sesuatu denganmu besok."

Permintaan Handoko kembali terngiang di telinga Faisal. Tak biasanya Handoko memaksanya untuk datang di hari kerja seperti ini, pasti telah terjadi sesuatu yang genting.

Dengan wajahnya yang selalu datar dan dingin tanpa ekspresi, Faisal mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan menghubungi nomor salah satu karyawannya.

"Halo, Pak Faisal."

"Halo, Zul. Besok pagi aku minta tolong antarkan aku ke kota. Bisa, kan?"

.

.

Brak.

Feli menutup pintu kamarnya dengan kasar, tak berapa lama pintu itu kembali dibuka dari luar oleh Handoko.

"Hanya ini satu-satunya cara agar anakmu punya status yang jelas, Feli!"

"Tapi Feli nggak mau menikah sama Kak Ical, Pi! Masih banyak pria lain di luaran sana, tapi kenapa harus Kak Ical??"

"Papi tidak mau kamu menikah dengan lelaki sembarangan! Cukup Jonas saja yang mengecewakan Papi, Papi tidak mau kamu salah memilih lagi." Handoko melipat tangannya di dada.

Feli mengepalkan tangannya untuk menahan diri dari emosinya yang meluap-luap. Selera makannya telah lenyap bersamaan dengan kabar buruk yang baru saja ia dengar dari Papinya. Kabar yang akan merubah statusnya dari seorang adik menjadi istri!

"Lagipula Papi sudah memikirkan hal ini dengan matang. Kamu dan Faisal tidak ada hubungan darah, jadi pernikahan kalian tidak akan melanggar norma agama!"

Feli mendengus kesal. Menikah dengan Faisal? Hahaha ... yang benar saja! Meskipun dia hanya sebentar mengenal kakak asuhnya itu, tapi Feli bisa mengingat dengan jelas betapa dingin, kuno dan kakunya sikap Faisal.

"Feli nggak mau! Mending Feli gugurin janin ini daripada harus menikah sama Kak Ical! Kak Ical adalah lelaki terakhir yang ada dipikiran Feli seandainya stok pria di muka bumi ini punah!"

"Feli! Jaga mulutmu! Papi tidak pernah mengajarimu merendahkan orang seperti itu!" sentak Handoko marah.

Feli membuang muka, ia bersedekap dan menantang tatapan Handoko yang semakin tajam.

"Kalo Papi mau nikahin Feli sama Kak Ical, mending Feli mati sekalian!"

"Kamu ..." Handoko melotot geram, ia merasa sesuatu seolah menghantam dada sebelah kirinya. Untuk sesaat Handoko menarik napasnya yang tiba-tiba terasa sesak.

Feli yang melihat gelagat mencurigakan Papinya mulai cemas. Napas Handoko semakin tersengal-sengal, ia terlihat pucat dan mencengkram erat dada sebelah kirinya.

"Papi!!" teriak Feli panik. Ia berlari menghampiri Papinya dan menahan tubuh besar itu dengan sekuat tenaga.

"Toloooong, Mami!! Papi pingsan!! Mamiiiiii ...."

...****************...

Terpopuler

Comments

meE😊😊

meE😊😊

ckk... dsar si fely.. faisal jg blm tntu mau kali sma kmu..
aplg hrus brtnggungjwab atas ap yg tdk dia lakukan

2023-08-14

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

dasar anak durhaka..malah semena2..yg jd korban malah faisal

2023-07-01

0

lovely

lovely

Faisal kena getahnya kasian 🥴

2023-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Dosa Terindah??
2 Marah Besar
3 Sah!!
4 Sekamar
5 Jenuh Melanda
6 Alasan dibalik Senyuman
7 Berteman?
8 Pertengkaran Pertama
9 Sidak Papa
10 Namaku Sarah
11 Morning Sickness
12 Ngidam
13 Penyelamat
14 Sok Jagoan
15 Jangan Khawatirkan Hari Esok
16 Teman Baru
17 Cemburu
18 Pengagum Rahasia
19 Menjaga Jarak
20 Visual Cast
21 Antarkan Aku Pulang ke Kota
22 Tendangan Kecil
23 Tatapan Mematikan
24 Tak Ada Titik Temu
25 Utamakan Kebahagiaanmu
26 Penampilan Baru
27 Pulang ke Rumah Kita
28 Apapun Kulakukan Untukmu
29 Pelukan
30 Aku Sayang Kalian
31 Selamat Pagi!
32 Pasangan Bucin
33 Hari yang Semakin Indah
34 Kamu yang Tercantik
35 Dari Hati ke Hati
36 Teman Baru
37 Teman Baru II
38 Give Away
39 Waktu Berlalu
40 Kamu Lebih Penting
41 Tolong, Selamatkan Anakku!
42 Hello, Baby!
43 Pengumuman Pemenang Give Away
44 Kesal Padamu!
45 Mirip Denganku?
46 Maafkan Aku ...
47 Nama Bayi Kita
48 Aqiqah & Selapanan
49 Hasrat Terpendam
50 Pengait Sialan!
51 Aku yang Terakhir
52 Perayaan Ulang Tahun
53 Dia Kembali
54 Alasan Menghilang
55 Aku Papanya!
56 Aku Suaminya!!
57 Maafkan aku, Feli.
58 Pergi Begitu Saja
59 Papa?
60 Kita Pergi
61 30 Hari Kemudian
62 Pergilah Bersamanya
63 Ikatan Batin
64 Mencari Bersama
65 Dari Hati ke Hati
66 Cepatlah Sembuh
67 Takdir
68 Putriku Sayang
69 Pergilah Bersamanya
70 Selayaknya Keluarga
71 Pulang
72 Selamat!
73 Terima Kasih, Feli!
74 Bukan Suami Pengganti
75 I Love You, Mr. CEO
76 Promote
77 Promote New Story!
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Dosa Terindah??
2
Marah Besar
3
Sah!!
4
Sekamar
5
Jenuh Melanda
6
Alasan dibalik Senyuman
7
Berteman?
8
Pertengkaran Pertama
9
Sidak Papa
10
Namaku Sarah
11
Morning Sickness
12
Ngidam
13
Penyelamat
14
Sok Jagoan
15
Jangan Khawatirkan Hari Esok
16
Teman Baru
17
Cemburu
18
Pengagum Rahasia
19
Menjaga Jarak
20
Visual Cast
21
Antarkan Aku Pulang ke Kota
22
Tendangan Kecil
23
Tatapan Mematikan
24
Tak Ada Titik Temu
25
Utamakan Kebahagiaanmu
26
Penampilan Baru
27
Pulang ke Rumah Kita
28
Apapun Kulakukan Untukmu
29
Pelukan
30
Aku Sayang Kalian
31
Selamat Pagi!
32
Pasangan Bucin
33
Hari yang Semakin Indah
34
Kamu yang Tercantik
35
Dari Hati ke Hati
36
Teman Baru
37
Teman Baru II
38
Give Away
39
Waktu Berlalu
40
Kamu Lebih Penting
41
Tolong, Selamatkan Anakku!
42
Hello, Baby!
43
Pengumuman Pemenang Give Away
44
Kesal Padamu!
45
Mirip Denganku?
46
Maafkan Aku ...
47
Nama Bayi Kita
48
Aqiqah & Selapanan
49
Hasrat Terpendam
50
Pengait Sialan!
51
Aku yang Terakhir
52
Perayaan Ulang Tahun
53
Dia Kembali
54
Alasan Menghilang
55
Aku Papanya!
56
Aku Suaminya!!
57
Maafkan aku, Feli.
58
Pergi Begitu Saja
59
Papa?
60
Kita Pergi
61
30 Hari Kemudian
62
Pergilah Bersamanya
63
Ikatan Batin
64
Mencari Bersama
65
Dari Hati ke Hati
66
Cepatlah Sembuh
67
Takdir
68
Putriku Sayang
69
Pergilah Bersamanya
70
Selayaknya Keluarga
71
Pulang
72
Selamat!
73
Terima Kasih, Feli!
74
Bukan Suami Pengganti
75
I Love You, Mr. CEO
76
Promote
77
Promote New Story!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!