Masih dilokasi proyek.
Nindi masih mengejar Vita yang berjalan sudah sangat jauh.
Sesampainya pada Vita, Nindi langsung saja mensejajarkan jalannya Vita. Walau masih ngos-ngosan, karena habis berlari.
Huhh... Huhh...
Terdengar suara Nindi yang mengatur nafasnya, yang masih tersengal-sengal akibat berlarian tadi.
"Ancamannya nggak lucu" Gerutu Nindi masih mengatur nafasnya dan berjalan disamping Vita.
Vita hanya menggelengkan kepalanya saja mendengar gerutuan Nindi, walaupun sikap Nindi sangat random. Tapi dia adalah orang yang sangat bisa diandalkan.
Nindi juga yang sudah mengatur semua jadwal nya selama ini. Bahkan Nindi juga yang menyarankan supaya, Vita sibuk hanya pagi hingga sing hari saja. Setelahnya Vita akan mengurus anak-anak nya.
Setelah berkeliling tempat proyek, Vita dan Nindi melanjutkan pekerjaan nya dikantor Pak Wahyu sang mandor.
Tidak terasa waktu cepat berlalu. Sekarang sudah siang dan waktunya untuk makan siang.
Nindi memberikan makan siang untuk Vita. Jika sedang sibuk Vita akan melupakan segalanya, termasuk melupakan makan siang nya juga.
Pada saat mereka berdua sedang menikmati makan siang nya, pandangannya teralihkan. Mereka berdua melihat pemuda yang tadi menolong Vita.
Pemuda tadi rupanya habis membeli makan siangnya juga, dia juga membelikan untuk Pak Wahyu juga.
Pak Wahyu dan pemuda itu sangat akrab, seperti ayah dan anak. Tapi setelah dilihat secara seksama, Pak Wahyu seperti menahan air matanya.
'Mungkin Pak Wahyu mengingat putranya yang sudah lama meninggal karena kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Mungkin jika masih ada, usianya mungkin tidak jauh berbeda dengan pemuda itu. Tunggu dulu.... Bukankah, Pak Wahyu masih memiliki putri? Ya, Pak Wahyu masih memiliki seorang putri yang masih menempuh pendidikan nya jauh dari ibukota' Tiba-tiba Vita terfikirkan kisah hidupnya Pak Wahyu.
"Bu, kenapa ibu melamun?" Tanya Nindi yang sejak tadi memperhatikan Vita hanya mengaduk-ngaduk makanan nya saja.
"Emm, tidak apa - apa" Jawab Vita
"Jika tidak apa - apa kenapa hanya diaduk-aduk saja makanannya? Apa tidak enak makanannya? Atau kita mau pulang saja. Mungkin Ibu ingin makan siang bersama dengan anak-anak?" Jelas Nindi sambil mengunyah makanannya.
"Iya, saya ingin pulang saja. Makanannya enak kok, cuman saya merindukan anak-anak" Jawab Vita sambil membenahi makan siangnya.
"Harus sekarang ya Bu?" Tanya Nindi masih mengunyah makanan nya, dia masih sangat lapar. Jadi dia tidak rela jika harus berhenti makan.
"Ya sudah, kamu habiskan saja dulu makanan mu. Saya tunggu diluar, sekalian memantau yang lain" Jawab Vita sambil beranjak dari duduknya.
Nindi benar-benar menikmati makan siangnya dengan lahap. Dia tidak perduli Vita mau pergi kemana, yang penting perutnya kenyang dulu. Setelah kenyang dia akan konsentrasi bekerja. Itulah Nindi yang selalu berfikiran random.
.
Vita berjalan menyusuri tempat kontruksi, dia mengamati semuanya dengan jeli. Bahkan dia mencatat semua yang menurutnya kurang sesuai dengan keinginan nya.
Sesekali Vita juga memotret nya, supaya semuanya semakin jelas.
Pada saat Vita sedang fokus dengan objeknya, dia tidak melihat sekeliling. Sampai-sampai dia menabrak sesuatu yang keras.
Pas dia mendongakkan kepalanya, betapa terkejutnya Vita. Bahwa dia sudah menabrak punggung seorang pemuda yang tadi menolongnya.
"Apa sudah jadi kebiasaan anda, selalu ceroboh?!" Ucapnya datar tanpa ekspresi apapun.
"Maaf, saya tidak melihatnya" Jawab Vita tidak kalah datarnya juga.
Vita langsung melangkahkan kakinya menuju tempat Nindi tadi. Dia akan segera pulang, karena sudah waktunya pulang.
"Sudah selesai Nin makannya?" Tanya Vita yang baru masuk ruangan kerja Pak Wahyu.
"Sudah Bu, baru saja akan menyusul ibu. Malah sudah lebih dulu ibu masuk" Jawabnya sambil melangkah mengikuti Vita dari belakang.
Belum juga sampai menuju mobilnya diperkirkan. Ada seseorang yang menghentikan mereka, saat bersamaan Vita dan Nindi menoleh.
Ternyata pemuda misterius itu, dia memberikan sesuatu pada Vita.
"Anda menjatuhkan ini tadi" Ucapnya menyerahkan salah satu berkas yang jatuh pas Vita menabrak pemuda tadi.
"Hmm" Hanya deheman saja jawaban Vita.
Vita melangkahkan kakinya menuju mobilnya, disusul oleh Nindi dibelakngnya.
.
Lumayan jauh juga perjalanan yang ditempuh. Vita memejamkan matanya, tiba-tiba dia merasa sangat lelah hari ini. Mungkin karena dia bekerja dilapangan, dan dijemur dibawah teriknya matahari cukup lama.
Nindi sebenarnya sangat kasihan melihatnya, dimana dia pernah ditolongnya. Pada saat dia akan dijual dan dilecehkan oleh Bibinya sendiri.
Keluarga terakhirnya. Yang selama ini selalu Nindi hormati dan sayangi setelah orang tua nya.
Mata Nindi juga sampai berkaca-kaca, jika mengingat masalalu nya. Dimana hidupnya sangat menderita, berbeda dengan sekarang. Dia sudah bisa melakukan apapun untuk hidupnya, berkat bantuan kedua orang baik ini.
Vita dan Surya Pratama, sepasang suami istri yang sangat - sangat baik terhadapnya.
Flashback on
"Tolong.... Tolong.... Siapapun tolong saya... " Teriak seorang wanita yang sedang dikejar-kejar peberapa laki-laki berpenampilan sangat mengerikan.
Mereka mengejar wanita yang sudah babak belur disekujur tubuhnya, bahkan penampilannya sudah seperti gelandangan dipinggir jalan.
"Woy!!! Jangan lari lu... " Seru salah satu laki-laki yang mengejarnya.
Wanita itu sudah sangat kepayahan untuk berlari lagi. Tapi dia harus bisa melarikan diri dari kejaran orang suruhan dari tantenya sendiri yang mencoba untuk menjualnya.
"Ya Allah, tolong hamba. Hamba tidak mau ditangkap oleh mereka Ya Alloh... Jika ada orang yang diutus oleh Mu, hamba akan mengabdikan diriku padanya. Ya Allah" Do'a nya disela-sela dia berlari.
Tiba-tiba ada sebuah mobil melintas dan menabrak tubuh wanita yang sudah sangat kepayahan untuk berlari lagi.
Cekiiiitttt....
Brakkk!!
Suara sesuatu tertabrak.
"Mas! Mas, kita nabrak orang mas" Ucap sang istri pada suaminya
"Iya sayang, ayo kita turun dan tolong dia" Jawab suaminya, langsung segera turun dari mobilnya.
"Mas, lebih baik kita bawa kerumah sakit sekarang juga mas. Aku nggak mau terjadi apa-apa sama wanita ini. Kelihatan nya dia habis dirampok mas" Ujarnya sambil menelisik penampilan wanita itu.
"Iya sayang, ayo kita bawa" Jawabnya.
.
.
.
Bersambung...
Siapa ya sebenarnya wanita itu?
Dan siapa yang menolongnya?
yuk ikuti terus kisah selanjutnya supaya tau siapa mereka... 😊😊😊
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya untuk like, vote, komen dan subscribe 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ⒋ⷨ͢⚤🅣🅗🅐🔰ⷽπⷨ¹ⷪ¹ꙷ™
kasihan Nindi..
2023-06-14
2
Whatea Sala
Lanjut
2023-02-03
1
Whatea Sala
Masa lalu nindi yg ditolong vita dan suaminya ya...
2023-02-03
2