episode 12

Jam makan siang hampir saja di lewatkan oleh Bara. Pria itu sibuk dengan kertas-kertas dan komputer nya, tapi pria itu langsung tersadar saat Bima datang menepuk pundaknya.

"Gak mau makan siang Lo? Udah jam makan siang nih." Ujar pria itu sambil merapikan jas nya. Bara menyimpan kertas-kertas itu dan tak lupa mematikan komputer nya. Pria itu langsung bangkit dari duduknya, dan menghadap Bima.

"Bareng kuy ke cafetaria." Aja Bima dibalas anggukan kepala oleh Bara. Keduanya langsung memasuki lift dan menuju lantai dasar di mana cafetaria berada.

Ting~

Pintu lift terbuka lebar. Bara dan Bima keluar dari sana berjalan menuju cafetaria. Namun langkah mereka terhenti saat seorang bocah terjatuh tepat di depan kedua nya.

Brukkk~

Bara langsung menghampiri bocah itu, membantu nya berdiri seperti semula.

"Kamu gak papa?" Tanya Bara di balas gelengan kepala oleh bocah laki-laki itu.

"Aku gak kenapa-kenapa kok om, makasih." Ujar bocah itu tersenyum membuat lengkungan indah di pipinya, matanya juga membentuk seperti bulan sabit. Sungguh indah, bahkan Bara tertegun melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah itu. Seolah ada magnet, tangan Bara terulur mengelus rambut hitam bak langit malam  yang di miliki bocah itu.

"Kamu mau kemana nak?" Tanya Bara, bocah itu menunjuk ke arah cafetaria.

"Ke sana Om." Bara mengangguk, lalu tersenyum tipis.

"Mau bareng?" Tawar Bara di balas anggukan semangat bocah itu. Bocah itu memegang tangan besar Bara.

"Nama kamu siapa?" Tanya Bara pada bocah itu, bocah itu mendongak melihat Bara yang menjulang tinggi di sebelah nya.

"Zey om, om sendiri? Nama nya?" Tanya balik bocah itu.

"Bara." Zey manggut-manggut ssnvil ber'oh ria.

'Kok mirip banget mereka?' Batin Bima sambil mengikuti Bara dan Zey masuk ke Cafetaria.

Mereka bertiga telah masuk ke area cafetaria yang. Zey mendongak sebelum berucap.

"Om Bara, aku ke tempat om Jhonny dulu yah, see you next time om Bara, paman HRD." Zey berlari kecil sambil melambaikan tangannya ke arah kedua pria itu, Bara melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Zey, sementara Bima terdiam.

"Bima, Lo kenapa? Kok diam?" Bara menyentuh pundak Bima menyadari sang teman yang sedari tadi terdiam, tepatnya melamun.

"G_gu_gue gak kenapa-kenapa kok." Ucap Bima yang tersadar.

"Ya udah gue pesen makan dulu ya, Lo cari tempat buat kita duduk aja." Bara mengangguk saja melihat penjuru cafetaria. Mata Bara tertuju pada meja yang berada di sebelah dinding kaca. Sementara Bara sudah pergi memesan makanan untuk makan siang mereka hari ini.

Di meja sudut, Zey berhenti di sana saat melihat pria yang sangat di kenali nya sibuk dengan laptopnya tanpa menghiraukan sekitarnya, bahkan Zey juga terabaikan. Bocah itu mendengus, lalu menendang kaki jenjang laki-laki itu, hingga laki-laki tersentak kaget.

"Zey! Kamu bikin kaget aja." Kesal Jhonny.

"Paman juga bikin kesal, aku udah dari tadi berdiri di sini tapi di anggap kayak angin lewat, ck." Kesal Zey.

Jhonny menyengir lebar lalu melirik kursi di sebelah nya.

"Duduk dulu sini." Zey langsung berjalan ke kursi di sebelah Jhonny dan mendapat dudukkan tubuhnya.

"Mau makan, minum dulu gak?" Zey mengangguk.

"Mau donat sama banana milk." Jhonny bangkit dari duduknya setelah mendengarkan perkataan Zey.

"Ya udah, kamu tunggu di sini bentar, paman mau pesan dulu, jangan kemana-mana." Ujar Jhonny.

"Oke paman." Zey tersenyum menunjukkan deretan gigi putih nya. Jhonny sudah pergi menuju meja pemesanan. Membiarkan bocah itu duduk di meja tadi menunggu nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!