Momen langka

Lomba telah selesai, Sora dan Zey memegang juara kedua, yah walaupun juara kedua Zey sendiri sangat bahagia, karena ini adalah kali pertama sang Mommy tercinta bisa datang kesekolah untuk berpartisipasi dalam acara seperti ini, biasanya asisten Sora yang menemani Zey.

Kedua nya sekarang sedang merayakan kemenangan nya di sebuah restoran yang tak jauh dari sekolah Zey.

"Enak tidak es krim nya?" Tanya Sora yang sedari tadi memerhatikan Zey yang sedang melahap es krim coklat kesukaan nya. Zey hanya mengangguk menanggapi ucapan Mommy nya.

Disaat keduanya sedang asyik dengan es krim nya, tiba-tiba saja ponsel Sora berbunyi menandakan ada panggilan masuk, dengan segera Sora langsung mengangkat nya.

"Sayang bentar yah." Izin Sora pada Zey, bocah berusia 5 tahun kurang lebih itu hanya mengangguk sambil tersenyum.

Sora yang sudah mendapatkan izin dari sang putra tunggal nya itu langsung berjalan sedikit menjauh dari meja Zey.

Di kursi Zey, anak laki-laki itu nampak sedikit murung, sepertinya dia tau apa yang akan terjadi beberapa saat lagi.

"Pasti telfon dari om Johnny..." Ucap lirih bocah itu. Disaat sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba mata Zey tertuju pada seorang pria yang tak jauh dari tempatnya duduk sekarang. Zey melihat pria itu menjatuhkan dompet nya, dan dengan segera Zey langsung bergegas menuju tempat duduk pria itu.

"Om, ini dompet nya jatuh." Ucap Zey sambil menyodorkan dompet hitam milik pria itu, pria itu langsung mengambil dompet nya lalu tersenyum tipis pada Zey.

"Terima kasih boy." Pria itu mengelus rambut Zey. Zey tersenyum manis di perlakukan seperti itu.

"Om tampan sekali, andai Zey mempunyai Daddy yang tampan kayak Om, pasti Zey sama Mommy bakalan bahagia banget." Ujar polos anak laki-laki itu. Pria itu sedikit tercengang mendengar ucapan Zey baru saja, ada rasa iba dan sedih di hatinya.

"Emang Daddy mu kemana Boy?" Tanya pria itu lembut. Zey menggelengkan kepalanya lalu berucap

"Zey gak tahu, Mommy gak pernah bilang siapa dan di mana Daddy Zey." Kata-kata itu begitu lesu dan sedih, tak mau berlama-lama bersedih, Zey mengubah ekspresi nya menjadi tersenyum.

"Tapi tak apa, Zey masih mempunyai mommy yang begitu menyayangi Zey, ehm kalau begitu Zey pergi dulu om tampan." Pamit Zey sambil melambaikan tangan nya.

"Bocah laki-laki yang sangat lucu." Pria itu tersenyum melihat Zey yang kian menjauh dari nya. Tiba-tiba ekspresi wajah pria itu berubah menjadi sedih dan muram.

"Andai saja aku mengetahui keberadaan wanita itu, aku yakin kalau dia hamil, dan mungkin anak kita sebesar bocah tadi." Ucap pria itu sedih.

Di sisi lain, di meja Zey dan Sora. Mommy dari Zey itu sudah selesai menelfon.

"Mommy udah selesai nelfon nya?" Tanya Zey pada sang mommy, Sora mengangguk sambil memasukkan barang-barang nya kedalam tas selempangan nya.

"Zey, mommy harus kembali ke perusahaan sekarang, tadi om Jonny telfon dan kata nya ada meeting mendadak dari rekan kerja mommy, jadi gak apa-apa kan, kita pulang dulu? akhir pekan kita main lagi!" Sora merasa tak enak setelah mengucap nya, dia melihat jelas raut wajah murung Zey.

"Ya udah gak apa-apa kok mom, Zey ngerti kok." Ujar Zey sembari mengangguk paham dengan keadaan mommy nya.

Zey dan Sora kini sudah tiba di Dragon Alvaro company perusahaan yang sudah berhasil di kembangkan oleh Sora dan kini sudah tumbuh menjadi perusahaan besar dan sangat terkenal di kalangan pebisnis.

"Zey kamu sama Tante Rosa sebentar gak apa-apa kan?" Tanya Sora pada putranya. Lagi-lagi Zey hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Zey ke ruangan Tante Sora dulu, mommy semangat meeting nya, gak usah pikirin mikirin Zey, karena zey udah besar, bye-bye Mommy." Zey langsung meninggalkan Sora sambil melambaikan tangannya, tubuh mungil Zey menghilang dari balik pintu.

"Hufttt Zey pasti kecewa lagi sama aku." Seru Sora.

"Kenapa sih saat aku lagi sama Zey selalu ada pengacau, pasti ada lah meeting, rapat ini lah itu lah." Kesal Sora.

"BUK BOS." Panggil seseorang membuat Sora menoleh kearah sumber suara.

Tatapan Sora menjadi tajam saat melihat siapa yang memanggil nya baru saja.

"Johnny sialan, kamu kenapa sih selalu merusak momen ku sama Zey." Kesal Sora membuat Johnny terdiam.

"Maaf buk bos, saya gak bermaksud menganggu moment anda dan tuan muda, tapi meeting kali ini sangat menguntungkan perusahaan kita, sekali lagi saya minta maaf kepada buk bos karena telah menghancurkan momen kebersamaan Anda dan tuan muda." Johnny membungkuk kan badannya meminta maaf pada Sora, membuat Sora sedikit tak enak hati karena telah berucap seperti tadi.

Sora menghembuskan nafas, lalu menepuk pundak sang asisten.

pukkkk~

"Yasudah tidak apa-apa, bubur udah jadi nasi goreng." Ujar Sora bercanda.

"Salah itu buk bos, nasi udah jadi bubur, itu baru benar, mana ada bubur jadi nasi goreng, ada-ada saja ibu bos ini." Johnny menggeleng-geleng kepalanya membuat Sora tertawa terbahak-bahak.

"Ya sudah ayok, katanya ada meeting, tapi malah ngelawak di sini." Jeda Sora membuat Johnny mengangguk.

"Kan buk bos yang duluan ngelawak tadi, saya hanya memperbaiki kata-kata yang disalahkan oleh ibu bos." Ucap Johnny lagi. Keduanya sudah melangkah pergi menuju ruang meeting sekarang.

Di tempat lain, di sebuah rumah megah nan mewah. Di dalam salah satu ruangan terlihat beberapa orang pria yang sedang berbicara serius.

"Tuan Agatha, kami sudah mencari keseluruhan pelosok kota tapi kami tidak juga menemukan wanita yang anda maksud, mungkin wanita itu mungkin sudah mengubah identitas nya, atau mungkin menyembunyikan identitas nya tuan." Jelas pria berkemeja Hitam itu pada sang atasan.

"Ck kalian tidak becus, cuma mencari seorang wanita saja sampai membutuhkan waktu bertahun-tahun, tapi tidak ada hasil, sialan." Umpat pria itu kesal.

"Sebaiknya kau pergi dari sini." Bentak pria yang bemarga Agatha itu. Pria yang di bentak itu langsung meninggalkan Tuan nya yang sedang marah. Agatha mengacak-acak rambut frustasi, pasal nya semua anak buah nya yang di perintahkan untuk mencari seorang wanita tidak ada yang membuahkan hasil, sudah tujuh tahun lamanya dia mencari wanita misterius itu, namun nihil, tak ada informasi yang di dapatkan nya sama sekali.

•Sora Alfaro, wanita berusia 25 tahun, seorang singel mommy. CEO sekaligus anak tunggal dari keluarga Alfaro.

•Zeyyu Kingsley, anak dari Sora, berusia 5 tahun, sifatnya sangat dewasa, hanya memiliki mommy nya dan tidak mempunyai Daddy.

...like komen vote favorit...

...maaf jika banyak typo🤗♥️...

kalau typo aku tulis umur Zey sama sekolah nya komen yan! biar bisa aku revisi langsung! karena masih linglung sendiri aku nya😀

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!