Masih Flashback
Pasangan suami istri itu langsung saja membawa wanita yang sudah tertabrak oleh mobilnya tadi.
"Mas, apa dia tidak apa-apa? Kelihatan nya dia mengalami kekerasan" Ucap sang istri pada suaminya.
"Iya sayang, sudah. Lebih baik kita bawa dia kerumah sakit dulu, supaya kita tau kondisinya" Jawab sang suami.
Setelah beberapa saat mereka sudah sampai rumah sakit terdekat, mereka meminta bantuan perawat yang berlalu lalang.
Wanita itu langsung dibawa kedalam ruangan UGD untuk mendapatkan pertolongan pertama.
"Mas, semoga dia baik-baik saja" Ucap istrinya.
"Amin, kita berdo'a saja. Supaya tidak terjadi kenapa-kenapa" Jawab suaminya, sambil memeluk istrinya supaya bisa tenang.
Setelah menunggu beberapa saat, seorang perawat datang menghampiri sepasang suami istri itu.
"Keluarga pasien?" Tanya seorang suster.
"Ya sus, saya keluarganya" Jawab sang istri pada suster tersebut.
"Bagaimana keadaan nya sus? Apa dia baik-baik saja? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan kan sus?" Tanya sang istri beruntun pada suster itu.
"Ibu tenang dulu ya, pasien tidak apa - apa. Pasien juga sudah sadar dari pingasan nya, semua kondisinya juga baik. Cuman kondisi fisik dan psikisnya saja" Jelas suster.
Setelah menjelaskan semuanya tentang wanita itu, sepasang suami istri yang menolongnya langsung memindahkan nya ke ruang perawatan.
"Terimakasih Tuan dan Nyonya. Saya tidak tau harus bilang apa pada kalian berdua, jika tidak ada kalian entah bagaimana nasib saya sekarang" Ucap wanita itu sambil meneteskan air matanya.
"Sama-sama. Oh iya, perkenalkan nama saya Vita, dan ini suami saya. Namanya Surya" Jawab Vita sambil memperkenalkan namanya dan nama suaminya.
Ya, ternyata yang menolong wanita itu adalah Vita Ayla dan Surya Pratama. Pasangan suami istri baik hati.
"Kalo boleh tau, nama anda siapa?" Tanya Vita sambil tersenyum.
"Nama saya, Nin.. Nindi nyonya" Jawabnya dengan terbata.
"Oh Nindi, nama yang bagus. Maaf kalo boleh tau, kenapa anda lari-lari dalam kondisi yang seperti ini?" Tanya Vita lagi.
Bukannya menjawab pertanyaan dari Vita, Nindi malah menangis sangat menyayat hati. Bahkan Nindi sampai sesegukan.
Vita dengan sabar menilunggu Nindi berhenti menangis, dia juga sampai memeluk tubuh Nindi yang bergetar karena menangis. Supaya bisa mendengarkan cerita yang sebenarnya.
Setelah agak tenang, Nindi menceritakan semuanya. Bahwa dia sering dianiyaya oleh keluarga satu-satunya. Yaitu tantenya sendiri, yang sudah dia anggap sebagai Ibunya sendiri.
Bahkan tantenya denga teganya akan menjualnya pada lelaki hidung belang. Sebagai pemuas nafs* dari lelaki hidung belang itu.
Supaya bisa lepas dari jerat yang menyiksa nya secara fisik dan juga mentalnya, Nindi memutuskan untuk kabur dari rumah yang membuatnya sangat menderita.
Pada saat melarikan diri, tidak sengaja ketahuan oleh tante dan juga anak buah dari lelaki yang akan membelinya. Dan mendapatkan siksaan fisik hingga seperti ini.
Vita menangis mendengar cerita dari Nindi. Dia tidak menyangka jika dijaman sekarang masih ada orang yang tega melakukan kekerasan seperti itu.
"Kamu yang sabar ya, saya akan membantu kamu untuk melaporkan tante kamu pada polisi. Supaya tante kamu bisa mempertanggung jawabkan perbuatan nya" Ucap Vita, hanya dijawab anggukan kepala oleh Nindi.
Mereka berdua lama berpelukan, ahirnya sebuah deheman membuat mereka berdua sadar. Jika ada orang lagi yang sedang memperhatikan mereka.
Flashback off
Setelah menempuh perjalanan lumayan lama, ahirnya mobil yang dikendarai Nindi memasuki perumumahan elite kediaman Pratama berada.
