Minggu pagi yang cerah di kediaman seorang Baravesean Agatha Wiliam, atau yang kerap di sapa Agatha.
Pria itu tersenyum cerah saat melihat layar ponselnya. Dirinya baru saja mendapatkan kabar baik dari sang anak buah yang di suruh nya untuk menyelidiki gadis yang terjebak malam pertama dengan nya tujuh tahun lalu.
"Akhirnya aku menemukan mu sayang." Kata-kata itu berhasil keluar dari mulut Agatha saat melihat foto sang gadis yang sudah di carinya sejak tujuh tahun lalu. Agatha menekan aplikasi berlogo G alias Google dan mengetik nama Sora Nasyifa Alvaro.
"Sora Nasyifa Alvaro, CEO Alvaro company, berusia 24 tahun dan memiliki seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang bernama Zeyu Alvaro." Agatha begitu takjub saat membaca informasi tentang Sora di Google. Tiba-tiba saja muncul sebuah ide konyol di benak nya.
"Aku akan mendekati nya, tapi bukan sebagai Tuan muda Agatha, tapi Bara si miskin." Menyimpan ponselnya lalu berjalan keluar kamar. Agatha mencari sang asisten pribadi nya yang mungkin sekarang sedang memasak di dapur.
"Van!" Panggilan mendadak itu hampir membuat nasi goreng yang di masak Devan jatuh ke lantai.
"Ya Tuhan, bang, hampir aja nih makan jatuh." Kesal Devan lalu meletakkan dua piring nasi goreng diatas meja. Agatha yang tak memiliki etika pun langsung duduk dan melahap nasi goreng itu tanpa permisi.
"Bantu gue Van." Devan mengerutkan keningnya mendengar seruan dari sang atasan yang sudah dianggap nya sebagai Abang sediri.
"Bantu apa bang?" Devan mendudukkan dirinya nya di kursi dan melihat serius kearah Agatha.
"Bantu gue nyiapin identitas palsu." Mata Devan melotot saat mendengarkan penuturan dari Agatha, identitas palsu? Untuk apa? Apa dia sudah bosan dengan identitas nya sebagai CEO kaya raya? Begitu lah kira-kira isi pikiran Devan saat ini.
"Buat apa bang? Lo bosen jadi orkay?" Tanya Devan lalu melahap sarapan nya.
"Bukan Bang_sat." Devan tersenyum datar saat mendapatkan umpatan dari Agatha, tapi tak mau cari ribut dengan Big bos nya akhirnya Devan kembali bertanya
"Terus alasannya kenapa bang?" Agatha menghela nafas nya saat mendengarkan pertanyaan dari Devan. Kadang-kadang Agatha bingung, sebenarnya siapa yang mengaji siapa? Kenapa sang bawahannya suka Q&A dengan nya? Agatha telah mengaji Devan untuk melakukan perintah-perintah nya. Bukan mengajinya untuk melakukan sesi tanya-jawab dengan Agatha.
"Lo siapin aja identitas palsu buat gue sama rumah kontrakan juga sekalian, gak usah banyak cing cong deh." Agatha bangkit dari duduk nya setelah selesai dengan makanan nya, barusaja ingin melangkah pergi dari meja makan Agatha teringat sesuatu dan berbalik ke arah Devan, pria yang di tatap itu pun mengerut kan kening nya.
"Ouh yah, satu lagi, bantu gue buat masuk jadi karyawan Alvaro company, terserah mau dijadiin apa, yang penting gue jadi salah satu manusia yang digaji sama Alvaro company." Agatha langsung pergi setelah itu, meninggalkan Devan yang menganga lebar mendengarkan penuturan konyol nya itu.
"Lah gak cukup apa uang dari perusahaan nya sendiri? Sampai harus kerja di perusahaan lain?" Devan tak habis pikir dengan Agatha pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda karena harus melayani Agatha yang mengajak bicara.
"Dasar bang Bara." Seru Devan.
Di balkon kamar. Pria itu sedang melihat sekeliling nya dengan wajah berseri seakan-akan senyuman itu tak akan luntur sama sekali.
"Ayok mulai kisah baru Agatha, ayok berjuang untuk calon istri sama anak mu." Agatha kerkekeh pelan lalu masuk ke dalam kamar nya dengan hati bahagia. Sedetik kemudian senyuman itu luntur, wajah yang tadi tersenyum cerah kian berubah menjadi sedih, rasa bersalah memenuhi hati seorang Agatha.
Sora tunggu aku, aku bakalan datang buat tangung jawab atas hal yang aku lakukan pada mu, aku harap tidak ada pria lain di hatimu saat ini, maaf. Batin Agatha merasa bersalah
like komen vote favorit, semoga aja suka sama cerita ku yah!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments