Malam harinya di rumah megah milik Sora dan putra nya Zey, kedua sekarang sedang sibuk dengan kerjaan nya masing-masing, Sora sibuk dengan laptop sedang Zey sibuk dengan tugas sekolah yang di kasih oleh guru nya.
"Mommy." Panggil Zey sambil menutup buku pelajaran nya, bocah itu telah selesai dengan tugas sekolah nya begitu juga Sora yang telah selesai mengedit file.
"Yah Zey, ada apa?" Tanya Sora lembut pada Zey, bocah laki-laki itu langsung berjalan kearah sofa yang ditempatin oleh Sora dan ikut duduk di sebelah Mommy nya. Zey memeluk Mommy nya lalu mendongak melihat wajah sang ibu.
"Mommy mommy, Zey mau nanya sesuatu, boleh gak?" Tanya Zey pada mommy nya itu.
"Boleh, kamu mau nanya apa sayang? sampai harus minta izin dulu sama mommy sendiri." Zey terlihat ragu-ragu ingin bertanya atau tidak, namun akhirnya bocah itu pun memberanikan diri nya untuk bertanya pada sang mommy yang nampak menunggunya berbicara.
"Zey anak kandung Mommy?" Tanya Zey membuat Sora sedikit kaget.
"Tentu saja, mommy yang ngelahirin dan mengandung kamu selama sembilan bulan." Ucap Sora sambil menangkup kedua pipi gembul milik sang putra tunggal nya itu.
"Kenapa tiba-tiba tanya hal itu?" Tanya Sora kepada Zey.
"Hanya ingin memastikan saja mom." Ujar Zey sambil tersenyum tipis, entah senyum seperti apa yang terukir di wajah bocah berusia 5 tahun itu.
Kalau Zey beneran anak kandung mommy, terus di mana Daddy Zey, Zey pengen ketemu sama dia, Zey penasaran sama wajahnya, apa mirip dengan Zey. Batin Zey, bocah itu menahan sesak di dada, dia begitu penasaran dengan wajah sang Daddy, mau bertanya pun dia tak bisa, bukan tak bisa, tapi dia takut menyakiti hati Mommy nya itu, dia tak bisa melihat air mata Mommy nya jatuh dari bendungan nya, impian Zey adalah membahagiakan Mommy nya bukan membuat Mommy nya menangis dan mencari.
Zey pengen nanya sama mommy, tapi Zey gak mau mommy nangis dan sedih cuma gara-gara pertanyaan bodoh Zey yang terus menanyakan dimana keberadaan Daddy. Batin bocah itu lagi.
"Sayang kenapa kamu melamun? kamu sakit? kecapean?" Tanya Sora khawatir, pasalnya tadi Zey tiba-tiba saja terdiam dengan tatapan mata yang kosong. Zey yang sadar mommy nya memanggil nya itu pun langsung tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Zey gak kenapa-kenapa kok mom, mommy gak usah khawatir dengan Zey, karena Zey bisa jaga diri sendiri." Ujar Zey sambil tersenyum pada mommy nya.
Sora yang mendaftarkan nya langsung tersenyum masam, bocah kelas TK itu dekat sekarang terlihat sangat dewasa, tepatnya pemikiran nya yang dewasa.
Zey bangkit dari duduknya, lalu melihat wajah sang mommy, Zey mencium kening dan pipi sang mommy.
"Zey tidur dulu yah mom, Mommy jangan bergadang, gak baik buat kesehatan Mommy." Peringat Zey pada Sora.
"Iya prince Mommy, tidur nyenyak dan mimpi indah, jangan lupa gosok gigi sama baca doa saat tidur yah Prince mommy." Zey mengangguk sambil memberikan hormat pada mommy Nya.
"Siap laksanakan Jendral Mommy." Sora terkekeh mendengar ucapan sang putra.
Zey langsung pergi setelah itu.
"Anak itu, dia tahu cara membuat orang-orang di sekitar nya merasa nyaman dan bahagia." Ucap Sora yang masih terkekeh.
Anak tunggal dari Sora Alfaro itu memang banyak tingkah, dia tau membuat Sora bahagia dan tertawa dengan sikap nya.
Di kamar berwarna biru, terlihat Zey yang sedang rebahan sambil meluk guling nya.
"Huftt kira-kira gimana wajah Daddy ku yah? Hm mungkin dia sangat tampan." Monolog Zey sambil menatap langit-langit kamar nya.
Bocah itu terus membayangkan wajah sang Daddy sampai akhir nya terlelap dalam tidurnya.
Di kamar Sora, wanita itu sedang terduduk termenung di balkon kamar nya, pertanyaan Zey yang tadi masih terngiang-ngiang di kepalanya dan telinga nya.
"Aku yakin bukan pertanyaan itu yang mau di tanya Zey." Seru Sora sambil menatap langit malam bertabur bintang yang berkelap-kelip menghiasi langit hitam.
Tiba-tiba kenangan lima tahun silam terputar begitu saja di kepalanya, dimana di malam dan tahun itu Sora kehilangan jati diri nya, keperawanan di ambil paksa oleh pria yang tak di kenal nya, sungguh malam itu adalah malam paling buruk untuk Sora.
Hamil di luar nikah di usia muda, masa remaja Sora benar-benar berakhir malam itu disaat dirinya di vonis hamil oleh sang dokter.
"Hufft aku tidak ingin mengingat nya, tapi wajah Zey begitu mirip dengan pria malam itu." Sora mengusap wajahnya lalu melangkah masuk ke kamarnya.
Lima tahun lalu, saat Sora masih berusia 18 tahun. Malam itu dirinya di ajak oleh temannya untuk pergi ke pesta ulang tahun sepupu teman nya.
"Kamu sudah selesai Sora?" Tanya Rosena di balas anggukan kepala oleh Sora.
"Udah Na." Ujar Sora sambil tersenyum.
"Kalau begitu ayok berangkat." Sora kembali mengangguk mengiyakan.
Keduanya langsung pergi menuju hotel tempat di selenggarakan nya pesta ulang tahun sepupu Rosena yang bernama Jennifer.
Mobil yang di gunakan Sora dan Rosena berhenti di parkiran mobil hotel, keduanya langsung masuk kedalam hotel itu.
Di tempat acara ulang tahun, terdengar suara dentuman musik yang sangat keras dan dengan para tamu undangan yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
"Hei Rose Sora." Seorang gadis dengan gaun indah menghampiri Keduanya sambil tersenyum manis.
"Selamat ulang tahun yah Jen, semoga panjang umur." Ucap Sora sambil memberikan kado yang sudah di bawahnya kepada Jennifer, Jennifer menerimanya lalu tersenyum.
"Makasih Sora." Ujar Jennifer.
Ketiganya menghabiskan waktu bersama malam itu, hingga larut malam.
Jam sudah menunjukkan pukul 01.00, acara pesta telah selesai, tapi sayang nya Sora harus pulang sendiri, karena Rosena sudah pulang duluan karena ada sedikit masalah di rumah nya.
Sora terus berjalan menelusuri lorong hotel sambil melirik kesana-kemari. Jujur saja, sebenarnya Sora sangat takut sekarang ini.
BRUKKKKKK
"Akhhhhh." Sora menjerit kaget saat tiba-tiba ada seorang pria yang menghimpit nya di pintu hotel. Pria itu nampak sedang mabuk.
"Lepaskan aku, menyingkirlah." Sora mencoba mendorong tubuh besar pria itu, namun nihil, pria itu malah mengendong nya dan membawanya masuk ke dalam salah satu kamar hotel di sana, Sora terus saja memberontak namun kekuatan pria itu lebih besar dari tubuhnya.
BRUKKKKKK
SRETTTTT
Pria itu melepaskan Sora ke kasur lalu merobek baju Sora, pria itu mencium paksa Sora. Sora yang di perlakukan seperti itu mencoba memberontak. Dan malam itu Sora kehilangan masa depan nya.
Pagi harinya, Sora terbangun dengan keadaan yang sangat memperihatinkan, seluruh badannya terdapat bekas ciuman. Sora dengan sangat cepat mengambil baju pria itu dan memakainya, yah karena baju Sora sudah robek oleh pria itu, tiba mungkin kan Sora pulang tanpa sehelai benang pun. Dengan langkah cepat, Sora langsung meninggalkan kamar itu, sementara pria asing itu masih terlelap.
...like komen vote favorit maaf jika typo...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments