Bab 20. Indra

Karena penasaran dengan istrinya, diam-diam pria itu kemudian mengikuti kemana wanita itu pergi.

Meskipun mustahil bagi Indra untuk mengejar Anggini tetap saja tak membuat pria itu mengurungkan niatnya untuk mengejar istrinya itu.

Ia melesatkan mobilnya dengan kecepatan maksimal untuk mencari wanita itu.

Indra baru ingat jika dirinya telah memasang kamera pelacak di kancing baju Istrinya.

Ia kemudian membuka ponselnya dan segera melacak keberadaan Anggini.

"Ternyata dia ada di pusat kota," Indra segera memutar mobilnya menuju pusat kota.

Hanya butuh waktu setengah jam ia sudah menemukan mobil Anggini.

"Ketemu juga," lelaki itu segera turun dan memeriksa mobil Anggini

Mengetahui wanita itu tidak ada dalam mobilnya membuat ia langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Anggi.

"Aarrgghhh!!" Anggini mengerang kesakitan saat tendangan Asura berhasil mendarat di ulu hatinya.

Mendengar suara teriakan dari atas gedung membuat Indra langsung menoleh keatas gedung.

Saat melihat beberapa orang menyerang Anggini dan Eliot membuat pria itu segera mencari jalan masuk menuju roof top gudang.

Setibanya di sana pria itu berdiri memandangi istrinya yang begitu mahir menggunakan ilmu beladiri..

"Ternyata benar yang dikatakan pemuda itu. Istriku dalam bahaya,"

Melihat Bulan juga ada di tempat itu membuat Ia semakin bingung saat melihat kedua wanita itu begitu kuat hingga mampu mengalahkan puluhan anak buah Asura.

Ia terperanjat saat melihat puluhan Iblis menyerang Anggini.

"Mahluk apa itu, Kenapa aku seperti pernah melihatnya,"' kenang Ibdra

Saat melihat sosok Asura yang menyeramkan, tiba-tiba ingatan Indra saat menghadapi Taraka Asura mulai muncul dalam benak Indra.

Tiba-tiba ia merasa dirinya berada di tengah-tengah medan perang.

Ia bahkan bisa melihat dengan jelas bagaimana seorang pria menghabisi ribuan tentara Asura di Medan perang..

"Siapakah lelaki kuat itu, bagaimana ia bisa mengalahkan para monster itu hanya dengan sekali pukul!" seru Indra tampak terpukau dengan kemampuan beladiri sang Dewa Perang

Tiba-tiba sebuah tombak melesat kearahnya membuat pria itu langsung menutup matanya. Namun tiba-tiba semuanya menjadi gelap sehingga membuat Indra segera membuka matanya. Saat itulah ia melihat tombak asura melesat dengan cepat kearah Anggini.

Seperti merasa De Javu Indra pun melakukan apa yang dilakukan sang kesatria yang selalu muncul dalam ingatannya.

Ia segera melompat dan menahan serangan dengan menggunakan telapak tangannya. Seketika tombak itu berhenti dan terbelah hingga jatuh ke tanah.

Meskipun hal itu membuat sang Iblis tertawa melihatnya.

"Lihat ini, siapa pria tampan ini. Meskipun kau tampak seperti manusia biasa tapi kenapa aku mencium aroma dewa dalam dirimu," ujar sang Asura kemudian berjalan mengitari Indra.

Seketika mata Asura membelalak mendengar nama pemuda itu.

"Indra??" ucap Anggi tak percaya melihat Indra di tempat itu

"Indra?, apa benar kau Indra sang dewa perang itu, apa benar kau adalah Indra yang membunuh Taraka Asura?" tanya Asura menyeringai

"Hahahaha, mustahil...tidak mungkin seorang Indra terperangkap dalam tubuh manusia!" seru Asura tertawa terbahak-bahak

"Sebaiknya kalian pergi dari sini, biar aku yang akan menghadapi para iblis itu," ucap Indra

Mendengar ucapan pria itu kembali membuat Asura menertawakannya.

"Kau pikir siapa dirimu anak muda, kau kira karena sudah bisa menghancurkan tombak saktiku kau bisa membunuhku, jangan mimpi anak muda!" seru Asura

"Tertawalah sepuas hatimu sebelum aku mengirim mu ke Neraka!!"

Kenapa dia berkata seperti itu, Apa mungkin dia sudah mengingat semuanya, tapi bagaimana mungkin?

Mendengar ancaman Indra membuat Asura seketika menghentikan tawanya dan melangkah mendekatinyan

"Wah ternyata kau seorang kesatria rupanya, baiklah aku lebih suka jika berhadapan dengan seorang pria seperti dirimu dari pada melawan para wanita lemah itu!" seru Asura kemudian menyuruh para anak buahnya untuk menyerang Indra

Melihat para Iblis mengepung Indra membuat Anggini segera bangun dan berusaha melindungi lelaki itu dari serangan iblis yang berusaha membunuhnya.

Namun siapa sangka Indra justru dengan mudah membantai para iblis itu hanya dengan waktu singkat. Tentu saja hal itu membuat sang Asura murka.

Ia kemudian menangkap Nebula dan menjadikannya sandera.

"Lepaskan anak buahku atau aku akan membunuh peri bulan ini!" ancam Asura melingkarkan belatinya di leher Nebula

"Kau tahu kan apa yang akan terjadi jika seorang peri bulan tewas di tangan sang Iblis!!" seru Asura

Anggi segera melemparkan anak buah Asura dan meminta Indra untuk menyerah.

Meskipun ia bisa mengalahkan sang Iblis namun wanita itu tidak mau membuat gempar negeri kayangan karena mengetahui kematian sang peri di tangan Iblis. Ia tidak mau perang besar antara Dewa dan Iblis kembali pecah hanya karena seorang peri bulan.

"Lepaskan dia sekarang!" hardik Anggi

"Hahahahah!!" sang Iblis tertawa mendengar ancaman Anggini

"Rupanya kau masih saja bodoh Anggini, pantas saja dewa menghukum mu, ternyata kau tidak bisa belajar dari kesalahan mu dulu,"

Asura kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Anggini dan Indra.

"Kau boleh membunuh ku, tapi jangan sentuh dia!" seru Anggi saat para Iblis itu mulai menyerang Indra

"Kenapa, apa kau menyukai manusia itu??" tanya iblis itu terkekeh

Ia begitu menikmati saat anak buahnya menyiksa Anggini dan Eliot.

Karena penasaran dengan sosok Indra sang Iblis pun mendekatinya.

"Kenapa wajahmu begitu familiar, apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Asura

"Tentu saja, iblis seperti dirimu pasti selalu melihat ku dalam setiap mimpimu," jawab Indra membuat sang Iblis kembali tertawa

Ia kemudian mencengkram leher pria itu dan mendorongnya hingga ke tepi gedung

"Kita lihat saja siapa yang akan melihat siapa dalam mimpinya," Asura kemudian menghunuskan pedangnya kepada pria itu dan mendorong Indra hingga ia jatuh dari atas gedung.

"Tidak!!" seru Anggini berusaha menarik pria itu, namun sayangnya sang Iblis langsung menggilas lengan Anggini hingga tangan Indra terlepas darinya.

Ia kemudian menendang Anggini hingga wanita itu jatuh terkapar.

"Sekarang kau tak bisa berkutik lagi Anggini,"

Indra merasa tubuhnya seperti terbakar, membuat pria itu mengerang keras membuat langit langsung menghitam.

Indra yang merasa tubuhnya seperti terbakar langsung membuka matanya dengan kekuatannya ia tiba-tiba melesat terbang dan segera melepaskan tinjunya kearah Asura hingga pria itu tersungkur ke lantai.

Ia mengambil tongkat milik asura untuk membantai satu persatu anak buah sang Iblis

Seperti dalam ingatannya, ia melemparkan tongkat itu kearah Asura hingga bersarang tepat di dadanya

"Ternyata Kau adalah Indra....!" seru sang Asura kemudian melemparkan Peri bulan hingga terjatuh dari gedung.

Indra segera melesat turun dan menangkap tubuh wanita itu.

"Akhirnya kau menunjukkan siapa dirimu Indra," ucap wanita itu sebelum ia pingsan.

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

⸙ᵍᵏ𝐙⃝🦜Titian Mentari 🦈

indra ingatannya langsung pulih

2023-01-27

1

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

tega kau asura sampai melempar kan pergi bukan hingga terjatuh

2023-01-26

0

☠ Pramono

☠ Pramono

karena penasaran dengan sosok Indra sang iblis pun mendekatinya -----> karena penasaran dengan sosok Indra, sang iblis pun mendekatinya

2023-01-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!