Kedatangan Vita tentu disambut oleh anak-anak nya yang sudah menunggu kepulangan Mommy nya. Mereka sangat merindukan Mommy nya, walaupun mereka bertemu setiap hari. Tetap saja bagi mereka, walaupun sangat dekat rasa rindu itu akan selalu ada.
Tentu saja Vita tersenyum sangat lebar melihat anak-anak nya menyambutnya dengan antusias.
"Assalamualaikum" Ucap Vita pada anak-anak nya yang sedang berbaris untuk menyalami Mommy nya.
"Wa'alaikum Salam" Ucap mereka berenam kompak, sambil menyalami Mommy nya bergantian.
"Sayangnya Mommy, kenapa belum pada bobo siang? Bukankah sudah waktunya bobo siang?" Tanya Vita sambil mensejajarkan tingginya pada anak-anak nya.
"Kami menunggu Mommy, kami ingin bobo siang dengan Mommy" Jawab Zoya mewakili adikcadiknya.
Mereka semua menganggukan kepalanya bersama-sama, membuat Vita sangat gemas melihatnya. Bagi Vita melihat senyuman mereka sudah menjadi mood booster buatnya.
Nindi yang melihat interaksi mereka ikut tersenyum juga. Nindi sangat bahagia melihat nya, dia tidak gagal untuk menjaga mereka semua.
"Auntie Indi, auntie kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya si usil Zio. Sontak semuanya menoleh kearahnya, untuk melihatnya secara langsung.
Nindi yang ketahuan sedang tersenyum langsung saja menghampiri Zio dan langsung menggendong nya. Balita berusia tiga tahun itu langsung tertawa cekikikan, karena dibawa berlari kedalam rumah oleh Nindi.
Vita nyanya bisa tersenyum melihat interaksi mereka berdua, bagi Vita sikap Nindi yang seperti itu bisa membuatnya dekat dengan anak-anak nya.
Mereka semua mengikuti langkah Nindi yang berlari sambil menggendong tubuh Zio yang montok itu.
Vita langsung membersihkan diri, setelahnya Vita mengajak anak-anaknya untuk tidur siang bersama. begitu pula dengan Nindi, Nindi langsung undur diri. Karena tugasnya sudah selesai untuk hari ini. Nindi akan kembali ke Pratama group lagi, melanjutkan pekerjaan nya yang belum selesai.
.
.
Seperti biasa nya, Vita dengan sangat telaten dan perhatian mendengarkan celotehan anak-anak nya. Sesekalai dia tertawa pada saat Zayd bercerita, walaupun bicaranya belum terlalu jelas..
Karena usianya baru satu tahun lebih sedikit. Bahkan bisa dikatakan, Zayd termasuk anak yang pintar dan cepat tanggap.
Walaupun keenam anak-anak nya memiliki masing-masing satu baby sitter nya. Vita tidak mau melewatkan moment seperti ini dengan anak-anak nya.
Bagi Vita moment seperti ini tidak akan bisa terulang lagi. Jadi sesibuk apa pun dia dengan pekerjaan nya, dia akan selalu meluangkan waktunya bersama anak-anak tercinta.
Buah cinta dia dan juga suaminya. Apa lagi sikembar twins yang sama sekali tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang Daddy nya sejak dalam kandungan.
Pada saat Vita hamil anak ketiganya, pada saat bersamaan juga Vita mendapatkan kabar bahwa suaminya mengalami serangan jantung mendadak.
Vita sangat hancur dan juga terpukul atas kabar yang sangat mengejutkan baginya. Vita mencoba untuk ikhlas menerima cobaan yang begitu berat baginya.
Untung saja masih ada ibu mertuanya yang begitu sangat menyayangi nya seperti putri kandungnya sendiri.
Jika Vita mengingat peristiwa itu, Vita akan langsung meneteskan air matanya. Apa lagi melihat Zico dan Zayn, mereka berdua sangat mirip dengan almarhumah suaminya.
.
.
.
Bersambung....
Author tidak akan pernah lelah mengingatkan, supaya subscribe. Like, komen, vote dan hadiahnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Maya Ratnasari
typo ya thor. almarhum suaminya, bukan almarhumah suaminya.
2024-01-23
1
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™ͽ֟֯͜᷍ꮴ
untung ya, Vita punya ibu mertua yg baik banget.. padahal biasanya ibu mertua akan mengusir menantunya kalo sang suami udah meninggal😁😁
2023-06-21
1
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™ͽ֟֯͜᷍ꮴ
sungguh malang nasib Nindi.. untung saja ketemunya sama Vita dan suaminya yg sama2 orang baik..
2023-06-15
1