Sementara di sisi lain, dikediaman Sora. Pagi Minggu nya di rusak oleh kedatangan orang tua nya dan orang-orang asing yang entah siapa, Sora tak tau. Di ruang tamu, di sana mereka sekarang berada.
"Ini minuman nya tuan nyonya." BI Ani langsung pergi setelah meletakkan minuman diatas meja tamu lalu pergi dari sana. Sora menatap mama papa nya meminta penjelasan atas kedatangan mereka dengan ke dua orang asing di mata Sora. Milla yang paham dengan tatapan putri nya lalu angkat bicara.
"Sora ini Bu Fika sama pak Harto ke sini mau gomong sama kamu." Jelas Milla pada Sora.
"Saya Sora, hm apa gerangan Om sama Tante ke rumah saya?" Tanya Sora mencoba se-formal mungkin. Wanita dan pria paruh baya itu tersenyum kearah Sora lalu berkata.
"Begini nak Sora, kedatangan kita ke sini dengan niat untuk melamar nak Sora untuk putra tunggal saya." Sora yang mendengar perkataan Pak Harto kaget dan sontak tersedak dan dengan sigap Milla langsung menepuk-nepuk punggung Sora. Di rasa sudah lebih enakan, Sora pun melihat kearah kedua orang asing itu.
"Maaf sekali Om Tante, saya tak bisa menerima lamaran kalian, kalian pasti sudah tau kalau saya sudah memiliki seorang putra, jadi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya tidak bisa menerima lamaran kalian." Milla tertegun mendengar ucapan sang anak lalu melirik tajam Sora.
"Iya gakpapa kok nak." Fika tersenyum paham dengan maksud Sora. Fika dan Harto langsung bangkit dari duduknya.
"Kalau begitu kami permisi pulang dulu, permisi." Andre pergi mengantar kedua teman nya itu hingga kedelapan pintu utama.
"SORA KENAPA KAMU TOLAK LAMARAN MEREKA HAH." Teriak kesal Milla, wanita itu sudah menahan kekesalan nya sejak tadi Sora menolak mentah-mentah lamaran dari Fika.
Sora mendengus sebal, apa ibu kandung nya tidak bisa mengerti keadaan nya sekarang atau pura-pura tak mengerti dengan posisi Sora sekarang? Ck Sora begitu kesal sekarang.
"Mah, kan Sora udah bilang Sora gak mau nikah dulu, Sora mau fokus sama Zey, ngurus dia mah." Jelas Sora berusaha membuat mamanya itu mengerti.
"Zey terus, kamu selalu saja jadiin anak haram kamu itu sebagai alasan kamu, kamu gak tahu lamaran siapa yang kamu tolak tadi hah? Mereka itu orang kaya Sora, Harto dia itu presiden dan Fika itu penelitian Sora." Ucap Milla yang sudah kesal setengah mati.
"dia itu memang gak tau diri mah." Ucap Andre yang baru saja kembali dari pintu depan.
Sora yang sudah kesal dengan ocehan sang mama pun langsung bangkit dari duduknya.
"Mama bisa gak sih sekali aja ngertiin anak mama hah? Mama sama papa egois tau gak sih, mama sama papa lebih mementingkan harta dari pada kebahagiaan anak sendiri. Apa uang yang Sora kasih belum cukup buat mama sama papa hah?" Bentak Sora yang sudah tak tahan dengan sikap kedua orang tua nya yang lebih mementingkan harta dari padanya. Kadang Sora heran dan bingung dengan kedua orang tua nya itu, apa uang yang semalam ini di kasih oleh Sora tidak cukup sampai mereka harus menikahlah Sora dengan orang tak di kenal nya.
"Sora kamu jangan bentak mama kamu hah? Dasar anak gak tau fit kamu." Bentak Andre yang tak terima istri nya di bentak anaknya sendiri. Sora menghela nafasnya lalu menatap kosong kedua orang tua nya itu.
"Yaudah kalau gitu, mama papah juga lebih mementingkan diri sendiri, jadi jangan salah kan Sora juga egois." Sora langsung pergi dari sana meninggalkan kedua orang tuanya yang sudah marah pada nya.
"Dasar anak gak tau di untung kamu Sora." Teriak Andre.
"Kalau mau teriak-teriak jangan di sini pah, ini bukan hutan." Ketus Sora sebelum menghilang di balik pintu kamarnya. Andre yang kesal pun langsung menarik tangan istrinya untuk meningkatkan kediaman anaknya.
Di kamar Sora, wanita itu terduduk di depan pintu kamar nya, memeluk lututnya sambil terisak kecil.
"Mah pah, jangan salah kan Sora jika Sora berbuat egois seperti kalian, seorang anak bakalan ngelakuin apa yang mereka lihat dari orang tua nya." Lirik Sora menahan sesak di dada nya.
like komen vote favorit see you next episode
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments