Bab. 3. Menjadi Pengganti

"Sepertinya kecelakaan itu bukan hanya membuat kamu amnesia ya, tapi juga membuat kamu menjadi cerewet dan mulai kurang ajar sampai berani nyuruh-nyuruh gue ngambil minum buat Lo. Untung saja ada kakek, kalau tidak sudah ku tonjok bibir tipis mu itu. Asal kau tahu kita hanya menikah karena bisnis jadi jangan sok dekat denganku ataupun berusaha menjadikan aku sebagai istrimu," imbuh Anggi

"Ok aku mengerti," jawab Indra kemudian segera beranjak dari ranjangnya

Pria itu kemudian berdiri diatas balkon kamarnya sambil menatap rembulan yang bersinar terang malam itu.

"Kenapa Ingatan itu selalu muncul. Apa benar aku mengalami kecelakaan atau ada seseorang yang berusaha membunuh ku. Karena aku tidak berada di jalanan malam itu tapi aku berada di parkiran sebuah apotek, jadi mustahil ada seorang pengemudi yang menabrak ku jika tidak disengaja??" ucap Indra

Ia kemudian memejamkan matanya dan mulai mencari ingatan Indra tentang kecelakaan itu.

Kembali ia melihat sebuah mobil melaju dengan kencang dan kemudian menabraknya hingga tubuhnya terhempas ke jalanan.

Ia mengepalkan tangannya saat membandingkan kejadian yang dialaminya dengan keterangan dari istrinya. Kini Indra mulai yakin jika ia tidak mengalami kecelakaan tapi ada seorang yang berusaha membunuhnya.

Malam itu juga ia bergegas menuju ke apotek untuk memastikan jika alibinya tidak salah.

Saat ia hendak membuka pintu tiba-tiba Cailen langsung menghadangnya.

"Mau kemana lo malam-malam gini!" tanya Ranu menjegal langkahnya

"Bukan urusan lo, minggir!" jawab Indra kemudian menyingkirkan tangan Cailen

"Wah ... sepertinya kau memang benar-benar amnesia hingga berani melawan kakak mu sendiri," ucap Cailen

Ia kemudian mengangkat tangannya berusaha menghajar adik iparnya tersebut, namun Indra dengan sigap langsung menangkap tangannya dan memelintirnya hingga ia berteriak kesakitan.

"Aaaarrgh!!" teriaknya membuat semua orang langsung keluar dari kamarnya untuk melihatnya

"Ada apa sih malam-malam gini pada berisik!" seru Laila

Wanita itu begitu terkejut saat melihat Indra memelintir lengan putra sulungnya.

"Apa yang kau lakukan pada putraku!" seru wanita itu

Indra segera melepaskan tangan Cailen saat melihat ibu mertuanya.

"Aku hanya memberinya sedikit pelajaran karena ia berusaha menghajar ku," jawab Indra begitu dingin

Sementara itu Anggi yang mendengar keributan di ruang tamu segera turun untuk melihat apa yang terjadi.

Wanita itu tersenyum saat melihat suaminya menjawab pertanyaan ibunya dengan begitu lugas.

"Ternyata kecelakaan itu ada untungnya juga ya, sekarang suamiku gak cupu lagi tapi jadi suhu!" seru Anggi membuat semua orang langsung menoleh kearahnya

"Maaf sudah membuat kalian terbangun, kalau begitu aku pamit ke apotek dulu," ucap Indra kemudian berlalu pergi

Cailen segera memberikan jalan dan membukakan pintu untuknya.

Cailen yang ketakutan Owen akan mendapatkan kembali ingatannya setelah pergi ke apotek membuat ia langsung mengikutinya.

Setibanya di apotek, Indra segera turun dan memeriksa halaman parkir apotek itu.

"TKP nya sudah bersih, sepertinya seseorang sengaja membersihkannya agar tidak seorangpun menemukan barang bukti di sini,"

Tatapan Indra terhenti pada sebuah kamera cctv apotek.

Ia kemudian masuk kedalam apotek dan meminta salinan rekaman cctv dihari ia mengalami kecelakaan.

"Mereka bahkan sudah menghilangkan rekaman cctv nya. Tapi aku yakin tidak ada kejahatan yang tak meninggalkan jejak. Aku yakin bisa menemukan sesuatu di sini dan membuktikan jika aku benar-benar di bunuh,"

Ia kemudian melihat sebuah toko kelontong di seberang jalan. Meskipun sebuah toko kecil siapa sangka jika toko itu dilengkapi kamera cctv oleh pemiliknya untuk mengantisipasi tindak kriminal yang marak terjadi di tempat itu.

Indra segera menghampiri sang pemilik toko dan meminta salinan rekaman CCTV tokonya. Sang pemilik toko yang mengenal baik Owen langsung memberikan rekaman CCTV nya kepadanya.

Melihat Indra berhasil menemukan bukti kejahatan yang dilakukan olehnya membuat Cailen segera membuang mobil yang dipakai untuk menabrak Owen.

Ia bergerak cepat menghilangkan barang bukti agar tak terciduk polisi.

Pagi harinya keluarga Atmaja dikejutkan dengan kedatangan polisi yang mendatangi mereka dengan membawa surat penangkapan untuk Surya Atmaja.

Laila langsung berteriak histeris saat melihat suaminya di giring oleh polisi.

"Jangan bawa suamiku, aku yakin kalian salah tangkap orang. Suamiku tidak mungkin berusaha membunuh orang. Jangankan membunuh orang bahkan membunuh semut pun ia tak berani," ujar Laila

"Maaf Nyonya, kami tetap harus membawa Tuan Surya Atmaja ke kantor polisi untuk penyidikan lebih lanjut. Jika anda hendak membelanjakannya sebaiknya silakan bawa pengacara anda ke kantor polisi," jawab salah seorang polisi kemudian membawanya pergi

Semua anggota keluarga Atmaja begitu terkejut saat mengetahui jika ayah mereka menjadi tersangka dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap Owen sang menantu.

Laila yang murka segera menghampiri Owen yang masih tertidur di kamarnya.

Ia langsung menarik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya membuat pria perlahan membuka matanya.

"Bangun!" seru Laila

Indra segera bangun dan duduk di tepi ranjangnya.

"Wah kau benar-benar sudah gila, kemarin kau menggemparkan kami dengan pura-pura mati sekarang kau kembali mengguncang keluarga ini dengan melaporkan ayahmu sebagai pelaku percobaan pembunuhan terhadap dirimu," ujar Laila melemparkan selimut ke wajah pria itu

Sial, kenapa aku begitu kesal kepadanya, andai saja kau bukan seorang wanita mungkin aku sudah menghajarnya.

"Oi!!" seru Laila saat mengetahui Owen mengacuhkannya.

"Apa otakmu sudah tak waras lagi hingga tega memfitnah ayah mertua mu sebagai seorang pembunuh, asal kau tahu saat kejadian ia sedang makan malam bersama ku, jadi mana mungkin dia menabrak mu. Kau tahu bukan jika selama ini hanya ayahmu yang selalu peduli padamu, dia yang selalu membelamu saat kau di rundung oleh saudara-saudara iparmu, lalu apa balasan mu, kau malah menjebloskannya ke penjara. Dasar anak durhaka!" seru Laila kemudian mengeluarkan sumpah serapahnya

Mendengar makian sang ibu mertua membuat Indra segera keluar dan meninggalkan wanita itu di kamarnya.

"Aarrgghhh, dasar brengsek!!" seru Laila begitu geram

Mendengar sang ayah mertua di tangkap polisi membuat Indra segera menjenguknya ke lapas.

Sang ayah terlihat sedikit kesal saat mengetahui sang menantu mengunjunginya.

"Untuk apa kau datang menemui ku?" tanya Surya

"Aku hanya ingin memastikan apa benar polisi salah tangkap atau tidak," jawab Indra

"Apa maksud mu?" tanya Surya

"Jika memang ayah memang tidak bersalah kenapa ayah diam saja dan tidak mengatakan kepada polisi kalau bukan ayah pelakunya?" jawab Indra

"Apa kau masih belum mengerti kenapa aku melakukan hal ini?"

"Kau tahu betul jika aku menyangkal dan mengatakan kebenarannya maka semua orang akan tahu aib keluarga kita, dan itu bisa berakibat fatal terhadap perusahaan kita. Jadi biarlah aku yang akan pengganti, biar aku mengakui semuanya untuk menjaga nama baik keluarga kita dan tentunya Atmajaya Corporation," jawab Surya

Terpopuler

Comments

Δλcαητεrrα Sλοvνοvνα

Δλcαητεrrα Sλοvνοvνα

lanjut aja,,,

2023-01-14

0

Δλcαητεrrα Sλοvνοvνα

Δλcαητεrrα Sλοvνοvνα

tanpa dasar cinta yaa?

2023-01-14

0

#manusiabiasa

#manusiabiasa

apa yang terjadi pada setiap orang temukan

2023-01-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!