Masih di tempat yang sama di waktu yang berbeda. Kedua laki-laki sibuk dengan ponsel masing-masing, keduanya baru saja menyelesaikan makan siangnya, yah sekarang sedang berlangsung nya jam makan siang untuk seluruh karyawan. Keterdiaman mereka hilang saat seseorang memanggil sang ketua HRD.
"Pak Bima, di suruh Menejer ke ruangan nya." Panggil sopan si karyawan perempuan itu. Bima langsung bangkit dari duduknya, menyimpan kembali ponselnya kedalam saku, lalu melihat Bara sebentar.
"Bara gue ada urusan, Lo gak papa kan gue tinggal?" Tanya tak enak Bima. Bara hanya mengangguk sebagai balasan. Setelah itu Bima langsung meninggalkan area cafetaria. Menyisakan Bara dan si karyawan perempuan tadi yang masih berdiri di sana.
"Mas Bara kan?" Bara menoleh kearah si karyawan perempuan itu, menaikan sebelah alisnya lalu bangkit dari duduknya.
"Ada apa?" Tanya Bara singkat.
"Mas di suruh Bu bos untuk menghadap." Tutur karyawan itu yang berhasil membuat kening Bara kembali berkerut. Apa? Dia tak salah dengar, Bu bos menyuruh nya untuk menghadap? Apa Bara melakukan kesalahan? Tapi seingat nya tidak ada, dia kerja dengan baik. Mata Bara langsung melotot seketika saat mengigat sesuatu.
'Apa dia tahu kalau aku pria yang menghamilinya waktu itu, ah semoga saja tidak, kalau tidak aku pasti akan kalah sebelum mulai bermain.' Batin Bara menerka-nerka alasan kenapa dirinya di suruh menghadap pada sang atasan.
"Mas? Mas gak papa?" Tanya Karyawan perempuan itu. Bara tersentak, lamunannya seketika buyar. Dia tersenyum pertanda kalau dirinya baik-baik saja.
"Kalau begitu saya permisi dulu Mas." Bara mengangguk.
"Iya, makasih Mbak sudah di beritahukan." Karyawan itu hanya mengangguk sambil tersenyum lalu pergi dari Cafetaria itu.
Bara langsung pergi dari sana, menuju lift dan menuju lantai atas. Rasa khawatir memenuhi lerung hati Bara. Rasanya cukup gugup untuk bertemu kembali dengan gadis yang sempat diambil kesucian nya oleh Bara.
Ting~
Pintu lift terbuka lebar, Bara langsung keluar dari sana, menatap pintu ruangan bertuliskan 'Ruangan CEO' Bara menarik dan menghembuskan nafas nya, menetralkan detak jantung nya yang sudah berpacu dua kali lipat lebih cepat dari biasanya. Di ketuk nya pintu itu beberapa kali.
"MASUK." Setelah mendapatkan izin dari sang pemilik ruangan barulah Bara masuk. Ruangan bercat hitam abu-abu menyambut kedatangan Bara. Kursi sang Bu bos langsung terputar memperlihatkan si pemilik nya yang nampak anggun. Bara tertegun melihat Sora. Wanita masih sama, hanya penampilan nya yang berubah. Jika dulu Sora selalu memakai pakaian cerah yang nampak imut di kenakan olehnya maka berbeda dengan sekarang, wanita itu nampak cantik dan elegan dengan stelan kemeja hitam yang dikenakan nya. Beberapa detik Bara menahan kedipan nya, begitu terpana dengan kecantikan sang CEO.
"Khmm, kamu yang namanya Bara itu?" Bara tergagap saat Sora menatapnya dengan alis tertarik sebelah.
"I_iya itu saya." Sialan sekali, sekarang dia bahkan sangat gugup. Jantung nya tak bisa diajak kerjasama. Bara memaki diri nya di dalam hati, seluruh tubuhnya kalut saat melihat wajah Sora.
"Silahkan duduk." Bara mengangguk kaku lalu duduk di kursi didepan meja kerja Sora. Semangat wanita itu menatap tingkah Bara yang begitu kaku, tatapan mata Sora nampak biasa aja.
"Saya suka dengan kerja kamu." Bara tertegun lagi mendengarkan seruan dari Sora. Dadanya naik turun seirama dengan detak jantung yang kian berdebar tak karuan.
"Hm, saya mau kamu bekerja disisi saya, apa kamu mau?" Mata Bara membulat mendengar ucapan Sora yang terdengar ambigu di telinga nya.
"Saya mau kamu menjadi asisten saya." Huhh akhirnya Bara bisa menghembuskan nafas nya lega.
"Bagaiman? Kamu mau?" Tanya Sora lagi. Dibalasnya tatapan si lawan bicara.
"Tapi saya tidak begitu berpengalaman untuk melayani anda, bersama dengan anda, saya baru pemula untuk mendapatkan pangkat sebesar ini." Sora terkekeh mendengar tuturan dari pria itu.
"Kamu bisa belajar, hm tapi dari kerja kamu, kamu terlihat seperti seorang ahli, semua tugas mu baik, dan sangat tepat, jadi saya pikir kamu bisa bekerja di sisi saya." Balas Sora lagi. Bara menghela nafas lalu mengangguk mengiyakan ucapan Sora.
like komen vote favorit nya, saling menghargai. saya baru pemula. Typo maklumi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments