Mobil hitam milik Bara melaju membelah jalanan raya yang nampak sepi malam ini. Suasana malam ini juga tenang dan sunyi. Mobil dengan kecepatan diatas rata-rata itu melaju begitu cepat hingga akhirnya si pengendara nya membanting stir.
"SIALAN, GUE BENCI, GUE BENCI, GUE BENCI SELALU DIKEKANG SAMA AYAH" Teriak kencang Bara. Mobil itu sudah berhenti tepat didepan jembatan yang sepi. Pria itu mengacak-acak rambut nya frustasi. Bara yang telanjur kesal pun membuka pintu mobil dan keluar dari sana. Dia berjalan kearah pembatas jembatan, menatap kebawah sana, air dibawah sana begitu tenang bak menyuruh Bara untuk segera melompat dari atas jembatan itu. Baru saja Bara ingin menaiki pembatas jembatan itu tapi sebuah tangan menghentikan pergerakan nya.
"What the hell, apa yang kamu lakukan hah." Suara wanita yang begitu familiar ditelinga Bara mengalihkan perhatian nya. Bara menoleh dan mendapati wanita yang beberapa hari ini menjadi atasan nya di kantor.
"Kamu pikir dengan cara bunuh diri bisa nyelesain masalah hah!? Enggak yah, gak ada masalah yang diselesain dengan cara bunuh diri, yang ada itu kamu melarikan diri kamu dari masalah." Cerocos Sora. Bunuh diri adalah hal yang dianggap konyol oleh Sora.
"Om jangan lakukan itu lagi ya." Ucap bocah laki-laki itu dengan mata berkaca-kaca, tangan kecilnya mengengam erat Hoodie yang dipakainya.
"Kalau ada masalah itu cerita, bukan kayak gini caranya." Ketus Sora. Bara nampak termenung, matanya seakan dikunci erat oleh tatapannya Sora.
"Kenapa diam?" Bara menggelengkan kepalanya ribut.
"Gak." Singkat Bara spontan lalu melihat kearah lain. Tiba-tiba Bara dikejutkan oleh sepasang tangan mungil yang memegang tangan nya. Bara menundukkan kepalanya melihat si pemilik tangan itu.
"Jangan lakuin itu lagi yah Om?" Suara bergetar dan mata berkaca-kaca itu membuat hati Bara seperti tersayat pisau, Bara menyamakan tinggi nya dengan Zey. Diusapnya pucuk kepala bocah yang hampir menangis itu dengan lembut penuh sayang.
"Om gak akan lakuin itu lagi kok." Ucap Bara lembut, tangan beralih menyekat air mata Zey yang sudah lolos dari pertahanan nya. Bocah itu menjulurkan jari kelingkingnya.
"Janji sama Zey kalau om gak akan lakuin hal bodoh kayak tadi lagi." Seru bocah itu dengan tangan kiri menyekat air matanya yang lagi-lagi turun membasahi pipi gembul nya. Bara langsung menautkan jari kelingking nya dengan kelingking kecil Zey, sedetik kemudian senyuman tulus terbit di wajah tampan Bara.
"Janji."
Greppp~
Zey langsung memeluk leher laki-laki yang dipanggil nya dengan sebutan 'om' itu. Tangan Bara tertarik mengelus punggung kecil Zey.
"Jangan lakuin itu lagi please." Suara itu disertai dengan isak tangis Zey. Tangan Bara kian melembut mengusap rambut belakang Zey.
"Iya janji gak akan diulangi lagi, tapi udah yah nangis nya." Zey melepaskan pelukannya saat mendengarkan ucapan Bara tadi. Wajah bocah itu memerah terutama dibagian hidung dan mata, wajah nya sembab dengan sisa air mata yang masih tergenang di sana.
"Dasar cengeng." Ejekan di barengi dengan senyuman itu dari Bara teruntuk Zey. Bocah itu mengerucutkan bibirnya dengan tangan yang terlipat didepan dadanya.
"Zey gak cengeng yah." Elak Zey dengan muka bete nya.
"Gak cengeng tapi kok tadi nangis." Ledek Bara lagi disertai dengan senyum tulusnya. Kedua nya kembali berdebat, meninggalkan Sora yang termenung dalam lamunannya. Pemandangan didepan matanya ini membuat hati nya sedikit mencair, baru kali ini dia melihat Zey menangisi seseorang yang baru dikenalnya beberapa hari lalu.
"Mommy." Lamunan Sora hancur saat suara Zey memenuhi indera pendengaran nya.
"Eh itu Zey ada apa sayang Hem?" Tanya Sora sedikit terbata.
"Boleh gak kita ajak om Bara main sama kita?" Tanya bocah itu dengan wajah penuh harapan. Sora melihat kearah Bara sesaat, lalu mengangguk.
"Iya boleh, tapi kalau om Bara nya mau." Zey langsung menoleh kearah Bara dengan wajah berharap.
"Mau yah om?" Anggukan dari Bara membuat bocah itu kembali bersemangat.
"Yes bisa main bareng sama mommy sama om Bara juga." Girang bocah itu antusias. Bara melirik Sora yang nampak tersenyum.
like komen vote favorit
typo maklumi teman, see you next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments