Vita selalu gemas akan tingkah anak-anak kembar nya, terutama Zio dan Zayd. Mereka berdua ada saja yang bisa membuat semua orang jadi tertawa.
Bagaimana tidak tertawa belihat dua balita gembul yang sangat menggemaskan itu sedang berlarian sambil kejar-kejaran.
Mereka berdua tertawa renyah akan tingkah mereka sendiri.
"Abang, Adek. Jangan berlarian seperti itu, nanti jatuh" Ucap Vita memperingati anak kembarnya.
"No Mom, abang akan menjaga adek dengan baik" Ucap Zio sambil menangkap adeknya, langsung memeluk tubuh gembul Zayd.
"No abang.... No.... Abang.... geli... hahaha... " Ucap Zayd sambil tertawa terbahak. Kedua tangan mungilnya menahan tangan Zio abangnya.
"Abang tidak mau berhenti, abang akan terus menggelitik adek sampai puas. Hahaha... " Jawab Zio tidak mendengarkan permohonan adik bungsunya itu.
"Sudah abang, kasihan adeknya" Ucap Vita memperingati putranya, supaya berhenti menggelitik adiknya.
"Ya Mom" Jawab Zio sambil menuntun adiknya menuju Mommy dan yang lainnya.
"Kalian ini jika sudah bersama selalu saja seperti ini. Apa kalian tidak lelah, hmm?" Tanya Vita, setelah anak-anak nya duduk dikarpet bulu.
"No Mom, ini sangat seru dan menyenangkan" Jawab Zio, diangguki oleh Zayd.
"Sejak tadi Mommy tidak melihat kakak Zoya dan kakak Zia, kemana mereka?" Tanya Vita pada Zio dan Zayd.
"Kakak cedang belmain ditaman dengan encus" Jawab Zayd dengan logat cadelnya.
"Oh ya? Mereka sedang bermain apa ya? Apa kalian mau melihatnya? Jika mau, ayo ikut Mommy" Ajak Vita pada kedua anaknya.
Berbeda dengan Zico dan Zayn. Mereka berdua sangat pendiam dan juga tidak suka keramaian, mereka lebih suka ditempat yang sepi dan tenang.
Mereka juga tidak mau selalu ditemani oleh suster nya. Mereka adalah kakak beradik yang kompak akan ketenangan.
Mereka lebih suka menghabiskan waktunya dikamar untuk menggambar. Mereka sangat menyukai menggambar, diusianya yang masih balita Zico sudah bisa menggambar dengan sangat rapi dan juga bagus. Bahkan Zico sudah bisa melukis.
Sedangkan Zayn, dia masih belum terlalu mahir untuk menggunakan alat tulis. Walau begitu baik Zayn maupun Zico, mereka saing membantu. Dari mengajari Zayn dengan telaten. sampai-sampai Zayn nyaman bersamanya.
.
Ditaman belakang dua anak perempuan sedang bermain dengan bunga-bunga ditaman. Mereka berdua adalah Zoya dan Zia.
Zoya dan Zia sangat menyukai bunga. Zoya sangat menyukai bunga Lily, sedangkan Zia sangat menyukai Tulip.
Mereka sedang memetik bunga kesukaan nya, bahkan Zoya takut menyakiti bunga kesayangan nya jika dia petik.
"Bunga cantik, maafkan aku... Aku mau memetikmu, kamu jangan nangis ya?" Ucap Zoya pada bunga Lily yang sedang dia pegang.
"Kakak, bunganya menangis... Huaaaa, hiks..." Ucap Zia tidak kalah heboh saat dia memetik bung Tulip nya, karena didalam bunga Tulip ada airnya. Jadi Zia sangka bunganya lah yang menangis.
Vita yang mendengar suara tangisan Zia langsung berlari meninggalkan kedua putranya yang tadi berjalan mengikuti langkah Vita dibelakang.
Sedangkan ditaman twins Z sedang ditenangkan oleh pengasuhnya masing-masing. Kedua pengasuhnya juga dibuat kebingungan akan tingkah kedua Nona muda nya.
Vita yang sudah sampai dihadapan twins Z langsung bertanya pada pengasuhnya.
"Kenapa mereka berdua menangis bersama seperti itu?" Tanya Vita pada pengasuh twins Z.
"Nona muda sedang ingin memetik bunga kesukaan nya, tapi karena sayang mereka jadi tidak tega. Dan akhirnya menangis" Jawab salah satu dari mereka berdua.
"Ya ampun sayang... Kalian ini ada-ada saja, jika kalian tidak ingin memetiknya kenapa harus menangis?" Tanya Vita pada kedua anaknya yang sudah berhenti menangis.
"No Mom, Lily sangat cantik. Jadi aku ingin memetiknya, pas aku memetiknya tiba-tiba Zia menangis. Ahirnya aku merusak Lily nya" Jawab Zoya masih terisak.
"Oh, ya ampun sayang" Ucap Vita yang mendengarkan penjelasan Zoya.
"Zia memetik Tulip, ternyata Tulip nya menangis. Lihat Mom, Tulip nya mengeluarkan air matanya" Jelas Zia tidak mau kalah.
"Tulip nya tidak menangis sayang, Tulip nya terkena air hujan semalam. Jadi ada air didalamnya, itu bukanlah menangis" Jelas Vita sambil mengusap kepala Zia.
"Jadi Tulip nya don't cry Mom?" Tanya Zia dengan wajah berbinar nya.
"No, sayang" Jawab Vita sambil tersenyum.
.
.
Setelah banyak drama yang tadi dilalui oleh anak-anak nya. Vita bisa beristirahat juga malam ini, Vita merasa badannya rada kurang enak. Rasanya menggigil dan juga pusing.
Makanya setelah makan malam selesai Vita memutuskan untuk langsung masuk kedalam kamarnya saja. Dia minta tolong pada Ibu dan juga para pengasuh anak-anak, jika dia merasa badannya kurang fit.
Saat Vita baru merebahkan badannya, dia dikagetkan oleh kedatangan anak-anak nya kedalam kamar.
Mereka berenam kompak menghampirinya. Tentu saja Vita tersenyum melihat tingkah anak-anak nya yang menggemaskan.
Zoya membagi tugas pada adik-adiknya, jika Zico memijat kaki sebelah kanan, dan Zio memijat kaki sebelah kiri.
Sedangkan Zayn tangan sebelah kanan, Zayd tangan sebelah kiri. Sedangkan Zia memijat kepala Mommy nya dengan sangat lembut, apa lagi tangan mungilnya sangat cekatan.
Zoya sudah mengatur adik-adiknya, maka dia kebagian tugas membawakan minuman dan juga obat untuk diminum oleh Mommy nya.
Vita sangat bahagia, walaupun anak-anak nya masih sangat kecil. Tapi mereka sangat pengertian, mereka akan melakukan yang mereka bisa. Jika sang Mommy sedang tidak enak badan.
"Thank you honey" Ucap Vita pada anak-anak nya, mereka semua mengangguk kompak. Lalu tersenyum.
Pijatan mereka bisa menenangkan nya. Dan juga bisa membuatnya merasa nyaman, tak lama kemudian Vita tidur. Saking enaknya pijatan ditangan, kaki dan kepalanya. Apa lagi dia juga dikasih obat oleh Zoya, yang membuatnya merasa mengantuk.
.
.
Jika Vita sedang kurang enak badan. Berbeda dengan Nindi yang sedang menikmati kencan nya.
Ternyata Nindi sudah lama mempunyai kekasih, dia belum mengungkapkan pada Vita. Nindi masih malu jika Vita mengetahuinya, Nindi takut jika Vita malah mengolok nya.
Vita dan Nindi mang bersetatus bawahan dan atasan. Tapi juga mereka berteman akrab, Vita tidak pernah menyembunyikan apa pun dari Nindi. Begitu pula sebaliknya.
Tapi untuk urusan yang satu ini Nindi masih belum bisa terbuka pada Vita, Nindi mau sebelum Vita tau. Dia sudah benar-benar mantap untuk hubungan nya.
Jika dirasa sudah mantap, maka Nindi akan bilang terus terang pada Vita. Nindi sebenarnya sudah mulai yakin pada laki-laki yang sekarang ada dihadapan nya.
Tapi dia masih was-was, jika keluarganya tidak bisa menerima dirinya. Nindi sadar bahwa dia bukanlah orang yang berada, dia sejak kecil sudah biasa hidup sederhana.
Jadi jika dia mendapatkan lelaki yang sederhana juga tidak masalah. Yang penting menurutnya, lelaki itu mau menerima dia apa adanya, bukan ada adanya.
.
.
.
Bersambung...
Siapa ya laki-laki yang sedang menjalin hubungan dengan Nindi???
Author, tidak pernah bosan mengingatkan supaya para reader meninggalkan komentarnya, like, vote, hadiah seiklasnya.... subscribe juga... Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
not crying= tidak menangis
don't cry= jangan menangis
2024-01-23
0
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™ͽ֟֯͜᷍ꮴ
siapa pun dia, semoga dia bisa menerima Nindi apa adanya dan menjadi laki-laki yg sayang dan bertanggung jawab atas diri Nindi
2023-06-21
1
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™ͽ֟֯͜᷍ꮴ
Zoya pintar sekali sebagai kakak.. beruntung banget Vita mendapatkan mereka berenam sebagai anak2nya
2023-06-21
1